Share

She's Between Us

Aku terus menguap sepanjang siang, kami sudah kembali ke Bali dua jam lalu dan langsung bergabung dengan yang lain. Anehnya tidak ada yang menatap aneh pada kami berdua.

Tubuhku terasa remuk, intiku terasa pegal dan aku merasa aneh saat berjalan.

Tristian terus-terusan tersenyum seperti orang gila, terbalik dengan situasiku, pria itu terlihat bugar, padahal kami baru tidur saat ayam-ayam mulai berkokok. Dia sangat bersemangat, membuatku kadang tak bisa menahan rasa malu saat dia menatapku penuh arti.

"Capek ya Greet?" tanya mba Silvy di sela istirahat kami.

Aku mengangguk, memang itu yang aku rasakan.

"Semalam tidur sama Pak Tian?"

Aku cukup kaget, apa maksud pertanyaan mba Silvy?

"Ho-hotelnya mahal-mahal mb .a.." jawabku kikuk, dengan harapan dia tidak akan lebih penasaran.

Dia mendesah singkat. "Iyalah ... Penida! Lagian Pak Tian mana mau tidur di losmen backpackeran atau rumah penduduk.. Yah, mending lah Greet, daripada kita bayar sendiri kan!" cerocosnya.

Aku mengangguk. Kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status