Share

Gairah Cinta Sopir Pribadi
Gairah Cinta Sopir Pribadi
Author: Chaerani T

1 Tak Terduga

Tubuh Nora bergetar, pemandangan dihadapannya saat ini membuatnya hancur seketika, kedua netranya sudah ternoda melihat kemesraan seorang pria dengan seorang wanita yang sangat ia kenal dengan baik.

Nora segera berjalan untuk menghampiri pria itu yang ternyata merupakan calon suaminya.

"Hentikan! Jadi ini yang kamu lakukan di belakang aku?" teriaknya, suaranya tercekat seketika, hanya bulir air mata yang menetes.

Pria dan wanita yang tengah asik memadu kasih itu pun terkejut mendengar teriakan Nora. Keduanya segera menghentikan kegiatan panas, dan berusaha. menutupi tubuh mereka yang terbuka.

"Ini yang kamu lakukan saat aku sedang keluar kota? Dan kamu Lesia, kamu penghianat!" bentak Nora.

Lesia segera memakai pakaiannya, dan tanpa malu atau merasa bersalah ia malah memandang Nora dengan sinis.

"Kamu tahu kita sudah menyiapkan segalanya, pernikahan kita tinggal menunggu hari, dan kamu tega menduakan aku? Jawab Revan," sergah Nora, ia ingin mendengar penjelasan dari mulut pria yang tega menghianatinya.

"Kau tahu, kenapa aku seperti ini? Itu karena sikap mu, keangkuhan mu, dan aku tidak suka seorang wanita mengatur kehidupanku! Lihat Lesia, dia yang selalu ada untukku, dia yang bisa membuat aku nyaman, sementara kamu, kamu pergi dengan kehidupanmu sendiri." balasnya tak kalah emosi.

"Aku bisa perbaiki semuanya, aku bisa menjadi wanita yang kamu mau!"

"Tidak! Aku sudah kepalang cinta dengan Lesia, dan aku berniat untuk menjadikan ia ibu dari anak-anakku, sekarang kau pergi dari rumahku, aku sudah tidak mau berurusan lagi dengan kamu!" paksa Revan, ia bersikap tegas dan memilih wanita lain dibanding tunangannua sendiri. Sudah cukup dirinya merasa muak karenamenjalani hubungan bersama dengan Nora.

Nora menangis pilu, pria yang begitu ia cinta memilih asisten pribadinya.

"Aku membenci kamu!" teriak Nora dan berlalu pergi dengan rasa kecewa.

"Terima kasih Sayang, kamu sudah mau memilihku!" ucap Lesia, dan mereka melanjutkan kemesraan mereka.

Pikirannya berkecamuk, tiga hari lagi seharusnya ia menyiapkan pesta pernikahan bersama Revan. Ia pun sudah terlanjur mengundang kerabat dan teman-temannya kolega perusahaan miliknya. Tidak mungkin ia membatalkan pernikahan ini.

"Terpaksa aku harus menanggung malu, karena perbuatan Revan!" ucapnya kecewa.

Nora memilih untuk pulang ke rumahnya, ia sendiri baru saja pulang luar kota, dan saat ini bukan hanya fisiknya yang merasa lelah, hati dan jiwanya remuk mengetahui sang kekasih selingkuh dengan orang kepercayaannya.

Nora tidak memiliki kedua orang tua, saat ini ia adalah manusia sebatangkara yang haus akan cinta dan kasih sayang, ia hanya memiliki keluarga dari adik almarhum sang ayah, yang berada di Singapura. Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan saat dirinya berusia 18 tahun, dan semua aset kekayaan sang ayah jatuh di tangan Nora.

Nora tidak tahu harus berbuat apalagi, selain membatalkan semuanya, semua impiannya, ia pun harus siap menanggung malu di depan keluarga besarnya nanti.

"Kenapa jalan hidupku. tidak pernah mulus sesuai keinginanku?" tanyanya pada diri sendiri.

Nora memilih untuk masuk ke ruang kerjanya, ia melempar kedua sepatu high heels-nya ke sembarang tempat, lalu membaringkan tubuhnya di sofa dan memijit pelipisnya yang mulai mengusik sarafnya.

"Lesia! Tidak kusangka kau duri dalam hubunganku dengan Revan, wanita sia*an!" umpatnya.

Baru saja Nora ingin memejamkan matanya, namun suara seseorang dari luar ruangan kembali membuatnya kesal, dan terpaksa membukakan pintu.

"Non ... Nona Nora, maaf saya mengganggu!" tutur Bagus, sopir baru Nora.

"Masuklah!" perintah Nora.

Bagus berjalan sambil menunduk, dan Nora sudah duduk di kursi kebesarannya.

"Ada apa? Kenapa baru kembali? Kau tahu bukan, aku menggajimu tidak cuma-cuma! Belum ada satu bulan bekerja disini, selalu minta cuti, kalau memang tidak niat untuk bekerja lebih baik kau .... "

"Maafkan saya Nona! Ibu saya sakit, beliau harus segera melakukan operasi, saya datang untuk meminjam uang kepada Nona!" tuturnya dengan perasaan was-was.

Nora menghela napasnya, ia pun memijit pelipisnya yang masih terasa sakit sambil memandang Bagus.

"Saya mohon, saya janji setelah ibu saya sembuh, saya akan bekerja keras untuk melunasi hutang saya!" ungkapnya, berharap majikan cantiknya mau berbaik hati membantunya.

Nora melirik ke arah kalender kecil yang berada di atas meja, ia melihat tanggal pernikahannya yang sudah ditandai dengan coretan pulpen.

"Berapa yang kamu butuhkan?" tanya Nora cepat.

"20 juta Nona!" ucap Bagus, membuat Nora menatap Bagus dengan tajam.

Nora berjalan, lalu membuka brankas berbentuk kotak dan besar, di brankas itu ia memilih uang simpanan untuknya sendiri, kemudian ia mengambil tas besar berwarna hitam, dan menaruh semua uangnya di dalam tas besar tersebut.

"Nikahi aku, maka uang itu sepenuhnya milikmu!" perintah Nora.

Kedua mata Bagus mengerjap, tak percaya itu yang ia alami kini.

"Apa? Menikah? Tapi Nona?"

"Oh, jadi kau menolak? Aku tahu ini aneh, tapi tolong nikahi aku, maka semua pengobatan ibumu aku yang akan lunasi, aku hanya butuh kau menjadi suamiku! Bagaimana?"

Bagus terlihat bingung, ia ingin sekali menerima uang majikannya, namun rasanya tidak masuk akal menikah dengan majikan.

"Aku butuh jawaban mu!" gertak Nora.

Bagus terkejut, kepalanya mengangguk terpaksa menerima tawaran aneh dari Nora.

"Baiklah, tiga hari lagi kita akan menikah, jadi sebelum hari H, aku sudah melihatmu di rumahku!" ucapnya.

"Hah? Tiga hari lagi? Secepat itu?" tanyanya tidak percaya.

Bagus bergegas menuju kampung halamannya, butuh waktu empat jam untuk sampai di kampung halamannya. Dan ia langsung meminta izin untuk membawa mobil Nora yang tidak terpakai.

Selama perjalanan, ia terus memikirkan perjanjiannya dengan Nora, ia pun sempat merasa bodoh karena tidak sengaja menganggukkan kepalanya. Namun ada hal yang membuat Bagus dilema, ia terpaksa mengakhiri kisah cintanya bersama Atun, kekasih hatinya.

“Bagaimana caranya aku memberi tahu Atun? Sedangkan setelah ibu sembuh, aku sudah berjanji untuk melamarnya!” tanyanya penuh bimbang.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rinwati Wardhanu
critanya yg masuk ajal dong,masa buat oprasi batu ginjal pinjam 500 jt......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status