“Apa sikapku padamu selama ini tak benar-benar menunjukkan aku mencintaimu sehingga kau meragukanku seperti ini?” tanya Alan balik.
“Bukan seperti itu Alan, kau tak pernah mengatakan cinta padaku. Selalu saja aku yang mengatakannya dan kau tak pernah membalasnya, disaat aku mengatakan itu kau hanya membalasku dengan senyuman. Apa aku salah bertanya? Aku hanya ingin memastikannya saja, aku hanya takut jika kau tak memiliki perasaan yang sama denganku. Aku takut terluka dan aku takut kehilanganmu, karena aku benar-benar sudah jatuh cinta denganmu dan takut kau pergi meninggalkanku.” Ungkap Zwetta dengan jujur.
“Aku tak akan pernah meninggalkanmu, bukankah sebelumnya aku sudah mengatakan hal itu? Aku tak akan melepaskanmu sampai kapanpun, apa kau pikir dengan aku mengkhianati Dion seperti ini baik? Persahabatanku dengannya juga sedang dipertaruhkan demi b
“Sepertinya Zwetta tidak sehat, dari tadi dia mual,” jawab Alan di saat sadar.Zwetta kembali mual dan Alan masih membantu. Namun Dion datang dan mendekati Zwetta, lalu mengambil peran di samping Zwetta menggantikan Dion. Alan harus menerima hal itu, pria itu mulai menjauh dan membiarkan Dion melakukan hal itu.“Ada apa denganmu Honey? Tadi malam sepertinya kau baik-baik saja,” kata Dion sambil memijat.Zwetta menggelengkan kepalanya, lalu memuntahkan semuanya. Tapi yang ada hanya cairan bening saja. Setelah selesai Zwetta membasuh mulutnya dan mengambil air yang sudah disiapkannya tadi yang masih habis setengah.“Wajahmu pucat Honey, bagaimana jika kau di rumah saja? Tak perlu bekerja, kau bisa izin sakit. Mungkin kau ikut sakit karena mengurus Alan,” kata Dion sambil meng
“Intinya jangan mau disentuh olehnya. Bagaimana denganku? Kau tak memikirkan bagaimana perasaanku? Kau membiarkan dirimu disentuh olehnya? Kau dengan mudah memberikan tubuhmu untuknya! Kau sudah berjanji untuk tidak lagi mau disentuh olehnya. Jangan seperti wanita murahan yang menjajalkan tubuhnya seperti itu,” ucap Alan dengan sarkas.Zwetta yang mendengar hal itu tertawa dan mendorong Alan.“Wanita murahan katamu?” tanya Zwetta.“Ya, wanita murahan. Bukankah wanita murahan yang menjajalkan tubuhnya kepada banyak pria?” tanya Alan dengan berani.“Aku memang wanita murahan. Kau lupa siapa aku? Aku istrinya Dion, aku wanita murahan yang memang menjajalkan tubuhnya pada pria lain. Aku wanita murahan yang berselingkuh denganmu di belakang suamiku. Selingkuh dengan sahaba
“Hallo Alan, di mana istriku?” tanya Dion begitu sambungannya tersambung.“Hai Dion, kau mencari Zwetta?” tanya Alan sebagai bentuk basa-basi.“Ya, dari tadi aku mencoba menghubunginya tapi tak bisa,” jawab Dion.“Sepertinya dia sedang mandi. Dia ada di kamarnya dan aku mendengarkan suara air dari dalam,” jawab Alan berbohong.Padahal Zwetta sedang berada di dalam dekapannya tidur dengan nyaman. Keduanya masih tak menggunakan apapun di balik selimut. Karena mereka baru saja melakukannya dan baru tidur dua jam yang lalu.“Benarkah? Aku ingin bicara dengannya. Aku ingin tahu kapan dia pulang, aku juga membutuhkan istriku. Apakah kau sudah pulih?”Alan sengaja menghela napasnya ka
Setelah beberapa saat belakangan ini Alan dan Zwetta sering ketemu, namun sudah lima hari Zwetta dan Alan kembali tidak bisa bertemu. Zwetta mempunyai urusan di siang hari sehingga ia harus keluar dari kantor untuk melakukan pertemuan atau meeting.Di saat Zwetta bisa, maka jadwal Alan tak bisa untuk bertemu dengannya karena pria itu juga mempunyai pekerjaan lain di luar. Sehingga sudah lima hari ini mereka tak bertemu membuat keduanya sama-sama frustasi.Handphone Zwetta berdering saat ia masuk ke dalam kamar. Sudah ada Dion juga di dalam kamar itu. Dion melihat handphone Zwetta yang berdering karena memang berada di atas tempat tidur. Zwetta mendekat untuk melihat siapa yang menghubungi.“Alan, angkat aja,” kata Dion yang sudah lebih dahulu melihat.Dion sangat mudah mengatakan hal itu berbeda d
“Aku sudah sampai di basement kantormu,” kata Alan melalui sambungan telepon tersebut.“Benarkah? Mau apa?” tanya Zwetta terkejut ketika Alan mengatakan hal itu.“Pastinya bertemu denganmu Baby, tak mungkin aku bertemu dengan yang lain di sini. Aku sangat merindukanmu Baby,” kata Alan dengan sendu membuat Zwetta tertawa.“Baiklah, aku akan ke bawah. Beritahu aku di mana posisi mobilmu,” kata Zwetta sebelum mengakhiri panggilan tersebut.Zwetta keluar dari kamar mandi lalu masuk ke dalam ruangannya dan mengatakan pada Rossie bahwa dia akan makan siang di luar. Belakangan ini Zwetta memang selalu mengatakan pada Rossie bahwa ia akan makan di luar.Ini bukan pertama kalinya Zwetta dan Alan melakukan hal ini. Dengan cara se
“Kau benar-benar merindukanku?” tanya Zwetta pelan tanpa melihat Alan.“Jelas aku sangat merindukanmu. Apa kau tak melihat bagaimana tubuhku sangat bereaksi saat bersamamu? Kau tak melihat bagaimana tubuhku sangat membutuhkanmu? Apakah itu tak cukup membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu?” tanya Alan sambil menatap Zwetta.“Bahkan kau tak menanyakan bagaimana kabarku. Bahkan untuk menanyakan kabar kehamilanku tentang anakmu saja tidak. Kau langsung saja menyerangku begitu saja. Mungkin yang kau rindukan hanyalah tubuhku saja. Kau sudah tak tahan dan tak tahu harus menyalurkannya kepada siapa. Maka itu kau datang padaku, bukanku tubuhku yang kau inginkan?” tanya Zwetta.“Kau bicara apa?” tanya Alan kesal.Pria itu bangkit untuk duduk lalu menatap Zwetta. T