Share

Pencarian Karin

Anak buah Andi Bagaskara tidak melakukan perlawanan hanya menerima saja apa yang diperlakuakan Alex padanya, Amarah Alex yang begitu kuat membuat siapapun yang ada didekatnya menjadi sasarannya. bertubi-tubi pukulan yang Alex hantamkan ketubuh anak buah Andi tersebut.

BRUK! 

Seketika tubuhnya ambruk dibanting oleh Alex keatas meja Andi Bagaskara dimana Andi Bagaskara masih menyaksikan aksi Alex dengan duduk dikursinya.

"Cukup Alex!" Andi Bagaskara berdiri dan penuh amarah.

"Papa seharusnya tidak melanggar janji, sebagai seorang Ayah yang bertanggungjawab dan juga bijaksana!" Alex berteriak memaki.

"Cukup!!!, Untuk alasan apa Kamu mempertahankan perempuan yang Kamu ambil dari rumah terkutuk itu?masih banyak perempuan diluar sana yang berkelas dan bisa dengan mudah Kamu dapatkan?!" Andi Bagaskara meluapkan amarahnya dan memberikan pandangan pada Alex.

Alex tidak menjawab apapun yang ditanyakan dan dibicarakan oleh Papa nya, hatinya yang dipenuhi amarah terasa mendidih dan terasa sangat sakit, Alex tidak ingin berdebat dengan Papanya hingga Alex melangkah keluar ruangan dan pergi meninggalkan Andi Bagaskara.

"Tenang Tuan !" salah satu pengawal Andi Bagaskara menenangkan Andi Bagaskara agar tidak terpancing emosi lagi.

Alex tetap melangkah keluar tanpa menoleh lagi kebelakang, Alex mengambil ponselnya dan menelpon anak buahnya.

"Periksa seluruh daftar penerbangan, cari kemana Karin pergi!" perintah Alex.

Suasana hati Alex yang masih panas, Ia langsung menaiki mobil dan menuju markas tempat Ia berkumpul bersama anak buah dan teman-temannya.

Mood Alex belum bisa berubah, pikirannya masih mencari cara bagaiamana Ia bisa mendapatkan data tentang Karin dan kemana Karin akan pergi. Injakan pedal gas sesuai dengan detak jantungnya yang menderu kencang.

"Agh!!!, Sial!!" Alex menggerutu dan beberapa kali memukul stir dengan tangannya.

Alex memang tidak pernah akur dengan Papanya, inilah mengapa setiap kali Papa nya mengajak untuk bekerjasama dalam bisnis Alex selalu menolaknya, Alex tidak suka orang yang licik meski Ia dibesarkan ditengah keluarga yang penuh polemik dan kejamnya dunia bisnis, Alex juga sudah curiga dari awal Karin diculik akan seperti ini akhirnya namun yang Alex pikirkan saat itu adalah bagaimana menyelamatkan Karin dan ternyata apa yang dikhawatirkannya terjadi.

Andi Bagaskara tidak akan memikirkan bagaiamana perasaan seseorang, Andi bagaskara adalah seorang pengusaha yang sadis bahkan kepada anak dan istrinya sendiri, Alex sangat tidak menyukai sifat Papa nya yang seperti ini, Alex lebih banyak menyendiri dan mendirikan perusahaan sendiri.

Mungkin perempuan itu tidak berarti sekali bagi Alex tapi Alex sudah berjanji akan mempertanggung jawabkan semua yang telah Alex perbuat pada Karin. Alex masih berusaha untuk tetap mencari keberadaan Karin.

Alex adalah tipe laki-laki yang tidak akan ingkar janji, teman-temannya juga sangat menghormatinya karena sifat jujur dan bertanggung jawab ini, mereka sangat tahu karakter Alex seperti apa ditambah lagi dalam hal mencintai perempuan Alex sangat bucin sekali jika Ia mencintai perempuan Ia akan senantiasa setia pada orang tersebut.

"Karin, Aku akan mendapatkanmu segera!" gumam Alex dalam hati. 

Mobil sportnya melaju sekeras hati yang baru saja mengucapkan janji, Alex belum pernah seperti ini sebelumnya apalagi setelah melapaskan Kalila, Ia takut untuk jatuh cinta lagi.

***

Satu bulan berlalu Alex dan anak buahnya sampai saat ini tidak bisa juga menemukan jejak kepergian Karin, Alex sudah kembali ke perusahaan barunya di Peru, meski Andi Bagaskara tidak dengan serius menyerahkan perusahaan itu tapi Alex sudah memulainya dan perusahaan itu Ia dapatkan sebab Karin.

Alex duduk dikursinya sambil memandangi jendela kaca dengan few garis pantai yang tidak bertepi, pikirannya jauh melayang kembali pada malam bersama Karin, Alex masih belum bisa melupakan noda darah yang ada di sprei putih bersih yang mereka gunakan malam itu. 

Alex juga masih teringat detak jantung Karin yang baru pertama kali melakukan hal itu sama dengan Alex yang baru juga pertama kali melampiaskan hasratnya pada seorang gadis.

"Huft!!" Alex menghela nafas panjang dan membuangnya malas.

Matanya memang memandangi ombak yang menghempas serta beberapa kapal yang sedang berlayar dilautan luas, tapi hatinya juga menyelam kedalam ingatan malam panasnya bersama Karin.

DRET!

DRET!

Ponsel Alex bergetar sejenak menghancurkan lamunananya atas Karin.

"Iya, ada apa?" Alex bertanya tegas.

"[Maafkan Kami Bos, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda untuk mendapatkan informasi yang jelas, anak buah Papa Bos yang waktu itu menghantarkan Karin ke bandara sudah hilang bagai ditelan bumi]" ucap anak buah Alex ditelpon.

"Kamu menghubungiku hanya untuk memberikan kabar yang sam?, sebaiknya tidak menlpon saja!" Alex tidak suka dengan kabar yang tidak membuahkan hasil.

"[Satu lagi Bos, Kami menemukan kabar bahwa Mami Tania yang memberitahukan Tuan Andi Bagaskara untuk aksi anda yang ingin membeli gadis itu dan menurut salah seorang pekerja Mami Tania, Karin sebelum ke Bandara mampir dulu untuk mengambil beberapa barang bawaannya ke tempat Mami Tania, namanya Foy tapi nama samaran, Dia juga yang membantu Karin saat baru datang ke tempat Mami Tania" jelas anak buahnya.

Alex memutuskan panggilan itu, otaknya berfikir keras menemukan cara bagaimana harus menemui Foy.

Alex mengingat kedua sahabatnya yang menyebabkan insiden ini semua terjadi. Ramli dan Aditya tentunya bisa membuat orderan lagi untuk bisa mendapatkan informasi dari Mami Tania.

Alex langsung menelpon Ramli.

"Ramli, Aku butuh bantuanmu!" ucapan itu terdengar tegas.

"[Siap Boss!, apa yang harus Aku lakukan?]" tanya Ramli nyeleneh.

"Aku butuh akses untuk ke rumah Mami Tania, maksudku Aku minta tolong orderkan seorang gadis" Alex terdengar gugup.

"[Hahahahaha waduh ini kabar yang menggembirakan Aku suka gaya Boss Alex, baiklah apakah dengan gadis yang sama?]" Ramli terdengar mengejek.

"Bukan, Aku inginkan gadis bernama Foy!" Alex langsung menjawab.

Ramli terdiam dari seberang sana agaknya otaknya sedang memikirkan sesuatu, sebab Ia tahu kalau Foy adalah orang kepercayaan Mami Tania, dan Foy juga sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Mami Tania, agak sulit untuk meminta Foy.

"Bagimana?" Alex menegaskan.

"[Ini agak sedikit sulit tapi biarlah Aku coba dan Kamu akan memberikan bayaran yang lebih untukku" jawab Ramli.

Alex merasa optimis akan mendapatkan sedikit petunjuk oleh sebab itu Alex menunggu sekali kabar dari Ramli, tidak butuh waktu yang lama Alex mendapatkan kabar kalau oke untuk orderannya,

Alex bernafas lega setidaknya Ia bisa mencari informasi tentang Karin.

Alex segera bersiap-siap untuk pertemuannya yang telah diatur oleh Ramli, Alex langsung menuju hotel tempat Ia janjian bersama Foy,

TOK!

TOK! 

Pintu kamar hotel dikamar 325 diketuk oleh Alex, tidak berapa lama seorang gadis dengan pakaian yang sangat terbuka menyambutnya didepan pintu dengan senyuman khasnya.

"Aku sudah lama sekali menunggu, masuklah Tuan" ucapnya dengan genit bergelayut pada Alex.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status