Share

Toilet

----------------

Setelah lama Era memandangi Akhtar dan Feby dia langsung menuju kelasnya, akhirnya dia sampai di kelas dan sudah di dapati banyak murid yang sering mengejeknya setiap hari.

"Hey teman-teman lihat si Katro udah datang." Ucap salah satu teman kelas Era.

Era pun tidak menanggapi dan duduk di kursi paling pojok.

Teman sekelas Era pun berhenti mengejek Era karena Era yang tidak melawan, mereka merasa ke habisan suara.

Selang beberapa menit Feby si gadis pemburu cogan (cowok ganteng itu masuk). Feby memang cantik body tubuh nya bagus untuk kalangan remaja.

Kemudian di susul oleh Pak Ari dan satu murid lelaki. Ya murid lelaki itu adalah lelaki yang tadi bertabrakan dengan Era.

"Pagi semua." Ucap pak Ari.

"Pagi juga." Balas kompak semua murid termasuk Era.

"Perkenalkan ini Akhtar dia murid baru di sekolah ini, Akhtar akan menjadi teman baru kalian."

"Akhtar silahkan perkenalkan nama mu." Pinta pak Ari kepada Akhtar.

"Perkenalkan teman-teman nama saya Akhtar Ankara Empraim.

Semoga teman-teman bisa menerima saya sebagai anggota baru kelas ini."Ucap Akhtar.

" Wah dia anak orang kaya."Ucap salah satu murid lelaki di kelas itu.

"Iya dia tampan lagi." Balas salah satu murid wanita.

"Sudah-sudah jangan berisik. Akhtar kamu boleh duduk. Kamu duduk bersama Era saja." Ucap Pak Ari wali kelas.

"Baik Pak." Akhtar lalu berjalan menghampiri Era.

"Aku duduk disini ya." Ucap Akhtar kepada Era. Era hanya menganggukkan kepalanya menandai bahwa dia mengijinkan Era duduk di samping nya.

Melihat Era duduk bersama Akhtar. Banyak pasang mata yang iri,wanita yang sering di sebut Katro oleh mereka bisa duduk dengan seorang putra Ephraim. Keluarga Terkaya nomer 2 di negara mereka.

Sama hal nya dengan Feby terlihat di raut wajah nya di sangat cemburu Akhtar duduk dengan Era.

Namun dia tidak berani untuk menentang perintah pak Ari, karena dia adalah wali kelas yang paling tegas. Tidak ada yang boleh membantah ucapan nya.

Perasaan Era menjadi tidak karuan, dia duduk dengan lelaki yang ia kagumi sejak tadi pagi bertemu. Jantung nya berdebar sangat cepat, ada perasaan senang di hati Era karena walau hanya mengagumi dia bisa dekat dengan Akhtar.

Saat pelajaran sedang di mulai Era sesekali sering melirik wajah Akhtar. Sampai suatu saat Akhtar memergokinya dan tersenyum kepadanya.

Mendapatkan senyuman dari sang pangeran Akhtar. Membuat Era jadi salah tingkah dan tak sengaja menjatuhkan buku yang ada di depan nya dan membuat kaget semua yang ada di depannya.

"Era, kenapa kamu berisik." Ucap Pak Ari kepada Era yang sudah membuat gaduh kelas.

"Maaf Pak saya tidak sengaja." Balas Era.

Celetuk seorang murid berkata.

"Bapak harusnya beri hukuman pada Era."

"Cukup." Membentak murid yang ikut campur.

"Era kamu di hukum bersihkan toilet sekarang dan tidak boleh mengikuti pelajaran saya." Ucap pak Ari.

Era pun menuruti perintah gurunya itu. Namun saat Era hendak keluar terdengar seseorang yang membelanya.

"Pak ini bukan salah Era, aku tadi menjahili nya sehingga dia membuat ke gaduhan." Akhtar membela Era.

Karena jika tadi Akhtar tidak sengaja menggoda Era dengan memberi senyuman pada Era. Gadis Katro itu tidak akan membuat kegaduhan di kelas.

"Akhtar kamu murid baru sudah berani menjahili teman mu, kau juga di hukum bersihkan toilet bersama Era." Pak Ari juga terpaksa harus menghukum murid baru itu.

Semua murid wanita dan Feby yang melihat Akhtar di hukum karena membela Era semuanya mencaci maki Era.

Bagaimana perasaannya Era di bela Akhtar?pastinya Era sangat terkejut. Dia tidak menyangka lelaki setampan sesempurna Akhtar membelanya. Jangan kan yang sempurna seperti Akhtar, yang jelek pun tidak ada yang membela Era saat Era di bully teman-temannya.

Era pun membersihkan toilet bersama dengan Akhtar.

"Kamu kenapa berkata seperti itu kepada pak Ari?" tanya Era membuyarkan lamunan Akhtar.

"Ya sebenarnya aku malas belajar, aku sengaja berkata seperti itu biar aku di hukum dan tidak mengikuti pelajaran." Akhtar pun berkata sambil duduk di meja yang ada di kamar mandi.

Dalam hati Era sedikit kecewa ternyata memang tidak akan ada yang pernah membelanya. Dia salah menilai tentang Akhtar, ternyata lelaki itu ada alasan lain saat membelanya di kelas.

"Oh ya, kamu tahu kan aku orang kaya, jadi maaf tangan ku tidak bisa ikut membersihkan toilet." Kata Akhtar yang asik memandangi Era yang sedang menjalankan hukuman.

"hmm." jawab sikat Era.

"Hey jangan jutek gitu dong, aku ini teman mu lo, aku tebak kamu kesepian karena tidak punya teman kan?" tanya Akhtar bawel.

"Siapa bilang aku tidak kesepian aku punya teman, dia kristy. Namun hari ini dia tidak masuk." Balas Era dengan sedikit kesal.

"Ohh." Akhtar mengangguk-anggukan kepalannya.

Era pun selesai membersihkan semua toilet itu sendirian, tanpa bantuan Akhtar.

Saat Era hendak pergi dari toilet, dia terpeleset dan akan terjatuh. Namun kemudian dengan sigap Akhtar meraih tubuh Era. Di peluk nya Era oleh Akhtar, begitu pun Era yang merangkul kepada Akhtar.

1 detik, 2 detik, 3 detik sampai 20 detik mereka bertatapan. Setelah lama berpelukan bukan nya melepaskan peluk, Akhtar malah menenggelamkan Era kedalam pelukan nya. Jelas itu membuat Era sangat terkejut.

"Akhtar lepaskan apa yang kamu lakukan, jika murid lain lihat mereka bisa mengadukan kita kepada guru dan mereka akan mengira hal-hal yang aneh. Lalu kau dan aku akan di keluarkan." Ucap Era kepada Akhtar yang meluknya.

Benar saja ada 2 orang murid wanita yang masuk ke toilet.

"sutt diam." Ucap Akhtar kepada Era.Kemudian dia membawa Era ke dalam toilet.

"Kamu mau apa?"

"Diam lah, Era." Akhtar masih memeluk Era.

10 menit mereka bersembunyi di dalam toilet dengan Akhtar yang masih memeluk Era.

"Lepaskan." Ucap Era marah.

Akhtar bukannya melepaskan pelukan yang dari Era dia malah mendekatkan wajah Era dan membuka sanggul rambutnya Era.

Kini rambut Era terurai sangat bagus,dan terlihat sedikit kecantikan Era.

Akhtar tanpa sadar mendekatkan bibirnya ke bibir Era. Namun dengan sigap Era menutup dengan kedua tangannya.

"Hahaahhha." Tiba-tiba Akhtar pun tertawan.

"Kamu kenapa ketawa?" tanya Era dengan tangan masih di atas bibir.

"Ternyata menggoda mu menyenangkan juga." Akhtar masih tertawa dan lalu berisik ke telinga Era.

"Maaf penampilan mu membuat ku tak berselera untuk menyentuh bibir mu." Canda Akhtar.

Namun Era menganggap nya serius perkataan Akhtar membuat Era sakit hati. Dia pun mendorong tubuh Akhtar dan berlari menuju kelas.

Saat berlari ke kelas air mata Era menetes begitu saja. Dia merasa di permainkan dan entah kenapa perkataan Akhtar yang terakhir itu membuat nya sakit hati.

"Maaf penampilan mu membuat ku tak berselera untuk menyentuh bibir mu."

................

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status