Share

Ancaman Mira

Sebuah boneka beruang besar teronggok di atas sofa. Mimik wajah Shakira berubah. Yang awalnya tampak terkejut, kini berubah tawa. Gadis kecil itu berlari ke arah boneka, mengambil dan memeluknya erat.

Pandanganku beralih ke setiap sudut ruangan. Entah di mana Mas Doni dan Mira sekarang. Mereka tak terlihat, rumah juga tak dalam keadaan terkunci. Pasti mereka ada di rumah, tapi di mana.

“Papa mana, Ma?” tanya Shakira setelah puas dengan bonekanya.

Aku menggelengkan kepala karena tak tahu keberadaan pria itu.

Shakira meletakan kembali bonekanya. Dia berkata hendak mencari papanya.

Gadis kecil itu berjalan menyusuri setiap sudut ruangan. Aku mengikutinya. Di kamar kami, pria itu tak ada. Bahkan di kamar Shakira. Hampir semua ruangan tak ada. Hanya satu ruang yang belum kami datangi. Kamar tamu.

Akhirnya Shakira tiba di depan ruang tamu. Gadis kecil itu perlahan membukanya. Melalui pintu yang sedikit terbuka, terlihat Mas Doni sedang memasang rak-rak di dinding dengan sebuah alat menyerupai pistol, tapi berukuran besar.

“Papa.”

Panggilan Shakira membuatnya menghentikan aktivitas. Pria itu lantas meletakan alat di tangannya.

Shakira yang tak sabar ingin memeluk papanya membuka pintu lebar, bersiap berlari mendekati papanya. Namun, seketika gadis itu mengurungkan niatnya. Pandangan gadis itu tertuju pada Mira. Putri kecilku seketika mematung melihat Mira yang sedang berdiri di sana.

Aku memandang mereka bergantian. Tak tahu harus berkata apa. Rasanya belum siap untuk menceritakan yang sebenarnya pada Shakira. Akan tetapi, cepat atau lambat gadis kecil itu harus tahu segalanya.

Pandanganku tertuju pada boneka-boneka yang berserak di lantai. Mungkin saja mereka berdua membelinya ketika aku keluar tadi. Sepertinya Mas Doni memasang rak-rak itu untuk menata boneka-boneka tersebut.

“Shakira.” Mas Doni merentangkan tangan, bersiap untuk menerima pelukan putri kami. Namun, gadis kecilku itu bergeming dengan pandangan mata tertuju pada Mira.

“Papa, siapa dia?” Shakira menunjuk pria.

Gadis belia itu memandang Mas Doni bingung.

Mas Doni tersenyum. Pria itu berjalan ke arah Shakira dan berjongkok di hadapannya. “Dia kakaknya Shakira. Namanya Mira.” Mas Doni memandang Mira.

Gadis belia itu tersenyum pada Shakira, tapi tidak dengan gadis kecilku.

“Bukannya Shakira anak satu-satunya Papa sama Mama, ya?” gadis kecilku itu memandang Mas Doni dan diriku bergantian.

Shakira gadis pandai. Dia tak akan puas dengan jawaban Mas Doni. Apalagi selama ini dia tahu kalau dirinya anak satu-satunya.

“Dia anak ....”

Tak ingin Mas Doni mengatakan hal yang tak didinginkan, aku segera menyela perkataannya.

“Dia kakak sepupu kamu, Sayang. Mira ini putri dari saudara ayahmu.”

Mendengar hal itu Shakira tersenyum mengangguk lalu memeluk papanya. Akan tetapi, Mira tampak tak suka dengan jawabanku. Aku bisa melihat dari raut wajahnya yang cemberut. Bukan hanya itu, aku melihat gadis belia itu meremas boneka kecil di tangannya.

“Ayo, Sayang. Kasih salam dulu sama Kak Mira.” Mas Doni menuntun Shakira mendekati Mira.

Gadis kecilku tersenyum memandang gadis yang lebih tinggi setengah meter darinya itu. Lalu dia mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.

Mira memandang Mas Doni, meminta persetujuan. Pria itu tersenyum mengangguk. Gadis belia itu pun menerima uluran tangan Shakira.

“Shakira.” Aku melambaikan gadis kecilku itu. Memintanya untuk berganti baju terlebih dahulu.

Awalnya dia merengek ingin tetap bersama papanya. Hingga pada akhirnya Mas Doni menawarkan diri untuk menemaninya ganti baju, tapi hanya sebatas depan pintu kamar.

“Asyik!” Shakira tertawa girang.

Digandeng Mas Doni, Shakira menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Aku pun menyusul mereka. Hendak membantu gadis kecil itu berganti baju.

“Aku akan merebut pria itu dari kalian.”

Perkataan gadis belia itu mengejutkanku. Seketika, aku menghentikan langkah dan membalikkan badan untuk memandangnya.

“Lakukan, apa yang bisa kamu lakukan. Aku akan melihat sejauh mana kamu bisa melakukannya.” Gadis seperti itu, tak mungkin bisa ditaklukkan dengan kekerasan, tapi menggunakan kepintaran.

Bersambung ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status