Share

BAB 22 [PART B]

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2024-12-04 15:55:42

Jiang Lie segera menepuk bahu Fang Yin membuat sang empu menoleh lalu mendapatkan tatapan tajam dari tunangannya.

"Nona Gaia gak berbohong, dia memang putri pertama Tuan Arka," seru Jiang Lie.

Fang Yin bangkit dari duduknya lalu melirik Jiang Lie dan Gaia, ia memandang tak percaya pada sang calon suami lalu menatap perempuan yang masih bergaya angkuh ini.

"Kamu meracuni pikiran calon suamiku, bahkan membuat ia berbohong!" hardik wanita tersebut.

Gaia memutarkan bola matanya mendengar perkataan Fang Yin, ia kembali menghela napas.

"Calon istrimu ini sangat keras kepala, kamu urus saja sendiri! Jangan sampai membuat tugas dari Papaku terganggu," ucap istri Xavier.

"Dan jangan sampai dia membocorkan identitasku pada yang lain," lanjutnya.

Setelah berkata demikian wanita itu segera melangkah ke kursi kebesaran Jiang Lie, sedangkan pria berstatus tunangan lelaki tersebut menarik agar sedikit menjauh dari Gaia.

"Kalau kamu gak percaya gak apa-apa, nanti setelah tugas yang diberikan Tuan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 23 [PART A]

    Mata Gaia membulat mendengar perkataan sang suami, bahkan ia sampai melepaskan sendok yang ia pegang membuat benda tersebut terjun ke piring. Hal ini membuat mereka menjadi pusat perhatian, kala tersadar perempuan tersebut lekas menggelengkan kepala dan jemarinya menyentuh lengan Xavier."Gak perlu, Sayang. Cukup antar ke tempat biasa aja," tolak Gaia spontan.Suara wanita itu agak tinggi, membuat Xavier memandangnya dengan tatapan tak biasa. Sedangkan Silvana dan Xinxin langsung tersenyum sinis dan Li Jian-Long segera menyingkirkan ekpresi kaget dan memilih kembali melahap hidangan."Maaf, Sayang. Aku gak bermaksud berbicara begitu," lontar perempuan itu pelan.Xavier menghela napas otaknya tengah menerka-nerka dan mata terus memandang sang istri. Baru saja hendak mengeluarkan suara, ia tetapi tak jadi karena di dahului Silvana dan Xinxin yang menyela."Kenapa gak mau putraku mengantar sampai ke perusahaan," sinis Silvana."Pasti malu itu, perusahaannya sangat kecil atau mungkin buk

    Last Updated : 2024-12-08
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 23 [PART B]

    Semua terkejut dengan perkataan Silvana, sedangkan Li Jian-Long tangannya hendak melayang ke pipi istrinya tetapi tidak jadi mendarat di sana. Lelaki itu mengepal dan mendengkus sangat kasar membuat spontan perempuan yang ia nikahi menundukkan kepala. "Kamu, kamu!" Ucapan Li Jian-Long terdengar sangat tertahan, ia seperti berusaha agar tidak mengeluarkan perkataan kasar yang akan semakin memperburuk suasana. Tetapi ternyata terwakili oleh putranya."Mah! kamu apa-apaan sih, main asal bicara aja. Kalau di dengar orang lain gimana," omel Xavier."Mana mungkin istri dan Ayahku berbuat begitu, kalau Ayah berbuat nakal gak mungkin dia selalu mengutamakan Mama," lanjutnya.Silvana langsung bungkam mendengar ucapan sang anak, ia bergerak gelisah dan spontan memukul kepala sendiri. Melihat hal tersebut Li Jian-Long lekas memegangi tangan sang istri agar tidak menyakiti diri sendiri. "Maaf, Sayang," kata Silvana dengan nada lemah.

    Last Updated : 2024-12-09
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 24 [PART A]

    Fang Yin segera keluar dari mobil dan bersuara membuat ketiga manusia itu memandangnya, wanita tersebut meneguk ludah susah payah dan berdiri di dekat Gaia."Di dalam mobil gak ada, Gaia," seru perempuan itu. Wanita itu segera mengerutkan kening kala melihat Xavier, berusaha berakting dengan bagus. Ia memiringkan kepala melihat wajah anak Li Jian-Long. "Tuan Li, kenapa kamu ada di sini?" tanya Fang Yin.Mendengar pertanyaan itu Xavier memandangnya sebentar lalu beralih menatap sang istri dan Jiang Lie."Kami benar-benar gak ada apa-apa, Sayang. Mereka membantu aku mencari flashdiskku, aku menghilangkannya, padahal itu sangat penting," jelas sang istri.Dahi Fang Yin langsung berkerut kala mendengar panggilan Gaia pada Xavier, ia memandang mereka secara bergantian lalu tanpa sadar menunjuk keduanya."Kalian ...?" Jiang Lie menarik lengan Fang Yin dan menyembunyikan di belakang tubuhnya, tatapannya melotot mem

    Last Updated : 2024-12-10
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 24 [PART B]

    Suara ketukan pintu membuat lelaki itu menoleh lalu memejamkan mata dan memijat keningnya, ia mengembuskan napas."Aku sangat lelah, terima kasih sudah membantuku menyelesaikan ini," keluh Leonard sambil mengatakan terima kasih."Pas datang langsung diserbu pekerjaan," lanjutnya.Sang teman hanya meringis mendengar keluhan sahabat kuliahnya ini, ia paham dengan perasaan lelaki itu, ia menepuk bahu Leonard dan duduk di atas meja."Gak usah sungkan, kamu juga sering membantu pekerjaanku," balas pria tersebut.Leonard mengulas senyuman, lalu menyandarkan kepala, menatap langit ruangan miliknya. "Setelah selesai ini ayo kita bermain sepuasnya," ajak sang teman.Mendengar ajakan sang teman, Leonard menatap lelaki itu lalu menggelengkan kepala sebagai jawaban. "Nanti aja ya, aku ingin mengajak Gaia bermain berdua, dia kan sangatr suka bermain games," tolak Leonard.Teman kuliah Leonard ini langsung memajuka

    Last Updated : 2024-12-11
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 25 [PART A]

    Waktu terus bergerak tanpa ada istirahat sedetik pun, seperti jika ia berhenti sebentar saja akan membuat dunia dalam bahaya. Sementara Xavier, lelaki itu sangat terlihat sibuk mengetik di keyboard laptop dengan lincah. Mata tertuju begitu tajam pada layar yang menyala, alis mengerut sedikit seakan fokusnya terus tersedot yang berada di benda tersebut. Suara pintu dibanting membuat pria tersebut mengalihkan pandangan, kepala mendongak dengan mata menyipit melihat siapa yang berani mengganggu konsentrasinya. Terlihat di tengah pintu tengah berdiri Bai Lisha yang bernapas tersengal-sengal, tangan terangkat menyentuh dada. Sementara sekretaris Xavier langsung menunduk kala mendapatkan tatapan tajam dari Xavier, tubuh menegang, jemari terkepal erat di sisi tubuh. Seakan siap menerima hukuman yang akan di layangkan padanya."Pergilah!" perintah Xavier."Pergilah!" perintah Xavier.Terlihat pria itu menghela napas, suaranya begitu dingin kala berbicara tadi. Ba

    Last Updated : 2024-12-12
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 25 [PART B]

    Xavier terdiam mendengar ucapan Bai Lisha membuat wanita itu menyeringai, perempuan tersebut langsung menepuk pakaiannya lalu mendaratkan bokong di meja kerja lelaki berstatus suami orang lain ini."Kamu benar gak berbohong?" tanya Xavier memastikan.Bai Lisha menganggukkan kepala sebagai jawaban, tatapan lelaki itu kini menatap sang lawan bicara dengan tatapan menelisik mencari kebenaran. Xavier menghela napas kala tidak mendapati kebohongan dalam diri perempuan tersebut."Kamu pasti gak mau rugi, kamu mau membantu imbalannya apa kalau berhasil?" balas lelaki tersebut.Wanita itu menyeringai mendengar perkataan Xavier, ia langsung menopang kaki bergaya begitu angkuh. Sedangkan lelaki ini segera memalingkan wajah, ia memilih melangkah menjauh dan mendaratkan bokong di sofa."Aku ingin kamu menceraikan wanita itu dan menikahiku, mudah bukan!" Mata Xavier melotot mendengar ucapan Bai Lisha, lelaki itu bahkan langsung berdiri dan m

    Last Updated : 2024-12-13
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 26 [PART A]

    Ketegangan langsung memenuhi ruangan saat mendengar suara Fang Yin, perkataannya begitu tajam dan menusuk bak pisau yang baru saja selesai diasah. Nada suara sarat akan amarah, membuat pasang nata beralih tertuju padanya. Sedangkan dia menatap Hana yang terlihat jelas wajah berubah seketika menjadi memucat. Keterkejutan, takut tergambar jelas. "Apa-apaan sih, kamu! Gak jelas banget," gerutu Hana. Suaranya terdengar gemetar,perempuan itu menyembunyikan keterkejutannya dan bahkan tangan spontan menyembunyikan sebuah berkas di belakang tubuh. "Kamu tau kalau Gaia alergi seafood, dan kamu malah mau menyuruh dia buat pergi bertemu orang yang sangat gila seafood. Kamu gila, ha!" balas wanita itu sengit.Gaia mendengar perkataan Fang Yin mengerutkan dahi dan melirik yang dimarahi perempuan itu sebentar, sedangkan Hana membulatkan mata ia segera mendekati temannya ini."Kamu apaan sih, aku harus menyingkirkan dia. Kamu sudah terpengaruh s

    Last Updated : 2024-12-14
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 26 [PART B]

    Dua hari berlalu semenjak kejadian Hana yang hendak menjebak Gaia tetapi digagalkan oleh Fang Yin. Perempuan tersebut langsung dikeluarkan oleh perusahaan atas perintah Jiang Lie, kala melangkah keluar perempuan tersebut menatap penuh amarah ke arah Gaia. Kini waktu sudah menjelang sore, setelah pulang dari kantor dia akan segera pindah dari kediaman mertuanya. Netra wanita tersebut memandang ke langit yang terlihat semburat jingga, senyuman terus terukir di bibir. "Apa yang kamu pikirkan? Bahagia sekali," tegur Fang Yin. Mereka tengah berada di ruangan Jiang Lie, mengerjakan pekerjaan di sana. Beberapa orang membicarakan ketiganya, gosip mulai tersebar hanya saja belum sampai ke telinga dua perempuan tersebut. "Iya dong aku bahagia, akhirnya keluar dari rumah mertua dan punya rumah sendiri bareng suamiku," balas Gaia penuh semangat. Perempuan itu berbalik memandang Fang Yin, senyuman terus terbingkai di wajah anak Arka ini. "Wah ...

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 55 [TAMAT]

    Semua langsung heran mendengar perkataan Gaia, beberapa dari mereka memandang Xinxin yang menundukkan kepala. Wajah gadis itu berkeringat dingin, bahkan beberapa kali melangkah mundur. "Maksudmu apaan, jangan bercanda dong," lontar salah satu teman Xinxin. Gaia memiringkan kepala, dia memandang wajah gadis yang berbicara tadi. "Aku gak pernah bercanda, ahh ... lebih tepatnya aku gak bercanda, lagian ... bukannya Xinxin tidak pernah mengakuiku sebagai kakak ipar kan. Bukannya kamu hanya mengakui Bai Lisha," balas Gaia sinis. "Mana mungkin Kakak! Dia seorang narapidana," jawab Xinxin cepat. "Cuma kakak yang pantas jadi kakak iparku." Perempuan itu menaikkan alisnya saat mendengar ucapan Xinxin, dia kini bersidekap dan memandang sinis sang adik ipar. "Benarkan? Tapi ... aku sudah gak menganggapmu adik iparku lagi." "Jangan banyak tingkah! Apa kamu begitu cepat melupakan masa lalu yang terjadi? Tapi aku begitu ketara, begitu jelas mengingat. Aku gak akan memaafkan kalian,"

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 54

    Seminggu sudah berlalu, Gaia disibukkan mengurus perusahaan semenjak acara pengenalannya. Apalagi kini ia menjabat dengan secara terang-terangan menjadi pemilik tempat tersebut. Saat mengetahui perempuan itu putri Arka, beberapa orang di kantor yang menindas meminta pengampunan. Aura Arka sesekali terasa dalam diri anak pertamanya membuat semua orang merasa hawa mencengkram. "Suamimu mengirimkan makan siang, dan ... Bunga ini, dia begitu perhatian," seru calon istri Jiang. Wanita itu berkata demikian saat memasuki ruangan Gaia, membuat perempuan tersebut mendongak memandangnya lalu mengulas senyum. Suara notifikasi pesan terdengar dari ponsel pemilik perusahaan ini, membuat sang empu lekas mengambil benda pipih keluaran terbaru di atas meja kerja. "Apakah dari suamimu?" tanya wanita tersebut. Alis wanita itu terangkat kala bertanya demikian, membuat Gaia tidak bisa menyembunyikan roda merah di pipi, bahkan senyuman begitu lebar. "Apaan sih!" balas Gaia dengan cepat. "Ini,

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 53

    Sesampai di rumah sakit Gaia langsung ditangani oleh dokter, Xavier memesan ruangan very important person. Selesai diobati wanita itu segera di make over oleh perias dan telah berganti pakaian yang dibawa oleh Damian. Kini perempuan tersebut tampil cantik, walaupun ada beberapa goresan tidak bisa ditutupi. "Ayo pergi! Ini sudah terlalu lama," ajak Gaia. Perempuan itu muncul dari balik pintu, membuat tiga pria yang menunggu menoleh. Mereka langsung terpesona melihat penampilan sang perempuan, Xavier melihat hal ini cemburu dan lekas mendekat lalu menyentuh jemari sang istri. "Kamu sangat cantik, istriku," kata Xavier menekan kata istriku. Senyuman terukir di bibir wanita tersebut, Gaia menggerakkan kepala tanda mengajak mereka pergi. Kini semua mengikuti kendaraan Xavier melaju, lelaki berstatus suami perempuan itu sesekali menoleh. "Sayang, kamu kan gak punya undangan. Aku takut kamu dipermalukan," ungkap lelaki itu jujur. Mendengar kata sang suami Gaia membalas dengan senyuman

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 52

    Langit semakin gelap, tidak ada penerang sama sekali disana. Bulan dan bintang menghilang, seperti ikut mencari keberadaan Gaia. Tiga kendaraan melaju begitu kencang, satu tujuan mereka yaitu gedung terbengkalai. Xavier, Leonard dan Damian masing-masing mengendarai mobil sendiri, wajah ketiganya penuh akan ketegangan dan amarah. Xavier berada di barisan terdepan, tangan mencengkeram kemudi dengan erat, napas memburu. Pikirannya dipenuhi kecemasan tentang Gaia. "Bertahanlah, sayang. Aku akan segera datang." Di belakangnya, Leonard menekan pedal gas lebih dalam, mata lelaki ini begitu tajam memperhatikan jalur di depannya. Tangan menggenggam pistol yang sudah dipersiapkan di dasbor mobil. "Jika mereka menyentuhnya lebih dari yang seharusnya, aku tidak akan memberi mereka ampun," gumamnya dalam hati. Damian, yang berada di posisi terakhir, dia membenarkan airpods di telinga. "Aku akan menyisir bagian belakang gedung. Pastikan tidak ada yang lolos." "Mengerti," jawab Xavier singkat.

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 51 [PART B]

    Di sisi lain, gedung terbengkalai Gaia mulai sadar. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lemas akibat zat yang dihirup. Ia berusaha menggerakkan tangan dan kaki, namun mendapati keduanya terikat erat. "Kamu cepat juga sadarnya." suara dingin seorang pria terdengar dari sisi gelap kendaraan. Gaia menatap ke arah suara itu, meski pandangannya masih buram. Napas terengah, tetapi ia berusaha tetap tenang. "Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?" tanyanya, suara wanita itu terdengar serak. Pria itu mendekat, wajahnya masih tertutup masker, sorot mata penuh ancaman. "Kau akan segera tahu," ucapnya singkat, lalu kembali duduk dengan santai seakan mereka sedang tidak melakukan kejahatan. "Salahkan dirimu yang menyinggung orang-orang besar," lanjut salah satu dari mereka. Sementara itu, di lokasi acara, Mona hampir jatuh pingsan setelah mendengar kabar dari seseorang bahwa supir taksi yang membawa Gaia ditemukan dalam keadaan babak belur di pinggir jalan. Arka segera menangkap istrinya,

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 51 [PART A]

    Gaia langsung memamerkan senyuman pada sang suami, sedangkan Xavier mendengkus. Lelaki itu segera berdiri dan diijuti istrinya, tatapan pria tersebut masih begitu tajam. "Kamu ini, awas aja! Kalau aja aku gak ada acara, kamu udah aku buat gak bisa bangun dari kasur," ucap Xavier dengan nada kesal. "Udah jam segini, aku pamit ya. Coba kalau masih ada waktu, aku bisa mengantarmu," lontar lelaki itu sambil mengembuskan napas. Wanita berstatus istrinya segera menepuk bahu lelaki tersebut, membuat sang empu memandangnya kembali saat dia tengah merapikan pakaian. "Kamu tenang aja, aku udah pesan taksi kok," balas Gaia dengan nada santai. Xavier yang hendak protes mengembuskan napas, ia akhirnya memilih menganggukkan kepala. "Aku pergi dulu, nanti pulangnya aku jemput." Setelah perpisahan singkat, Xavier akhirnya langsung pergi ke acara tersebut. Sementara itu, Gaia bersiap-siap dengan mengenakan gaun rancangan desainer terkenal. Gaun itu memeluk tubuhnya dengan sempurna

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 50 [PART B]

    Gaia menghela napas, lalu menatap suaminya dengan ekspresi datar. "Memangnya ada wanita yang lebih cantik dariku?" tanyanya santai, namun sorot matanya tak berpaling menatap sang suami. Xavier mengaruk kepala yang tidak terasa gatal lalu terkekeh pelan dan tangannya segera melingkar ke pinggang sang istri. "Benar juga. Mana ada yang bisa menyaingimu dihatiku," ujarnya seraya mengecup kening Gaia. Gaia langsung memalingkan wajah merasa tersipu dengan balasan sang suami, sedangkan Xavier mengulas senyuman begitu bahagia melihat riak muka kekasihnya. Suara notifikasi pesan terdengar membuat keduanya menoleh lalu saat tau handphone dia yang bersuara, wanita ini meminta Xavier melepaskan pelukkan dan ia mengambil ponsel dan membaca dua pesan dari pria lain. [Shasha kamu sudah pergi belum? Aku jemput ya.] - Leonard [He! Kamu belum menepati janji meneraktirku, sebelum pergi ke acara ayo taktir aku. Sekalian nanti aku antar kamu ke acara, sekarang aku jemput ya!] - Damian. Xavier ya

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 50 [PART A]

    Waktu berputar begitu cepat, Xavier masih terlelap diranjang istrinya, Gaia yang menatap lelaki ini hanya mengulas senyuman tipis. Ia menoleh ke pintu kala memdengar suara ketukkan terdengar, ia lekas turun dan membuka pintu. "Sayang, sebentar lagi acara mulai, Mama sama Papa harus segera ke sana," jelas Mona. "Terus kamu gimana? apa mau ikut kami atau menunggu suamimu ...." Ucapan Mona terhenti kala mendengar sang putri langsung menyela. Perempuan ini menyentuh lengan wanita yang melahirkan dan menepuk pelan. "Mama tenang aja, aku pasti tiba tepat waktu." Mendengar balasan sang putri, Mona menghela napas. Perempuan itu membalas ucapan Gaia dengan senyuman lalu pamit pada gadis kecil kesayangan ini. Kini kediaman hanya tersisa sepasang suami istri tersebut, istri Xavier memilih menyiapkan makanan untuk sang kekasih, tak berselang lama telepon terdengar dari ponsel lelaki jangkung yang masih terlelap. Dengan mata tertutup mencari ponsel dan lekas menerima sambungan telepon. "Ka

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 49 [PART B]

    Xavier segera mengantarkan Gaia dan mertuanya ke kediaman, sesampai di sana lelaki tersebut membantu Arka masuk ke dalam rumah. Kini semua telah berada di ruang tengah, pria ini memandang sang istri, paham akan tatapan kekasihnya ia lekas pamit dan mengajak putra arka ke kamar."Aku menunggu penjelasanmu, aku gak akan menuduh kamu langsung," lontar Xavier kala memasuki kamar.Gaia mendengar hal ini hanya tersenyum, ia mengunci pintu dan meraih lengan sang suami agar ikut duduk di ranjang. "Dia membantu Papaku, dia yang membawa Papaku ke rumah sakit," terang Gaia."Gak perlu memikirkan hal gak perlu, dia punya tunangan dan sebentar lagi menikah. Gak mungkin aku menjadi perusak hubungan orang laian, apalagi aku pernah merasakan hal tersebut, aku sangat paham sak ...."Ucapannya terhenti kala sang suami langsung menariknya dalam dekapan, membuat ia sangat terkejut sampai melotot. "Udah jangan dijelaskan, aku paham. Aku minta maaf karena belum bisa melindungimu sepenuhnya, tapi aku bers

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status