Share

Ditahan

Author: Author Mars
last update Last Updated: 2024-08-20 15:08:05

Victor terdiam, pandangannya langsung beralih dari file di depannya ke bawahannya. Tanpa kata-kata, dia segera bangkit dari kursinya, menyambar jasnya yang tergantung di dekatnya, dan melangkah keluar dari ruangan, menuju ke rumah sakit.

Calvin Kim, anak sulung Victor, mendatangi rumah sakit setelah menerima kabar adiknya yang terluka parah hingga kritis. Wajahnya tegang, matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. Di lorong rumah sakit, ia berpapasan dengan ayahnya yang berjalan cepat, sama-sama dihantui kecemasan.

"John, di mana pelakunya, bagaimana dia bisa berniat jahat pada Christian?" tanya Victor dengan nada tegas, matanya tajam menatap supir Christian.

"Tuan Direktur, gadis itu tinggal di desa. Dia marah besar akibat rumah warga sana dirobohkan dengan paksa. Selain itu, neneknya juga meninggal karena insiden tersebut," jawab John, suaranya lirih namun jelas, berusaha menjelaskan situasi yang terjadi.

"Apa yang Christian lakukan sehingga merenggut nyawa orang? Bukankah hanya memberi uang sesuai perjanjian. Kenapa dia bisa begitu lalai dan ceroboh," kata Victor dengan nada kesal, frustrasi terlihat di wajahnya.

"Pa, kalau berita ini tersebar akan mencemarkan nama baik perusahaan kita. Kita harus membungkam mulut mereka. Adik terlalu gegabah setiap melakukan kesalahan," ujar Calvin, mencoba menenangkan ayahnya sekaligus memberikan solusi.

"Lakukan yang seharusnya, agar berita ini tidak disebarkan. Pastikan media belum ketahui masalah ini!" perintah Victor dengan tegas, matanya menyiratkan keputusannya yang tak terbantahkan.

"Siap, Pa," jawab Calvin, suaranya penuh keyakinan.

"Adikmu ini selalu saja melakukan apa yang dia suka, dan tidak ingin mendengar perintah. Sekarang dia malah harus terluka di tangan seorang gadis desa. Benar-benar tidak dewasa sama sekali," ucap Victor dengan nada tidak puas, kepalanya menggeleng perlahan.

"Pa, mungkin adik hanya ingin melakukan yang terbaik dan menarik perhatian Papa. Hanya saja, caranya sudah salah sehingga dia yang harus menanggung akibat dari perbuatannya," kata Calvin.

"Gadis itu, jangan sampai dia bebas, beritahu polisi agar tidak menyebarluaskan permasalahannya!" perintah Victor, suaranya tegas dan penuh otoritas.

"Iya, Pa, akan saya lakukan!" jawab Calvin dengan patuh, wajahnya serius menandakan tekadnya untuk melaksanakan perintah ayahnya tanpa ragu.

Setelah dua jam kemudian, dokter keluar dari ruang operasi dan melepaskan maskernya dengan ekspresi lelah di wajahnya.

"Dokter, bagaimana dengan adik saya?" tanya Calvin dengan cemas, suaranya sedikit bergetar.

"Pasien mengalami luka cukup dalam. Ia beruntung karena jantungnya di sebelah kanan, sehingga nyawanya terselamatkan," jawab dokter itu dengan nada serius namun melegakan.

"Apakah dia sudah melewati masa kritis?" tanya Victor, yang wajahnya menunjukkan sedikit harapan.

"Sudah! Namun, kondisinya masih lemah karena kehilangan banyak darah," jawab dokter itu sambil menatap kedua pria di depannya dengan tegas.

"Baiklah, lakukan yang terbaik!" kata Victor dengan nada tegas, lalu menarik napas lega. Wajahnya yang tegang perlahan melunak.

"Pa, Papa pulang dulu. Biar saya yang jaga di sini," kata Calvin dengan nada menenangkan, mencoba mengambil alih tanggung jawab.

"Kalau ada apa-apa, hubungi aku!" perintah Victor sambil melangkah pergi.

Calvin memasuki kamar VIP tempat Christian dirawat. Ia berdiri di samping ranjang, menatap adiknya yang terbaring dalam kondisi tidak sadar. Hatinya berkecamuk, antara lega dan marah.

"Kenapa keberuntungan selalu berpihak padamu? Bahkan satu tikaman tidak bisa membunuhmu juga," ucap Calvin dengan suara pelan namun tajam, tatapannya dingin dan penuh kebencian yang terselubung.

"Hanya seorang anak tiri, sudah berani melawanku. Christian Kim, posisi Direktur Utama hanya akan menjadi milikku. Sedangkan kamu akan kusingkirkan dengan perlahan. Emosimu, Kecerobohanmu, dan selalu ingin menang sendiri. Hanya akan membuatmu semakin terpuruk," ucap Calvin.

Di sisi lain, Moon yang telah melakukan pembunuhan, kini harus ditahan dan diinterogasi selama sehari semalam. Gadis itu hanya diam duduk tanpa menjawab satu pun pertanyaan yang dilontarkan pihak polisi. 

"Nona, kalau kamu masih memilih diam, kita tidak bisa menyelidiki kasus ini," ujar detektif itu, suaranya tegas namun mencoba tetap bersahabat.

Tampaknya, ia merasa frustrasi dengan sikap Moon yang membisu.

"Nona?"

Moon memang sudah putus asa, akhirnya mendongak dengan tatapan kosong. "Tidak perlu selidiki! Mereka membunuh nenekku. Aku balas dendam dan menikam Christian Kim. Tahan saja aku!" 

Detektif itu menarik napas panjang sebelum melanjutkan pertanyaan. "Apa yang dilakukan Christian Kim, apakah ada bukti bahwa dia membunuh nenekmu?"

"Mereka ingin mengambil paksa tanah desa yang kami tempati, sehingga dia mengutuskan beberapa anak buahnya melakukan kekerasan terhadap warga desa. Nenekku adalah salah satu korban dan akhirnya meninggal di tempat. Apakah kalian akan menangkap mereka?" tanya Moon dengan suara bergetar.

"Kami akan selidiki kasus ini lebih jauh. Untuk saat ini Anda telah menjadi tersangka pembunuhan." 

Moon menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. "Kalau begitu, apakah pria kejam itu sudah mati?" tanyanya penuh harap.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   End

    Christian berdiri di tengah kamar dan menatap pakaian yang telah rapi tersusun di koper. Jhon dan Mike, dua orang yang telah setia bersamanya dalam segala suka dan duka, memandangnya dengan penuh haru. Udara sore yang sejuk menyusup lewat jendela, membawa keheningan yang berat di antara mereka.Mike melangkah maju, menatap majikannya dengan sorot mata penuh harapan. "Tuan, kami bisa ikut denganmu, dan memulai dari awal," suaranya serak, namun tegas.Christian menatap keduanya dengan senyuman lembut, seakan memberi mereka kekuatan. "Mike, Jhon, kalian sangat berbakat. Rajin dan tidak pernah mengeluh. Aku sudah melamarkan pekerjaan untuk kalian berdua di perusahaan besar. Kalian akan dihubungi setelah prosedurnya diurus. Bekerjalah dengan baik." Suaranya tenang, tapi penuh keyakinan. "Aku akan pergi bersama Moon. Kami memiliki terlalu banyak kenangan pahit di sini, jadi kami ingin melupakan semuanya.""Tuan, kami telah lama ikut denganmu, kami sudah biasa dengan ritme ini," Jhon mencob

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Dendam Terbalas

    "Aku tidak akan membiarkan kalian berhasil!" bentak Calvin dengan emosi yang memuncak. Matanya menyala penuh kemarahan, wajahnya memerah. Victor menatap Calvin dengan sorot mata tenang, namun penuh penyesalan. "Calvin," ucapnya dengan suara yang lebih rendah, hampir bergetar, "Papa bersalah padamu. Papa mengkhianati mamamu dan juga melukaimu. Tapi ini adalah kesalahan Papa," lanjutnya, mencoba menenangkan Calvin yang jelas tidak ingin mendengar.Calvin mendengus sinis, tidak bisa menahan tawa pahitnya. "Jangan mengatakan kalau Papa ingin menyerahkan semuanya pada dia?" suaranya bergetar, penuh kebencian dan kekecewaan. "Aku tidak sudi! Karena aku juga telah membantu mengembangkan bisnis kita. Aku pantas mendapatkannya!" sorot mata Calvin beralih pada Victor, menuntut jawaban yang adil. "Siapa pun di antara kalian," ucapnya dingin, "tidak ada yang bisa mengambil alih perusahaan ini." Christian menatap mereka berdua bergantian, membuat suasana semakin menegangkan. "Hari ini juga, aku

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Kekecewaan Moon Terhadap Victor

    Victor merasa darahnya berdesir dingin, napasnya seakan tersangkut di tenggorokan saat menatap putrinya, Moon, yang berdiri di depannya dengan sorot mata tajam. Tubuhnya yang lelah seakan kehilangan kekuatan. Tidak pernah dia membayangkan hari di mana seluruh rahasia kelam yang selama ini ia simpan rapat-rapat akhirnya terungkap.Christian, dengan dingin dan penuh dendam, duduk santai di sofa. Tatapannya tajam seperti pisau yang siap menancap,"Aku adalah bayi yang kamu adopsi," suaranya terdengar menggelegar dalam keheningan ruangan. "Kedua orang tuaku tewas di tanganmu. Seluruh milik keluargaku juga kau rebut begitu saja. Sementara Moon adalah putri kandungmu yang kau lantarkan selama ini. Apa lagi yang ingin kau katakan?"Kata-kata Christian menusuk hati Victor seperti jarum tajam. Selama bertahun-tahun, dia hidup dalam ilusi bahwa apa yang dia lakukan adalah demi kekuasaan, demi keluarganya.Moon, yang dari tadi berdiri di sudut ruangan, mulai men

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Sebab Kematian Ibu Moon

    Calvin menatap Christian dengan mata yang menyala penuh emosi, berusaha menyangkal kebenaran yang baru saja diungkapkan. Sementara itu, Victor, yang duduk di samping Calvin, mulai merasakan jantungnya berdetak tak teratur. Keringat yang tadi hanya mengalir di dahinya kini membasahi tengkuknya.“Jangan bercanda! Keluarga Kim membesarkanmu selama ini. Apakah kau menggunakan cara ini untuk membalas kami?” tanya Calvin dengan nada yang lebih keras, mencoba menguasai percakapan meski suaranya terdengar sedikit goyah.Christian tersenyum sinis, langkahnya perlahan mendekati Calvin yang masih duduk di sofa. “Membesarkan aku? Apakah aku harus berterima kasih padamu? Membunuh kedua orang tuaku yang juga adalah sahabat dekatmu. Lalu mengambil alih perusahaan mereka tanpa rasa malu sedikitpun,” ujar Christian, nada suaranya semakin berbahaya dengan setiap kata yang keluar.Calvin terdiam sejenak, kata-kata Christian menghantamnya seperti palu besar

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Pembalasan Christian

    "Pa, apakah benar di dalam rekaman ini adalah Papa? Mana mungkin Papa tega pada sahabat sendiri," ujar Christian dengan senyum sinis.Victor tampak terkejut namun berusaha tetap tenang. Ia merapatkan jasnya seolah mencoba mengendalikan suasana hatinya. "Ini hanya rekaman rekayasa, tidak ada kejadian itu," jawabnya dengan suara berat, membela diri.Christian mendekat, "Benarkah? Kalau begitu, Papa cukup mengklarifikasi pada media untuk menyelamatkan perusahaan kita," kata Christian dengan nada menantang."Christian, semua ini tidak benar. Pasti ada yang ingin menjatuhkan kita," ujar Victor dengan tegas, matanya menyiratkan ketakutan yang samar.Sementara itu, Calvin, yang berdiri di sana memandangi Christian dengan penuh rasa ingin tahu dan cemas. "Bagaimana bisa rekaman itu terungkap? Dari mana asalnya, dan apakah brengsek ini tidak tahu apa-apa?" gumam Calvin dengan geram, berpikir keras.Seorang sekretaris tiba-tiba masuk tergesa-gesa, raut

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Rekaman Yang Tersebar

    Christian sengaja membuka ponselnya dengan gerakan lambat, matanya menelusuri layar dengan ekspresi tenang yang tampak dingin. Suasana di ruangan itu berubah hening ketika dia memutar video yang tengah viral. Wajah Victor dan beberapa orang lain yang hadir langsung mengarah pada Calvin, menunggu reaksinya. Di sudut ruangan, Calvin tampak terdiam, mencoba menahan kemarahan yang memuncak. Sorotan mata tajam Christian menancap pada layar ponselnya sebelum beralih ke Calvin."Calon direktur utama bercinta dengan beberapa wanita di satu malam, luar biasa sekali, kakakku," suara Christian memecah keheningan, nadanya penuh sarkasme dan sindiran halus. Dia memperlihatkan ponselnya kepada Calvin, dengan artikel-artikel yang mulai bermunculan di media sosial, menghancurkan reputasi Calvin.Calvin yang dikejutkan oleh berita tersebut langsung merogoh saku jasnya dengan tergesa, merasakan detak jantungnya semakin cepat. Dia membuka ponselnya dan dalam hitungan detik, layar menampi

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Calvin Penerus Victor

    Christian menyesap kopinya pelan, sambil memandang Reporter Frank dengan tajam. Kafe itu masih sepi, hanya terdengar alunan musik lembut yang mengisi suasana. Christian duduk dengan tenang, meski niatnya penuh ambisi."Pastikan rekaman ini tersebar luas, beserta fotonya. Aku ingin menjadikan berita ini di halaman utama," ujar Christian, nadanya tegas dan tak terbantahkan.Frank, reporter yang selalu haus akan cerita besar, mengangkat alisnya, matanya penuh harap. "Tuan Kim, apakah ini adalah berita besar?" tanyanya, sedikit ragu namun tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.Christian menyeringai, memperlihatkan ketenangan yang mematikan. "Reporter Frank, tidak perlu bertanya hal lain, cukup lakukan saja sesuai perintahku. Jatuhkan orang yang di dalam rekaman ini akan membuatmu semakin terkenal," jawabnya dengan senyum tipis namun penuh ancaman.Frank tersenyum puas, merasa bahwa kesempatannya untuk naik ke puncak kariernya sudah di depan mata. "Baiklah, T

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Kebencian Christian

    Christian membawa Moon kembali ke apartemennya, tempat yang dulu menjadi tinggal bersama.Ketika mereka tiba, suasana kamar terasa sunyi, seolah menyerap segala keletihan yang Moon rasakan setelah hari yang begitu berat. Tubuhnya masih gemetar, kedua pergelangan tangannya memar akibat ikatan yang terlalu kuat. Christian duduk di sampingnya, mengambil salep, dan dengan lembut mengoleskannya pada bekas luka di pergelangan tangan Moon.Sentuhannya hati-hati, seolah takut menyakiti gadis itu lebih dari yang sudah terjadi."Maaf," ucap Christian tiba-tiba, suaranya rendah dan penuh penyesalan. "Aku terlambat. Aku tidak melindungimu dengan baik."Moon mengangkat wajahnya, memandang Christian dengan lembut. Ada luka yang tak terucapkan di matanya, tapi bibirnya tetap tersenyum kecil."Bukankah kamu sudah menyelamatkan aku? Jangan merasa bersalah," jawabnya, mencoba meredakan beban yang tergambar jelas di wajah Christian.Christian terdiam

  • Gadis Desa Kesayangan Tuan Muda Kejam   Christian Menyelamatkan Moon

    Moon ditarik keluar oleh dua anak buah Calvin dengan kasar, menyeretnya menuju mobil. Gadis itu berusaha sekuat tenaga meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman kuat mereka. Namun, semakin keras ia melawan, semakin erat genggaman mereka, membuat Moon merasa semakin tak berdaya.Di kejauhan, anggota Christian yang sudah tak sabar memutuskan untuk bertindak. Dengan tatapan dingin dan penuh perhitungan, ia menginjak pedal gas sekuat tenaga, melaju cepat ke arah mereka tanpa peduli."Awas!" Teriakan keras terdengar dari beberapa orang yang langsung berlarian ke samping, mencoba menyelamatkan diri dari bahaya yang semakin dekat.Dalam sekejap, mobil yang dikemudikan anggota Christian menghantam kendaraan di depan mereka dengan kekuatan brutal.Brak! Suara benturan keras menggema di udara. Mobil yang ditabrak mengalami kerusakan parah, bagian belakang penyok, dan kaca di beberapa sisi retak hebat. Supir di dalamnya tak sempat menghindar, kepalanya terbentur keras ke setir akibat ta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status