Home / Romansa / Gairah Cinta Yang Berdosa / Bab 94. The Last Scene

Share

Bab 94. The Last Scene

last update Last Updated: 2025-11-21 00:01:26

Montalcino, Tuscany, Italia.

Musim semi di Tuscany datang seperti sebuah bisikan lembut—perlahan, tetapi meninggalkan jejak keindahan yang tak mungkin diabaikan. Di bawah langit yang berubah menjadi biru pucat, lembah-lembah hijau terhampar sejauh mata memandang, seolah dunia menggelar karpet alami untuk siapa pun yang datang mencari keajaiban.

Cahaya matahari sore memandikan perbukitan dengan nuansa keemasan, menciptakan siluet kebun anggur yang berlapis-lapis, rapi tetapi tetap liar dalam pesonanya. Setiap daun muda yang bersemi tampak berkilau, seperti ingin menunjukkan bahwa inilah awal dari kehidupan baru yang penuh harapan.

Tuscany selalu disebut sebagai jantung keindahan Italia, tempat di mana waktu seakan berjalan lebih lambat hanya untuk memberi kesempatan kepada siapa pun yang datang untuk jatuh cinta. Wilayah itu terkenal dengan perbukitannya yang berlapis-lapis, hijau dan tenang, seolah dilukis oleh tangan Tuhan sendiri. Di antara gelombang bukit itu, kebun-kebun anggur
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Cinta Yang Berdosa   Bab 94. The Last Scene

    Montalcino, Tuscany, Italia. Musim semi di Tuscany datang seperti sebuah bisikan lembut—perlahan, tetapi meninggalkan jejak keindahan yang tak mungkin diabaikan. Di bawah langit yang berubah menjadi biru pucat, lembah-lembah hijau terhampar sejauh mata memandang, seolah dunia menggelar karpet alami untuk siapa pun yang datang mencari keajaiban.Cahaya matahari sore memandikan perbukitan dengan nuansa keemasan, menciptakan siluet kebun anggur yang berlapis-lapis, rapi tetapi tetap liar dalam pesonanya. Setiap daun muda yang bersemi tampak berkilau, seperti ingin menunjukkan bahwa inilah awal dari kehidupan baru yang penuh harapan.Tuscany selalu disebut sebagai jantung keindahan Italia, tempat di mana waktu seakan berjalan lebih lambat hanya untuk memberi kesempatan kepada siapa pun yang datang untuk jatuh cinta. Wilayah itu terkenal dengan perbukitannya yang berlapis-lapis, hijau dan tenang, seolah dilukis oleh tangan Tuhan sendiri. Di antara gelombang bukit itu, kebun-kebun anggur

  • Gairah Cinta Yang Berdosa   Bab 93. Extra Chapter Tujuh

    Bertemu dengan Edgar dan Lena membuat Charlie, Cameron, dan Caitlin begitu bahagia. Bisa dikatakan tiga anak kembar itu memang selalu bahagia bertemu kakek dan nenek mereka. Ya, tentu saja tak hanya bahagia bertemu dengan Edgar dan Lena, tetapi mereka juga bahagia setiap kali bertemu dengan kedua Corey dan Daisy.Seperti saat ini, tiga anak kembar itu duduk di kursi belakang sambil bernyanyi dan memeluk hadiah dari Edgar dan Lena. Ah, Evan juga turut memberikan hadiah.Charlie dan Cameron mendapatkan mainan mobil-mobilan dan robot keluaran terbaru, sementara Caitlin mendapatkan rumah barbie lengkap dengan boneka pink yang tampak menggemaskan. Itu yang membuat mereka sejak tadi bersenandung riang.Kini Charles dan Cecilia serta tiga anak kembar mereka sudah berada di dalam mobil. Mereka tidak sampai malam di mansion Edgar dan Lena karena khawatir hujan akan turun. Pun Evan baru saja datang, mereka tak ingin mengganggu.“Sayang?” panggil Cecilia lembut pada sang suami yang mengemudikan

  • Gairah Cinta Yang Berdosa   Bab 92. Extra Chapter Enam

    Pagi menyapa, Charlie, Cameron, dan Caitlin tampak semangat. Weekend telah tiba. Mereka terlihat gembira di kala mendapatkan kabar akan ke mansion Edgar dan Lena—di mana orang tua Evan yang sudah mereka anggap sebagai kakek dan nenek mereka.Harusnya, tiga anak kembar itu memanggil Edgar dan Lena dengan sebutan ‘Paman’ dan ‘Bibi’, tetapi karena Cecilia memanggil mereka dengan sebutan ‘Daddy’ dan ‘Mommy’, maka si kembar harus memanggil mereka dengan sebutan ‘Grandpa’ dan ‘Grandma’.Ya, tentu saja panggilan ‘Grandpa’ dan ‘Grandma’ untuk Edgar dan Lena telah disetujui langsung oleh orang tua Evan itu. Mereka telah menganggap Cecilia seperti putri kandung mereka sendiri, jadi wajar kalau anak-anak Cecilia memanggil mereka dengan sebutan tersebut. Pun tentu hal ini sama sekali tidak dipermasalahkan oleh Charles.“Mommy, aku sudah siap. Ayo kita berangkat!” ajak Caitlin yang tak sabar ingin segera bertemu Edgar dan Lena.“Iya, Mommy, aku juga sudah siap,” sambung Charlie dan Cameron bersama

  • Gairah Cinta Yang Berdosa   Bab 91. Extra Chapter Lima

    “Iya, Mom, kau tenang saja. Charlie, Cameron, dan Caitlin semua baik dan sehat. Aku dan Charles pasti akan menjaga mereka dengan baik,” ucap Cecilia lembut yang kini sedang melakukan panggilan video dengan Daisy.Daisy tersenyum hangat dari seberang sana. “Charlie dan Cameron sudah tidak lagi bertengkar, kan?” tanyanya memastikan.Cecilia menghela napas panjang, mendengar pertanyaan ibunya. “Mom, memiliki anak kembar tiga agak membuatku pusing. Apalagi Charlie dan Cameron sama-sama laki-laki. Mereka kadang akur, tapi juga sering bertengkar. Hal kecil saja mereka ributkan.”“Cecilia, kau harus bersyukur. Di luar sana, banyak wanita yang ingin sekali memiliki keturunan. Kau satu kali hamil langsung diberikan tiga anak hebat. Menurut Mommy, anak laki-laki bertengkar itu sudah biasa. Mereka dibentuk memiliki pola pikir yang kuat dan sudut pandang yang cenderung tegas. Kelak mereka akan menjadi pemimpin. Entah pemimpin di pekerjaan atau pemimpin dalam rumah tangga. Kau harus bisa lebih ber

  • Gairah Cinta Yang Berdosa   Bab 90. Extra Chapter Empat

    Shanghai, China.“Tolong atur waktuku. Aku masih ingin di sini. Aku belum mau kembali.” Seorang pria tampan dengan pakaian santai tetapi penuh karisma tampak melangkah ke luar dari kafe. Kaus hitam polos membungkus tubuh kekarnya, dipaduhkan dengan jin yang membuatnya tampak sangat maskulin.Aarav menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal, akibat kebingungan. “Maaf, Tuan, tapi Tuan Edgar meminta Anda untuk segera kembali ke New York. Beliau meminta agar Anda tidak terus-menerus merepotkan paman Anda.”Ya, empat tahun terakhir hidup Evan bisa dikatakan pindah dari satu negara ke negara lain. Pria itu seakan menikmati waktunya untuk berkeliling dunia. Bahkan, dia sampai pernah mengunjungi negara kecil hanya demi memuaskan hasratnya yang ingin menikmati suasana baru.Empat tahun terakhir ini, Evan memang meminta Charles untuk menjadi CEO sementara di Langston Group. Dalam arti, pamannya itu memiliki kekuasaan penuh dalam mengambil keputusan dan tak harus menunggu dirinya.Evan tak menamp

  • Gairah Cinta Yang Berdosa   Bab 89. Extra Chapter Tiga

    Cecilia terbangun dalam keadaan tubuh telanjang yang hanya memakai selimut tebal. Dingin AC membuat wanita itu meringkuk. Beruntung selimut tebal sudah membalut tubuh mulusnya. Matanya masih agak sulit untuk terbuka akibat rasa kantuk diserang habis-habisan oleh sang suami.Cecilia berdesis pelan di kala merasakan pegal di sekujur tubuhnya. Dia menyeka mata dan melihat ke sekeliling kamar. Kepingan memori mulai terkumpul. Lantas, dia menundukkan kepala, melihat dadanya penuh dengan kissmark.Cecilia menghela napas dalam. Tentu dia tahu siapa pelaku utama yang memberikan banyak tanda di dadanya. Dia menoleh ke samping, tetapi dia mendapati ranjang di sampingnya sudah kosong. Entah ke mana suaminya itu pergi. Atau mungkin di saat dia tertidur setelah percintaan panas, sang suami malah tidak di sampingnya?Cecilia merasa kelelahan sampai tak menyadari dia tidur dalam pelukan suaminya atau tidak. Detik itu, dia bermaksud untuk turun dari ranjang, bermaksud untuk memakai pakaian di tubuhny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status