Home / Young Adult / Gadis Incaran Duda Menawan / Pertengkaran Charlotte

Share

Pertengkaran Charlotte

Author: Author Mars
last update Last Updated: 2025-03-29 08:00:00

Charlotte berdiri tegak, wajahnya tanpa ekspresi takut sedikit pun. Ia melirik tajam ke arah Manager Lex yang masih terdiam, seolah tak bisa membalas kata-katanya.

"Hanya seorang manajer ingin memecatku? Apakah kau cukup layak? Aku telah menandatangani kontrak dengan studio ini. Bahkan walau atasan kita turun tangan, mereka tidak bisa memecatku begitu saja. Apalagi kamu," ucap Charlotte dengan nada penuh percaya diri.

Mata Manager Lex melebar. Bibirnya sedikit terbuka, seakan ingin membalas, namun tak ada kata-kata yang keluar. Ia tahu Charlotte tidak sembarang bicara. Kontraknya memang kuat, dan jika ia dikeluarkan tanpa alasan yang sah, studio justru bisa menghadapi masalah hukum.

Di sisi lain, Candy semakin geram. Matanya berkilat penuh amarah, tetapi Charlotte tak memberi kesempatan baginya untuk membalas.

"Hanya seorang bintang, sudah angkuh. Selama aku bekerja di bidang ini, aku sudah bertemu banyak selebriti, bahkan mereka jauh lebih terkenal darim

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Charlotte Tidak Sadarkan Diri

    Charlotte berdiri di ambang pintu dengan tubuh bergetar, bukan karena ketakutan, tetapi karena amarah yang membakar setiap inci dirinya. Matanya memerah, dan air mata yang ia tahan akhirnya jatuh tanpa bisa dikendalikan. Ia tak lagi peduli jika terlihat lemah—saat ini, ia hanya ingin melampiaskan semua rasa sakitnya."Tuan, mungkin istri Anda akan datang. Lebih baik kita hentikan dulu," ucap wanita itu dengan suara menggoda, meski ada sedikit kegelisahan dalam nadanya.Daniel tertawa kecil, sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah. Ia mengusap wajah wanita itu dengan penuh gairah sebelum menjawab, "Kristy, biarkan saja. Jangan sampai dia merusak kesenangan kita. Tubuhmu sangat seksi dari atas hingga bawah, dan selain membuatku puas, mulai saat ini aku tidak membutuhkan siapa pun, termasuk Charlotte. Aku hanya membutuhkanmu. Tetap rawat tubuhmu dan buat aku bahagia."Kata-kata itu bagai pisau yang menusuk jantung Charlotte tanpa belas kasihan. Tangannya

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Charlotte Semakin Terluka

    "Kita tidak serasi sama sekali. Kalau bersama juga tidak akan bahagia. Daripada dipaksa lebih baik diakhiri saja," ucap Daniel dengan suara dingin dan tak berperasaan.Charlotte menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. Sakit. Kata-kata itu menusuknya tanpa ampun. Dua bulan yang ia habiskan sebagai istri pria itu ternyata tidak berarti apa-apa baginya. Hanya omong kosong."Baru dua bulan menikah, kau sudah bisa melontarkan ucapan seperti itu?" Suaranya bergetar. "Daniel Harris, aku tidak menyangka kau adalah manusia paling kejam dan tidak berperasaan."Daniel tersenyum miring, seolah menikmati rasa sakit yang ia berikan. "Iya, aku adalah pria yang tidak berperasaan," katanya tanpa sedikit pun penyesalan. "Jadi jangan serius dan percaya semua ucapanku. Aku bisa memberi janji apa saja di saat aku ingin memiliki seorang gadis. Setelah itu, aku akan bosan dan ingin meninggalkannya. Itulah sikapku yang sebenarnya."Charlotte terkekeh sinis. Tawanya dipenuhi kepedihan. Air mata yang sejak

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Membencimu

    "Bos, apakah Anda tidak ingin memberitahu kakak ipar yang sebenarnya?" tanya Levis dengan ragu. Daniel menghela napas panjang, jemarinya mengetuk ringan permukaan meja. "Dia akan tahu suatu saat nanti," jawabnya dengan suara pelan, tetapi penuh kepastian. "Namun, pada saat itu, semuanya sudah berubah."Levis menatap Daniel dengan hati-hati. "Lalu, apa rencana kita selanjutnya?" tanyanya, mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal yang lebih penting.Daniel menegakkan tubuhnya, sorot matanya kembali tajam seperti biasanya. "Selidiki di mana markas mereka," perintahnya dengan suara dingin. "Aku harus membubarkan organisasi mereka."Levis mengangguk mantap. "Baik, Bos," jawabnya tanpa ragu.Daniel meraih gelasnya dan meneguk isinya dalam satu tegukan sebelum berkata, "Pergilah! Aku ingin sendirian!"Tanpa banyak bicara, Levis segera beranjak dari sana, meninggalkan bosnya yang masih tenggelam dalam pikirannya. Namun, saat tiba di pintu, ia berhenti sejenak dan menoleh ke arah Daniel.Dalam h

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Ingin Bercerai

    Beberapa hari kemudian.Charlotte masih sibuk mencari keberadaan suaminya yang hilang tanpa jejak. Ia mencoba menghubungi nomor Levis, tetapi tidak aktif. Nomor suaminya pun tak bisa dihubungi. Hanya ada satu cara—Charlotte harus kembali ke rumah keluarga suaminya dan menemui Sannia serta Lucia, adik tiri Daniel."Suamimu tidak pulang, dan kau mencarinya di sini? Apa dia sudah mencampakkanmu?" tanya Sannia dengan nada mengejek."Apakah Daniel pernah pulang ke sini?" tanya Charlotte, mengabaikan ejekan itu."Dia seorang mafia. Mana mungkin selalu ada di rumah? Kalau kau sudah memilih menikah dengannya, maka kau harus bersabar dan menerima apa adanya. Kakakku itu orang yang berbahaya dan tidak punya perasaan. Meskipun kau istrinya, jangan lupa bahwa Kristy selalu ada di sisinya," jawab Lucia santai."Jangan mengarang cerita di depanku. Wanita itu sudah pergi," balas Charlotte tegas."Kau percaya begitu saja? Kristy adalah wanita paling penting setelah Samantha. Daniel hanya ingin menenan

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Terungkap

    Daniel yang penasaran ia melepaskan tempelan tersebut dan menemukan sebuah kartu memori."Kenapa bisa ada kartu memori di sini? Apakah ada rahasia yang tersimpan?" batin Daniel, alisnya berkerut tajam. Ia menggulirkan kartu kecil itu di antara jemarinya, matanya meneliti setiap sudutnya dengan seksama.Karena penasaran, Daniel mengambil kartu memori tersebut dan beranjak dari kamarnya. Ia memasukkannya ke dalam flash disk lalu menyambungkannya ke laptop miliknya.Jantungnya berdebar tak menentu saat layar monitor menyala, menampilkan rekaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Daniel menatap layar monitor laptop dengan saksama. Matanya membesar, tubuhnya menegang, dan napasnya tercekat. Tangannya mengepal erat, kuku-kuku jarinya hampir menancap ke telapak tangan. Apa yang ia saksikan benar-benar menghancurkan perasaannya.Di layar, seorang pria dengan tatapan dingin tanpa belas kasihan menghabisi nyawa seorang wanita—ibunya. Sosok itu tidak asing baginya. Daniel ingin meyakinkan

  • Gadis Incaran Duda Menawan   Rahasia Dalam Liontin

    Elvis dan Jhon saling bertatapan tajam, masing-masing tidak mau mengalah dalam ketegangan yang mulai memanas. Dengan ekspresi dingin, Elvis berkata dengan nada mengancam, “Tuan Jhon, jangan bertindak sesuka hati. Ini bukan wilayahmu. Siapa pun yang berani maju, akan kupastikan mereka tidak akan bisa pulang dengan hidup-hidup.”Anak buah Jhon yang berdiri di belakangnya mulai saling pandang, menyadari bahwa jumlah mereka kalah banyak dibanding kelompok Elvis. Meski begitu, Jhon tetap berdiri tegap, menatap pria di hadapannya dengan penuh selidik.“Tuan Wilson, apakah Anda seorang mafia?” tanyanya dengan nada tenang, tapi penuh kecurigaan.Mata Elvis sedikit menyipit, tetapi ia tidak langsung menjawab. Setelah beberapa detik hening, ia tersenyum tipis, tetapi tatapannya tetap tajam. "Kau tidak perlu tahu. Tapi satu hal yang harus kau ingat, jangan coba-coba mendekati putriku jika kau masih sayang dengan nyawamu," ujarnya dengan suara rendah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status