"Sayangnya om gue cuma ketemu sama pimpro nya aja. Tapi menurut keterangan om gue, yang punya tenpat ini masih sangat muda. Dia juga CEOnya RA Corporation yang terkenal itu."
Berbagai macam hayalan mulai membayang disetiap kepala gadis-gadis cantik tersebut.
"Kabarnya doi sangat misterius ya?" Tanya Viona penasaran dan itu mewakili semua pikiran teman-temannya. Wajar saja jika memiliki pertanyaan tersebut dalam pikiran mereka, karena selama beberapa tahun terakhir RA Corporation telah menorehkan namanya dengan tinta emas.
Entah darimana datangnya pemuda yang begitu berbakat dan tiba-tiba saja membentuk grup RA Corporation. Masyarakat umum tahunya, CEO Ra Corporation itu adalah anak dari Kelvin Sanjaya, 1 dari 9 Naga penguasa Asia. Namun berbeda dengan sang Ayah, putranya ini terlihat lebih misterius karena tidak pernah muncul langsung didepan publik.
Sebut saja media sosial yang lagi tren saat ini, tidak satupun ada profil tentang dirinya. Membu
"Waktu pertama kali kita bertemu, Aku kira kamu itu orangnya pendiam banget." "Memang! kan kamu dah tau sendiri, dikasur Aku pendiam, cuma kamu aja yang sering bersuara, aahh ahh.." "Ih, Awaan mesum, bukan itu maksudnya.." Ucap Mikha malu. Awan jadi tersenyum geli melihat Ia berhasil mencandai Mikha dan membuat gadis cantik itu jadi tersipu sampai kedua pipinya merona merah dan menggemaskannya. "Memangnya dulu, kamu menilaiku seperti apa?" "Hmn, kamu itu terlihat lugu dan pendiam... eh, awas loh kalau kamu nyinggung pendiam kayak tadi lagi." Ancam Mikha cepat sebelum Awan bercanda mesum seperti sebelumnya. "Hehehe, gak k
"Yah, kalau begitu jangan sampai mereka tahu." Kata Awan membalas candaan Mikha. "Baiklah, tapi ada syaratnya." Mikha memikirkan sebuah ide yang mungkin akan membuatnya bisa melewati waktu lebih berkesan dengan Awan. Bukankah hari ini adalah ulang tahunnya? Walau semalam, Ia ingin menjalaninya dengan penuh arti bersama Awan walau tidak bisa memilikinya. "Baiklah, beritahu aku apa syaratnya?" "Hmn.. Kamu harus mengajakku berdansa kalau begitu." "Hei, itu tugasku. Kenapa malah kamu mendahuluiku." Kata Awan pura-pura kesal, tapi tidak dengan tindakannya. Awan berdiri lebih dulu dan berjalan kesamping Mikha sambil mengulurkan tangannya. "Let's dance!"
"A.Awan?" Sapa seorang wanita cantik berpakaian cukup formal. Ia dan teman-temannya baru saja selesai makan malam dalam salah satu ruangan di Resto yang sama untuk merayakan pekerjaan barunya. Hari ini adalah hari gajian pertamanya, sehingga Ia mentraktir teman-temannya untuk makan di salah satu reso yang ada di komersialstreettersebut. Tentunya bukan pekerjaan biasa, mengingat Ia mampu mentraktir beberapa temannya di resto tersebut. Sapaan wanita tersebut membuat Awan secara reflek berhenti dan melihat sowok yang yang memanggil namanya. Alis Awan sedikit bertaut, begitu pun dengan Mikha, karena keduanya sama-sama mengenal wanita cantik yang sekarang tampak begitu dewasa dengan setelan kerja formilnya. "Rachel?" Panggil Awan dan Mikha bersamaan.
"Sebentar, aku kenal seorang penyanyi yang sedang naik daun baru-baru ini.." Ucap Mikha sambil membukaplaylistlagu dismartphonenya. Ia telah menyimpan cukup banyak lagu yang lagitrenddikalangan milenial belakangan ini. Begitu mendengar nama Hanna, rasanya Ia tidak asing dengan nama itu. "Nah ini.. Hanna Marchel, apakah itu adiknya Rachel?" Tanya Mikha memastikan begitu menemukan daftar lagunya Hanna di playlistnya. "Iya, betul. Kamu juga tahu?" Tanya Awan penasaran dengan begitu cepatnya Mikha menemukan lagu Hanna. "Astaga, Awan bagaimana kamu tidak tahu! Dia adalah penyanyi yang sangat populer akhir-akhir ini. Setiap lagunya bahkan selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler dalam sebulan terakhir."
Berita menghilangnya Ardi menjadi topik hangat diantara para Mahasiswa JIU, dikarenakan Rachel yang mencari Ardi sehari sebelumnya tidak menemukan jejak keberadaan Adik sepupunya tersebut.Lalu, berturut-turut disusul dengan berita menghilang 4 mahasiswa lainnya, yang juga rekan dekatnya Ardi. Namun anehnya, mereka seolah menghilang begitu saja. Tidak ada satupun diantara teman-temannya yang mengetahui dimana keberadaan Ardi dan keempat temannya.Rachel bahkan sudah menggunakan sumber daya Ayahnya yang merupakan seorang Menteri untuk mencari dimana keberadaan adik sepupunya tersebut, itu juga yang menjadi alasan berita menghilangnya Ardi menjadi viral hari ini.Topik hilangnya Ardi bahkan juga menjadi pembicaraan diantara Yuma dan kawan-kawannya. Begitu Awan bergabung dengan ketiganya saat jam terakhir, membuat mereka semakin bersemangat membahasnya."Ada apa?" Tanya Awan penasaran melihat ketiga teman barunya itu begitu bersemangat membahas seseuatu. Bia
Disaat semua orang sibuk membahas tentang menghiloangnya Ardi dan teman-temannya, Caitlin dan Juga Seila yang merupakan seorang penyanyi solois lokal yang terkenal baru-baru ini sibuk dengan dengan hal lainnya, yaitu penampilan mereka dalam konser akbar yang akan diselenggarakan seminggu ke depan. Dimana mereka akan tampil sebagai salah satu penyanyi pembuka yang berasal dari tanah air dan acara puncaknya sendiri akan diisi oleh penyanyi Asia Tenggara yang namanya telah melejit selama 6 bulan terakhir. Bahkan beberapa hits lagunya selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler selama sebulan terakhir, siapa lagi kalau bukan Hanna Marcel."Gue kok jadi gugup gini yah?" Ujar Seila yang duduk disebelahnya Caitlin yang saat itu sedang menyetir menuju studio MV Entertainment. Studio itu sendiri merupakan pihak penyelenggara yang bertanggung jawab untuk pelaksaan konser akbar mereka nantinya."Gue juga. Ini pertama kalinya kita tampil dalam gala sebesar ini. Apalagi kita
Pertanyaan Awan tentang kemana Calista akan membawanya akhir terjawab sudah, begitu taksi online yang mereka naiki berhenti didepan sebuah dealer mewah, BMW. Semula Awan tidak berani bertanya begitu Calista diam saja selama mereka dalam perjalanan, dimulai sejak Ia menyebut tentang tangan mereka yang masih bertaut sebelumnya.Itu sedikit menyisakan rasa sesal dalam diri Awan, karena setelah kalimat itu membuat suasana antara mereka berdua berubah menjadi canggung. Belum lagi Awan yang harus melepaskan tangan mulus dan lembut itu dari gengamannya.'Tau suasana akan menjadi canggung begini, mending tetap kubiarkan tangannya memegang tanganku.' Pikir Awan sedikit menyesal.Disisi lain, Calista sendiri tidak mengerti dengan kenekatannya memegang tangan Mahasiswanya tersebut. Sebenarnya itu bukanlah masalah yang besar dan Ia pun menganggap itu adalah hal yang biasa. Namun ketika Awan menyinggung langsung tentang hal itu, mau tidak mau membuatnya jadi malu. Apalagi se
30 menit berikutnya, Calista sudah menari bersama kendaraan barunya dijalan raya dengan Awan duduk manis disampingnya.Calista tampak begitu menikmati dan puas dengan performa kendaraan barunya, "Ternyata mobil rekomendasimu sangat bagus." Puji Calista dengan senyum manis ketika melirik Awan disampingnya."Syukurlah kalau Bu Calista senang...""Hmn, syukurlah kalau kamu senang." Ralat Awan cepat begitu Calista menatapnya dengan tajam.'Heran, kenapa dia ngotot banget aku harus memanggil namanya.'Sekarang Calista melirik Awan dengan aneh seperti orang yang menyimpan banyak pertanyaan dalam hatinya."Ada apa dengan tatapan itu?" Tanya Awan pura-pura tidak mengerti."Kamu beneran kerja di bengkel?" Tanya Calista meragukan alasan klise yang pernah dilontarkan Awan sebelumnya."Kenapa? Apa saya terlihat seperti seorang eksekutif dan tidak meyakinkan sebagai seorang montir?" Canda Awan untuk mengalihkan kecurigaan Calist