Share

Bab 11. Ansell Arthur Benedict.

Hana, Jill, Keisha dan Fransiska menoleh ke arah kubikel Tanisha. Ada apa lagi?

“B—Baik, Pak.” Gadis itu berdiri meninggalkan kursinya. Tidak sempat berpikir apa-apa karena itu akan mengulur waktu lagi. Dia juga tidak sempat membalas tatapan teman-temannya dengan tersenyum agar mereka tidak khawatir.

Mengetuk pelan pintu ruangan Kennedy, Tanisha mendengar suara khas yang mengijinkannya untuk masuk.

“Selamat pagi, Pak.” Dia menyapa dengan sopan.

“Kamu tadi datang terlambat?” Kennedy to the point.

Tanisha meneguk ludah. Ternyata dosa-dosanya tidak pernah luput dari pantauan atasannya ini.

“Absen jam sembilan kurang tiga menit, Pak,” tuturnya. Secara administrasi, itu tidak bisa dikatakan terlambat. Karena kantor ini masuknya memang jam sembilan teng.

“Menurut kamu itu sudah terlambat atau tidak?”

Tapi kalau ditodong pertanyaan seperti ini, Tanisha tentu tidak berani menjawab sesuai dengan kebenarannya. Kennedy pasti akan punya segudang teori lain yang bisa mematahkan peraturan itu.

“Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status