Share

Kemarahan Raffa

"Hati-hati, ya, Mas. Nanti siang, kuantar makan siang ke kantor." Yulia mengatakan itu di samping kaca mobilnya. Wanita itu memohon dengan sangat, agar sang suami mau memakai mobilnya, sampai mobil suaminya itu selesai diperbaiki. Pikir Yulia, sebagai permintaa maaf.

Ia bertekad tak akan lagi keluar rumah selain dengan suaminya. Sudah dibiarkan tetap tinggal saja, ia sudah bersyukur, meski dinginnya sikap Raffa nyaris membuatnya beku tak bisa berkutik.

Tentu saja hal itu menguntungkan bagi Raffa. Ada banyak rencana mencuat di kepalanya. Mobilnya sudah selesai diperbaiki sejak kemarin. Hanya saja, ia belum sempat mengambil. Bila perlu, tak usah diambil saja, pikirnya.

"Terserah," jawab Raffa, seolah tak peduli. Ia melesatkan mobil sedan keluaran terbaru itu dengan kecepatan sedang.

Pria itu memposisikan kembali dirinya sebagai atasan di kantor tersebut. Sejenak mengesampingkan semua masalah yang tengah menerpa hidup dan rumah tangganya. Ia harus selalu menjadi panutan di kantor itu, ag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status