Share

Bab 22 - Tidak Karuan

"Aku ada rapat dadakan."

Meski bingung, Cinta tetap harus menuruti permintaan suaminya yang sudah terlanjur keluar lewat pintu belakang bangunan restoran.

Dia pun tidak ingin berpikiran buruk terhadap suaminya. Selama Zaki menepati janji untuk makan siang bersamanya di kantor, kenapa harus curiga?

Tak berselang lama saat tiba di kantor, makan siang yang dipesan Zaki datang. Cinta duduk berselonjor di sofa dengan penuh semangat.

"Wah! Ada seafood enak. Aku suka." Cinta bersorak girang saat berhasil membuka kotak menu di depannya. Sementara Zaki hanya diam menikmati bagiannya.

Cinta melirik bingung. Rupanya Zaki memesan menu yang sama untuk makan siang mereka.

"Sejak kapan selera kita sama? Aku penyuka seafood sedang kau pembenci menu itu. Kenapa sekarang kau malah menikmatinya dengan lahap?" batinnya berperang melawan kebingungan. Mencoba menanggapi secara positif, namun hatinya terlanjur berprasangka.

Dia punya pengalaman buruk soal menu itu. Pernah di awal pernikahan, Cinta tidak s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status