"Apa anda adalah leluhur ku, Lian?" Tanya Awan penasaran. Awan merasakan perasaan yang sangat akrab ketika bertemu dengan wanita bergaun hijau tersebut, seakan ia sedang melihat keluarganya sendiri. Perasaan yang membuat Awan merasa sangat yakin, jika wanita cantik bergaun serba hijau setengah transparan tersebut adalah leluhurnya. "Buat apa kamu masih bertanya, pertanyaan yang kamu sendiri sudah tahu jawabannya." Jawab Lian sambil tersenyum. "Namun, jika kamu masih penasaran, jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak.""Benar, bahwa aku adalah leluhurmu. Tapi, aku hanyalah kenangan yang tertinggal dalam cincinku." Jelasnya."Ikutkah denganku, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.""Ke mana, Nek?" Tanya Awan bingung, karena di sana hanya ada mereka berdua dan pohon besar tersebut. Lian hanya tersenyum tipis ke arah Awan dan detik berikutnya, Lian menjentikkan jarinya ke udara.Seketika, pemandangan yang sebelumnya gelap, tiba-tiba dipenuhi oleh cahaya terang dan membuat seluruh area
Sedetik kemudian, Awan segera membuang harapan fana tersebut. 'Jika kekuatan nenek Lian sebesar itu, bukankah seharusnya ia menjadi yang terkuat di antara semua saudaranya dan bahkan dari pendiri klan Sanjaya itu sendiri?' Pikir Awan dengan ekspresi bertentangan. Memikirkan hal itu, Awan segera berkata, "Nenek, aku tahu ini bukan pohon yang memiliki kekuatan penghancur. Lalu, apa gunanya pohon ini sebenarnya?" Tanpa diduga oleh Awan, Lian tertawa setelah mendengar pertanyaan Awan, sampai-sampai membuat seluruh tubuhnya berguncang. Jika saja Lian bukanlah leluhurnya, Awan mungkin akan menikmati pemandangan indah di depannya, di mana sepasang gunung kembar Lian yang tertutup gaun hijau transparan itu, ikut turut naik karena tawa lepas yang mengguncang tubuhnya. Namun, yang bisa dilakukan Awan saat itu hanya bisa menatap heran Lian dengan penuh tanya. "Ternyata kamu memang anak yang ditakdirkan itu! Jika saja, kamu tergoda untuk menggunakan pohon besar itu sebagai kekuatan untu
Dhuaar. Batu sebesar rumah, hancur dalam satu tebasan Amanda dan serangan itu, membuat gadis berparas cantik tersebut semakin bersemangat mengeluarkan semua kemampuannya. Amanda seakan bersenang-senang layaknya seorang anak kecil yang sedang mendapatkan mainan baru. Apalagi, setelah ia sempat kehilangan kekuatannya. Wosh. Dengan menggunakan kemampuan pengendali waktu milik Marin, Amanda yang sudah menggunakan zirah biru terang berpindah secepat kilat ke sisi lain, untuk menangkap Awan dan menjebaknya ke dalam zona waktu miliknya. "Sayang, terimalah serangan satu ini!" Tebasan Zephyr. Wosh. Baam. Amanda melancarkan serangan dengan kekuatan penuhnya. Awan bisa merasakan semangat membara kekasihnya itu dalam serangan tersebut. Meski begitu, kekuatan waktu milik Amanda berhasil di eliminasi oleh Awan dan tanpa menghindari serangan Amanda sedikitpun, Awan menepis serangan tersebut dengan pedang hitam miliknya. Dhuaar. Energi serangan Amanda meledak di sisi lain pulau dan seket
"Tuan muda, sesuai perintah anda, saya telah menghubungi semua pemasok bahan obat perusahaan Walton. Namun, hampir tidak ada satupun yang tahu tentang bunga es abadi, seperti yang anda minta.""Tapi, kami menemukan petunjuk lain." Ujar Haris Walton dalam telpon."Benarkah? Cepat, katakan!" Balas Awan bersemangat.Semula, Awan sempat pesimis untuk menemukan bunga langka ini, setelah orang-orangnya sendiri tidak berhasil menemukan informasi apapun tentang keberadaannya. Siapa sangka, keluarga Walton, keluarga yang hampir dihancurkannya dan ternyata adalah keturunan dari leluluhurnya, Lian, ternyata berhasil menemukan petunjuk bunga langka ini untuknya. Harapan Awan untuk bisa segera menyembuhkan Amanda menjadi lebih positif.Saat itu, Awan masih bersama Amanda. Sehingga, Amanda yang ikut mendengar pembicaraan mereka, ikut terlihat sama bersemangatnya dengan Awan."Hmn, bagaimana saya mengatakannya, ya..." Suara Haris Walton terdengar ragu, karena ia sendiri belum bisa memastikan petunju
Namun, ketika melihat kesungguhan dalam mata Amanda dan juga tekadnya untuk bisa segera pulih. Awan akhinya menyetujui permintaan Amanda. "Baiklah! Kalau begitu, kamu bisa menyiapkan diri dan ingat, situasi seberat apapun, kamu jangan sampai melakukan hal diluar kendali seperti pagi tadi! Sementara itu, aku akan meminta Lana menyiapkan penerbangan pribadi untuk kita." "Baiklah, sayang. Aku pasti akan mengikuti semua ucapanmu." Balas Amanda senang dan sudah tidak sabar untuk segera memulihkan kultivasinya. Awan ditahan oleh Amanda dan hari itu, terpaksa ia harus menginap di kediaman Pitaloka dan baru pulang ke Vilanya pada keesokan harinya. Semenjak mendapat kekuatan baru dari Lian, Awan bisa menggunakan kekuatannya dengan bebas tanpa perlu khawatir energi murninya habis. Itu karena kekuatan Lian, juga memiliki kemampuan meregenerasi energi di dalam tubuhnya. Pantas saja, Lian pada masanya, bisa mengobati korban perang yang jumlahnya ribuan tanpa sedikitpun kehabisan energi. Kekuat
"Aku datang ke sini, dua hari setelah kasus percobaan penculikan Hanna." "Aku melihat notifikasi perintah perlindungan atas nama Hanna dari daftar perintah tinggi dan aku tahu, kalau perintah itu, kamu yang mengeluarkan." "Saat itu, aku kebetulan ada tugas untuk melakukan observasi bahan skripsiku di kampus JIS. Jadi, aku sekalian mengambil misi ini." "Oleh pihak kampus aku diberikan jatah untuk melakukan tugas observasi di beberapa kelas dan salah satunya adalah kelasnya Hanna." Jelas Aldo dengan senyum malu-malu. Awan terkekeh dan bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya, "Hmn, jadi kalian sering bertemu dan akhirnya saling suka?" "Hmn, itu..." Aldo salah tingkah dan tersipu sambil melirik Hanna yang duduk tidak jauh darinya. Sementara itu, Hanna hanya menunduk dan terlihat seperti orang yang sedang bersalah. "Kak Awan, Hanna- Hanna minta maaf. Hanna.." Hanna berkata dengan gugup. "Hanna, kenapa kamu minta maaf? Cinta itu bukan kesalahan. Aku justru akan mendukung hubungan k
"Benarkah, sahabatmu itu pacaran dengan Hanna?" Seru Amanda terkejut saat Awan menceritakan tentang hubungan Hanna dengan Aldo, ketika mereka sudah berada di dalam pesawat menuju Rusia. Awan dan Amanda terbang ke Rusia terlebih dahulu dengan menggunakan pesawat jet pribadi, karena Yakutsk sedang berada dalam puncak masa dingin yang menyebabkan bandara di negara itu ditutup untuk penerbangan. Di Rusia nanti, orang-orang dari keluarga Walton sudah bersiap menunggu kedatangan Awan dan nantinya, mereka yang akan membawa Awan menuju Yakutsk. "Benar!" Jawab Awan bersemangat dan lalu menambahkan, "Aku sendiri juga tidak percaya awalnya. Sampai, mereka berdua terbuka tentang hubungan mereka padaku. Bukankah itu fantastis? Adik angkatku memiliki kekasih dan sahabatku tidak jomblo lagi, hehehe! Jadi, dugaanmu kalau Hanna suka padaku itu, tidak benar!" Jawab Awan sambil tertawa. Amanda sempat mengatakan pada Awan sebelumnya, kalau sebenarnya Hanna menyukai dirinya. Hal itu dilihat Amanda dar
Pesawat yang ditumpangi Awan dan Amanda harus berhenti di Rusia terlebih dahulu, sebelum kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju Yakutsk. Dikarenakan aturan rute penerbangan, yang tidak membolehkan penerbangan internasional manapun untuk langsung menuju ke negara tersebut. Bukan karena aturannya yang sengaja dipersulit, melainkan karena rutenya yang sedikit lebih rumit dan hanya tersedia satu jalur.Perjalanan ke Yakutsk sendiri cukup sulit dan baru bisa dilaksanakan pada tengah hari. Itupun dengan mempertimbangkan faktor cuaca. Jika cuaca sedang ekstrim, maka penerbangan terpaksa harus dihentikan.Sementara itu, keluarga Walton sudah menyiapkan tim pemandu jalan yang akan bergabung dengan Awan dan Amanda dari bandara Rusia dan satu tim lainnya, menunggu mereka di Yakutsk.Total, ada sepasang pria dan wanita berusia lebih kurang tiga puluh tahunan yang bertugas menyambut Awan dan sekaligus, mereka yang akan ikut memandu Awan dan Amanda menuju puncak gunung Yakutsk."Perkenalkan,