Share

Buku Petunjuk dan Grup Hirawan

Sebuah ketenangan bagi Ranu melihat Kiran tertidur. Di waktu lain Kiran selalu menunjukkan kesedihan, kebingungan, serta kelelahan. Dia sangat bersyukur Tuhan mempertemukan mereka bertiga. Sebelumnya pasti Kiran serba kesulitan.

Telapak tangan Kiran yang terluka sudah dibalut perban. Ranu selalu mengamati teliti setiap orang yang dia temui. Setiap hari Kiran memakai jaket atau sweater, mau itu pagi, siang, sore, bahkan malam.

Saat bekerja pun seragamnya dirangkap jaket atau kardigan rajut tanpa kancing. Lengan tangannya tertutup setiap saat. Pada awalnya, Ranu kira kulit Kiran sensitif terhadap sinar matahari atau ada alergi debu.

Rupanya sebuah alasan lain cukup mencengangkan. Tadi sewaktu punggung Kiran dilap kain basah, Ranu menggulung ke atas lengan sweater kuning yang ternodai bercak darah. Goresan garis-garis bekas sebelumnya masih jelas, tetapi segera ia tepis rasa penasaran karena pendarahan sukar berhenti.

"Ini bukan pertama kalinya." Itulah kesimpulan Ranu.

Tok, tok, tok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status