Share

268. Sebuah Alasan

Kembali dari toilet, Roy memeluk bahu Shelly. Mereka semua sudah berada di meja dan dua orang investor sedang berbisik-bisik. “Kenapa wajah kamu pucat?” tanya Roy dalam bisikan. Shelly menggeleng dengan senyum tipis.

Percakapan malam itu hanya berkisar soal rencana-rencana proyek. Sangat jelas terlihat bahwa wajah Thomas terlihat tidak berkonsentrasi. Sedangkan Roy, masih sangat berapi-api membicarakan bisnisnya.

“Sepertinya mereka benar-benar tertarik berinvestasi,” ujar Roy di perjalanan mereka kembali dari pertemuan.

“Investor itu, yang bernama Edward. Dia mengajakku keluar. Dia mendesakku bertemu di luar. Dia nggak sopan. Apa aku dikiranya wanita penghibur untuk memenangkan tender ini? Sebagai bayaran karena mereka menanam begitu banyak modal?”

“Maafkan aku. Ini semua salahku. Harusnya aku nggak mengajakmu bertemu dengan mereka. Lain kali kamu boleh tinggal.”

“Kamu juga sepertinya lupa udah janji mau bantu aku cari kakak laki-lakiku. Dia baru keluar dari pusat rehabilitasi da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
emang dari awal Selly yg salah..huhh kematian jallan terbaik tapi menyisakan penderitaan pada roy
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
kapooookkk kan.kamu sih Shell,maen api.kebakar lan
goodnovel comment avatar
aryu key
ya ampun ngeri,,,, mulai
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status