Home / Fantasi / GOLOK SETAN / BAGIAN : 5 TEWASNYA RAJA IBLIS

Share

BAGIAN : 5 TEWASNYA RAJA IBLIS

Author: Darsono AD
last update Huling Na-update: 2022-09-09 08:12:13

Kali ini Antaboga yg sudah berada di dalam pusaka golok Setan tentu sangat terkejut bila yg dihadapi bukan lawan biasa, akan tetapi Naga Lodra, penguasa lautan Utara. Karena itulah beliau langsung keluar dari tempatnya menghadapi Naga Lodra.

"Zjjlegg!!"

Wiro Sabrang yg sudah tiba didepan setinggil dihadang oleh manusia berkepala ular naga dengan pedang ditangan. Tetapi Banaspati yg berdiri tak jauh dari posisi Wiro Sabrang mulai panik melihat kehadiran ular naga raksasa yg tiba- tiba telah berada di alun- alun dengan kepala masuk ke setinggil.

"Hmm Antaboga." gumam Banaspati didalam hati.

Ternyata ular naga Penguasa lautan selatan itu tidak tega melepas muridnya bertarung sendirian. Pikir Banaspati. Begitu juga Naga Lodra juga ikut panik dengan kehadiran Antaboga yg tidak menjelma manusia saja untuk melawannya. Mungkin ia sudah percaya jika Wiro Sabrang mampu mengalahkan musuh- musuhnya.

"Hiaaaaaatttt."

"Bluuaaaarrr.'"

Naga Lodra sudah tidak bisa mengendalikan emosi hingga menyemburkan api dari mulutnya membakar Wiro Sabrang.Sebaliknya Wiro Sabrang tidak bergeming dengan serangan mendadak dari lawannya. Iapun langsung ayunkan golok di tangan menahan semburan api yg berkobar- sangat panas.

"Wuuuuusssss!!!"

Kobaran api yg menjilat- jilat dan membakar benda apa saja yg tersambar menjadi padam terkena semburan badai angin es yang muncul dari golok di tangan Wiro Sabrang.

"Wedan!! hiaaacch!!"

Naga Lodra yang kehilangan keseimbangan terlempar ke belakang kena tendangan Wiro Sabrang. Dalam pada itu Banaspati yang panik karena ular naga raksasa di alun- alun sudah mengobrak- abrik prajurit dan pengawalnya hingga mundur ke dalam setinggil. Wiro Sabrang terus mendesak masuk ke dalam istana menyerang Banaspati.

"Hiiiiiaaaaatttt."

"Heit Heit!!"

"Wwuuuuuzzzzzx!!!"

Sinar kemilau kuning keemasan meluncur deras dari golok setan ditangan Wiro Sabrang saat pedang Banaspati menyerang ke punggungnya. Sedang hati Banaspati sudah mulai kawatir karena naga raksasa itu telah mengacak- acak istana hingga berantakan.

"Naga Lodra, hadapi Antaboga!" seru Banaspati sambil menahan serangan Wiro Sabrang.

Naga Lodra sudah merasakan dahsyatnya serangan Wiro Sabrang kini berangsek ke alun- alun bertarung melawan Antaboga. Ada sedikit keraguan bagi Naga Lodra untuk menahan serangan sesama ular naga itu. Karena Antaboga sudah percayakan Wiro Sabrang yg ternyata sangat kuat dengan pusaka golok setan ditangannya.

Ular naga raksasa Antaboga sudah melahap seluruh pasukan lelembut di Singosari ketika berhadapan dengan ular naga raksasa Naga Lodra.

"Awas kau Antaboga." gumam Naga Lodra lirih.

Naga Lodra yg sudah menjelma menjadi seekor ular yang sangat besar itu langsung menyambar tubuh lawannya dan terbang ke angkasa. Suasana makin mencekam ketika kedua ular naga raksasa itu menunjukkan kesaktiannya dengan mendatangkan badai dahsyat hingga memporak - porandakan istana. Suara ledakan petir yang saling menyambar disusul oleh angin yang menderu- deru di atas langit membuat bumi menjadi gelap.

"Hiiiiaaaaatttt!!!"

Wiro Sabrang sudah tidak bisa menahan ilmunya bumi saketi yang ia simpan untuk mengakhiri serangan karena desakan Banaspati yg menguras seluruh ilmunya. Wiro Sabrang yang sangat kuat menghadapi pendekar lima benua terdesak oleh serangan Banaspati.

"Ha ha ha ha..kini saatnya engkau mati ditanganku Wiro." kata Banaspati yang sudah mulai merasa diatas angin ketika lawannya jatuh. Jatuhnya Wiro Sabrang sambil bersalto dan berdiri tepat di hadapan Banaspati.

Banaspati sudah bergegas menyerang dengan pedang pusakanya di tangan.

"Hiiiiiaaaaattt!!!"

"Bluuuuaaaaarrrr!!"

"Aaaaaaaaccchhh!!"

Ledakan yang sangat dahsyat itu adalah ketika sinar kuning api dari telapak tangan Wiro Sabrang menghajar kepala Banaspati hingga hancur luluh. Ajian bumi saketi yang meluncur dan meledak melenyapkan tubuh serta roh Banaspati hingga tak mungkin lagi setan itu hidup diatas bumi. Banaspati lenyap bagai ditelan bumi hingga tak terlihat bayang- bayangnya.

"Baiklah Wiro, aku mengaku kalah hari ini. Tapi aku tidak sendirian di atas bumi." suara Banaspati yang menggema dilangit terdengar oleh Wiro.

Bersamaan dengan lenyapnya Banaspati, terdengar suara ledakan yg sangat dahsyat diatas langit dimana kedua ular naga raksasa sedang bertarung. Ledakan dahsyat itu ternyata pertanda pertarungan usai karena Naga Lodra cepat melarikan diri setelah melihat Banaspati mati. Banaspati tidak mati, tetapi tidak bisa kembali hidup diatas bumi sebelum 500 tahun lagi bila ada perintah dari sang hyang Wenang penguasa alam semesta.

"Belum selesai Wiro, aku masih ada" kata sosok manusia tinggi besar dengan kepala berbentuk buaya. Itulah Wonopati dan Bajulputih. Masih ada puluhan setan atau siluman yg bercokol di dalam istana Singosari. Wiro menarik nafas dan membuangnya keras- keras.

"Kurang ajar!!"

Wonopati yang pernah bertemu dan bertarung dengan Wiro Sabrang tentu agak sedikit panik karena golok di tangan pendekar purba itu sangat berbahaya bagi makhluk halus. Wiro Sabrang memandang ke wajah Wonopati yg terlihat mulai geram. Kedua tangan siluman buaya itu gemeretuk tulangnya saat meremas jari- jarinya pertanda menguatkan ajian andalannya. Begitu pula Wiro Sabrang yang sudah tak bisa menahan amarah bergegas mengayunkan golok menebas pukulan Wonopati yang berujud sinar biru angin dahsyat.

"Hiiiiiaaaaatttt."

"Gluuaaaaarrr."

Ledakan sangat dahsyat terjadi bila golok setan ditangan Wiro Sabrang memakan korban. Wiro Sabrang mengayunkan golok sambil membaca ajian bumi saketi yang sangat manjur membunuh dan mengusir setan hingga tidak lagi hidup diatas bumi selamanya. Wonopati menjerit sangat pilu karena kematiannya yg abadi kembali tinggal di dalam api neraka.

"Aaaaaaaacchh."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 104

    Para serdadu yang mengawal Kumbang Merah sudah diusir oleh pendekar pelindung Bukit Barisan hingga menyisakan Kumbang Merah yang akhirnya menurut nasehat saudara kembarnya. Singaraja yang sudah sangat dikenal masyarakat Andalas dan suku dalam memberi nasehat kepada Kumbang Merah."Kalian semua di pulau Andalas akan diperbudak oleh orang asing itu. Kalian akan diadu domba agar berseteru dan saling bunuh, maka mereka akan mudah menguasai kalian" Tapi Kumbang Merah tetap berpikir negatif karena ia akan ditembak oleh serdadu itu jika melawan. Sedangkan jika tunduk akan untung besar karena ia bisa menekan petani dan memonopoli semua hasil bumi untuk dijual kepada serdadu itu. Hmm baiknya aku menurut saja kepada saudaraku untuk sementara, karena nanti aku akan bunuh dia agar aku bisa menguasai rakyat semenanjung ini.Kata Kumbang Merah dalam hati. Memang Kumbang Emas sangat senang jika saudaranya akhirnya patuh dan ikut aturan dari kerajaan yang sangat ketat me

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 103

    Singaraja yang ternyata sahabat Wiro Sabrang merangkul dan memeluk pendekar itu sambil berbisik. "Hati- hati kakang, di negeri ini banyak pengkhianat yang gabung dengan serdadu yang licik. Wiro Sabrang sadar jika para penguasa pulau yang kaya raya itu sudah takluk kepada orang asing yang memonopoli hasil bumi di pulau itu. "Betul sekali Dimas Singaraja. Aku juga mencium adanya persekongkolan antara pangeran Kumbang Merah dengan serdadu" Kata Wiro Sabrang. "Sebaiknya kita awasi saja mereka dari jauh, kakang tidak perlu ikut serta di dalam kerajaan menjadi ponggawa." kata Singaraja. Baru saja pendekar itu saling tukar pikiran ditepi tebing Tinggi, beberapa penunggang kuda menghentikan langkah mengepung Wiro Sabrang dan Singaraja. "Tangkap orang itu hidup atau mati!!" teriak seorang penunggang kuda dengan pakaian seorang prajurit kerajaan. Rombongan berkuda itupun langsung menyerbu Wiro Sabrang dan Singaraja dengan liar dan ganas menggunakan pedang dan tombak. Tapi Wiro Sabrang tid

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 102

    Keberadaan Suro Gendeng dan Wiro Sabrang di istana Bukit Barisan  telah dilihat banyak pedagang besar dan tengkulak yang bekerjasama dengan para kompeni. Karena itu mereka mulai ketakutan beroperasi di desa sepanjang pantai barat pulau Karet. Kota pelabuhan Bandar Lampung yang dekat dengan pulau Rakata jadi pusat kegiatan para saudagar dan pelaut dari sebrang laut. Prajurit dari Bukit Barisan sebagian jadi suruhan pedagang besar di pelabuhan untuk mengawasi para petani yang menolak memberikan hasil bumi kepada tengkulak. Suro Gendeng melihat itu hingga ikut turun tangan.       "Bukannya kisanak prajurit dari Bukit Barisan?" tanya Suro Gendeng.        "Iya kenapa?"        "Harusnya kisanak membela kaum petani untuk tidak diperas para tengkulak kompeni"         "Siapa yang mengatur aku? Aku berwenang menjaga keselamatan para kompeni, kamu siapa heh?" tanya prajurit itu kepada Suro Gendeng.         "Aku prajurit baru dari Bukit Barisan.

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 101

    Wiro Sabrang dan Suro Gendeng sangat dielu- elukan kedatangannya oleh raja Bukit arisan Pangeran Kumbang Merah dan Kumbang Emas.Istana Bukit Barisan yang sangat besar itu berdiri di antara dua gunung besar di selat Sunda. Pangeran Kumbang Merah dan Kumbang Emas sangat senang kedatangan tamu istimewa yang telah berhasil mengusir para serdadu yang sedang menjajah di wilayah bukit Barisan dan Pulau Rakata Agung."Bukan maksud kami menjebak anda pendekar? Memang sebenarnya kami ini sedang disandera oleh para serdadu bersenapan itu yang berjaga di pantai memeras rakyat kami yang nelayan serta petani rempah2." kata pangeran Kumbang Merah sambil merangkul Suro Gendeng.Pangeran Kumbang Emas dan Kumbang Merah adalah raja kembar yang mempunyai putri cantik 2 orang yaitu Putri Nilam, dan Putri Seruni. Mereka dengan pakaian adat pulau Karet menjamu Suro Gendeng dengan sangat ramah dan khidmat."Ini adalah putri kami, Putri Seruni dan Nilam masih bujangan. A

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 100

    Kerajaan Salaka Negara makin sepi setelah Raja Anom Wiro Sabrang pindah ke Pajajaran menggantikan tahta Gusti prabu Salokantara. Kini sepeninggal Gusti sepuh Salokantara, Pejajaran yang sangat besar itu berkuasa atas tanah Parahiyangan dan tanah Pasundan sehingga semua raja kecil di dataran tinggi Pasundan bergabung menjadi satu di Pajajaran. Gusti Anom Wiro Sabrang dengan dibantu para pendekar dari bukit Utara seperti Kebo Jenar serta Maheso Gilang, Suro Gendeng  menjadi sangat berwibawa karena sangat bijaksana dalam melindungi dan memimpin rakyatnya.      "Maaf paman Sentanu, aku harus pergi ke tanah seberang karena ada undangan dari pangeran Kumbang Merah yang menghadapi musuh besar." kata Anom Wiro Sabrang. Tentu saja Sengkuni jadi merasa berat tanpa Gusti Anom Wiro Sabrang yang bertahta di tanah Pasundan. Tetapi Jaka Umbaran yang masih kerabat istana siap menjaga kedaulatan dan keamanan Pejajaran bersama Kebo Kuning dan Kebo Jenar serta Maheso Gilang.

  • GOLOK SETAN   BAGIAN 99

    SURO GENDENG tertegun memandang wajah imut Anom yang tersirat bayangan wajah Wiro Sabrang pada tatapan matanya. Tapi Suro Gendeng tetap merasa sangat hormat kepada pendekar muda itu walau usia Anom sangat jauh dibanding Suro Gendeng.        "Maafkan aku Raden, namaku Suro Gendeng, ingin berjumpa Gusti Wiro Sabrang, raja dari Kraton Singosari." ucap Suro Gendeng.       "Itu ayahku kisanak, tapi beliau telah wafat setahun yang lalu." jawab Anom.       "Wafat? Bolehkah aku melihat dimana beliau dimakamkan?"        "Oh tentu saja boleh. Tapi aku mau bertanya, bagaimana keadaan Kraton Singosari sekarang?" tanya Anom yang tentu sangat mengejutkan Suro karena ia masih terlalu kecil untuk mengetahui istana Singosari yang telah ditinggalkan Wiro Sabrang. Apalagi ada Sentanu yang juga berasal dari Singosari yang dulu adalah penasehat raja Kertajaya. Begawan Sentanu memang tidak begitu kenal dengan Suro Gendeng karena ia tidak bisa keluar bebas seperti W

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status