Accueil / Romansa / GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA / Menjelang Waktu Kesepakatan

Share

Menjelang Waktu Kesepakatan

Auteur: Handira Rezza
last update Dernière mise à jour: 2022-09-20 21:53:42

Amanda hanya mengangguk lalu melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam rumahnya. Carlos sudah pulang mengendarai mobilnya dengan cepat.

"Akhirnya sudah sampai rumah. Memang tempat paling nyaman adalah rumah sendiri," gumam Amanda.

Ia terlelap karena seharian bermain di pantai bersama Carlos.

Keesokan harinya Amanda bekerja seperti biasa. Ia tak tahu kenapa teman-temannya saling berbisik saat dia masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Amanda aku tak menyangka kamu adalah wanita yang seperti itu," ucap teman Amanda.

"Benar, kamu selalu terlihat polos ternyata kamu seorang yang munafik," imbuh teman yang satu lagi.

Amanda menghela nafas kecil, sebenarnya apa yang mereka ributkan. Ia hanya diam saja dan mencoba mulai bekerja.

Di ruangan lain Carlos yang sudah mendengar desas desus tentang Amanda meminta Angga untuk menekan surat kabar online yang berani membuat berita buruk tentang Amanda.

"Baik, sebentar lagi Anda akan mendapatkan kabarnya, Pak," ucap Angga.

"Satu lagi kamu harus mencari kesalahan orang bernama Diksa dan Herlina itu. Sebarkan skandal mereka di internet sebagai bentuk balasan karena telah mencemarkan nama baik Amanda," imbuh Carlos.

Seharian ini Amanda mendapatkan perlakuan buruk dari teman-temannya. Tapi dia tak melakukan perlawanan karena percuma jika di jelaskan mereka tak akan percaya. Bukti sudah tersebar di internet mana mungkin dia bisa membela dirinya.

"Amanda, kami kecewa padamu. Jangan dekat dengan kami. Kamu wanita munafik," umpat teman Amanda.

"Kecewa? Kalian yang mengajakku ke bar untuk minum waktu itu. Lalu kalian meninggalkan aku sendirian saat mabuk. Saat sadar aku sudah berada di hotel dengan pria yang tak aku kenal," balas Amanda.

"Satu hal lagi. Diksa kekasihku bagaimana bisa tahu kalau aku ada si hotel itu sedangkan aku sendiri tidak tahu aku berada di mana. Aku menjadi curiga kalian terlibat dalam kejadian ini," imbuh Amanda tanpa rasa takut sedikitpun.

Melihat ekspresi mereka mungkin memang terlibat. Tapi bukan pembohong namanya jika tidak melakukan sebuah drama.

"Kamu tidak punya bukti kalau kami terlibat dengan perbuatanmu yang menjijikkan itu. Kamu yang berbuat kenapa kamu menuduh kami menjebakmu!" seru teman Amanda.

"Buktinya ada di sini. Kalian tidak bisa menyangkal lagi, Lihatlah pengakuan dari seseorang yang membayar kalian itu," ucap Laila sembari memperlihatkan ponselnya.

Mereka terkejut dengan kedatangan Laila di ruangan kerja Amanda. Satu ruangan mendengarkan rekaman dari ponsel Laila. Amanda juga ikut seksama mendengarkannya.

"Laila ini bukan urusan perusahaan. Untuk apa kamu sibuk mengurusnya. Posisi sudah enak untuk apa cari muka lagi," bentak teman Amanda.

"Heh tentu saja ini urusan perusahan. Karena kalian telah berani mencelakai teman satu divisi sendiri. Masih saja memfitnahnya, kalian akan mendapat sangsi!" tegas Laila.

Penjelasan Laila membuat ketiga teman Amanda satu divisi itu ketakutan. Mereka tidak menyangka kalau masalahnya akan menjadi serumit ini.

"Tina. Kamu jangan diam saja kamu yang meminta kami meninggalkan Amanda. Kamu otak semua ini, uang yang kamu berikan aku kembalikan!" seru teman Amanda.

"Dasar pengecut!" seru Tina.

Laila mengajak Tina untuk menghadap kepala HRD untuk menerima surat peringatan. Sedangkan Diksa dan Herlina sedang stres menghadapi masalah yang menimpa mereka. Video hot mereka terekspose juga foto dan video Herlina menyuap orang untuk menjebak Amanda terungkap.

Saham Hotel keluarga Diksa merosot, banyak para kerabat bisnis mencabut kerja sama mereka.

"Ini adalah balasan untuk orang yang berani menyinggung orangku!" seru Carlos di ruang kerjanya.

"Kerja bagus Angga. Aku akan memberikan bonus untukmu bulan ini," imbuh Carlos.

"Terima kasih, Pak," balas Angga.

Waktu semakin berjalan. Sudah hampir satu minggu dari perjanjian Carlos dan Amanda. Tapi Amanda tak kunjung menghubungi Carlos. Carlos bisa saja menghubunginya lebih dulu karena semua informasi mengenai Amanda sudah ia ketahui. Bahkan dia juga tahu kalau Amanda bekerja di perusahaannya.

Carlos terlalu gengsi untuk memulai lebih dulu.

"Angga, kenapa bos kita sejak pagi selalu bolak balik melihat ponselnya seperti sedang menunggu pesan dari seseorang?" bisik Laila.

"Aku juga tidak tahu, Laila. Jangan banyak tanya karena sepertinya hari ini akan kita lewati dengan tidak mudah," balas Angga.

Baru juga Angga berucap. Carlos sudah mulai menunjukkan suasana hati yang tidak enak. Seperti biasa kalau sedang dalam suasana hati yang tidak enak Carlos akan marah sepanjang waktu. Terlebih pada mereka yang mempunyai kesalahan dalam pekerjaannya sekecil apapun itu.

"Wanita itu benar-benar keterlalun. Kenapa tidak menghubungiku padahal ada masalah yang sedang menimpanya. Lalu ini sudah hampir satu pekan. Kenapa tidak mencariku!" seru Carlos sambil menggebrak mejanya kesal sendiri.

"Pak Carlos, maafkan saya mengganggu Anda. Tapi sekarang saatnya rapat rutin perusahaan. Semua sudah berkumpul tinggal menunggu Bapak untuk memimpin rapat," ucap Laila hati-hati.

"Lima menit lagi. Kamu bilang ke mereka kalau harus menyiapkan bahan presentasi mereka tanpa kesalahan apapun," balas Carlos karena masih marah.

Beberapa menit kemudian Carlos sudah datang ke ruang rapat. Dia dengan seksama mendengarkan setiap presentasi dari beberapa divisi yang ada di perusahaan. Tapi setiap berdiakusi ia selalu menyalahkan semua orang.

"Laporan macam apa yang kamu buat. Sudah lama bekerja tapi masih saja tidak becus kerja! Apa kalian mau di potong gaji atau aku ganti dengan karyawan baru!" seru Carlos.

"Kami mohon maaf pak, kalau begitu biar kami ganti semua laporan pekerjaan ini dengan yang baru," balas salah satu karyawan.

"Waktu kalian hanya satu menit. Aku tidak mau lama menunggu kalian bekerja," ucap Carlos.

Para karyawan itu segera bergegas menyelesaikan pekerjaan. Laila dan Angga masih tidak berani bertanya apa lagi yang bisa mereka kerjakan. Mereka masih diam menunggu instruksi dari Carlos.

"Angga, bos mulai lagi melihat ponselnya yang tidak menyala. Apakah bos kita sedang jatuh cinta?" bisik Laila sembari menarik-narik kemeja Angga.

"Sssttt lebih baik diam. Kalau bos dengar bisa celaka!" tegas Angga sambil meletakkan jari telunjuk di bibir.

Rapat dimulai kembali tapi raut wajah Carlos masih saja murung seperti sebelumnya. Kali ini Carlos tidak fokus matanya selalu tertuju pada ponselnya.

Presentasi dari beberapa petinggi divisi penting sudah selesai. Mereka sangat was was menunggu komentar dari Carlos.

"Kenapa bos diam saja. Apakah nasib kita sampai di sini saja?" bisik satu karyawannya.

"Diam jangan banyak bertanya. Kalau tidak ingin nasib kita beneran buruk!" seru yang lainnya.

Carlos baru saja akan membuka suaranya. Ia akan mengkritik hasil laporan bagian keuangan. Ponselnya berdering tanda ada pesan masuk. Carlos langsung saja mengecek ponselnya.

"Rapat cukup sampai di sini. Angga kamu pimpin rapat. Laila kamu salin notulen untukku! Atau bubarkan saja rapatnya sampai besok kita mulai lagi!" seru Carlos yang mendadak wajahnya berubah ceria dan langsung meninggalkan ruangan rapat.

"Bo-bos. Anda mau kemana?" tanya Angga.

"Apa aku tidak salah lihat. Baru pertama kali aku melihat bos tersenyum seperti itu?" ucap Laila terkejut.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (9)
goodnovel comment avatar
Abi Purdi
tambah seru nih
goodnovel comment avatar
Renni Aryani
nemuin pacar lah emany mau kemana lagi......
goodnovel comment avatar
RUWAHIDA
terkadang seperti ikut jadi cinta pertama
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Tamat

    "Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Ada yang memperhatikan

    Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Periksa kehamilan

    Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Kelebihan Amanda.

    Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Istri yang taat suami

    Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Carlos Demam

    Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status