Share

39. Maafkan Aku

Hari mulai pagi. Matahari menampakkan sinarnya terang.

Akan tetapi, terangnya mentari pagi sepertinya kurang mampu menerangi kekalutan serta kegelapan hati seorang Agni Gantari.

Gelisah tiada tepi terus menyerang sanubarinya. Jemari saling beradu di atas pangkuan seiring dengan degup jantung yang berdetak tak karuan.

Netranya sulit sekali untuk terpejam. Sedari semalam, silih berganti perawat yang datang mengecek cairan infus terus saja menegurnya untuk lekas beristirahat.

Namun, bagaimana mungkin ia bisa beristirahat di tengah-tengah kondisi pikiran yang seperti ini? Ibunya tengah berada di luaran sana dengan kondisi yang entah seperti apa keadaannya. Namun, tiada apa pun yang bisa ia lakukan untuk bisa menyelamatkan sang bunda selain berdoa semoga tiada hal buruk apa pun yang terjadi.

Gundah tidak lantas pergi. Sedari tadi masih saja terus menghantui, berkali-kali jemarinya terus berusaha menghubungi hampir semua tim yang terjun ke lapangan dalam mencari ibunya. Namun, tak satu pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status