Share

Bab 49 Membawa Ziana Kembali

Author: Ratu As
last update Last Updated: 2025-11-10 14:26:15

Seno--ayah Yudis--tidak menjawab. Dia mendengus kasar lalu berjalan mendekati Ziana.

Adegan tadi sedikit membuat Seno curiga, untungnya Ziana bisa diajak kerjasama. Dia segera menciut takut. Ekspresinya kembali seperti tawanan yang putus asa.

"Lepaskan aku!" pinta Ziana sambil menatap pada Seno.

Ziana mengamati lelaki paruh baya itu. Merasa tidak pernah melihat, tapi tidak asing. Wajah dan mata sipit itu persis Yudis, tidak salah lagi. Setidaknya, Ziana ingat wajah-wajah orang yang menculiknya di mobil dan memberinya obat bius.

"Siapa kamu?" sentak Ziana memastikan.

Seno tertawa keras, membalas tatapan Ziana dengan ekspresi remeh. "Aku?"

Seno justru meraih dagu Ziana dan memegangnya dengan jemari. Memerhatikan wajah Ziana dengan mesum.

"Kau memang cantik ternyata--" Seno menyeringai. Pantas saja putranya tertarik padanya, meski Yudis tetap pintar menjadikan wanita itu hanya bahan untuk dimanfaatkan.

"Bawa dia!" titahnya pada orang yang dia bawa, sementara pada Jio dan Adit dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gadis Lugu Tertindas, Dipungut Paman Tampan   Bab 60 Sikap Dingin Arhan pada Ofi

    Suara Arhan menyadarkan Ziana kalau pemiliknya memang ada di hadapannya sekarang. Juga pipi yang terasa hangat di telapak tangannya. "P--Pak Arhan--" Ziana gugup, dia ingin menarik tangannya, namun lebih dulu dicekal oleh Arhan. "Baguslah kamu sudah sadar dan memiliki tenaga untuk menggoda--""A--pa? Tidak. Aku hanya memastikan, aku pikir ini tidak nyata." Jelas sekali Ziana panik dan salah tingkah, dia bahkan tidak sadar kepala dan kakinya masih sakit. Untuk sesaat, tidak ada yang mereka katakan selain saling tatap dengan suasana yang aneh. Arhan melepaskan tangan Ziana, bersamaan dengan kedatangan seorang perawat dan juga dokter jaga. "Dia baru saja sadar, Dokter. Silahkan diperiksa," ucap Arhan menggeser posisinya dan membiarkan dokter memeriksa kondisi Ziana. Ziana memalingkan wajahnya yang menghangat. Jantungnya masih berdebar hebat ketika dokter wanita itu menekan stetoskop ke dadanya. "Apa Anda merasa cemas atau sesak napas? Pusing kepala?" tanya dokter itu memastikan ka

  • Gadis Lugu Tertindas, Dipungut Paman Tampan   Bab 59 Saat Tersadar, Ada Arhan!

    Sebelum keluar mobil, Sandra berbisik pada Ziana. Dia mengatakan sesuatu yang harus Ziana lakukan. Kemudian dia memberikan uang pada si supir. "Pak, Anda tidak perlu keluar. Tetap di dalam mobil kalo kita pergi ya--" pesan Sandra. Jumlah uang itu cukup banyak sebagai tebusan untuk rasa bersalahnya karena sudah membuat si supir ikut dalam masalah. Ziana menghitung sampai tiga, lalu membuka pintu dengan keras sampai membuat orang di luar terbentur dan terdorong. "Hiyaaah!" teriak Sandra mengayunkan tas yang dibawanya untuk memukul kepala botak lelaki yang menghadangnya. Setelah membuat keributan kecil, keduanya berlari sesuai dengan rencana. Mereka mencari tempat ramai untuk meminta bantuan dengan langkah yang cukup gesit. "Mau ke mana kalian! Tunggu!" Mereka tidak tinggal diam. Dua orang yang tadi membawa mobil mengejar dengan berlari, sementara dua orang yang berboncengan sepeda motor kembali menunggangi motor itu. "Ingat, Zi, tetap menatap lurus. Jangan hiraukan orang di bela

  • Gadis Lugu Tertindas, Dipungut Paman Tampan   Bab 58 Dibuntuti Seseorang

    Ziana menelan ludah. Dia menjawab dengan terbata, "A--aku baik-baik saja."Arhan terkenal sebagai lelaki berkuasa yang tidak hanya dingin dan tegas, tapi juga sebagai sosok paling disegani di keluarga.Jika ada masalah yang terjadi dalam keluarganya, dialah yang berperan paling dominan dalam mengambil keputusan. Membuat masalah dengan salah satu anggota keluarga Arhan, berarti secara tidak langsung juga mengusik pria dewasa itu. Tidak bisa dibayangkan, jika Arhan turun tangan untuk memberi balasan pada Ziana ... bisa dipastikan gadis itu akan hilang dari peredaran. "Ayah, aku baru menemukan Ziana. Tolong jangan mempersulitnya," ucap Sandra sebelum ayahnya bicara lagi. Gadis itu berpikiran sama seperti Ziana, mungkin takut ayahnya akan marah. Arhan mendesah, menghela napas dengan tenang. Sekilas dia memperhatikan Ziana. Wajahnya masih sedikit sembab. Mungkin karena banyak pikiran membuat gadis itu juga terlihat kuyu. "Ayah tidak kurang kerjaan sampai harus mempersulit gadis keci

  • Gadis Lugu Tertindas, Dipungut Paman Tampan   Bab 57 Anak Miliarder yang Hilang

    Vela maju hendak membungkam omong kosong Marvel, namun langkahnya dicegat oleh bodyguard. Dia dan Maura diseret masuk dan didudukkan di sofa. "Gadis itu tidak tidur dengan Anda--"Vela melotot geram, dia tidak menyangka Bramantyo akan secepat ini mendapatkan informasi dan menahan Marvel sebelum dia bertindak. "Tutup mulutmu, Marvel!" teriak Vela dari dalam. Dia berontak ingin bangkit tapi lengannya dicekal. Tatapan Bramantyo kian tajam, dia mendengus kesal dengan wajahnya yang merah padam. "Gadis itu suruhan Vela untuk menjebak Pak Bram. Vela ingin membuat bukti perselingkuhan agar bisa menggugat cerai." Marvel mengatakan semua yang dia tahu. Jelas saja Vela tidak mampu lagi berkutik saat suaminya beralih menatapnya dengan geram dan bengis."Bawa dia! Pastikan ucapannya tadi terekam dan bisa diunggah ke internet!" titah Bramantyo pada orangnya. Fakta itu akan dia gunakan untuk menghapus citra buruk yang sebelumnya tersebar. Jika orang-orang tahu bahwa sebenarnya istrinya sendir

  • Gadis Lugu Tertindas, Dipungut Paman Tampan   Bab 56 Rahasia yang Marvel Bongkar

    Ziana merasa lebih segar setelah mandi dan membersihkan tubuhnya dari kotoran dan bau telur busuk. Dia duduk di teras kontrakan. Tempatnya sepi, karena penghuni di sana kebanyakan pekerja serabutan. Mereka bekerja dari pagi hingga larut malam. "Makan dulu, Zi." Jio membawakan mie dalam cup yang sudah diseduh. "Makasih, Kak."Air seduh yang hangat menguarkan aroma bumbu yang menggoda. Ziana menikmatinya tanpa pilih-pilih makanan. "Sementara kamu tinggal di sini saja." "Benar, aku dan Jio bisa tidur di tempat tongkrongan. Di luar sana belum tentu aman, tapi kalo di sini orang-orang tidak banyak yang tahu tentangmu." Adit ikut bicara. "Kebanyakan yang tinggal di sini orang-orang miskin yang gaptek, jangankan mengikuti berita di sosial media. Berita di televisi saja belum tentu nonton." Jio manggut-manggut, setuju dengan apa yang Adit katakan. Ziana tidak menjawab, dia hanya diam tidak keberatan. Kondisinya sekarang tidak memungkinkan dia muncul di sembarang tempat. Takutnya fans

  • Gadis Lugu Tertindas, Dipungut Paman Tampan   Bab 55 Interogasi

    Yudis meringis dan mengusap pelan pipinya. Sejak tadi, pertanyaan inilah yang dia duga akan Arhan tanyakan. "Kemarin malam jatuh dari motor, Paman. Tapi tidak terlalu parah, kok. Hanya cidera ringan dan lecet," kata Yudis dengan lancar. Dia sudah menyiapkan jawaban itu bahkan jauh sebelum datang untuk bekerja. Dia tidak mungkin mengakui luka itu karena perbuatan Ziana. Yang ada orang-orang akan mencurigainya. Arhan tidak membahas lagi, dia segera membicarakan hal lain. "Ada berita tentang Ziana dan Pak Bram di internet. Apa kamu sudah menyelidikinya? Benar Ziana pergi dengannya?" "A--pa?" Membahas soal Ziana lagi membuat Yudis gugup. "Sepertinya benar, Paman. Mereka memang memiliki hubungan, bahkan saat Ziana belum dekat denganku."Tidak tahu apa tujuan dari pertanyaan Arhan, hanya saja agak aneh orang secuek Arhan masih mau mengulik masalah Ziana. "Paman, ingat kejadian di rumah sakit kan? Saat kutanya, Ziana bila

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status