Share

3. INTIM

Author: Dewa Amour
last update Huling Na-update: 2025-08-06 04:13:03

"Meski kacau saat aku melihatnya, serta merta kewarasan ini turut memudar. Namun aku tak bisa menghindar dari derasnya perasaan ini terhadapnya ... Meghan."

Hardin Willbowrn

Ney York, 2021

*

Langkah panjang Hardin tiba di depan pintu kamarnya. Pria itu segera meraih handel perak mahoni di hadapannya itu dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya tetap menggenggam pergelangan tangan Meghan.

Wanita itu mendongak pada pria tinggi di hadapannya. Apa, apa yang akan Hardin lakukan padanya? Dia sangat berdebar-debar dan tak bisa berpikir jernih saat ini.

Apakah anak tirinya ini akan mengajaknya untuk bermain-main?

Oh, shit! Kenapa pikiran konyol itu yang melintas di kepalanya?

Hardin mendorong pintu mahoni di hadapannya. Dia menoleh sesaat pada wanita dengan dress selutut warna merah di samping. Bibirnya menyeringai pada Meghan sebelum menyeret wanita itu memasuki kamar.

Meghan tak habis pikir. Apa yang diinginkan oleh Hardin?

Setibanya di dalam kamar pria itu terus saja menyeretnya menuju kamar mandi. Melewati ranjang king size di tengah ruangan.

Dia benar-benar tak mengerti. Tapi dia tak kan menolak jika si tampan ini akan mengajaknya mandi bersama.

Ah, gila! Kenapa hanya pikiran mesum yang terus ada di otaknya?

"Anda lihat itu? Keran kamar mandinya rusak. Ayo perbaiki, aku mau mandi air hangat malam ini."

Sepasang mata Meghan membulat penuh dengan mulutnya yang sedikit menganga mendengar ucapan Hardin padanya. Dia lantas menoleh pada keran air yang bocor.

"A-apa? Memperbaiki keran air? A-ku nggak bisa."

Dengan perasaan tak karuan dan gugup, Meghan menjawab seraya menggelengkan kepalanya.

Membetulkan keran air? Yang benar saja!

Hardin menyeringai melihatnya tampak kebingungan. Pria itu kembali mencekal lengan Meghan, lantas menarik wanita itu sampai ke dadanya. Meghan sangat tersentak dibuatnya. Pria itu langsung mengunci pandangannya. Menatap ke manik-manik biru Meghan dengan sangat intim dan teliti.

"Kenapa tidak bisa? Bukankah Anda sangat mahir melakukannya?" bisik Hardin hampir menyentuh daun telinga Meghan. Nafasnya yang segar dan hangat menyapu wajah wanita itu dengan lembut.

Seketika, jantung Meghan berdegup kencang. Sepertinya telah terjadi Tsunami di samudera jiwanya saat ini. Wangi maskulin dari tubuh Hardin membuatnya menginginkan hal lebih. Namun Meghan bersusah payah berusaha tenang.

"Mahir? Apa maksudmu? Lepaskan! Aku akan memanggil Andreas untuk memperbaikinya," ucap Meghan seraya berusaha melepaskan genggaman tangan Hardin darinya.

Ada apa dengan pria ini? Dari tatapan matanya ia bisa melihat ada gairah besar di sana. Apakah Hardin menginginkan dirinya?

Pertanyaan demi pertanyaan aneh terus membaur di kepalanya tanpa henti. Semuanya melulu tentang sikap aneh Hardin.

Meghan segera menunduk saat Hardin mendekatkan wajah padanya.

"Aku ingin Anda yang perbaikinya," bisik Hardin lagi. Kali ini wajahnya hanya berjarak beberapa senti saja dari wajah Meghan. Gila! Wanita ini sudah membuatnya sangat kepanasan.

Meghan bergetar, "Hm, baiklah akan kucoba," katanya masih dengan perasaan canggung tak karuan. Dia berusaha tenang mati-matian. Tangan kekar itu pun melepaskan dirinya perlahan.

Hardin mengangguk. Dia segera mundur dan mempersilakan Meghan untuk segera memperbaiki keran air yang terus mengucur itu.

Dengan perasaan ragu disertai debaran jantungnya yang sulit dinetralkan, Meghan menghampiri keran air di sana.

Jari-jemari dengan nail warna merah itu mulai menjangkau keran air. Sialan! Dia mantan seorang model, bukan mantan seorang tukang betulin keran! Astaga, ada-ada saja, pikirnya pusing sendiri.

Baru saja tangannya menjangkau keran air itu, tiba-tiba saja semburan kencang menyerangnya begitu deras. Meghan memekik kaget. Tubuhnya menjadi basah kuyup sekarang. Hardin tersenyum smirk melihatnya.

Dress tipis itu menjadi basah hingga melekat ke tubuh indah Meghan. Mencetak setiap titik penting tubuhnya yang menantang. Jakun pria itu naik turun menahan gejolak gila yang tercipta.

"Sini, biar aku saja!"

Hardin segera berdiri di belakang Meghan. Kali ini dia yang berusaha menutup keran yang bocor itu. Namun usahanya gagal. Akhirnya keduanya menjadi basah kuyup.

"Biarkan saja, biar Andreas saja yang mengurusnya!"

Meghan hendak memutar tubuhnya guna meraih handuk yang berada pada rak di kamar mandi. Namun dia terpeleset tiba-tiba.

Tangannya spontan meraih lengan pria di sampingnya, menariknya hingga keduanya jatuh ke dalam bathtub.

"Hardin," desah Meghan kala pria itu menimpa tubuhnya di dalam bathtub. Basah kuyup keduanya dengan tatapan saling mengunci satu sama lain.

"Maaf."

Hardin hendak segera bangkit dengan berusaha menolak hasratnya.

Namun Meghan menahannya. Sepasang mata pria itu kembali menatap ke wajah wanita di bawahnya.

Keduanya saling berbagi pandangan sampai beberapa detik hingga akhirnya saling memalingkan wajah salah tingkah.

Sial! Meghan mau pun Hardin sedang dilanda gejolak aneh saat ini.

"Keringkan tubuhmu! Aku akan memanggil Andreas."

Meghan menyodorkan sehelai handuk putih pada Hardin. Dia menggigit bibir bawahnya melihat pria itu sudah melepaskan kemejanya.

Tubuh yang kekar dengan otot-ototnya yang menyembul padat. Putih dan licin dengan tulisan-tulisan suci di dada kirinya.

Pria seperti inilah yang ia inginkan. Sejenak Meghan tak ingin berpaling dari pemandangan erotis di hadapannya itu.

"Jangan pergi." Hardin mencekal lengan Meghan saat wanita itu hendak meninggalkan kamar mandi.

Meghan hanya tertegun melihatnya. Apa lagi yang pria ini inginkan?

Dia sudah benar-benar tak tahan dengan godaan si anak tirinya itu. Dia bisa gila jika tetap berada di sini, pikirnya seraya memalingkan wajahnya dari tatapan Hardin padanya.

Meghan sangat tersentak kala pria itu menariknya sampai ke dada bidangnya yang polos.

Wangi cologne pria itu membuatnya dimabuk kepayang. Pikirannya tak lagi perduli dengan apa pun lagi. Dia hanya menginginkan Hardin saat ini. Sangat menginginkan lebih dari apapun.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" bisik Hardin ke wajah Meghan. Manik-manik biru terang itu tampak dipenuhi hasrat yang lapar.

Wajah tirus bak boneka barbie itu benar-benar membuatnya gemas. Apalagi bibirnya yang bagaikan bunga mawar yang baru saja mekar. Ingin rasanya ia meneguk satu kenikmatan surgawi dari sana.

"Tidak, kita baru bertemu hari ini setelah aku menikahi Ayahmu," jawab Meghan dengan wajah polosnya. Dia kelihatan sangat berbeda dari versi sebelumnya.

Sepasang mata hazel itu terangkat ke wajah Hardin. Mencari jawaban dari semua pertanyaan di hatinya. Alis tebal itu sedikit menyatu setelah mendengar ucapannya.

"Tidak, kita pernah bertemu sebelumnya di Polandia," bisik Hardin dengan napas berbau mint yang segar.

Bibirnya mengulas senyum melihat Meghan menatapnya dengan sepasang pupilnya yang membulat penuh.

Kedua tangannya melepaskan rengkuhan itu dari tubuhnya. Dia lantas melenggang pergi melewati Meghan yang masih terdiam mematung di sana.

"Polandia?" Meghan berkata sendiri sembari mengingat-ingat.

Namun sepertinya dia memang tak pernah bertemu dengan Hardin sebelumnya. Konyol! Ini sangat konyol!

Anak nakal itu pasti sedang menggodanya saja, pikirnya kesal. Kepalanya menggeleng dan segera meninggalkan kamar mandi. Dia harus segera bertukar pakaian sebelum tubuhnya menggigil.

Baru saja Meghan meninggalkan ambang pintu kamar mandi, dia kembali dikejutkan dengan sosok Hardin yang sedang berdiri di tengah ruangan kamar.

Pria itu hanya mengenakan celana pendek saja. Dia berdiri di hadapan standing mirror setinggi dirinya. Meghan menelan ludah kasar melihatnya.

Sial! Kenapa pria itu sangat menggoda? Bodoh! Rutuknya dalam hati seraya melanjutkan langkahnya untuk meninggalkan kamar Hardin.

Pandangan Hardin menangkap sosok Meghan yang sedang berjalan menuju pintu keluar.

Oh tidak!

Dia tak bisa menahannya lagi. Wanita itu sudah memantik api yang dulu pernah ia nyalakan. Dia menginginkannya lagi. Langkah panjangnya segera menyusul Meghan.

Tangan putih Meghan ingin menggapai handel pintu di hadapannya, namun tiba-tiba saja ada tangan kekar yang mencekal lengannya dari arah belakang.

Meghan memekik kaget. Namun kesempatan itu sangat kecil.

Hardin segera menariknya menuju ranjang. Tubuh Meghan yang masih berbalut dress basah itu terlentang pasrah di bawah kendali Hardin.

Sepasang matanya menatap penuh pada pria itu dengan napasnya yang terengah-engah.

"Apa aku harus membantumu untuk mengingat ku lagi?" bisik Hardin ke wajah Meghan. Tubuh kekarnya sudah memenjarakan wanita itu di tengah ranjang.

"Apa?"

Meghan menjernihkan tenggorokan mendengar ucapan Hardin.

Apa maksudnya?

Sebenarnya siapa pria ini?

Hardin tersenyum seringai membalas tatapan Meghan. Dia lantas mendekatkan wajahnya ke depan wanita itu. Meghan segera memejamkan sepasang matanya dengan perasaan campur aduk tak karuan.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • GAIRAH LIAR IBU TIRIKU   5. TERBAKAR HASRAT

    "Pada akhirnya kami berdua tak dapat menghindari api itu. Kami terbakar bersama derasnya hasrat dan cinta yang tercipta dengan sendirinya. Tanpa kami sadari, jika ini sangat berbahaya. Dia, Meghan ... Aku rela hidup dan mati untuknya."Hardin Willbowrn New York, 2021*Deru napas Hardin menyeruak indera pendengaran Meghan saat bibir pria itu menelusuri tulang selangkanya dengan kecupan-kecupan. Meghan mengerang pelan saat Hardin meninggalkan beberapa tanda merah yang tercetak pada kulit putihnya. Permainan baru saja dimulai, namun tubuh dan jiwanya terasa sudah melayang sampai ke surga. Dia tak mau semua ini berakhir dengan cepat. Gairah kian memanas akan Hardin. Bibir pria itu tak mau berhenti melumat bibir ranum Meghan. Dia tahu ini salah. Wanita ini adalah ibu sambungnya, namun hawa nafsunya telah mengalahkan logika Hardin. Dia tak bisa menahan gejolak gairah liar ini. "Agh, Hardin ...," desah Meghan kala jari-jemari pria itu menelusup ke balik lingerie-nya dan mulai mencari

  • GAIRAH LIAR IBU TIRIKU   4. AGRESIF

    "Aku bisa melihat dari caranya menatap, ada api yang berkobar di sana. Aku takut terbakar karenanya, tapi aku penasaran seperti apa rasanya terbakar oleh gairahnya."Meghan Crafson Polandia, 2021"Selamat malam, Tuan." Suara itu membuat Hardin tersentak dari lamunannya. Lehernya segera memutar ke arah sumber suara sumbang tersebut. Tampak seorang pria jangkung kini berdiri di hadapannya. Tubuhnya kurus dengan warna kulitnya yang agak gelap, umurnya sekitar empat puluh tahun. Sepasang alis tebal Hardin hampir menyatu membalas tatapan pria itu padannya. Namun kewarasan yang sempat hilang daripadanya, membuat ia malas bertanya. "Maaaf, saya Andreas. Tadi Nyonya Meghan yang meminta saya untuk memperbaiki keran di kamar mandi Anda," ucap pria itu dengan ramah. Mengangguk pelan sekali, pandangan Hardin turun ke tas perkakas hitam yang Andreas bawa. Sepertinya dia memang tukang betulkan keran air, pikirnya tak ambil pusing. Dia lantas mengembalikan pandangannya lagi ke wajah pria itu

  • GAIRAH LIAR IBU TIRIKU   3. INTIM

    "Meski kacau saat aku melihatnya, serta merta kewarasan ini turut memudar. Namun aku tak bisa menghindar dari derasnya perasaan ini terhadapnya ... Meghan." Hardin Willbowrn Ney York, 2021 * Langkah panjang Hardin tiba di depan pintu kamarnya. Pria itu segera meraih handel perak mahoni di hadapannya itu dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya tetap menggenggam pergelangan tangan Meghan. Wanita itu mendongak pada pria tinggi di hadapannya. Apa, apa yang akan Hardin lakukan padanya? Dia sangat berdebar-debar dan tak bisa berpikir jernih saat ini. Apakah anak tirinya ini akan mengajaknya untuk bermain-main? Oh, shit! Kenapa pikiran konyol itu yang melintas di kepalanya? Hardin mendorong pintu mahoni di hadapannya. Dia menoleh sesaat pada wanita dengan dress selutut warna merah di samping. Bibirnya menyeringai pada Meghan sebelum menyeret wanita itu memasuki kamar. Meghan tak habis pikir. Apa yang diinginkan oleh Hardin? Setibanya di dalam kamar pria itu terus

  • GAIRAH LIAR IBU TIRIKU   2. SANG PENGGODA

    "Aku kembali setelah mewujudkan mimpi ayahku. Tak ku sangka, aku melihatnya lagi ... sosok yang selalu bermain di pikiran ku dan selalu ingin kutemui. Sayangnya, dia hanya bisa kulihat dan tak bisa ku sentuh. Dia, istri ayahku. Bagaimana mungkin, telaga ini bisa kembali terisi oleh derasnya hasrat di antara kami?" Hardin Willbowrn New York, 2021 * "Sudah cukup sesi perkenalannya, lebih baik kita makan sekarang." Dengan bibirnya yang tersenyum senang, Edward segera melerai tangan Hardin dan Meghan yang sedang berjabat tangan. Dia lantas merangkul bahu wanita cantik di sampingnya itu menuju ruang makan. Hardin mematung sesaat sampai akhirnya menyusul mereka. Sepasang matanya memandangi wanita yang tengah berjalan di hadapannya. Tubuh Meghan sangat indah bak sebuah jam pasir. Dia memiliki bokong yang besar dengan ingkar pinggangnya yang kecil. Sementara bongkahan besar di bagian depan tubuhnya selalu menyembul penuh dari sela pakaian yang terbuka. Ya, dia sudah pern

  • GAIRAH LIAR IBU TIRIKU   1. MENCARI KEPUASAN

    "Aku berpetualang mencari sosok yang pernah membuatku begitu tenggelam dan bergetar dalam sebuah telaga hasrat yang panas. Siapa sangka, dia kini berdiri di hadapanku. Namun, dinding kaca diantara kami begitu tebal dan tinggi. Mampukah aku meraihnya?" Meghan Crafson Polandia, 2021 * Gemericik hujan masih mengguyur kota New York sejak sore tadi. Hawa dingin menyelimuti kota yang tak pernah tidur itu. Sebuah jam besar berdiri pada sudut ruangan dengan cat dinding bernuansa air laut Karibia. Jarumnya menunjuk tepat pada anggka dua. Benar, sudah pagi. Namun aktivitas panas masih berlangsung di dalam kamar VVIP dimana jam besar itu bertengger. Ia terpaksa harus menyaksikan pergumulan liar sepasang manusia di tengah ranjang. California Hotel, bangunan itu memiliki 100 lantai dan termasuk hotel bintang lima yang paling populer di kalangan kaum Jetset di Amerika. Hotel itu dulunya milik seorang pengusaha asal Jepang bernama Hisaki Shimada. Namun setelah usahanya bangrut, pria i

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status