Gadis Malam tuan Alex

Gadis Malam tuan Alex

Oleh:  Y.S  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
14Bab
527Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Karin yang terpaksa bekerja kepada Mami Tania seorang germo yang telah membeli dirinya dari ayah kandungnya sendiri demi melunasi semua hutang-hutang nya. malam yang menyedihkan dimana Karin harus kehilangan kehormatannya sebagai seorang gadis ditangan Tuan Alex yang sengaja dijebak oleh teman-temannya karena sedang dirundung duka kehilangan kekasih hatinya Kalila yang pergi berselingkuh dengan laki-laki lain. Alex sangat menyesal telah mengambil barang berharga milik Karin dan Alex berjanji akan membebaskan Karin dari jeratan Mami Tania dengan membayar semua hutang Ayah Karin, sayangnya Alex mengalami kecelakaan dan melupakan Karin. Akankah cinta mereka bisa menyelamatkan takdir hidup antara keduanya?

Lihat lebih banyak
Gadis Malam tuan Alex Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
14 Bab
Merelakan Keputusan Takdir
“Apapun yang terjadi Karin harus ikut Ayah dan putuskan sekolah!” Laki-laki yang dalam keadaan mabuk dan juga dipenuhi amarah itu membanting botol minuman dihadapan kamar Karin.Karin tersentak detak jantungnya semakin kencang sudah hampir satu bulan ini laki-laki itu tidak pulang kerumah dan kali ini hanya Karin Bersama nenek yang ada di dalam rumah. Rasa takut menghantui Karin Nenek yang tidur disebelah Karin juga terbangun, menenangkan hati Karin yang berkecamuk dan ketakutan.Nenek mengisyaratkan telunjuknya kepada bibir agar Karin tidak mengeluarkan suara.“Buka Pintunya!” Suara laki-laki itu Kembali bergetar dan kuat sekali membuat siapapun yang mendengarnya akan ketakutan.Paijo, adalah Ayah Karin yang suka sekali mabuk-mabukan dan juga sering main judi, Paijo banyak sekali hutang dimana-mana sering rentenir memukulinya dan juga memaksanya untuk membayar semua hutang-hutangnya.Beberapa hari lalu Paijo dihadang oleh anak buah Mami Tania germo terkenal dikota itu, Paijo membuat
Baca selengkapnya
Kehilangan Mahkota Paling Berharga
Karin merasa ketakutan melihat seseorang yang mabuk bahkan mereka masuk kamar tiga orang.“Apa-apaan ini?,apakah kesucianku akan direnggut oleh tiga orang ini?” Batin Karin sangat ketakutan.“Wah cantik sekali perempuan ini tidak sia-sia kita pilihkan untuk Alex” Seorang laki-laki berbadan kekar mendekati Karin dan meletakkan tangannya di dagu Karin agar Karin bisa mendongakkan kepalanya.Karin tidak bersuara jantungnya berdegup kencang ditambah lagi rasa takut yang mendalam.“Ayo keluar!” ucap seorang laki-laki lain yang telah meletakkan temannya ditempat tidur, agaknya laki-laki itu mabuk berat sehingga terlihat tidak berdaya.Laki-laki yang bertubuh kekar itu langsung meninggalkan Karin dengan sebuah kedipan licik.HUFT !Karin menarik nafas lega, ternyata apa yang ada didalam fikirannya tidak seburuk itu, perasaan lega sedikit menghampirinya.Karin beranjak dari tempatnya dan mengunci pintu, karin menatap laki-laki itu dan tidak ada gerakan tapi dengus nafas dan bau alkohol dari m
Baca selengkapnya
Menaruh Harapan
Karin mengingat kembali kata-kata Foy "Jangan pernah percaya dengan siapapun!" Foy mengucapkannya sebelum pergi. Karin mengurungkan niatnya dan kembali membereskan barang-barangnya sementara Alex masih terdiam dan juga melongo dihadapan Karin dan mereka sama-sama menggunakan handuk. "Maaf Tuan Aku harus kekamar mandi" Karin membawa pakaiannya dan menggantinya didalam. tidak berapa lama Karin kembali keluar dan masih melihat Alex terduduk ditempat tidur seperti menyesali apa yang telah dibuatnya kepada Karin. "Bagaiamana Aku meminta maaf padamu?" tanya Alex lagi mendekati Karin. Jantung Karin berdetak kencang, tatapan tulus dan penuh rasa bersalah yang Alex berikan padanya membuat hati Karin merasa tersentuh dan baru kali ini juga Ia menatap jauh kedalam manik mata orang yang telah merenggut kesuciannya. "Aku rasa sebaiknya anda pulang Tuan karena tempat ini adalah neraka!" ucap Karin mengalihkan pandangannya. "A-Aku akan membantumu keluar dari sini!" ucap Alex. Karin berbalik
Baca selengkapnya
Di Culik Orang yang Tidak di Kenal
TOK!TOK!Pintu kembali diketuk, Karin sangat takut baru saja Alex berpesan jangan bukakan pintu pada siapapun,jangan dekati pintu, Karin merunduk ketakutan Ia merasa berada di posisi saat Ayahnya datang untuk membawanya pergi ketempat Mamii Tania,"Nenek!" pekiknya dalam hati.pemandangan yang memilukan itu hadir kembali dan membuat Karin merasa trauma. keringat dinginnya sudah mulai keluar dan matanya terlihat merah dan sangat ketakutan.lama sekali Karin terdiam dan mendengar usaha pembongkaran pintu dari luar tapi sejenak hening Karin berdiri dan menoleh kebelakang tiba-tiba saja seorang laki-laki menyekapnya dan aroma obat bius yang terhirup oleh Karin membuatnya pingsan tidak sadarkan diri.Alex sampai di rumah kediaman Bagaskara langsung menuju ruangan Papanya."Aku tidak ingin Papa ikut campur dengan apa yang Aku lakukan!" Alex langsung marah dan mengeluarkan emosinya dihadapan Tuan Andi.Tuan Andi Bagaskara yang terlihat begitu santai saat duduk dikursi kebesarannya serta dit
Baca selengkapnya
Letupan Amarah Tuan Alex
Baru saja anak buah Alex menyampaikan ada orang yang menghadang kantor baru yang Alex tempati saat ini, memang inilah tugas Alex dikirim oleh Papa Andi Bagaskara kesini untuk menyelesaikan orang-orang yang menginginkan penutupan perusahaan yang sedang mereka bangun. Kota Peru merupakan kota ke enam belas setelah beberapa kota besar lainnya yang dipilih Tuan Andi Bagaskara untuk melebarkan bisnisnya. Awalnya Alex tidak ingin bergabung dengan perusahaan Papa nya karena Ia sudah punya perusahaan Textile sendiri tapi ini semua demi menyelamatkan nyawa Karin yang saat ini sudah pergi meninggalkannya entah kemana.Alex sangat emosional sehingga sepuluh preman yang berdiri didepan kantornya membawa beberapa senjata untuk menghadangnya satu persatu mampu ditaklukkan olehnya.Alex yang dipenuhi amarah dengan mudah menghabisi semua lawannya sehingga siapa saja yang menyaksikannya bergidik ngeri saat melihat bagaiamana Alex menghabisi nyawa mereka."Bereskan semua mayat mereka, Aku tidak mau ka
Baca selengkapnya
Pencarian Karin
Anak buah Andi Bagaskara tidak melakukan perlawanan hanya menerima saja apa yang diperlakuakan Alex padanya, Amarah Alex yang begitu kuat membuat siapapun yang ada didekatnya menjadi sasarannya. bertubi-tubi pukulan yang Alex hantamkan ketubuh anak buah Andi tersebut.BRUK! Seketika tubuhnya ambruk dibanting oleh Alex keatas meja Andi Bagaskara dimana Andi Bagaskara masih menyaksikan aksi Alex dengan duduk dikursinya."Cukup Alex!" Andi Bagaskara berdiri dan penuh amarah."Papa seharusnya tidak melanggar janji, sebagai seorang Ayah yang bertanggungjawab dan juga bijaksana!" Alex berteriak memaki."Cukup!!!, Untuk alasan apa Kamu mempertahankan perempuan yang Kamu ambil dari rumah terkutuk itu?masih banyak perempuan diluar sana yang berkelas dan bisa dengan mudah Kamu dapatkan?!" Andi Bagaskara meluapkan amarahnya dan memberikan pandangan pada Alex.Alex tidak menjawab apapun yang ditanyakan dan dibicarakan oleh Papa nya, hatinya yang dipenuhi amarah terasa mendidih dan terasa sangat
Baca selengkapnya
Upaya Mencari Informasi
"Siapa namamu?" Alex bertanya serius "Aku Foy" jawabnya lagi. "Baiklah Foy apa yang Kamu miliki?" Alex memancing nya dengan pertanyaan yang sedikit fulgar. "Aku bisa melakukan apa yang Tuan minta, Aku juga bisa melakukannya untuk beberapa kali sesuai dengan yang Tuan inginkan, apakah ingin memulainya sekarang?" Foy bertanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya dihadapan Alex dengan mempertontonkan semua keindahan tubuhnya. Alex berdiri dan mengeluarkan amplop meletakkannya dihadapan Foy, Foy sejenak menghentikan aksinya dan memeriksa isi amplop itu, mata Foy terbelalak melihat banyak sekali lembaran merah yang sedang dipegangnya. "Itu adalah tip buat Kamu, Aku hanya ingin Kamu memberitahukan sesuatu padaku" Alex mulai pada keinginannya. Foy mengernyitkan keningnya dan duduk sambil menghidupkan sebatang rokoknya, Foy menghisap dengan cantik rokok yang telah dihidupkannya. "Apa yang Tuan inginkan? tanya Foy santai. "Aku ingin Kamu menceritakan apapun yang Kamu ketahui tentang gadis be
Baca selengkapnya
Pertemanan Karin dan Foy
Foy kembali ke rumah Mami Tania, keadaan masih kosong karena teman-temannya masih bertugas Foy pulang lebih awal kali ini karena tidak melakukan tugasnya seperti biasanya, Foy berjalan mengendap -endap karena tidak mungkin kalau nanti sampai ketahuan Mami Tania akan curiga padanya sehingga bisa ketahuan kalau Foy hanya menemani Alex saja, PROK! PROK! Tepukan tangan membuat Foy terkejut dan menghentikan langkahnya, Foy perlahan menoleh kearah seseorang yang datang dan bertepuk tangan. Alangkah terkejutnya Foy karena yang dilihatnya adalah sosok Mami Tania yang sepertinya sudah mengetahui apa yang dilakukannya bersama Alex. "Hi Baby girl!" sapa Mami Tania dengan gayanya yang terlihat sangat baik kepada semua anak -anaknya. "Hi Mami!" sapa Foy sedikit ketakutan. "Kenapa pulangnya cepat sekali? apakah ada masalah dengan klien?"tanya Mami Tania. "No Mami, everityng's ok" Foy berusaha menetralisir keaadaan agar Mami tidak curiga padanya. "Apa dapat uang Tip hari ini?" Mami bertanya
Baca selengkapnya
Ketakutan Foy
Foy menutup telepon dan sedikit merapikan ikat rambutnya serta mengenakan sweternya karena saat ini Foy menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Foy berjalan melewati lorong dan langsung menuju ruangan Mami Tania, Foy tidak ingin memikirkan hal buruk tentang dirinya Ia hanya berpositif thingking saja, Foy baru saja sampai diruangan Mami Tania dimana beberapa orang anak buah Mami Tania tengah berada didalam dan sepertinya mereka memandang penuh kecurigaan pada Foy. "Ada apa Mami memanggilku?" tanya Foy saat sudah berada didalam ruangan. Mami Tania menatapnya dengan penuh tanda tanya, tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan apapun Foy menjadi agak sedikit kebingunangan ditambah lagi ekspresi kedua pengawal yang sepertinya sudah ingin brutal memakinya. "Mami ingin kita berdua bicara!" Mami Tania langsung mengeluarkan suara. anak buah yang berada disamping Foy langsung melangkah dan menutup pintu dari luar. Foy sedikit deg-degan dan tidak berani banyak bergerak apalagi saat ini Ia seda
Baca selengkapnya
Titipan Tuhan
Karin tidak menyangka urusannya akan seribet ini, anak yang dikandungnya memang tidak bersalah apalagi keadaan ekonominya saat ini mulai membaik, Karin bisa menerima semuanya dengan lapang dada. "Aku tidak tahu pasti jalan ini menuju kemana, tapi Aku juga tidak ingin membuat semuanya menjadi sangat rumit, Aku percaya Tuhan akan memberikan cobaan semampu pundak hambanya" Karin bergumam dalam hati sembari menatap dirinya di kaca. Karin masih mengingat sosok tampan yang penuh perhatian padanya, Tuan Alex yang telah memintanya untuk menunggu kedatangannya dari Peru. Tapi Karin malah disuruh meninggalkan kota dengan ancaman yang tidak masuk akal. "Aku akan membunuh mu, bahkan juga akan membunuh Alex jika Kamu tidak menuruti kemauanku! " ancaman itu terdengar sangat menakutkan. "Apa yang Tuan inginkan? " Karin masih sempat bertanya dengan terbata-bata. "Tinggalkan Negara ini, Aku akan memberimu sejumlah uang untuk penghidupanmu di sana, dan jangan pernah temui Alex lagi! " Papa Alex
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status