Share

Upaya Mencari Informasi

"Siapa namamu?" Alex bertanya serius

"Aku Foy" jawabnya lagi.

"Baiklah Foy apa yang Kamu miliki?" Alex memancing nya dengan pertanyaan yang sedikit fulgar.

"Aku bisa melakukan apa yang Tuan minta, Aku juga bisa melakukannya untuk beberapa kali sesuai dengan yang Tuan inginkan, apakah ingin memulainya sekarang?" Foy bertanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya dihadapan Alex dengan mempertontonkan semua keindahan tubuhnya.

Alex berdiri dan mengeluarkan amplop meletakkannya dihadapan Foy, Foy sejenak menghentikan aksinya dan memeriksa isi amplop itu, mata Foy terbelalak melihat banyak sekali lembaran merah yang sedang dipegangnya.

"Itu adalah tip buat Kamu, Aku hanya ingin Kamu memberitahukan sesuatu padaku" Alex mulai pada keinginannya.

Foy mengernyitkan keningnya dan duduk sambil menghidupkan sebatang rokoknya, Foy menghisap dengan cantik rokok yang telah dihidupkannya.

"Apa yang Tuan inginkan? tanya Foy santai.

"Aku ingin Kamu menceritakan apapun yang Kamu ketahui tentang gadis bernama Karin!" Alex langsung memintanya.

Foy sedikit terkejut Ia mulai mengingat seseorang dan kemudian menghisapp lagi rokok yang dipegangnya.

"Huff" Karin membuangnya ke wajah Alex.

"Atau mungkin bayaran itu kurang? Aku akan menambahnya lagi" Alex mengeluarkan lagi segepok uang dari balik jasnya.

Foy terdiam agaknya laki-laki dihadapannya bukanlah orang sembarangan dan juga seseorang yang kuat dan banyak uang sehingga mau mencari tahu tentang Karin.

"Apakah Anda laki-laki yang malam itu bersama Karin?" tanya Foy

"Iya" jawab Alex dingin.

"Apa yang harus Aku beritahu?" tanya Foy lagi.

"Semua tentang Karin" Alex sudah tidak sabar.

Foy memperbaiki duduknya,

"Aku hanya tahu kalau Ia pergi keluar negeri dan itu atas suruhan Tuan Andi Bagaskara seorang pengusaha kaya raya " jelasnya.

"Negara mana yang Ia tuju?" tanya Alex ingin tahu.

"Karin melarangku memberitahukan siapapun kemana Ia pergi dan ini juga sangat dirahasiakan oleh orang-orang Andi Bagaskara karena akan membahayakan nyawa Karin" jelas Foy.

"Aku bukan ingin membunuhnya malah sebaliknya Aku ingin membantunya!" Alex menjelaskan.

Foy menatap Alex dalam-dalam, memang tidak tempak kalau Alex adalah orang jahat tapi Foy tidak ingin memberitahukan pada siapapun karena Foy takut akan keselamatan nyawa Karin.

"Ini hal yang sangat berat Tuan, Aku sangat menyayangi gadis itu bagaiamana Aku bisa percaya padamu kalau Kamu sedang tidak ingin mencelakainya" Foy masih belum mau membuka mulut.

"Dengar!! Aku hanya ingin bertanggung jawab atas apa yang telah Aku lakukan padanya malam itu, dan Aku juga tidak ingin menyusahkan hidupnya malahan sebaliknya" Alex berusaha meyakinkan.

"Bagaiamana Aku bisa percaya kalau anda adalah orang baik sementara malam itu anda merenggut kesucian gadis itu" Foy meluapkan amarahnya.

Alex mencoba menjelaskan apa yang terjadi malam itu kepada Foy, dan juga meminta Foy untuk tidak memberitahukan siapapun apa yang telah direncanakannya ini.

Foy meneguk minumannya dan kembali pada pokok persoalan Foy adalah orang yang tidak mudah percaya dengan orang yang baru saja dikenalnya Foy diam-diam juga mempertimbangkan keputusan itu dalam hatinya.

"Bisakah Aku mendapatkan jawabannya?atau memang Kamu masih kekurangan bayaran?" tanya Alex lagi.

"Apa jaminan yang bisa Tuan berikan agar Aku benar-benar percaya pada Tuan" Foy mulai luluh.

"Apapun yang Kamu inginkan akan Aku lakukan asalkan Kamu mau membantuku untuk mendapatkan alamat Karin!" ucap Alex.

Foy menatap jauh ke langit-langit,

"Maukah Tuan tidur denganku malam ini? " tanya Foy menguji.

Alex merasa aneh sebab menebar cinta satu malam kepada oranglain bukanlah tipenya, inilah sebab mengapa Ia ingin sekali bertanggung jawab karena baru Karin satu-satunya perempuan yang Ia tiduri itupun karena insiden bukan kemauan nya sendiri.

"Apa tidak ada yang lain? " tanya Alex menawar.

"Ha, ha, ha, anda memang aneh Tuan dan juga begitu lemah dengan cinta" Foy tertawa puas.

Alex terdiam merasa harga dirinya sedang dipertaruhkan.

"Aku percaya padamu kalau Kamu memang laki-laki baik" Foy mematikan rokoknya ke asbak yang ada di atas meja.

Alex menarik nafas panjang dan duduk bersandar melonggarkan ketegangannya.

"Karin anak yang polos, Dia memang sempat kembali ke tempatku untuk mengambil beberapa barang, Karin mengatakan kalau Ia akan pergi ke Luar Negeri dan mungkin tidak akan kembali dalam waktu yang lama, Karin juga mengatakan kalau orang-orang suruhan Andi Bagaskara akan membunuhnya jika kembali lagi ke Indonesia, itulah mengapa Karin sangat merahasiakan keberadaannya" Foy menjelaskan dengan tenang.

"Aku sudah tahu semua itu, yang Aku butuhkan saat ini adalah dimana keberadaannya, negara mana yang Ia tuju? " Alex mulai sedikit geram.

"Singapura! " Foy mengucapkannya tegas.

Alex tersentak mendekati Foy dengan jarak 30 cm .

"Aku butuh alamat lengkapnya! " Alex berbisik.

Foy mulai tidak nyaman sepertinya Foy sangat sulit untuk memberitahukan semuanya pada Alex karena takut keselamatan Karin akan dibahayakan apalagi beberapa waktu yang lalu Karin memberikan kabar padanya kalau ada orang-orang yang Ia curigai tengah mengintainya.

"Aku tidak bisa berikan saat ini, tolong jangan paksa Aku karen Karin tidak ingin diberitahukan kepada siapapun" Foy tidak ingin bicara lagi.

Alex tidak mau memaksa karena sifat perempuan tidak ingin dipaksa,

Alex mengambil ponselnya dan ingin keluar dari kamar itu.

"Terimakasih atas bantuannya, setidaknya Aku tahu kalau Karin saat ini baik-baik saja" ucap nya sambil berdiri.

"Tunggu!, bawalah kembali uangmu ini Aku tidak membutuhkannya" ucap Karin.

Alex menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan,

"Gunakanlah untukmu, atau kalau seandainya Kamu tidak mau menggunakannya kirim pada Karin Aku tahu Ia sangat membutuhkan ini! " ucap Alex.

Foy terdiam hatinya mulai luluh saat ini melihat kebaikan Alex yang masih mau untuk memperhatikan Karin,

"Aku tidak boleh tertipu dengan cepat, biarlah nanti Dia akan datang kembali untuk mengetahui semua ini" ucap Foy dalam hati.

Alex melangkah mendekati pintu,

"Sampaikan salamku padanya, katakan kalau Aku masih menunggunya! " Alex membuka pintu,

"Tunggu!, Foy mendekati Alex dan memberikan selembar kertas.

Alex mengambil kertas itu.

"Terimakasih" Foy mengucapkannya tanpa menoleh pada Alex.

Beberapa orang pengawal Alex mengikuti tuannya untuk turun ke loby,

Alex tidak kecewa setidaknya Ia bisa mendapatkan informasi kalau Karin masih hidup.

"Kirim anak buah kita ke Singapura, cek penerbangan dihari dimana Karin Pergi dengan nama Aulia Karina Syarif" Alex menelpon anak buahnya dan membuka kertas yang diberikan oleh Foy.

Foy memberitahukan nama asli Karin pada kertas yang diberikannya tadi.

Alex masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan hotel.

Alex mulai tersenyum dan merasa kalau sebentar lagi akan menemukan Karin. Senyum di bibirnya membuat kepercayaan dirinya meningkat drastis

"Aku akan menemukanmu dimanapun Kamu berada, Aku tidak akan pulang dengan tangan kosong Karin! " Alex mengepalkan tangannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status