Share

Bab 8 Rahasia Virna Terbongkar

Virna sedang berada di kamar yang memang sudah disediakan khusus para maid yang memang bekerja ditempat ini. Dia merasa tidak nyaman karena menurutnya kasur ini terlalu keras dibandingkan dengan kasur yang selalu dia gunakan. 

"Aku harus terbiasa mulai sekarang," gumam Virna yang kini melihat kearah tempat tidurnya sendiri. Dia melakukan itu semuanya hanya untuk menemukan bukti kalau memang keluarga ini adalah dalang dari semuanya. 

Ponsel Virna tiba-tiba berdering malam-malam seperti ini, dia melihat siapa orang yang menghubunginya. 

"Hallo, Kenapa?" 

"Saya sudah menemukan informasi tentang Windi, dia anak dari Mulani Bitara pemilik PT.Mulani Jaya." 

Virna tau PT Mulani jaya itu hampir saja bangkrut dulu, entah kenapa tiba-tiba PT itu kini bisa maju, mungkin ada hubungannya dengan hubungan Windi dengan Randy, pasti keluarga Gustav yang menolong perusahaan itu. Mulani menyembunyikan anaknya dan juga sauminya, sekarang dia sudah tau anak dari Mulani yaitu Windi. 

"Kamu benar kan? Windi benar anak Mulani yang belum terekspos oleh media?" tanya Virna memstikan. 

"Mulani bulan lalu mengupload foto ulangtahun anaknya. Dia memberitahu pada media kecuali suaminya belum diketahui."

"Sudah aku juga tidak ingin tau kalau tentang itu. Sekarang fokusku hanya pada keluarga Gustav saja. Aku hanya ingin tau tentang Windi karena dia berhubungan dengan Randy anaknya Gustav. Mungkin saja PT.Mulani juga bisa manju sekarang hanya karena suntikan dana dari keluarga Gustav."

"Lalu ada yang bisa aku bantu lagi?" 

"Untuk saat ini hanya itu dulu Firman. Nanti aku akan menghubungi kamu lagi kalau ada sesuatu," ucap Virna. 

"Baiklah Bu bos. Aku hanya ingin mengingatkan kamu kalau jangan sampai jatuh dengan pesona Randy," ucap Firman mengingatkan Virna. 

"Kamu tenang saja kalau itu, aku juga tidak mungkin menaruh hati pada anak dari musuh ayahku sendiri." 

Virna mengatakan itu dengan percaya diri, apalagi dia tau sifat Randy yang memang berengsek dan tidak mungkin Virna bisa mudah jatuh hati dengan begitu saja para pria seperti Randy. Virna harus sadar diri tentang hal itu dan dia tidak boleh salah langkah nanti. 

"Bagus aku tutup sambungan teleponnya." 

Virna menaikkan sebelah alisnya dengan sekilas saja. Dia sudah tau dengan apa yang akan dia ambil selanjutnya. Semuanya harus sudah berjalan sesuai dengan keinginan dirinya agar berjalan lebih baik lagi. Setidaknya apa yang dia inginkan harus sesuai dengan keinginan dirinya. 

Tanpa Virna sadari, ada seseorang yang sedang mengintip dia lewat jendela. Dia sedikit mendengarkan apa yang dikatakan oleh Virna barusan. Pria itu langsung mengepalkan tangannya dengan mengeraskan rahangnya. Kali ini dia benar-benar merasa kesal dengan Virna. 

"Wanita itu banar-banar tidak beres. Aku harus bertemu dengan Papah sekarang," bantin Randy dalam hatinya. 

Randy sebenarnya penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Windi tadi. Dia jadi curiga juga kalau Virna menyembunyikan sesuatu dari dirjnya makanya Randy memutuskan untuk mengintip Virna tadi dan mendengarkan pembicaran dirinya dengan seseorang dibalik telepon itu. 

Randy berjalam ke tempat di mana Gustav berada. Dia mengetuk pintunya dengan pelan. "Permisi Pah."

"Masuk saja Randy," gumam Gustav pada Randy. 

Randy akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan tempat khusus ayahnya bekerja. Dia berdiri dengan tegak membuat Gustav menatap anaknya dengan heran. 

"Tumben sekali kamu datang menemui aku, apa ada hal yang ingin kamu bicarakan?" tabak Gustav pada anaknya. 

Randy menganggukan kepalanya pertanda kalau ada hal yang memang harus mereka bicarakan sekarang. Ini mengenai tentang Virna yang memang menyembunyikan rahasia. 

"Iya pah, aku ingin membicarkaan tentang maid baru yang bekerja ditempat ini."

"Kenapa dengan dia? Apa dia membuat kekecauan?" tanya Gustav dengan tenang. 

"Bukan itu pah, dia adalah seoarang penyusup. Dia bilang kalau dia tidak akan mencintaiku karena aku adalah musuh dari ayahnya."

Gustav yang mendengar itu malah tertawa saja. Seolah menganggap semua ini adalah hal becandaan semata. Randy yang mendengar Gustav tertawa malah merasa kesal. 

"Kenapa ayah tertawa?" tanya Randy. 

"Apa kamu mencintainya Randy?" tanya balik Gustav yang membuat Randy menaikan sebelah alisnya heran. Kenapa Papahnya mengatakan itu padanya? Sekarang dia malah merasa heran sendiri sekarang. 

"Tidak, untuk apa aku mencintainya," ucap Randy. 

"Yaudah kalau kamu tidak mencintainya berarti itu bukan ancaman bukan, sudah papah sedang sibuk, lebih baik kamu jangan ganggu ."

"Papah yakin? Dia bisa membuat keluarga kita hancur, aku yakin kalau dia punya niat buruk." 

"Papah yakin kalau kamu bisa mengatasinya sendiri, sudah sana pergi," Gustav menggibaskan tangannya mengusir Randy untuk pergi dari ruangannya. 

Randy tidak punya pilihan lain, Papahnya sepertinya memang tidak percaya padanya. Randy akan memberikan pelajaran pada wanita bernama Virna itu. 

"Lihat saja maid, sebelum kamu menghancurkan keluargaku maka aku yang akan menghancurkan kamu duluan," batin Randy dengan seringai jahatnya. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status