Share

Keputusan Telah Bulat

“Bajingan kau, Zack! Kau anggap apa aku ini?"

"Hei, apa perlu kau berkata-kata kasar seperti itu kepadaku, Emily?" Zack melanjutkan. "Aku jadi bingung. Kemana ya Emilyku yang cantik dan baik hati pergi?”

Emily merasakan ‘pisau perkataan' itu menusuk paru-parunya. Sudah biasa bagi Zack untuk sesekali menyewa pendamping atau membeli hadiah mahal demi mengesankan klien, tapi Emily tidak pernah mengira kalau dirinya akan mengalami hal yang sama. Berakhir dengan dijadikan ‘hadiah’ untuk salah satu klien Zack.

Ternyata menjadi calon istri, bukanlah menjadi batasan bagi Zack untuk membuat Emily kebal dari kebiasaan pria itu. Ternyata, Emily tidak ada harganya di mata Zack.

Dengan ini, Emily telah mengambil keputusan. Dia mengubah panggilan suara menjadi video, lalu setelah itu Emily mengacungkan jari tengah ke layar, "Zack ... Mulai sekarang ... kita putus, dasar bajingan!"

Setelah mengatakan itu, Emily mematikan sambungan. Namun, tak lama ponsel itu kembali berdering. Sopir taksi meliriknya dari kaca spion, mau tak mau Emily kembali mengangkat panggilan itu. Dia tidak ingin meninggalkan masalah untuk sopir taksi itu.

Zack mengepalkan tangan. Dia tidak menyangka Emily berani memutuskan sambungan telepon sekaligus hubungan dengannya, “Apa tadi yang kau katakan, Emily? Putus?” Terdengar suara Zack yang meradang begitu panggilan mereka kembali tersambung.

"Beraninya kau meminta putus dariku. Kau itu pelacur, Emily. Kau tidak punya orang tua, tidak punya uang. Kau itu hanya orang miskin. Seharusnya kau itu bersujud dan berterimakasih kepadaku. Apa kau sadar kalau perusahaan pamanmu itu akan bangkrut kalau bukan karena sokongan dariku? Aku sudah berbaik hati seperti ini tapi, kau tidak sadar diri. Aku bahkan tetap menerimamu meski kau telah tidur dengan pria lain.”

“Kau yang telah menjebakku hingga membuatku berakhir tidur dengan pria lain," sergah Emily tidak terima. Zack telah menjebaknya, tapi pria itu berkata seolah-olah Zacklah korbannya dan bukan Emily. Zack berkata seolah-olah Emilylah yang berselingkuh.

“Maka dari itu, aku tidak mempermasalahkannya ya kan? Aku tetap menerimamu meski kau telah ternoda. Jangan terlalu membesar-besarkan masalah. Aku menerimamu dengan segala kekuranganmu. Apa kau mengerti?"

Hal ini sungguh membuat frustasi, Emily benar-benar tidak tahan lagi. “Kau benar-benar pria gila, Zack!"

“Astaga! Kenapa kau berteriak di telepon, Emily. Bukannya kau yang gila? Kau bisa membuatku tuli.” Zack menjauhkan ponselnya sesaat, “Begini saja, aku tidak akan mengemis-ngemis padamu agar kita balikan. Jika kau ingin kita putus itu terserah padamu. Toh kau sendiri yang rugi, bukan aku.

Emily merasakan rasa dingin dan rasa jijik merayapi jantungnya, dia benar-benar sudah tidak bisa menolerir hal ini, "Baguslah jika kita sepakat! Hubungan ini berakhir. Tidak ada pertunangan, dan tidak ada pernikahan."

Emily benar-benar merasa lega telah memutuskan hubungan dengan pria seperti Zack. Dia mengusap pipinya yang basah lalu mengembalikan ponsel itu kepada sopir sembari mengucapkan terima kasih.

Tanpa Emily sadari, ketika dia menelepon Zack, ada orang lain yang juga ikut mendengar. Orang itu adalah Benedict Maven, dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Emily ketika mobil mereka berdampingan di lampu merah. Kaca dari kedua mobil yang terbuka membuat Benedict dapat mendengar dengan jelas perkataan Emily.

Lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau. Mobil Emily mulai melaju

"Bagaimana, Tuan Benedict? Apakah kita tetap ke kantor atau mengikuti wanita itu?" tanya James yang membuat Benedict menoleh.

James telah menyadari kalau sedari tadi bosnya itu memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan penumpang wanita di taksi sebelah. Benedict bahkan repot-repot menurunkan kaca jendela agar bisa mendengar dengan lebih baik.

"Tidak perlu. Kita langsung saja ke kantor. Dia bukan siapa-siapa."

Meski melirik Benedict, namun James mengikuti perintah Benedict dengan langsung berbelok, membuat mobil Benedict berpisah dengan taksi yang ditumpangi Emily.

***

Emily akhirnya tiba di tujuan. Dia turun dari taksi dan tak lupa berterima kasih pada sopir taksi yang baik hati itu. Saat angin berhembus, Emily memeluk dirinya sendiri, tubuhnya menggigil dalam pakaiannya yang masih basah.

Seluruh tubuhnya terasa sakit, ada bekas hisapan dan gigitan di lehernya akibat Benedict menidurinya. Menyebalkan, memangnya pria itu vampire apa? Emily tersandung tangga teras, rasanya dia kehabisan energi.

Akhirnya sampai juga dia di depan pintu. Emily mengulurkan tangannya untuk mengetuk.

Terlihat dari kaca jendela sepupunya sedang bermain ponsel sambil melangkah naik ke tangga sedangkan paman dan bibinya menonton TV.

“Om, Tante, aku pulang.”

Tak lama pintu itu terbuka, bibinya berdiri di depan pintu dengan satu tangan di pinggang, ekspresinya terlihat kesal. Hatinya mencelos, apa Zack mengadu?

“Apa yang kau lakukan, Emily? Bisa-bisanya kau meminta putus dengan Zack?”

Nah, benar kan. Sudah diduga. Zack benar-benar pria bermulut ember. Emily merasa kepercayaan dirinya habis. Semua kemarahan dan kepahitan telah ia luapkan ketika ia meminta putus dari Zack di telepon tadi. Yang tertinggal hanya rasa lelah dan sebenarnya yang paling ia inginkan saat ini adalah beristirahat. Tapi, tampaknya itu tidak akan terjadi. Karena bibinya menghadang dan menuntut penjelasan.

“Apa Zack mengadu padamu, Tante?”

“Apa maksudmu dengan mengadu? Sudah sepantasnya dia menyampaikan hal-hal tidak berkenan yang telah kau lakukan."

"Hal-hal yang tidak berkenan yang aku lakukan? Aku?" Brengsek, Zack lagi-lagi berlagak korban di depan paman dan bibinya.

Tak kuasa, akhirnya Emily meledakkan rasa frustasi, air matanya mulai menggenang. "Zack membuatku berakhir di tempat tidur kliennya, Tante. Dia menjualku! Menjualku!"

Emily pikir tangisan yang mulai memenuhi wajahnya itu akan melunakkan hati tante dan juga suami tantenya itu. Namun, ucapan mereka berikutnya justru semakin membuat hati Emily terkoyak.

Itu adalah masalah sepele, Emily. Anggap saja ini pertengkaran kecil antara kamu dengan Zack. Yang terpenting adalah, kamu harus tetap berhubungan dengan Zack.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status