Share

Ditinggalkan

Author: Baby Yangfa
last update Last Updated: 2023-11-03 09:06:09

"Jadi, kapan kalian punya momongan? Kalian butuh penerus, ucapanku benar bukan Handika?"

Uhuk!

Keina hampir melemparkan makanan yang tengah ia kunyah dari mulutnya saat mendengar ucapan Reymand Nayara. Ia mengangkat segelas air putih lalu meneguknya cepat. Pertanyaan dari Reymand begitu mengejutkan hingga membuat ia hampir tersedak. Keina melirik ke arah Alden yang hanya menampilkan senyuman tipis. Sementara ayahnya, Handika hanya mengangguk sepenuhnya setuju dengan usul Reymand.

"Itu benar Pa, Baron butuh teman untuk bermain. Usia Keina hampir menginjak kepala tiga, tidak baik untuk menunda-nunda, Alden,"

"Ya Alden, bagaimana jadinya perusahaan tanpa seorang penerus? Kalian harus segera merencakan program kehamilan,"

"Aku punya kenalan seorang dokter kandungan yang hebat, kalian mau mencobanya? Dia juga yang merekomendasikan obat untukku hingga aku mengandung Baron,"

Keina hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan Vivian yang juga merupakan salah satu menantu di keluarga Syarakar. Vivian dan Delon suaminya selalu menggembor-gemborkan kebanggaan karena telah memberikan seorang cucu laki-laki untuk Reymand. Gerak-gerik mereka yang berusaha menjatuhkan Keina bukanlah tanpa alasan, posisi direktur paling tinggi yang sepatutnya menjadi jabatan Delon, Reymand alihkan ke tangan Alden. Permusuhan diantara mereka tidak terelakkan kembali dan Keina mau tak mau harus terseret di dalamnya. Kali ini mereka menyerang titik lemah hubungan Keina dan Alden, seorang anak!

"Mama Audrey dan Mama Tiana juga ingin menimang cucu dari kalian, Sayang,"

"Iya, jadi sebaiknya kalian segera merencanakannya. Kami sudah tidak sabar,"

Keina merasa terpojok, ia menelan ludahnya melihat keseluruhan tatapan di meja itu beralih kepadanya. Anak? Cucu? Hah... Jangankan keturunan, untuk menyentuh Keina saja Alden melakukannya hanya dalam hitungan jari. Belum lagi Keina dipaksa meminum obat untuk mencegah kehamilan. Jadi bagaimana bisa mereka memiliki anak jika ia yang harus bekerja keras sementara yang lain tidak terlihat perduli bahkan mungkin tidak sudi?

"Kami masih ingin menikmati masa-masa pacaran kami. Kami tidak ingin terburu-buru,"

Lihat? Apa ia bilang? Alden sama sekali tidak menginginkan seorang keturunan darinya.

"Pokoknya tahun ini kalian harus punya anak. Papa tidak mau tahu, jika kamu tidak bisa mengusahakannya, perusahaan akan Papa alihkan ke tangan Delon. Kamu tidak keberatan bukan, Handika?"

Keina hanya bisa menelan ludah saat melihat ayahnya malah tersenyum lebar. Mereka memang satu frekuensi. Ia tidak pernah melihat orang tua dan mertuanya berdebat tentang hal apapun selama ini.

"Sama sekali tidak, aku juga ingin mereka memiliki keturunan segera. Ini cucu pertama bagiku, aku lebih merasa antusias,"

"Kami akan berusaha mengabulkan keinginan kalian, anak atau apapun itu, benar bukan, Sayang?" balas Keina yang mulai gemas dengan obrolan ini.

Sementara raut wajah Alden terlihat menegang mendengar ucapan Keina, pria itu mengepalkan sebelah tangannya menampilkan ketidaksenangannya mendengar gagasan Keina. Namun hanya sekilas dan hanya Keina yang bisa menangkap gerakan itu, karena sedetik kemudian pria itu tersenyum tipis lalu berkata, "Keina sudah memutuskannya, aku mengikuti saja apa keinginannya,"

Semua yang berada di meja itu bersorak kecil terkecuali Keina dan Alden. Keina dapat merasakan tatapan tajam Alden yang menatapnya tidak senang atas perkataannya yang sembarangan. Keina membuang wajah lalu menuangkan kembali sampanye untuk ia teguk, mengalihkan pemikirannya atas respon tidak menyenangkan dari Alden. Sudut hati Keina mencelos rupanya Alden benar-benar tidak menginginkan anak darinya. Mungkin pria itu tidak ingin semakin terikat dengan pernikahan ini.

Belum selesai pembahasan mereka tentang keturunan, sudut mata Keina melihat ponsel Alden bergetar samar di dalam kantung jasnya. Untuk sesaat Alden terlihat melebarkan matanya saat membaca sebuah pesan yang masuk ke dalam sana. Keina mengangkat alisnya, tiba-tiba merasa penasaran dengan isi pesan itu karena raut wajah Alden yang tidak biasa.

"Pa, Ma, semuanya maaf, tapi aku harus segera pergi,"

Keina melongo. Ia mengerjapkan matanya saat Alden tiba-tiba berdiri dari kursinya lalu bergegas untuk pergi.

"Kamu mau kemana, Alden? Siapa yang sudah menghubungimu?"

"Ah ini Erik yang menghubungi. Erik bilang ada pekerjaan mendesak,"

"Tapi, ini pesta ulang tahun pernikahan kamu, apa kata para tamu nanti?"

Alden terlihat mengabaikan perkataan Reymand, ia kembali bergegas, "Ada hal yang penting yang harus aku lakukan, Pa. Ini menyangkut perusahaan. Ada klien penting yang meminta bertemu mendadak. Aku harus meeting dengannya malam ini,"

"Tapi Alden..."

Alden terlihat mulai melangkah tanpa menghiraukan panggilannnya.

Keina hanya bisa ternganga melihat tindakan Alden yang tiba-tiba. Ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka, tapi Alden malah sibuk dengan pekerjaan atau apapun itu namanya. Alden bahkan tidak menatap wajahnya, pria itu berjalan lurus keluar dari area pesta tanpa memberikan sedikit penjelasan untuknya. Seolah bayangannya memang tidak terlihat di sini padahal Keina berada persis di samping kanannya.

Sudut hati Keina terasa berdenyut nyeri. Sudah ia peringatkan agar Alden tidak membuat masalah, tapi Alden malah meninggalkannya tanpa pesan di pesta wedding anniversary mereka. Keina hanya bisa tersenyum getir, ia merasa kehilangan wajahnya melihat para tamu yang menatapnya dengan bingung.

Dengan cepat Keina bangkit, ia berbisik pada Tiana. Ia tersenyum kecil mencoba menyembunyikan wajah terlukanya. "Aku harus pergi ke toilet sebentar, Ma,"

Tanpa mendengar jawaban Tiana, Keina berjalan ke arah toilet dengan cepat. Ia segera membuka ponselnya lalu menghubungi nomor sekertaris pribadi Alden yang bernama Erik. Setelah panggilannya terhubung, Keina langsung menyapa.

"Selamat malam, Erik,"

"Selamat malam Bu Keina,"

"Maaf Erik, saya mengganggu sebentar,"

"Iya Bu, ada apa?"

"Apa Pak Alden ada jadwal meeting hari ini? Apa kamu tadi menghubunginya?

"Tidak Bu, saya tidak menghubunginya, Pak Alden sendiri yang mengosongkan jadwal untuk hari ini. Bukankah sekarang ada pesta anniversary yang harus Pak Alden hadiri?"

Perasaan Keina terasa sesak seketika mendengar penuturan Erik. Netranya sudah memanas. Jadi, Alden berbohong? Tapi, kenapa? Kemana Alden pergi sebenarnya dengan tergesa begitu?

"Baiklah, terimakasih Erik. Jangan katakan pada Alden saya bertanya hal ini padamu,"

"Baik Bu,"

Keina memejamkan matanya setelah panggilannya berakhir. Ia memegangi dadanya yang terasa sesak. Kenapa perasaannya memburuk saat melihat Alden pergi dengan terburu seperti itu?

Untuk sejenak Keina menghela nafasnya panjang, mencoba menormalkan deru nafasnya yang seolah kehilangan arah. Setelah perasaannya sesaknya sedikit berkurang, Keina menyimpan ponselnya lalu membasuh wajahnya di depan wastafel.

"Tersenyumlah Keina, kau pandai melakukannya, bukan?" ucapnya lebih kepada dirinya sendiri.

Meski ia telah ditinggalkan, ia merasa harus menyapa para tamu yang telah datang memenuhi undangan mereka.

Keina kembali melanjutkan langkah dengan langkah tegap, melupakan seluruh perasaan sesaknya. Sekali lagi ia harus menunjukkan pada dunia bahwa dia baik-baik saja hidup bersama dengan Alden.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Yunita Yunita
๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ด ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ด๐˜ถ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜บ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข
goodnovel comment avatar
MAF_0808
salut banget ama Keina
goodnovel comment avatar
Allyaalmahira
bagus kali lahh.. lanjut lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEOย ย ย Hari Pernikahan Kedua

    "Kau benar-benar akan pergi sekarang? Tanpa melihat pernikahanku terlebih dulu?" rengek Keina kepada Adrian. Hari ini adalah hari dimana Adrian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan seperti yang ia sudah ia rencanakan sedari awal. Karena keadaan Alden sudah stabil, ia merasa cukup tenang meninggalkan Keina sendirian sekarang."Bukankah sudah ku bilang, aku tidak akan mau menanggung resiko menangis di hari itu."Keina membrenggutkan wajahnya, ia segera merentangkan tangannya di depan Adrian, "Kalau begitu aku akan memelukmu saja."Adrian tersenyum kecil mendengar ucapan itu, ia segera memeluk Keina dengan erat."Apa aku patung di sini?" timpal Alden yang sedari tadi hanya mengawasi tingkah Adrian dan juga Keina. Matanya menatap tajam ke arah mereka yang malah asyik berpelukan. Sebal melihatnya, Alden segera menarik tubuh mungil Keina untuk menjauh dari jangkauan Adrian, "Sudah hentikan, jika kau terus memeluknya seperti itu, ia akan mengurungkan niatnya kembali untuk pergi.""Astaga

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEOย ย ย Kau Harus Melihat Pernikahan Kami

    Saat mengetahui bahwa Alden yang datang menjenguk dirinya hari ini, raut wajah Clara seketika berubah cerah, ia segera merangsek maju dengan antusias saat sampai di ruang tunggu para tamu."Alden, akhirnya kau menemuiku, bagaimana keadaanmu? Aku sungguh minta maaf karena membuat dirimu celaka tempo hari. Itu karena Keinaโ€“""Kau sedang membicarakan aku, Clara?"Kata-kata Clara seketika tergantung begitu saja saat melihat Keina yang ternyata mengikuti langkah Alden dari belakang."Kenapa diam? Lanjutkan saja perkataanmu." ujar Keina dengan tatapan tajam."Dia yang sudah membuat kita seperti ini, Alden. Kau harus mengeluarkan aku dari sini, aku sama sekali tidak bersalah, dia mencoba memisahkan kita.""Astaga wanita ini benar-benar gila." dengus Keina tidak percaya. Setelah semua yang ia lakukan, Clara sama sekali tidak merasa bersalah."Alden katakan sesuatu!" Jerit Clara dengan kesal karena melihat Alden yang hanya terdiam."Kau ingin aku mengatakan sesuatu?"Clara mengangguk kecil, "K

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEOย ย ย Diam atau Aku Akan Menciummu Lagi dan Lagi

    "Tentu saja bodoh! Aku mengingat semuanya, semuanya termasuk rencana pernikahan kita sebelumnya."Keina membekap mulutnya, merasa sangat terharu dengan seluruh keajaiban ini, ia sungguh tidak menyangka akhirnya hari ini datang juga, hari dimana Alden akan kembali mengingat cinta mereka, "Astaga!""Tadi kau bilang apa? Kau mau menjauh dariku setelah ini? Dua kali aku hampir mati untukmu, tapi kau malah mau meninggalkan aku. Kau pikir siapaโ€“"Alden tersentak saat tiba-tiba merasakan bibir Keina yang mengecupnya. Matanya mengerjap sempurna, merasa tidak percaya jika Keina akan melakukan ini.Setelah mengecup bibir Alden selama beberapa menit, Keina menjauhkan dirinya, "Aku senang kau selamat, aku senang kau mengingatku lagi, Alden." ujar Keina dengan berurai air mata. Penantiannya kali ini ternyata mendapat sambutan hangat, Alden akhirnya dapat mengingat dirinya.Alden tersenyum mendengar ucapan Keina, ia mengusap air mata Keina yang masih mengalir, "Aku minta maaf karena membuatmu kesuli

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEOย ย ย Kau Mengingat Semuanya?

    Puas menumpahkan semuanya di dalam bilik toilet, Keina segera bangkit. Perlahan Keina kembali ke ruangan Alden. Keina tersentak saat melihat Audrey dan juga Handika sudah ada di sana, raut wajah bersalah kembali memenuhi hatinya. Keina segera berlari ke arah Audrey hendak menjatuhkan diri untuk berlutut di hadapan kedua figur yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri."Maafkan Keina Ma, sungguh maafkan Keina.""Bangun Keina, apa yang kamu lakukan?"Keina hanya bisa tergugu, ia bangkit dengan air mata yang masih mengalir tiada henti."Keina selalu membuat Alden seperti ini, maafkan Keina.""Sudahlah Sayang, Dokter sudah menangani Alden, kita berdoa saja yang terbaik untuknya. Kamu juga terluka saat ini."Keina mengangkat wajahnya merasa tidak percaya jika Audrey tidak menyalahkan dirinya, Audrey bahkan terlihat lebih tegar dibandingkan dengan saat Alden mengalami kecelakaan saat itu."Mama tidak marah padaku?""Untuk Mama marah? Mama marah pun tidak akan membuat Alden sembuh le

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEOย ย ย Insiden Berdarah Lagi

    "Hentikan!!"Keina yang hampir frustasi dengan keadaannya segera mengangkat wajah saat mendengar teriakan itu. Harapan segera terlihat di sudut matanya, akhirnya Tuhan menjawab do'anya, Alden ada di sana mendobrak pintu gudang dengan tatapan nyalang yang ia berikan.Clara terlihat terkejut, ia tidak menduga akan kehadiran Alden yang berada di sini. Padahal ia sudah melakukan rencana serapi mungkin, tapi kenapa Alden ada di sini?Alden terhenyak melihat keadaan Keina, amarahnya segera naik ke ubun-ubun melihat beberapa pria tengah melecehkan Keina di sana. Baju Keina terlihat sudah compang-camping, dengan amarah yang teramat besar Alden segera menerjang maju ke arah mereka. Pukulan demi pukulan Alden layangkan, merasa tidak terima melihat orang lain menyentuh Keina sesuka hati. Mendengar tangisan Keina yang begitu menyayat membuat bara api di dalam hatinya semakin menyala-nyala. Berani sekali! Berani sekali mereka menyentuh Keina!"Kurang ajar kalian! Kurang ajar! Berani sekali kalian m

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEOย ย ย Tiduri Dia Sampai Kalian Puas!

    Tepat saat Alden merasa sangat frustasi dengan keadaan yang menimpa Keina, ponselnya berdering dengan nyaring. Alden segera mengangkat panggilan itu ternyata itu dari Erik."Bagaimana Erik? Kau menemukan jejak Keina di lokasi terakhir yang aku kirimkan?""Ya Pak, saya juga menemukan mobil yang membawa Nona Keina. Saya akan segera mengirim lokasi terakhir mobil itu ditemukan dengan bantuan orang-orang profesional kita."Mendengar hal itu Alden kembali memantapkan pemikirannya, Alden segera menyalakan mesin mobilnya lalu melihat ke arah pesan Erik. Keningnya berkerut dalam melihat lokasi pesan itu, lokasinya mengarah kepada tempat dimana pabrik makanan yang sudah terbengkalai. Pasti Keina ada di sana. Mata Alden segera berubah dengan yakin, ia harus bisa menemukan Keina secepatnya.****Keina mengerjapkan matanya saat kesadarannya mulai kembali. Ia terhenyak saat matanya menangkap pemandangan di hadapannya. Ruangan tempat ia berada sepertinya merupakan bangunan tua. Rasa pengap dan deb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status