Beranda / Urban / GADIS YANG MENGGODA / Kecurigaan Tetangga

Share

Kecurigaan Tetangga

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-15 08:03:47

Tania menghela nafasnya, waktu itu dia juga sama seperti Marni saat ada senior baik yang akan meninggalkan dunia gelap ini untuk menikah. Ia paham betul apa yang dirasakan Marni saat ini. Tania memeluk Marni meyakinkan semuanya akan baik-baik saja. Kelak Marni juga akan menemukan seorang pangeran tampan yang akan mengeluarkannya dari lembah hitam ini.

"Marni tenanglah. Aku memang akan pergi dari sini. Kau masih bisa bertemu denganku karena aku masih tinggal di kota ini," ucap Tania menghibur Marni.

"Tapi kenapa hatiku menjadi resah ketika mendengar kau akan keluar dari lembah hitam ini?" ucap Marni.

Tania tersenyum karena Marni akan kehilangan sosok yang mampu membuatnya nyaman dan melindunginya sama seperti Tania waktu dulu.

"Suatu hari nanti akan ada giliranmu untuk meninggalkan tempat ini," ucap Tania.

"Tapi masih lama sekali Tania," jawab Marni.

"Sudah jangan memikirkan hal yang tidak-tidak karena hari ini kita gajian. Aku akan mengantarmu jalan-jalan sekaligus mengirim uang untuk ibumu di desa," ajak Tania.

Marni sampai lupa kalau hari ini tanggal gajian. Pantes sekali ponselnya dari tadi tidak berhenti berdering sama sekali. Pasti itu dari ibunya yang menanyakan sudah transfer uang belum. 

Maklumlah ibunya jarang sekali memegang uang banyak. Mungkin beliau di kampung sudah memesan barang dan membayarnya mengandalkan uang kiriman Marni.

"Ya ampun Tania aku sampai lupa. Pantas saja ponsel dari tadi berdering aku sengaja tak mengangkatnya sih," ucap Marni.

"Cepat mandi dan ganti baju aku tunggu kau di kamarku ya," balas Tania.

Marni menelpon ibunya sebelum berangkat mengirim uang. Cepat sekali ibunya mengangkat telepon lalu langsung to the point menanyakan uang transferan dari anaknya.

"Marni hari ini tanggal gajian kamu 'kan. Jangan dipakai foya-foya uangnya kirim ibu untuk beli beras dan memperbaiki rumah!" seru ibu Marni tanpa basa-basi.

"Iya bu memang Marni mau kirim kok buat ibu tapi tidak banyak ya. Marni juga butuh uang di sini buat kebutuhan sehari-hari. Bayar kontrakan, kalau nggak ada uang di kota besar ini mau minta sama siapa?" tanya Marni pada ibunya.

Marni memang tinggal di asrama tidak memikirkan biaya sewa tempat, listrik juga makanan sehari-hari. Tapi ibunya sungguh keterlaluan beberapa bulan ini sering menelpon pas tanggal gajian Marni.

Memangnya hidup di kota besar bisa selalu enak seperti yang mereka bayangkan. Jika nanti Marni mengirmkan uang yang banyak terus pada ibunya bagaimana bisa ia menabung sendiri.

"Tapi ibu sudah pesan kulkas di toko elektronik depan sekolahan itu loh Marni. Masa kamu tega biarin ibu malu di kampung. Sudah di telpon dari pagi kamu nggak angkat-angkat kemana sih Marni," jawab ibunya.

"Beli kulkas yang murah saja. Yang satu jutaan saja. Marni hanya mampu mengirim uang ibu sejumlah itu. Tidak bisa lebih." sahut Marni kesal.

"Jangan buat ibu malu Marni. Ibu sudah janji hari ini mau bayar!" seru ibunya Marni.

"Salah ibu sendiri pesan kulkas tapi tidan tahu kemampyan keuangan sendiri. Marni hanya mampu kirim satu juta saja. Tidak bisa menambahi karena Marni juga butuh hidup di sini bu," jawab Marni.

Marni mematikan telepon dia tidak akan pernah memberikan uang lebih sekarang pada ibunya. Karena selama beberapa bulan Marni bekerja ibunya tak pernah bertanya kabar tapi malah selalu meminta uang. 

Apakah ibunya pikir Marni banyak uang dengan tinggal di kota. Kesal juga Marni dengan sikap ibunya yang tidak masuk akal itu. Sekarang Marni harus tega pada ibunya. Dia juga harus punya tabungan untuk masa depannya.

"Sudah siap Marni?" tanya Tania yang sudah rapi.

"Maaf aku baru saja selesai ganti baju. Biasalah tadi aku habis menelpon ibu dan ada sedikit perdebatan panjang di antara kami," jawab Marni.

"Ya sudah itu sudah biasa pasti ibumu mengira kau punya uang banyak ya. Yang punya uang banyak mah madam Gisel bukan kita," ucap Tania.

Mereka sudah siap dan berjalan keluar asrama untuk jalan-jalan mereka menuju sebuah pusat perbelanjaan di pusat ibu kota.

Marni asyik merefresh otaknya dengan jalan-jalan di mall. Sedangkan di desa ibunya menjadi bahan pergunjingan warga.

"Heh lihat ibunya Marni setiap bulan belanja barang mewah. Televisi, mesin cuci, aku dengar sekarang dia lagi beli kulkas baru," ucap tetangga Marni.

"Betul sekarang hutang-hutangnya sudah lunas di warung saya," balas tetangga yang satunya.

"Kerjanya apa sih itu Marni di ibu kota?" tanya tetangga satunya lagi.

Mereka asyik merumpi tak lama ibunya Marni sampai rumah dengan becak. Di belakangnya motor kurir pembawa kulkas kecil. Ibunya Marni senang mempunyai kulkas baru di rumahnya. 

Ibu-ibu itu mendekat dan langsung bertanya darimana ibunya Marni berbelanja kulkas.

"Beli kulkas baru nih bu. Kok kecil sih tanggung amat. Kenapa nggak beli yang gede sekalian?" tanya tetangga.

"Uangnya hanya cukup buat beli yang kecil bu. Nggak apa-apa sih yang penting 'kan kegunaannya ya," jawab ibunya Marni.

"Beli dari mana bu. Kok ada kulkas kecil imut begini?" tanya tetangga lagi.

"Di toko elektronik depan sekolahan itu loh bu," jawab ibunya Marni.

Para tetangga ibunya Marni sudah tak tahan ingin bergosip lebih lama lagi. Mereka langsung mencetuskan Marni itu kerja apa. Belum ada setahun tapi sudah mengirim uang banyak-banyak begini. 

Beli barang mewah kalau tinggal di desa kelihatannya. Mereka bahkan tidak percaya kalau Marni hanya bekerja sebagai penyanyi kafe.

"Aku mah nggak percaya kalau gaji penyanyi kafe itu besar," ucap tetangga Marni.

"Ibu percaya kalau Marni hanya jadi penyanyi kafe?" tanya tetangga Marni.

"Ibu-ibu pada kenapa sih. Dari dulu Marni kan hanya bisa bernyanyi. Ibu-ibu juga tahu Marni sudah menjadi penyanyu yang cukup populer di desa ini. Kenapa kalian curiga sekarang anak saya berbohong soal pekerjaannya?" tanya ibunya Marni.

Para tetangga Marni masih tak percaya kalau Marni hanya bekerja sebagai penyanyi Kafe saja. Menangnya di kota tidak butuh makan dan bayar sewa tempat tinggal bisa mengirim uang banyak setiap bulannya.

"Kamu tuh harusnya mikir kalau memang gaji besar. Biaya hidup di kota itu besar juga. Anakmu selalu mengirim uang dalam jumlah besar sampai bisa merenovasi rumah. Emang cukup uangnya di kota untuk sebulan?" tanya tetangga.

"Marni nggak pernah ngeluh kok bu saya minta uang berapa banyak pun. Mungkin ya cukup uangnya sampai gajian bulan depannya lagi," ucap ibunya Marni.

Kecurigaan tetangga Marni semakin menjadi-jadi dengan jawaban ibunya Marni yang seakan Marni ini mendapatkan uang secara tidak benar. Semua juga pernah kerja di kota besar pernah ngalami susahnya mengatur uang di kota besar tersebut. Jawaban ibu Marni yang mengatakan seolah Marni bekerja instan mendapatkan uang menimbukan banyak pertanyaan di kepala para tetangga.

"Yakin anak ibu hanya penyanyi kafe saja. Masa sih gaji penyanyi kafe banyak sekali?" tanya tetangga Marni.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • GADIS YANG MENGGODA   S2-Tamat.

    Nyonya Anna sudah terlanjur memberitahukan kepada Arsen kalau Marni sepertinya sedang sakit. Entah kenapa Marni mengatakan tidak ingin Arsen tahu kalau dia sedang sakit."Marni apapun yang terjadi padamu suamimu harus tahu," jawab nyonya Anna sambil menepuk bahunya."Tapi mi, Arsen sedang bekerja aku tak mau konsentrasinya buyar hanya karena mendengar aku sedang sakit," balas Marni.Marni betul juga Arsen mungkin akan segera pulang serta khawatir mendengar istri tercintanya sakit. Nyonya Anna menghela nafasnya bingung memikirkan kedua anaknya ini sepertinya mempunyai ikatan hati yang kuat."Percayalah semua akan baik-baik saja Marni," ucap Nyonya Anna sambil tersenyum."Aku percaya mi semua akan baik-baik saja. Sekarang aku hanya ingin tidur dan istorahat saja," balas Marni.Nyonya Anna mengangguk dan meminta Marni untuk segera tidur di mobil nanti kalau sudah sampai rumah akan segera di bangunkan untuk pindah ke ruang tidur.Sampai rumah nyonya Anna meminta Marni bangun dan pindah ke

  • GADIS YANG MENGGODA   S2 - Bekerjalah dengan jujur.

    Mona juga sedang memikirkan pembalasan apa yang akan ia lakukan untuk menyingkirkan Marni. Dia tak akan melepaskan Marni begitu saja. Karena telah merebut pamor dan ketenaran yang seharusnya milik sang putri."Ibu juga sudah memikirkan ini sebelumnya sayangku. Tenang saja pasti akan ada celah untuk menyingkirkan wanita itu," balas Mona."Baik kalau begitu aku akan pergi bernyanyi dulu," ucap putri Mona sambil berlari keluar.Saat Mona memikirkan cara menyingkirkan Marni. Nyonya Anna dan Marni sedang menikmati pekerjaannya. Mereka bahagia banyak job yang menghampiri di tambah hubungan menantu dan mertua itu sangat akrab sekarang."Marni apa kamu lelah?" tanya nyonya Anna."Tidak aku hanya merasa tak enak badan saja mi," jawab Marni.Marni menunjukkan rasa tak enak badannya tubuhnya terlihat lemas dan wajahnya pucat. Nyonya Anna merasa ada sesuatu yang janggal apakah Marni sedang kecapekan atau banyak tekanan karena pekerjaan."Marni ayo mami antar kamu ke rumah sakit," pinta nyonya Ann

  • GADIS YANG MENGGODA   S2 - Saingan yang kesal

    Nyonya Anna menertawakan Mona yang sepertinya putrinya mau debut tapi hanya jadi figuran melulu. Nyonya Anna juga menyindirnya berbuat hal curang seperti apa yang dilakukan oleh ibunya dulu."Aku tahu kamu hanya berpura-pura karena sudah malu. Wanita jalang sepertimu pasti sekarang sedang iri dengan karir menantuku yang cemerlang!" seru nyonya Anna."Kamu sialan wanita gila tak tahu malu. Aku tak merebut suamimu dia sendiri yang datang padaku," balas Mona."Mana ada lelaki kaya yang tak terlihat hebat di mata wanita jalang. Yah sekarang nikmatilah karmamu sendiri hidup menderita bareng lelaki yang kamu cintai," ledek nyonya Anna.Mona marah dan membuat keributan sedangkan nyonya Anna meminta satpam untuk membawa kedua wanita itu pergi dari studio ini karena membuat suasana ribut dan hampir mencelakai artisnya."Apa yang kamu katakan apa kamu mempunyai bukti kalau aku hampir mencelakai artismu hah?" tanya Mona."Kamu telah memfitnahnya barusan. Semua orang di sini jadi saksinya karena

  • GADIS YANG MENGGODA   S2 - Trik Perempuan Jalang

    Seperti biasa nyonya Mona dan putrinya memainkan trik perempuan jalang. Mereka mengatakan kalau Marni salah sangka kepada Mereka."Pak satpam putriku sangat ngefans sama penyanyi kelas atas Marni itu," jawab Nyonya Mona."Iya tapi dia begitu sombong aku hanya ingin foto tapi dia begitu sombong dan berlari," balas putri nyonya Mona.Marni malas meladeni mereka trik perempuan jalang seperti mereka ini sudah biasa Marni lihat sebelumnya. Jadi Marni sudah tahu akan melakukan apa."Mampus kamu Marni jangan coba melawanku karena kamu tak akan mampu," ucap nyonya Mona dalam hatinya.Marni sengaja tak bersuara dan pergi meninggalkan nyonya Mona dan putrinya karena sebentar lagi dia harus perform. Dengan langkah santai dan penuh pesona Marni menyapa siapa saja yang bertemu dengannya bahkan para fans yang mengajak foto ia ladeni. Ia mengibaskan rambutnya lalu menatap tajam kepada lawannnya."Dasar jalang, kamu berani memainkan kami," bentak putri nyonya Mona."Jalang kok terial jalang. Apa kamu

  • GADIS YANG MENGGODA   S2- Sesuatu yang mendesak

    Marni mengatakan sesuatu yang mendesak itu contohnya ketika ia tiba-tiba sakit lalu ada keluarga yang berhalangan maksudnya sakit apakah bisa ganti hari atau harus menyelesaikan tanggung jawab dulu."Yah aku ada nenek yang sangat tua di kampung halaman. Dia segalanya bagiku kalau tiba-tiba wafat apa aku harus menyelesaikan tanggung jawabku apa bisa langsung pulang ke kampung ijin." jawab marni karena kematian tak dapat di prediksi apakah ia akan mendapatkan penalti atas lari dari tanggung jawab ini."Itu bisa di bicarakan nanti Marni. Nanti coba mami bicarakan pada pengelola acaranya," balas nyonya Anna.Entah kenapa nyonya Anna begitu cocok bekerja dengan Marni. Dia menganggap Marni senagai anaknya sendiri. Sekarang saatnya bekerja. Beginilah kehidupan Marni setelah lepas dari rumah bordil madam Gisel. Marni sudah meraih mimpinya menjadi seorang superstar penyanyi tahun ini. Asetnya sangat banyak di kampung juga buat ibu dan neneknya. Di kota bersama dengan suaminya. "Marni lelah se

  • GADIS YANG MENGGODA   S2- Jatah Malam Ini

    Marni menggoda Arsen pasalnya ia tak bisa memberikan jatah padanya karena sedang capek. Marni sengaja memakai baju yang tasi di buatnya perform di panggung dan belum menggantinya."Sayang sekali aku sedang capek malam ini jadi aku tak bisa memberimu jatah," balas Marni sambil merebahkan badannya di ranjang."Walau capek tapi harus melayaniku sebentar saja," ucap Arsen.Arsen tak dapat membendung hasratnya malam ini. Dia melepas gaun yang dipakai Marni mengajaknya mandi bersama dengan air hangat juga memakai relaksasi aroma terapi agar jadi rileks berdua. Dalam kamar mandi mereka melakukan adegan panjang suami istri yang membuat badan semakin rileks."Apa kamu masih mau melakukan ini Arsen?" tanya Marni dengan nafas terengah-engah."Iya tunggu sebentar lagi aku masih ingin bercinta denganmu," jawab Arsen.Malam ini Arsen melanjutkan di atas ranjangnya yang empuk. Bercinta dengan istri tercinta yang sungguh di sayanginya. Dia tertidur sampai pulas hingga pagi hari."Apa kalian masih ma

  • GADIS YANG MENGGODA   S2- Kangen Istri

    Arsen menggaruk rambutnya lalu memeluk Marni ia mengaku kalau sedang kangen istrinya seharian tidak mendapatkan kabar darinya terasa satu abad lamanya."Tentu saja aku kangen istriku. Kakak untuk tugas aku sudah menyelesaikannya tepat waktu," balas Arsen."Jangan membuatku muak memangnya yang mempunyai istri hanya kamu sendiri. Besok kalau ada kesalahan akan aku hukum kamu tidak bisa bertemu dengan istrimu seminggu," ucap Antoni yang sepertinya masih kesal.Arsen hanya tersenyum karena sudah terbiasa dengan perilaku kakaknya yang gampang marah apalagi dengan karyawan yang sudah tidak dapat di toleransi lagi. Antoni akan marah sekali jika pekerjaan tidak dapat selesai tepat waktu. "Kakak jangan marah terus nanti cepat tua," ucap Arsen membujuk kakaknya agar tidak marah."Kalau begitu mami mau pulang ke rumah Antoni dulu ya. Besok mami akan menjemput Marni untuk mengantarnya bekerja, sekarang istirahatlah," ucap nyonya Anna.Marni sedang naik daun sekarang jadwal manggungnya sedang ban

  • GADIS YANG MENGGODA   S2- Malu

    Tuan Handoko mengatakan tidak ingin mencari gara-gara pasalnya ia sudah hidup dengan tenang selama ini. Memang dia mencintai Mona selamanya akan mencinti Mona yang tulus menyayanginya juga dengan putri yang ia sayangi."Jangan ganggu kami Anna. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang kamu sudah merebut semuanya. Jadi tolong biarkan kami hidup dengan tenang di sini," balas tuan Handoko."Pria tua bangka sialan lebih baik kamu ajari istri yang kamu banggakan itu untuk tidak mengganggu orang karena kau bisa membinasakan dia kapan saja karena menghina ibuku," ucap Antoni kesal.Antoni sudah memberikan peringatan lalu pergi membawa Marni dan juga maminya untuk pulang bersama. Lain kali mungkin Antoni akan memberikan pengwal untuk Marni dan maminya agar hal yang seperti ini tidak lagi terjadi."Marni apa yang kamu lihat tidak usah di ingat lagi. Mereka adalah sampah yang tidak berguna bagi kami," ucap Antoni kesal."Aku mengerti Antoni tapi tidak baik seperti itu kepada ayahmu. Bagaiman

  • GADIS YANG MENGGODA   S2- Tak Terima

    Antoni mendekati wanita yang masih terlihat muda dan menggoda tersebut. Di tampar wajahnya lalu dijambak rambutnya kemudian di tampar lagi."Tuan muda Antoni kamu apakan ibuku. Tolong ampuni ibuku," pinta perempuan muda itu."Jadi kamu anak si jalang ini?" tanya Antoni mendekatinya lalu menamparnya sebanyak empat kali bolak balik.Antoni mencemooh gadis itu sebagai anak haran dari seorang lonte yang menghancurkan rumah tangga mami papinya. Marni sekarang mengerti kenapa wanita itu tadi mengganggu nyonya Anna."Jangan sakiti anakku. Dia tidak bersalah lawanmu adalah aku!" seru wanita bernama Mona itu."Baik kalau begitu aku akan ladeni permintaanmu wahai lonte bermulut busuk. Mana tadi mulutmu yang garang memaki mamiku?" tanya Antoni.Kemudian pria itu menampar berkali-kali Mona sampai pingsan. Gadis cantik di samping Mona berteriak minta tolong tapi Antoni tak mempedulikannya lagi pula siapa yang mau menolongnya di tempat seperti ini dan Antoni pelakunya."A-aku bisa melakukan apa sa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status