Share

230. Akhir Pertengkaran

Roy masuk dari teras samping hampir pukul satu pagi. Matanya langsung tertuju pada jendela-jendela besar yang seolah menatapnya dengan raut muram. Dalam sekejab saja istrinya sudah menelanjangi semua jendela dan membiarkannya begitu saja. Roy menggeleng pelan seraya menaiki tangga. 

Dari bayangan lantai pintu kamar, Roy melihat cahaya lampu kamar sudah berubah menjadi kuning temaram. Istrinya pasti sudah tidur sambil menutup selimut ke setengah wajahnya. 

Roy memutar pegangan pintu dengan sangat pelan. Meminimalisir suara agar tak mengganggu Sahara. Namun, saat pintu terayun dan dia melongokkan kepala ke ranjang, jantungnya mencelos melihat Sahara berbaring menghadap pintu dan menatap tajam padanya.

“Aku kira sudah tidur,” kata Roy.

“Berharap aku tidur biar masalah kita selesai gitu aja?”

“Aku tidak mengatakan hal seperti itu. Dan tidak merasa kalau kita memiliki masalah. Sudah dini hari, jangan memulai perte

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (34)
goodnovel comment avatar
gatot wijanarko
hahaha...herbert dan letta...ngakak aku Ra...
goodnovel comment avatar
Ismah Nurmillah Hayati
Hahahaha, sumpah Sahara buat emosi. Tapi kan Om Roy, perempuan gak pernah salah. Lelaki aja yang salah ............
goodnovel comment avatar
Yupah Mae Zikin
Sahara dassarr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status