Share

Bab 36 - Cikal Bakal Kebencian

"Jadi menurutlah jika ingin selamat," tutupnya datar penuh tanda tanya.

Cinta menuruti arahan Zaki walau sebenarnya di hati kecil menyangkal tindakan sepihak pria itu.

"Apa yang tidak, Tuan Zaki. Bahkan hidup dan mati kupersembahkan untukmu."

Malam itu, satu per satu kerabat dekat mulai bubar usai menjalani ritual doa bersama di rumah mendiang ayah dan ibunya. Cinta memilih pergi ke kamar peninggalan sang ibu untuk mengenang kembali memori kebersamaan mereka.

"Ibu," panggil lirih hatinya.

Beberapa pigura keluarga terpajang sempurna di dinding saat dia melempar pandangan sekeliling. Tidak ketinggalan bingkai hias di nakas terlihat seperti belum lama ditata walau permukaannya sedikit berdebu. Kasur, seprei dan segala pernik kamar tampak seperti masih baru.

"Waktu ayah meninggal, tak berselang lama ibu dirawat di rumah sakit. Tidak ada orang yang menempati rumah ini." Cinta menggumam sendu.

Sejak itu pula, kepemilikan rumah tersebut jatuh ke tangan Zaki sebab sang ayah dengan ikhlas me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status