Home / Rumah Tangga / GAIRAH PAPA MERTUAKU / 63. BAYI YANG TAK DIINGINKAN

Share

63. BAYI YANG TAK DIINGINKAN

Author: Dewa Amour
last update Last Updated: 2025-08-13 14:25:03

Leo masih duduk di sofa menunggu Tessa. Kenapa lama sekali? Dia kembali menoleh pada jam tangannya. Perasaannya mulai tak enak. Karena mencemaskan Tessa, dia pun segera bangkit dari sofa untuk melihatnya

di ruang ganti.

"Tessa!"

Sepasang pupil Leo membesar melihat Tessa tergolek tak sadarkan diri di lantai. Dia segera berlari menghampiri istrinya itu.

"Darling, kamu kenapa? Bangun, Tessa!" Leo segera meraih tubuh lemas Tessa ke dadanya. Dia menggendong istrinya menuju pada ranjang.

"Ya Tuhan, Tessa ... Apa yang terjadi padamu, Darling?"

Leo mengusap pipi Tessa dengan wajah cemas. Kemudian ia segera menelepon dokter. Dia sangat mencemaskan keadaan istrinya. Tentu saja.

Tak lama kemudian seorang dokter wanita bernama Natalie datang bersama seorang pengawal. Dokter Nstalie merupakan sahabat Leo yang bekerja di rumah sakit milik ayah Leo sembagai dokter umum.

Natalie segera memeriksa keadaan Tessa. Leo menunggu dengan perasaan cemas sembari duduk di tepi ranjang. Dia memperhatikan Natal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    66. BAYI INI BUKAN ANAKMU

    Angin bertiup kencang menggoyangkan dahan pohon Jacaranda yang sedang berbunga lebat di taman samping penthouse Leo.Waktu terus berjalan. Usia kandungan Tessa dan Laura masing-masing menginjak usia enam bulan. Menurut hasil USG keduanya mengandung bayi laki-laki yang sehat.Hari-hari pahit harus Tessa lalui. Tinggal satu atap dengan wanita lain suaminya bagai ribuan pedang yang menghujam jantungnya setiap harinya. Ya, meski Leo belum menikahi Laura, namun Laura bersikukuh ingin tinggal di penthouse Leo dengan alasan sedang mengandung bayi pria itu.Tessa mengalami sakit batin berkepanjangan melihat sikap manja Laura pada Leo di depan matanya. Bahkan Laura sering meminta Leo menemaninya di kamar sepanjang malam.Meski Leo jauh lebih perhatian padanya, namun Laura selalu mencari cara untuk mengambil perhatian Leo juga. Wanita itu memang seekor siluman rubah yang licik!Menyedihkan!Tessa hanya bisa menangis dalam diamnya melihat suaminya bersama wanita lain. Apalah daya, Laura sedang

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    65. KENYATAAN PAHIT

    Laura mendongak pada Leo. Apa pun yang terjadi Leo harus menikahinya. Meski sebenarnya bayi ini bukanlah benih Leo. Laura tak ada pilihan lagi. Jika bukan Leo yang bertanggung jawab siapa lagi?Si brengsek Arnold sudah tiada. Dan lagi, anggap saja ini kesempatan yang diberikan oleh Tuhan padanya. Mungkin dengan begini Leo akan menikahinya."Kamu pernah tidak mengenakan pengaman saat kita melakukannya di Manhattan, Leo. Kamu ingat itu? Bahkan kita melakukannya berulang kali!" serang Laura.Leo membasahi bibirnya sebelum berkata, "Kejadian itu sudah lama sekali. Kenapa baru sekarang kamu mengandung? Bisa saja kamu sedang menjebak ku."Leo menatap tajam pada Laura. Dia curiga wanita di depannya itu hanya berpura-pura saja. Leo tahu persis seperti apa Laura. Wanita itu akan melakukan apa saja untuk mendapatkan dirinya."Terserah kamu mau berkata apa. Yang pasti, aku hanya melakukannya denganmu! Kamu harus bertanggung jawab! Aku tak sanggup menghadapi murka kedua orang tuaku karena bayi i

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    64. KEHAMILAN LAURA

    Semenjak Tessa mengandung, Leo menjadi jarang datang ke kantor. Dia lebih suka berada di penthouse sepanjang hari, mendengarkan apa yang diinginkan Tessa selama masa kehamilan.Leo sangat bahagia atas kehamilan Tessa. Dia bahkan sudah tak sabaran menunggu buah hatinya lahir.Berbeda dengan Tessa, sejak mengandung dia jadi sering murung di belakang Leo. Tentu saja Tessa sangat gelisah dan merasa sudah menipu Leo. Dia yakin bayi dalam rahimnya itu bukanlah anak Leo. Namun bagaimana mungkin dia mengatakannya pada suaminya itu. Hal itu hanya akan merusak kebahagiaan Leo saja nantinya."Darling, kenapa duduk sendiri di sini? Aku sedari tadi mencarimu kemana-mana." Leo mendaratkan bokongnya pada bangku taman dimana Tessa sedang duduk sendirian."Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin menghirup udara sore," jawab Tessa sembari mengusap perutnya yang masih belum membuncit karena usia kandungan yang baru 15 hari. Sebenarnya pikirannya sedang sangat kacau saat ini. Antara jujur pada Leo atau bi

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    63. BAYI YANG TAK DIINGINKAN

    Leo masih duduk di sofa menunggu Tessa. Kenapa lama sekali? Dia kembali menoleh pada jam tangannya. Perasaannya mulai tak enak. Karena mencemaskan Tessa, dia pun segera bangkit dari sofa untuk melihatnyadi ruang ganti."Tessa!" Sepasang pupil Leo membesar melihat Tessa tergolek tak sadarkan diri di lantai. Dia segera berlari menghampiri istrinya itu."Darling, kamu kenapa? Bangun, Tessa!" Leo segera meraih tubuh lemas Tessa ke dadanya. Dia menggendong istrinya menuju pada ranjang."Ya Tuhan, Tessa ... Apa yang terjadi padamu, Darling?" Leo mengusap pipi Tessa dengan wajah cemas. Kemudian ia segera menelepon dokter. Dia sangat mencemaskan keadaan istrinya. Tentu saja.Tak lama kemudian seorang dokter wanita bernama Natalie datang bersama seorang pengawal. Dokter Nstalie merupakan sahabat Leo yang bekerja di rumah sakit milik ayah Leo sembagai dokter umum.Natalie segera memeriksa keadaan Tessa. Leo menunggu dengan perasaan cemas sembari duduk di tepi ranjang. Dia memperhatikan Natal

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    62. FAKTA BARU

    "Kami menemukan ini di bagasi mobil Tuan Caldwell. Sepertinya ini benda yang ia gunakan untuk menghabisi Nyonya Scoth satu tahun yang lalu."Seorang petugas kepolisian menunjukkan pemukul baseball besi dalam kantung plastik di tangannya pada Leo.Leo menjerit dalam hati. Tega benar pria itu membunuh ibunya dengan benda keras itu.Alex yang berdiri di sampingnya segera merebas bahu Leo agar pria itu kuat menerima semua kenyataan pahit ini."Pengacara ku akan mengurus semuanya. Aku pamit," ucap Leo sembari memutar tubuhnya meninggalkan polisi yang berdiri di hadapannya.Dia dipanggil ke kantor polisi untuk dimintai keterangan pasal kematian ibunya satu tahun yang lalu.Semua itu sudah silam, dan lagi Arnold juga sudah tiada. Tak ada gunanya kasus itu kembali diungkap. Leo hanya ingin ibunya bisa beristirahat dengan tenang di sana. Dia tak ingin mengungkit-ungkit lagi kematian Clara Scoth."Duduklah, Bro. Lupakan semuanya. Kita minum sekarang!" Alex segera membuka tutup botol red wine l

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    61. FAKTA KEMATIAN IBUNDA LEO

    Seorang pelayan yang kebetulan melintas di depan pintu kamar Leo menjerit histeris melihat Lusi yang sedang membabi buta menusuk perut Arnold berulang kali.Sementara Arnold tampak sudah tak bernyawa lagi. Pria itu hanya terbaring pasrah menerima serangan Lusi.Lusi tak perduli meski ada yang melihat aksi kejamnya itu. Baginya ini kesempatan yang datang padanya untuk membalas perbuatan Arnold pada Jeni.Dia pun tetap melanjutkan menusuk perut Arnold sembari mengerang kesal pada pria bejat yang sudah menghancurkan hidup puterinya itu.Pelayan yang tadi melihat kejadian mengerikan di kamar Leo kembali datang dengan mengajak beberapa orang penjaga. Mereka sangat terkejut melihat apa yang sedang Lusi lakukan.Wanita paruh baya itu mengoyak perut Arnold seperti sedang menyayat seekor ikan. Mereka segera menghampiri Lusi dan menariknya menjauh dari Arnold yang sudah terbaring tak bernyawa lagi. Seorang penjaga langsung menelepon pihak kepolisian."Mati kamu, pria bejat!"Lusi berteriak his

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status