Arsen sedikit acuh tak acuh melihat wanita yang masih berdiri menatap tubuhmu dari atas sampai bawah seperti tak pernah melihatnya saja. Memang malam tadi adalah pertama kalinya Arsen melakukan hubungan itu. Kenapa wajah wanita mantan kekasih Arsen merasa tak senang dengan penampilan Arsen hari ini. "Arsen apa kamu masih marah padaku. Aku harap hubungan kita tetap terjaga dengan baik walau kita sudah tidak bersama lagi," ucap wanita itu. "Resti aku katakan padamu aku tidak mau berhubungan baik dengan istri orang karena akan menyebabkan kesalahpahaman dengan suamimu," sahut Arsen seraya meninggalkan Resti. Resti menghalangi Arsen untuk tidak pergi dari hadapannya matanya tertuju pada leher yang sangat jelas berwarna merah keungungan seperti bekas tanda cinta untuknya. Apakah Arsen semalam sedang bercinta dengan seorang wanita. "Arsen tunggu! Apakah kamu mempunyai wanita saat kita bersama. Kamu selalu menolak bercinta denganku tapi kenapa hari ini ada bekas ta
Semua orang berkerumun dan memandang wanita malang itu dan merekapun berbisik ada apa gerangan sekuriti memishkan mereka dan meminta untuk tenang karena ini adalah tempat umum."Lihat wajah wanita ini dan hapalkan siapa tahu ketemu di jalanan, karena dia sudah menjadi wanita simpanan ayahku!" ucap anak dari istri sah yang kesal dengan Resti."Kamu anak kurang ajar. Aku dan ayahmu saling mencintai untuk apa kamu marah padaku. Aku akan telpon ayahmu sekarang agar kamu di hukum," ucap Resti sambil menagmbil ponselnya.Gadis yang melihat tingkah Resti yang sok-sokan itu tertawa terbahak-bahak karena ulahnya yang menggelikan. Tidak tahu saja kalau ayahnya sudah diperhentikan dari jabatannya saat ini karena ibunya yang memiliki perusahaan. Berkhianat berarti harus berpisah dan memulai kembali dengan istri yang sekarang."Telepon saja aku tidak takut justru kamu yang akan menderita sendiri mendengar kenyataan yang ada. Wanita jalang sepertimu harus disinkirkan,"
Arsen tentu saja tidak punya kartu akses ke sini dia hanya ingin bertemu dengan Marni lebih baik sekarang mengeluarkan ponsel juga menghubungi Marni untuk bertemu."Saya tidak punya kartu akses pak tapi saya mau menghubungi teman dulu ya," ucap Arsen."Iya pak silahkan soalnya kalau tidak punya kartu akses tidak bisa masuk ke sini hanya yang tinggal di sini yang bisa masuk pak," balas pak satpam.Arsen menghubungi Marni dan mengatakan kalau dia sudah berada di depan pintu masuk apartemannya. Tidak butuh waktu lama Marni turun kebawah lalu menghampiri Arsen yang sudah menunggunya di atas motor maticnya."Apa kamu sudah menunggu lama tuan. Bisakah kamu antarkan aku menuju tempat kerjaku sekarang?" tanya Marni yang sudah bersiap untuk menuju tempat usaha madam Gisel."Kalau begitu aku akan mengantarmu. Nona dimana kamu bekerja?" tanya Arsen.Marni menyebutkan nama tempak kerjanya. Tempat itu dekat tempat kerja Arsen dan apartemen ini tapi itu a
Madam Gisel mengatakan semenjak tampil di ruang vip kemarin Meli ada yang menggandrunginya. Ia harus berterima kasih pada aset berharga pada tubuhnya yang membuatnya memiliki pesona tersendiri."Ada penggemarmu yang ingin dilayani. Tolong jangan kecewakan aku service dia sebaik mungkin. Mungkin aku akan meringankan hukumanmu," jawab madam Gisel."Terima kasih madam Gisel aku senang sekali. Sebuah keberuntungan aku memiliki penggemar," ucap Meli senang dan gembira mendapatkan pekerjaan di tengah hukuman yang ia terima.Madam Gisel mengangguk selang tak butuh waktu lama tuan Ganesa telah datang ke kamar Meli dan melihat gadis itu sangat menggoda dengan balutan busana yang sexy menggairahkan. Tuan Ganesa tak bisa menahan untuk tidak menjamah gadis itu."Meliku sayang aku akan memuaskanmu malam ini," ucap tuan Ganesa."Kemarilah tuan nikmati setiap inci tubuhku seperti yang kamu mau," balas Meli sambil melambaikan tangannya menggoda tuan ganesa.Tak tahan de
Nyonya Lili mengatakan kalau Marni adalah menantu idaman semua mertua. Petama karena anaknya hidup bahagia dan juga terlihat tenang tidak seperti dulu saat memiliki kekasih yang hanya menginginkan uang anaknya saja. "Aku katakan sekali lagi jangan janggu dia lagi. Biarkan anakku hidup bahagia dengan pilihannya," ucap nyonya LIli. "Bibi aku tidak bermaksud mengganggunya tapi kenapa bibi merestuinya memberikan uang belanja satu minggu sekali. Sedangkan saat Arsen bersamaku dulu bibi selalu melarang kami menghambur-hamburkan uang juga memberikan aku kado yang mahal walau hanya sekali saja!" seru Resti. Nyonya Lili menatap Resti tajam dia menjelaskan kalau Resti mempunyai sikap buruk selalu mendongak ke atas juga tidak mau menerima nasehat orang lain. Bahkan membuat Arsen menjadi jauh dari keluarganya sendiri. Arsen bekerja dan lembur sepanjang tahun tapi tidak mendapatkan hasil yang nyata semua habis untuk membahagiakan Resti yang berujung ditinggal menikah oleh Res
Kedua suami istri itu saling debat dan menjadi pusat perhatian orang yang ada di sekitar jalan. Suami Resti malu dan membawanya pulang ke rumah."Kamu itu gila ya sebagai istri tidak mematuhi aturan suami malah pergi berkeliaran mencari pria yang kaya. Jangan pikir aku tak tahu kamu habis datang ke kekluarga mantan kekasihmu 'kan?" tanya suami Rssti."Kalau iya kenapa pria bodoh itu pasti bertekuk lutut padaku dan memberikan semua yang aku inginkan. Kita bisa memanfaatkan pria bodoh yang cinta mati padaku itu!" seru Resti agar suaminya tak marah.Mereka kembali bercumbu mesra ketika telah berbaikan sampai tubuh mereka tak kuat lagi bergerak.***Arsen sudah sampai tempat Marni bekerja ia langsung saja menuju lantai dua yang tidak begitu ramai. Hanya beberapa orang saja yang datang ke sana. Orang-orang khusus berkantong tebal.Arsen duduk di meja paling belakang yang penting bisa melihat Marni. Banyak yang bersorak ketika para penyanyi-penyanyi pilihan dan khusu
Resti meninggalkan mereka berdua yang sedang menikmati makan siang bersama. Hasil olahan tangan Marni yang sangat lezat bagi keduanya mereka sangat senang bisa merasakan makan siang buatan tangan sendiri seperti ini. "Tuan Arsen mantan kekasihmu ingin membunuhku sepertinya," ucap resepsionis bernama Diana itu. "Tidak usah khawatir dia memang gila sejak dulu jika kamu merasa ada yang aneh langsung lapor sekuriti atau berteriak saja agar segera mendapatkan bantuan," ucap Arsen sambil menyendok lagi nasinya. Diana mengucapan terima kasih karena Arsen baik padanya sebagai atasa dia tidak sombong dan mengayomi bawahannya sebagai gadis perantau dia sangat suka mempunyai teman kerja seperti Arsen. "Terima kasih tuan Arsen, kamu seperti orang tua keduaku di sini. Oh iya kapan-kapan aku ingin mengobrol dengan kekasihmu jika ada waktu luang," ucap Diana. "Baiklah nanti jika libur kerja akan aku minta dia untuk mengobrol denganmu di tempatmu," balas Arsen. Se
Tania menertawakan Meli yang gelagapan dan merasa diikuti oleh Tania. Orang yang merasa dimata-matai orang lain biasanya sering melakukan hal yang sama seperti apa yang dituduhkannya untuk orang lain. "Kamu lebih baik berkaca dulu siapa juga yang mengusikmu. Aku murni dari tadi kebelet dan kamu sebelum datang aku sudah berada di dalam," balas Tania. "Ka-kamu berbohong Tania aku tahu kamu lebih senior dariku tapi ini toilet dan tidak ada cctv aku bisa saja mencelakaimu dan jika kamu berkata aku pelakunya siapapun tidak ada yang percaya," gertak Meli. Hahaha ... Tania tak bisa menahan tawanya bagaimana tidak karena Meli ternyata menunjukan sifat aslinya di hadapan Tania. Wanita ular sepertinya sering menggunakan trik kotor seperti ini untuk mecelakai orang. "Coba saja kalau berani mencelakaiku. Aku ini bukan sehari dua hari bekerja di dunia gelap ini. Meli jika kamu berani mencelakai saudara sendiri di tempat ini. Aku sendiri yang akan menghabisimu!" seru Tani