Share

Menunggu Kabar Darimu.

"Saya sudah mendapatkan informasi yang bapak minta," balas Angga.

"Katakan yang jelas!" tegas Angga.

Angga tampak ragu mengatakannya, ia melirik Amanda yang berada di samping Carlos. Melihat ekspresi Angga lalu Carlos mengajaknya menjauh dari Amanda sebentar agar leluasa mengatakannya.

"Ada seseorang yang menemui teman kerja Amanda sebelum mengajak minum di bar," ucap Angga sembari memberikan potret yang di ambil dari tangkap layar cctv.

"Sudah aku duga seperti ini," balas Carlos melihat seseorang yang ada dalam potret.

"Apa Anda mengenal wanita dalam potret itu, pak?" tanya Angga.

"Iya, kamu simpan saja bukti-bukti seperti ini. Satu lagi minta karyawan itu menemuiku besok senin," jawab Carlos.

"Aku akan memberinya pelajaran karena mencelakai orang. Apalagi sampai melibatkanku seperti ini," imbuh Carlos.

Angga mengangguk mengerti. Setelah memberikan informasi Angga pergi karena tidak mau mengganggu kencan bosnya.

Sebelum pergi Angga menatap ekspresi bosnya yang sedang mengobrol dengan Amanda. Sepertinya raut wajahnya sangat bahagia.

"Carlos, apa yang terjadi? Apakah ada masalah serius?" tanya Amanda sambil menikmati es kelapanya.

"Tidak apa-apa, hanya masalah kecil. Oh iya saat kamu mabuk di bar, dengan siapa saja kamu datang? Kamu terlihat sendirian saat bertemu denganku," ucap Carlos.

Amanda menyodorkan kepala muda segar untuk di minum Carlos sebelum menjawab pertanyaannya, "Minumlah dulu Carlos, udara sangat panas kamu pasti haus,"

Amanda mencoba mengingat kembali siapa saja yang bersamanya saat minum di bar.

"Bersama empat teman kerjaku. Kami satu divisi di perusahaan, hubungan kami baik-baik saja. Mana mungkin mereka mencelakaiku," jawab Amanda.

"Aku hanya bertanya saja. Dari empat orang itu kenapa tidak ada satupun yang bersamamu malam itu," ucap Carlos.

"Aku juga tidak tahu. Yang aku ingat mereka sudah di jemput keluarga atau kekasihnya malam itu," balas Amanda.

Carlos menyeringai tipis. Mana ada sekumpulan wanita minum di bar sampai sedikit mabuk tapi meninggalkan temannya sendirian. Sudah pasti ada yang tidak beres.

"Aku hanya mengingatkanmu, jangan terlalu percaya pada orang lain. Apa kamu mengerti!" tegas Carlos.

"Apa kamu mencurigai teman-teman kerjaku?" tanya Amanda yang sedikit ragu.

Carlos menggelengkan kepalanya, "Bukannya aku mencurigai teman kerjamu. Tapi hanya mengingatkanmu. Orang yang dekat juga bisa membahayakan," ucap carlos sambil memgelus rambut Amanda.

Amanda mengangguk pelan. Menurutnya apa yang dikatakan Carlos ada benarnya. Terlalu percaya pada orang juga tidak baik. Bisa saja mereka menusuk dari belakang dan mencelakai.

"Carlos, jika kamu sudah mengetahui informasi yang aku minta. Tolong beri tahu aku, ya," pinta Amanda.

"Pasti akan aku beritahu kamu. Kita nikmati saja liburan di tepi pantai ini berdua," balas Carlos sambil menyendok es kelapanya.

Carlos sudah mengetahui ada yang tidak beres dari salah satu teman kerja Amanda. Tapi dia perlu menyelidiki lebih lanjut sebelum mengatakan padanya.

"Aku memang mau liburan di pantai ini sampai sore menghilangkan penat. Tapi kamu bukannya nanti malam harus bekerja?" tanya Amanda.

"Hari ini aku mau menemanimu liburan melepas penat. Jadi aku akan libur kerja," jawab Carlos.

Carlos masih belum menjelaskan siapa dia sebenarnya kepada Amanda. Menurutnya itu tidak penting. Bisa menikmati waktu dengan santai bersama Amanda seperti saat ini membuat Carlos nyaman tanpa harus memandang identitas aslinya.

"Aku takut mami mu akan marah karena kamu tidak bekerja malam nanti," ucap Amanda.

"Dia tidak akan pernah marah. Aku ini seorang primadona, jika dia marah malah akan rugi sendiri. Karena aku tidak mau bekerja lagi kalau dia tidak memberiku libur," balas Carlos masih melakukan sandiwara.

"Kamu seorang primadona di kalangan tante-tante pasti hargamu mahal permalamnya. Maaf aku tidak bisa membayarmu mahal," ucap Amada yang tidak enak hati.

Carlos tertawa lepas mendengar ucapan Amanda itu. Baru kali ini dia bertemu wanita yang bodoh seperti Amanda, "Amanda kamu apakah benar tidak mengenali wajahku yang tampan ini. Kamu punya ponsel yang bisa di pakai untuk main internet apa yang kamu lihat?" tanya Carlos.

"Aku main ponsel melihat serial drama yang aku sukai. Mana mungkin aku melihat situs dewasa," jawab Amanda.

Mendengar jawaban Amanda. Carlos tertawa lagi. Amanda memang benar mana mungkin dia melihat situs dewasa. Tapi setidaknya ada akun gosip yang mencatut namanya di kaitkan dengan selebritis papan atas.

"Ya sudahlah kalau tidak tahu siapa aku. Aku sudah senang kamu tahu siapa namaku. Kedepannya kita adalah teman. Tapi aku berharap kamu bisa menjadi kekasihku," ucap Carlos.

"Apa tidak bisa diganti dengan kerja sama yang lainnya saja? Misal aku bisa menjadi tukang masak di rumahmu. Aku cukup pandai memasak," pinta Amanda.

Carlos menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin dia membawa Amanda ke rumah untuk memasak karena banyak koku di rumahnya. Dia hanya ingin Amanda menjadi kekasihnya.

"Pinjam ponselmu," ucap Carlos sembari menengadahkan tangannya.

"Buat apa ponselku?" tanya Amanda.

"Kemarikan ponselmu. Jangan takut karena aku akan mengetik nomorku di ponselmu," jawab Carlos.

Amanda memberikan ponselnya dan Carlos mengetik nomor teleponnya. Ia berharap agar Amanda bisa menghubunginya memberi jawaban atas penawaran kerja sama yang diajukan olehnya.

"Amanda, aku bari kamu waktu untuk memikirkan penawaran kerja sama kita selama satu minggu. Aku harap kamu menghubungiku karena nomor teleponku sudah tercatat di ponselmu," ucap Carlos dengan percaya diri.

"Baik, satu minggu aku akan memberi kamu jawaban," balas Amanda.

"Aku tunggu jawaban yang pasti darimu. Amanda," ucap Carlos sembari mengecup pipi Amanda.

Mereka melanjutkan mengobrol kemudian berjalan menikmati senja di pinggir pantai. Angin sepoi-sepoi menambah romantis hari ini. Carlos merasa senang bisa menikmati rasanya jatuh cinta lagi.

"Aku tidak ingin waktu cepat berlalu," gumam Carlos. Ingin rasanya ia terus bersama Amanda sepanjang malam.

Amanda cukup senang bisa melepas penat dan sedih hari ini. Dia berharap Carlos dapat membantunya menemukan kebenaran tentang kejadian malam saat dia mabuk di bar.

"Carlos, sepertinya waktu sudah sangat larut. Aku harus pulang karena besok aku harus bekerja," ucap Amanda.

"Biar aku antar kamu pulang. Aku juga ingin tahu dimana tempat tinggalmu," balas Carlos.

"Aku bisa pulang sendiri. Aku takut merepotkanmu," ucap Amanda.

Carlos memaksa Amanda mau diantar pulang olehnya. Dia tidak akan tenang kalau tidak memastikan sendiri Amanda pulang dengan selamat.

"Kamu seorang wanita mau naik apa malam-malam begini pulang ke rumah?" tanya Carlos.

"Aku bisa pulang naik angkot atau ojek. Aku biasa kok lembur di perusahaan dan pulang sendiri naik ojek kalau angkot sudah tidak ada," jawab Amanda.

"Hari ini tidak biasa karena ada aku. Jadi aku harus mengantarmu pulang," bujuk Carlos.

Amanda akhirnya mau diantar pulang oleh Carlos. Dia tidak mau berdebat dan menjadi tontoran banyak orang, nanti di kira pasangan kekasih yang sedang bertengkar di pantai dan di viralkan di sosmed.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang. Hati-hati kamu baliknya ya," ucap Amanda.

"Amanda. Jangan lupa waktumu hanya satu minggu dan aku harap kamu mengabari aku. Karena sudah tahu nomor teleponku," ucap Carlos mengingatkan Amanda.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
carlos jatuh cinta pd pandangan pertama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status