Share

BAGIAN : 4

Author: Darsono AD
last update Last Updated: 2022-08-26 17:56:58

Raja Iblis Banaspati sudah mendengar kedatangan kembali Wiro Sabrang di raja pedang yang sangat legenda itu. Ia berharap bisa bekerjasama dengan pendekar siluman itu jika bisa. Tapi ia sudah mengukur seluruh kekuatan pengawal dan bala prajurit Singosari yang mendukungnya. Seluruh sudut benteng Kraton Singosari sudah dijaga dedemit yang sangat sakti. Sedang di pagelaran dan setinggil dijaga ketat pasukan gendruwo dan mayat hidup yang kebal dan tidak bisa mati. Tentu saja Banaspati juga kuatir jika Wiro Sabrang dibantu sang Hyang Wisesa jagad dan Sang Hyang Wenang.

Ketika raja Sanjaya yang melarikan diri dari kejaran Wiro Sabrang berlindung kepada Banaspati, tentu saja raja iblis itu mulai curiga karena Sanjaya mengatakan bila ada ular naga raksasa menyerang prajurit dedemit hingga membakar langit.

"Mohon bantuanmu Banaspat!" kata Sanjaya yang didengar Banaspati lewat angin.

Banaspati jelas tidak mungkin bisa mengalahkan jika pendekar purba itu membawa pusaka dari kyai Antaboga penguasa laut Selatan. Raja iblis itu menarik nafas dalam sambil bertolak pinggang.

"Bajulputih..coba kamu siapkan wadyobolo di depan benteng dan Nagagini berjaga di alun - alun." perintah Banaspati kepada para pengawal dan prajurit Singosari.

"Sendika Gusti."

Banaspati tak pernah mengira bila yang datang kali ini bukan manusia biasa yang bisa dianggap remeh seperti rakyat Singosari dan seluruh Kraton yang ada di tanah Jawa. Wiro Sabrang pernah ia dengar sebatas dalam catatan dan cerita para begawan tua terdahulu.

Namun kali ini ia harus mempertimbangkan lebih matang ketika kegaduhan itu terasa sampai dalam istana.. Kepala ular naga raksasa itu terlihat jelas tegak berdiri hingga menyentuh gumpalan awan dilangit. Luar biasa besar naga raksasa itu tubuhnya hingga terlihat dari dalam istana yg berjarak 500 meter.

"Antaboga!!" gumam Banaspati sambil mengerutkan kening dan bertolak pinggang. Siapapun tentu takkan mampu mengalahkan ular naga raksasa penguasa lautan itu. Tapi Banaspati tidak takut dengan para penguasa di atas bumi. Banaspatipun langsung melesat ke atas langit dan menangkap tanduk ular naga raksasa itu.

"Nagalodra!" pekik Banaspati ketika ia sudah duduk diatas kepala ular naga raksasa itu sambil memegang tanduknya.

"Pasti engkau mengira aku Antaboga yang datang membawa muridnya manusia purba" kata ular naga raksasa yg ternyata sahabat Banaspati.

"Bagaimana kamu tahu itu Nagalodra?" tanya Banaspati.

Banaspati jadi lega karena kedatangan sahabatnya Dewa nagalodra datang ingin membantu melawan Wiro Sabrang si pendekar purba yang legend itu. Kalau Antaboga saja yang jadi guru dari Wiro Sabrang pastilah ilmunya tak seberapa tinggi dibanding Nagalodra dewa penguasa samodra Utara.

"Aku sudah mendengar berita dari dewa Alam Jim dari Selo Maroko. Seluruh kaum Jim siap membantumu dalam bertarung menghadapi Wiro Sabrang." kata Naga Lodra yang dengan cepat merubah ujud menjadi seorang laki2 berpakaian sangat mewah terbuat dari kulit ular dan mahkota yang melingkari kepalanya. Kepala ular dengan mulut menganga perlihatkan taring dan ludahnya menjulur merah. Kedua sahabat itu berpelukan sangat mesra karena sudah lebih 300 tahun tidak bertemu.

"Apakah engkau sudah kenal siapa itu Wiro Sabrang?" tanya Banaspati.

"Pernah, dia sangat berbahaya karena selama 1000 tahun tinggal di kawah Candradimuka bersama Yamadipati pencabut nyawa."

"Kawah Candra Dimuka?" gumam Banaspati yang sangat terkejut mendengar istilah itu. Karena setahu Banaspati, Kawah Candra Dimuka adalah tempat kerajaan jin dan dedemit yang ada di langit. Bagaimana dengan Wiro Sabrang jika ia tinggal di sana dalam asuhan Yama Dipati?

"Yah. Kawah Candradimuka itu neraka tempat sarang jin setan peri persyangan. Karena itulah aku ingin bantu kamu semampuku." kata Nagalodra.

****

Wiro Sabrang sudah tiba di benteng Singosari dimana para jin dan siluman sudah berjaga di sepanjang tembok raksasa setinggi 30 kaki itu. Benteng yang ditutup oleh pintu gerbang yang terbuat dari kayu besi setebal satu kaki dan setinggi 20 kaki sangat rapat dengan dua orang penjaga yg bersenjatakan pedang dan tameng.

Wiro Sabrang sudah melangkah dan berdiri di depan gerbang meminta ijin masuk kepada penjaga gerbang. Tapi mereka yang sudah mendapat instruksi dari pengawal istana mengacungkan pedang ke dada Wiro Sabrang.

"Kembalilah pergi kalau sayang nyawamu. Kerajaan ditutup untuk umum." kata penjaga gerbang . Tapi Wiro tetap melangkah dan menghajar dua penjaga itu dengan pukulan tangan kosong. Dalam tempo singkat dua penjaga itu terkapar tak berdaya hingga Wiro dengan mudah masuk ke dalam alun- alun dimana puluhan pasukan sudah menunggu dengan pedang ditangan. Wiro Sabrang langsung diserbu pasukan bersenjata pedang itu. Mereka memandang Wiro Sabrang hanyalah manusia biasa dengan pakaian kulit binatang jaman purba. Karena itu mereka menyerang beramai- ramai sambil menyabetkan pedang ke tubuh Wiro tanpa ampun.

"Hiiiiaaaahhhh."

"Trang Trang!"

"Huk auchh!!"

Tapi mereka keteter ketika serangan tangan dan tendangan kaki pendekar purba itu sangat mematikan. Bahkan Wiro Sabrang mampu melompat terbang sambil menginjak kepala para prajurit yang mengeroyoknya. Hal itu tentu membuat Nagagini dan Parikesit yang menjadi pengawal garis depan cepat menghalau langkah Wiro Sabrang .

"Eh tunggu dulu sobat!" kata Nagagini yg sudah langsung melancarkan tendangan ke tubuh Wiro Sabrang.

"Hhhhiiiiiiaaaahhhh!!"

"Wuuuuusssss!!"

Nagagini terdesak mundur hingga sepuluh langkah ketika sebuah pukulan tenaga dalam yang dilancarkan Wiro Sabrang menghantam dadanya.

"Mana Banaspati?" bentak Wiro.

"Akulah Banaspati!" kata Parikesit yang sudah bersiaga dengan pasang kuda2. Sedang Nagagini yang sudah kembali bangkit melompat menyerbu Wiro Sabrang dengan ayunkan pedang.

"Hhiiiiiaaaaashhhh!!'

"Heit !! Heitt!!"

"Aaaaaachh!!"

Semudah itu bagi Wiro Sabrang menghajar dua pengawal terdepan Banaspati. Kedua pengawal itu baru tahu betapa tubuh Wiro Sabrang tidak mempan senjata pedang dan pukulannya bagai batang besi yang mampu mematahkan tulang mereka.

Wiro tahu jika buruannya masih berada di dalam istana ketika para pengawal itu telah terkapar di garis depan. Karena itu Wiro tidak membuang waktu langsung melesat masuk ke setinggil yang dijaga ketat oleh manusia berkepala ular naga. Dialah Naga Lodra sahabat dari raja iblis Banaspati. Jelas sekali Wiro Sabrang terkejut melihat siluman Naga Lodra yang tidak pernah ia kenal.

"Ha ha ha tentu engkau belum mengenalku Wiro." sambut Naga Lodra.

"Hiiiiiaaaaattt."

Wiro Sabrang memandang mata Naga Lodra yang tampak memandang remeh kepada lawannya. Wiro Sabrangpun mengerahkan tenaga dalam sambil menarik nafas dalam..

"Hiiiiaaaaatttt"

"Wuuuuuzzzzz!!!"

"Bluuuaaaaarrrr"

Sinar biru memancar dari telapak tangan Naga Lodra disertai dengan ledakan yang sangat dahsyat ketika meentambar ke arah Wiro Sabrang yang sudah bersiap dengan golok pusaka di tangannya. Ledakan yang sangat dahsyat itu memercikkan api dan berkobar membakar tubuh Naga Lodra.

" Ha ha ha ha ha..ayoo terus kuras seluruh kekuatanmu Wiro Sabrang !"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 104

    Para serdadu yang mengawal Kumbang Merah sudah diusir oleh pendekar pelindung Bukit Barisan hingga menyisakan Kumbang Merah yang akhirnya menurut nasehat saudara kembarnya. Singaraja yang sudah sangat dikenal masyarakat Andalas dan suku dalam memberi nasehat kepada Kumbang Merah."Kalian semua di pulau Andalas akan diperbudak oleh orang asing itu. Kalian akan diadu domba agar berseteru dan saling bunuh, maka mereka akan mudah menguasai kalian" Tapi Kumbang Merah tetap berpikir negatif karena ia akan ditembak oleh serdadu itu jika melawan. Sedangkan jika tunduk akan untung besar karena ia bisa menekan petani dan memonopoli semua hasil bumi untuk dijual kepada serdadu itu. Hmm baiknya aku menurut saja kepada saudaraku untuk sementara, karena nanti aku akan bunuh dia agar aku bisa menguasai rakyat semenanjung ini.Kata Kumbang Merah dalam hati. Memang Kumbang Emas sangat senang jika saudaranya akhirnya patuh dan ikut aturan dari kerajaan yang sangat ketat me

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 103

    Singaraja yang ternyata sahabat Wiro Sabrang merangkul dan memeluk pendekar itu sambil berbisik. "Hati- hati kakang, di negeri ini banyak pengkhianat yang gabung dengan serdadu yang licik. Wiro Sabrang sadar jika para penguasa pulau yang kaya raya itu sudah takluk kepada orang asing yang memonopoli hasil bumi di pulau itu. "Betul sekali Dimas Singaraja. Aku juga mencium adanya persekongkolan antara pangeran Kumbang Merah dengan serdadu" Kata Wiro Sabrang. "Sebaiknya kita awasi saja mereka dari jauh, kakang tidak perlu ikut serta di dalam kerajaan menjadi ponggawa." kata Singaraja. Baru saja pendekar itu saling tukar pikiran ditepi tebing Tinggi, beberapa penunggang kuda menghentikan langkah mengepung Wiro Sabrang dan Singaraja. "Tangkap orang itu hidup atau mati!!" teriak seorang penunggang kuda dengan pakaian seorang prajurit kerajaan. Rombongan berkuda itupun langsung menyerbu Wiro Sabrang dan Singaraja dengan liar dan ganas menggunakan pedang dan tombak. Tapi Wiro Sabrang tid

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 102

    Keberadaan Suro Gendeng dan Wiro Sabrang di istana Bukit Barisan  telah dilihat banyak pedagang besar dan tengkulak yang bekerjasama dengan para kompeni. Karena itu mereka mulai ketakutan beroperasi di desa sepanjang pantai barat pulau Karet. Kota pelabuhan Bandar Lampung yang dekat dengan pulau Rakata jadi pusat kegiatan para saudagar dan pelaut dari sebrang laut. Prajurit dari Bukit Barisan sebagian jadi suruhan pedagang besar di pelabuhan untuk mengawasi para petani yang menolak memberikan hasil bumi kepada tengkulak. Suro Gendeng melihat itu hingga ikut turun tangan.       "Bukannya kisanak prajurit dari Bukit Barisan?" tanya Suro Gendeng.        "Iya kenapa?"        "Harusnya kisanak membela kaum petani untuk tidak diperas para tengkulak kompeni"         "Siapa yang mengatur aku? Aku berwenang menjaga keselamatan para kompeni, kamu siapa heh?" tanya prajurit itu kepada Suro Gendeng.         "Aku prajurit baru dari Bukit Barisan.

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 101

    Wiro Sabrang dan Suro Gendeng sangat dielu- elukan kedatangannya oleh raja Bukit arisan Pangeran Kumbang Merah dan Kumbang Emas.Istana Bukit Barisan yang sangat besar itu berdiri di antara dua gunung besar di selat Sunda. Pangeran Kumbang Merah dan Kumbang Emas sangat senang kedatangan tamu istimewa yang telah berhasil mengusir para serdadu yang sedang menjajah di wilayah bukit Barisan dan Pulau Rakata Agung."Bukan maksud kami menjebak anda pendekar? Memang sebenarnya kami ini sedang disandera oleh para serdadu bersenapan itu yang berjaga di pantai memeras rakyat kami yang nelayan serta petani rempah2." kata pangeran Kumbang Merah sambil merangkul Suro Gendeng.Pangeran Kumbang Emas dan Kumbang Merah adalah raja kembar yang mempunyai putri cantik 2 orang yaitu Putri Nilam, dan Putri Seruni. Mereka dengan pakaian adat pulau Karet menjamu Suro Gendeng dengan sangat ramah dan khidmat."Ini adalah putri kami, Putri Seruni dan Nilam masih bujangan. A

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 100

    Kerajaan Salaka Negara makin sepi setelah Raja Anom Wiro Sabrang pindah ke Pajajaran menggantikan tahta Gusti prabu Salokantara. Kini sepeninggal Gusti sepuh Salokantara, Pejajaran yang sangat besar itu berkuasa atas tanah Parahiyangan dan tanah Pasundan sehingga semua raja kecil di dataran tinggi Pasundan bergabung menjadi satu di Pajajaran. Gusti Anom Wiro Sabrang dengan dibantu para pendekar dari bukit Utara seperti Kebo Jenar serta Maheso Gilang, Suro Gendeng  menjadi sangat berwibawa karena sangat bijaksana dalam melindungi dan memimpin rakyatnya.      "Maaf paman Sentanu, aku harus pergi ke tanah seberang karena ada undangan dari pangeran Kumbang Merah yang menghadapi musuh besar." kata Anom Wiro Sabrang. Tentu saja Sengkuni jadi merasa berat tanpa Gusti Anom Wiro Sabrang yang bertahta di tanah Pasundan. Tetapi Jaka Umbaran yang masih kerabat istana siap menjaga kedaulatan dan keamanan Pejajaran bersama Kebo Kuning dan Kebo Jenar serta Maheso Gilang.

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 99

    SURO GENDENG tertegun memandang wajah imut Anom yang tersirat bayangan wajah Wiro Sabrang pada tatapan matanya. Tapi Suro Gendeng tetap merasa sangat hormat kepada pendekar muda itu walau usia Anom sangat jauh dibanding Suro Gendeng.        "Maafkan aku Raden, namaku Suro Gendeng, ingin berjumpa Gusti Wiro Sabrang, raja dari Kraton Singosari." ucap Suro Gendeng.       "Itu ayahku kisanak, tapi beliau telah wafat setahun yang lalu." jawab Anom.       "Wafat? Bolehkah aku melihat dimana beliau dimakamkan?"        "Oh tentu saja boleh. Tapi aku mau bertanya, bagaimana keadaan Kraton Singosari sekarang?" tanya Anom yang tentu sangat mengejutkan Suro karena ia masih terlalu kecil untuk mengetahui istana Singosari yang telah ditinggalkan Wiro Sabrang. Apalagi ada Sentanu yang juga berasal dari Singosari yang dulu adalah penasehat raja Kertajaya. Begawan Sentanu memang tidak begitu kenal dengan Suro Gendeng karena ia tidak bisa keluar bebas seperti W

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 98

    Gerombolan bajak laut dari benua Barat ikut serta dalam pasukan pesisir Jayakarta menguasai seluruh kerajaan kecil yang memiliki hasil pertanian rempah- rempah dari Laut Timur hingga sepanjang Laut Selatan. Gerombolan bajak laut itu didukung dengan senapan api yang tidak dimiliki pendekar dari benua selatan. Pasukan tanah Pasundan ketakutan karena mereka tidak miliki kekuatan menghadapi pasukan dari bajak laut yang miliki senjata api. Karena itulah kini mereka bisa diperbudak oleh para bajak laut itu untuk melawan sesama warga Pasundan. Kebo Kuning yang juga mantan bajak laut hanya mampu menahan serangan fisik tetapi tidak memiliki senapan yang mematikan.      Anom Wiro Sabrang yang walau masih usia muda telah mewarisi kesaktian dari pendekar legenda tanpa tanding. Pendekar muda itulah yang menjadi andalan Parahiyangan menghadapi serdadu bajak laut.       "Dor dor dor..!!"     Tembakan yang beruntun menghajar tubuh Anom tidak satupun yang mampu melukai

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 97

    Zui Shen tidak hanya memiliki ilmu silat dari Benua Utara, yang lebih mengutamakan kekuatan tubuh untuk menjadi dasar kesaktian, akan tetapi juga memiliki ilmu gaib yang diajarkan di tanah Jawa. Ilmu gaib itu lebih sekedar kekuatan raga atau tubuh manusia, akan tetapi juga didasari ilmu sihir yang bisa dilakukan oleh makhluk gaib seperti setan atau lelembut. Karena itulah Kebo Kuning terpukau dan merasa aneh. Bagaimana mungkin jika ia belum menyentuh tubuh lawan sudah terpental seperti tertabrak batu besar. Ada perisai imajiner yang melindungi tubuh Zui Shen.      "Sebentar, kisanak, boleh saya tahu, ilmu apa yang kisanak gunakan sehingga saya tidak mampu menyentuh tubuh kisanak?" tanya Kebo Kuning yang sangat heran.       "Kamu harus tinggal di tanah Jawa untuk beberapa tahun baru mengerti. Pendekar dari Laut Selatan suka belajar ilmu gaib dengan sering berpuasa. Sangat terbalik dengan pedoman ilmu dari Mongol yang mengutamakan kekuatan raga untuk menjadi sakti.

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 96

    Kebo Kuning ternyata memang seorang pendekar dari Benua Utara yang sangat mengagumi Wiro Sabrang. Ada lima pendekar langit yang legenda di benua Utara tetapi sekarang hidup di daratan karet Laut Selatan.      Salah satunya adalah Wiro Sabrang dengan pusaka Golok Setan yang sangat ampuh. Wiro Sabrang ternyata sangat muda dan tampan saat Kebo Kuning pertama bertemu dan mencoba kesaktiannya. Kebo Kuning tentu tidak tahu jika Anom Wiro Sabrang adalah putra dari almarhum Gusti Wiro Sabrang sepuh.  Dan tentu mereka tidak pernah tahu jika pendekar pujaan mereka itu sesungguhnya sudah mati 1000 tahun silam.  Tapi mereka sudah terjerat dengan aura Anom yang luar biasa memiliki perbawa tinggi bak seorang pendekar tingkat dewa.       "KK as mi mohon maaf kepada para hadirin yang telah berkenan bergabung dengan istana Salaka Negara yang tidak seberapa dibanding dengan istana darimana tuan berasal." sambutan Anom benar- benar membuat para pendekar itu luluh dan sangat hormat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status