Home / Romansa / Gairah Liar Sang Aktor / Bab 3 Konferensi Pers Jian

Share

Bab 3 Konferensi Pers Jian

Author: Manila Z
last update Last Updated: 2025-08-30 15:30:36

Konferensi Pers

Jian bersama dengan Alexa dan juga Junay kini sudah duduk di kursi dengan banyak para wartawan yang kini sudah menunggu sebuah klarifikasi tentang skandal yang beredar sekarang.

"Harap tenang semuanya, biarkan aktor kita yang menjelaskan," kata Junay pada awak media yang kini tengah menyoroti mereka.

"Siapa wanita yang ada disebelahnya?"

"Apa hubungan Anda dengan wanita itu, Sang Jian?"

Sang Jian menghela napas panjang sebelum akhirnya dia memberanikan diri menyampaikan semuanya.

"Hallo semuanya. Saya aktor Sang Jian. Saya ingin memberikan sebuah klarifikasi tentang hubungan saya dengan wanita yang ada disebelah saya tersebut. Mungkin kalian bertanya-tanya, siapa wanita yang waktu itu kalian temukan tidur dengan saya. Beliau adalah kekasih saya, namanya Alexandria Ivana."

Setelah mendengar ucapan dari Sang Jian tersebut, banyak orang yang terkejut dan berbisik membicarakan Alexa.

"Dia pacarnya, tetapi sudah ditiduri oleh sang aktor."

"Iya siapa juga yang menolak kalau tidur dengan sang aktor tampan yang lagi naik daun itu, apalagi dia tampan, sekalipun statusnya masih pacaran bukan istri."

"Iya juga yah," bisik para fans yang menyaksikan konferensi pers tersebut.

Sampai ada wartawan kembali yanh mengajukan sebuah pertanyaan.

"Apakah Anda akan bertanggungjawab Sang Jian? Mengingat wanita itu sudah Anda tiduri?" tanya wartawan tersebut.

Sang Jian menoleh kearah Alexa sekilas. Dia tidak mau dianggap sebagai pria berengsek oleh semua orang, apalagi dia sudah ketahuan tidur dengan Alexa..

"Iya saya akan menikahi dia," ujar Sang Jian dan itu sukses membuat Alexa melotot tajam. Apa yang dikatakan oleh Sang Jian?

"Apa kamu..." Belum sempat Alexa berkata, Junay sudah lebih dulu motong pembicaraan tersebut.

"Kamu diam saja, nanti kita bahas di belakang," kata Junay.

Alexa menyadari sorot mata tersebut, lalu dia menoleh kearah Sang Jian kembali. Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh laki-laki itu? Benar-benar membuat dia gila.

"Kapan Anda akan menikah?"

"Iya, kami juga nantinya," ujar para wartawan kembali.

Sang Jian hanya tersenyum dengan penuh arti saja kepada media. Lalu dia kembali berdiri. "Aku akan mengumumkan nanti di akun sosial media jika sudah siap. Terima kasih semuanya."

Sang Jian mengatakan itu dan dia menggandeng tangan Alexa dengan mesra. Dia tidak mau membuat orang lain merasa curiga.

Setelah Sang Jian dan Alexa pergi dari tempat ini. Junay kembali menutup jumpa pers tersebut. "Maaf yah semuanya. Itu klarifikasi dari Sang Jian, terimakasih banyak yah."

Junay akhirnya kembali pergi dari tempat ini.

Sementara itu, tidak jauh dari sana, seorang tengah mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia lalu menatap kearah temannya yang ada disampingnya.

"Sialan semuanya gara-gara kamu yang bodoh! Harusnya aku yang saat ini berada di dekat Sang Jian dan tidur dengan laki-laki itu!" marah seorang wanita dengan sinis.

"Maafkan aku, sebenarnya aku tidak tahu kalau minuman itu akan diminum oleh Alexa."

"Dasar tidak berguna. Ingat yah, untuk merahasiakan ini. Jangan sampai ada orang yang curiga, kalau tidak, maka kamu akan tahu akibatnya!" ancam orang tersebut.

"Semuanya aman, tidak ada bekas CCTV di tempat tersebut."

"Bagus, pastian semuanya aman."

Dia langsung pergi dari tempat konferensi pers tersebut. Apalagi dia memang sudah melakukan semuanya dengan baik.

****

Setelah konferensi pers.

Alexa menghampiri Sang Jian karena dia kesal. Apalagi setelah mengatakan kalau mereka akan menikah. Yang benar saja, dia tidak mau.

"Sang Jian, kenapa kamu bilang seperti itu tadi di hadapan media?" marah Alexa.

Sang Jian dengan santai sambil mengangkat kaki di sopa dan melihat kearah Alexa. "Terus aku harus jawab apa? Lagian semua orang sudah tahu kalau aku tidur dengan kamu. Apa kamu mau dianggap wanita murahan yang tidur dengan seorang aktor sepertiku."

"'Bukan seperti itu, kenapa kamu bilang kalau kita akan menikah?"

"Memangnya ada masalah? Aku hanya menjawab seadanya, lagian belum tentu juga kita menikah," kata Sang Jian.

"Sudah, kalian kenapa malah ribut," kata Junay yang baru saja datang menghampiri mereka.

Sang Jian menoleh kearah Junay.

"Bagaimana Junay? Apa semuanya sudah selesai?" tanya Jian.

Junay hanya mengangguk, "iya, skandal kamu kali ini aman. Semua orang sudah percaya kalau kalian pacaran. Jadi ada baiknya memang kalian harus terlihat sering berdua."

"Okeh, kalau begitu dia jadi babuku."

"Apa yang kamu bilang hah? Aku tidak mau!" tolak Alexa.

"Mau tidak mau, kamu harus mau Alexa," kata Junay.

"Junay," kesal Alexa.

"Anggap saja bagai tawaran sekarang, sambil menunggu orang yang menjadi dalangmu keluar."

Alexa mendengus kesal, apalagi ketika Jian terus saja menuduh dirinya dengan hal ini. Dia harus menghubungi teman-temannya untuk membuktikan kalau memang tidak bersalah sama sekali. .

"Bukannya sudah aku bilang kalau memang aku tidak tahu siapa pelakunya."

"Kamu satu komplotan dengan orang yang menjebakku," kata Jian dengan sinis.

"Hus, sudah kalian malah ribut. Oh iya Alexa, kamu lebih baik istirahat dulu saja. Aku ada keperluan dengan Jian."

Alexa hanya mengangguk dan dia pergi ke dalam kamarnya sekarang.

Sedangkan Junay kini menatap kearah Sang Jian yang tengah duduk santai. Sebenarnya Junay sudah memperlihatkan gerak-gerik Alexa yang tidak mencurigakan sama sekali.

"Kamu yakin kalau dia termasuk dari komplotan tersebut?" bisik Junay.

"Iya tentu saja. Aku yakin kalau dia bagian dari mereka. Kita anggap saja dia sebagai tawaran. Aku yakin kalau dalangnya pasti akan datang menyelamatkan," kata Jian.

"Kamu terlalu yakin tanpa bukti, bagaimana kalau dia tidak bersalah sama sekali?"

"Iya kalau dia tidak bersalah, kita tinggal bebaskan dia saja. Oh iya, tentang dokumen yang aku pinta, apa kamu sudah menemukannya?" tanya Jian pada Junay.

"Tentang identitas wanita itu? Kami tidak menemukan sama sekali."

"Apa? Kamu tidak menemukan sesuatu tentang wanita itu? Keluarganya? Siapa teman terdekatnya? Masa begitu saja susah!" umpat Jian.

"Aku juga tidak tahu, tetapi mungkin saja ada orang yang sengaja menyembunyikan ini," kata Junay.

Jian mengepalkan tangannya dengan kuat, dia jadi semakin yakin kalau wanita itu memang sengaja dipersiapakan untuk menjebak dirinya. Bahkan identitasnya pun tidak diketahui.

"Sialan, kamu yakin ini hanya kebetulan? Ini tidak mungkin, pasti wanita itu sudah dipersiapkan untukku dengan matang," kata Jian.

Junay hanya diam saja, ada kemungkinan yang dikatakan oleh Jian benar adanya. "Kira-kira siapa orang yang ingin menghancurkan karirmu, apa ini Nico? Secara dia yang selalu ingin mengalahkan kamu."

"Aku tidak tahu, tetapi pasti ini ada hubungannya dengan beliau. Cari tahu hubungan Nico dengan para wanita, siapa tahu memang ada hubungannya dengan Alexa."

"Oke, aku akan mencaritahu semuanya."

Junay akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat ini.

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 62 Mabuk Bersama

    Alexa mengejar Sang Jian, dia masih penasaran dengan laki-laki itu. Sampai mereka berdua kembali masuk ke dalam mobil sekarang. "Sang Jian," panggil Alexa. "Kunci mobil."Alexa memberikan kunci mobilnya dan membiarkan Sang Jian mengendarai mobil tersebut. Sang Jian mengendarai mobilnya. "Kamu kenapa sih?" tanya Alexa heran. "Papah sengaja ingin aku keluar dari agensi itu karena dia ingin aku bekerja di perusahaannya.""Terus, kamu tidak mau bekerja di perusahaannya?" tanya Alexa penasaran. "Aku tidak tahu, aku sudah terbiasa dengan kehidupanku yang sebagai aktor.""Bukannya waktu itu kamu juga mengatakan kalau sebenarnya kamu juga lelah di dunia hiburan itu?" tanya Alexa. "Kadang aku juga merasa lelah jadi sorotan banyak orang, tetapi untuk berkerja di perusahaan papah, rasanya sangat berat sekali." "Berat gimana?" tanya Alexa penasaran. "Perusahaan papah sangat besar, dia menginginkan aku menjadi penggantinya. Banyak yang menggantungkan hidupnya padaku. Aku sendiri pun belum

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 61 Datang Ke Kantor

    Alexa benar-benar dibuat sibuk sekarang, dia tengah memperhatikan Sang Jian yang melakukan pemotretan sebuah produk. Diam-diam dia malah terpesona dengan laki-laki tersebut. "Dia terlihat tampan, tetapi sikapnya menyebalkan."Alexa malah melamun, kalau dia tidak salah paham sampai tidur dengan Sang Jian, bagaimana nasinya yah?"Lama menunggu?"Alexa langsung menoleh kearah Sang Jian. Rupanya laki-laki itu sudah selesai melakukan proses pemotretan. "Sudah?"Jian hanya mengangguk. "Iya, hari ini temani aku ke kantor Riandi Entertainment. Aku ingin bertemu dengan Rian.""Untuk apa?" tanya Alexa heran. "Entahlah, ayahnya Rian marah karena produksi filmnya gagal dan banyak merugikan. Padahal sudah aku tutup dengan Nico semuanya."Alexa melihat sorot mata dari Sang Jian yang terlihat lelah. Mungkin laki-laki itu tengah banyak pikiran sekarang. "Baiklah, kalau begitu aku akan menemanimu."Padahal Alexa tengah kesal dengan Sang Jian. Tetapi karena dia teringat dengan telepon ancaman dari

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 60 Godaan Sang Jian

    Sang Jian tengah menunggu kehadiran dari Alexa di apartemen miliknya. Dia akan mengikuti saran yang diberikan oleh Junay. Jika dia tidak mau melepaskan Alexa, maka dia harus memberikan sebuah perhatian lebih untuk wanita itu. "Kamu yakin kalau ini akan berhasil?" Jian langsung menoleh kearah orang yang ada disebelahnya. Dia tersenyum dengan penuh arti. "Tentu saja, harusnya kamu bersyukur padaku. Karena asisten mu yang lagi cuti itu diganti oleh Junay.""Kamu benar juga," ujar Nico. "Tapi kenapa Junay langsung mengiyakan yah. Ketika dia aku rekomendasikan untuk menjadi asisten kamu. Dia langsung setuju begitu saja."Nico yang mendengar itu pun langsung tersenyum dengan penuh arti. Tentu saja karena di tahu alasan yang sebenarnya dari Junay mau menuruti keinginan dirinya. "Kamu tahu alasannya kenapa? Karena aku tahu rahasia dari Junay," bisik Nico dengan pelan. Jian yang mendengar itu pun langsung tertawa. "Rahasia apa? Kalau dia bukan banci bisa? Iya sih dia memang jagi berkelah

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 59 Sarapan Dari Sang Jian

    Alexa terbangun dengan sentakan kecil, jantungnya berdegup cepat seolah baru saja dikejar mimpi yang enggan ia ingat. Mata itu otomatis mencari jam di dinding.07.43.“Ya ampun!” serunya setengah teriak.Tanpa pikir panjang, Alexa bangkit dan setengah berlari menuju kamar mandi. Lantai dingin tak sempat ia rasakan; yang ada hanya suara langkah terburu-buru dan pintu yang ditutup tergesa.Air hangat menyentuh kulitnya, membuat kepalanya sedikit lebih jernih. Ia menggosok wajah, merapikan rambut, bahkan sempat mengomel pelan pada dirinya sendiri.“Alexa,harusnya tidur, bukannya mikirin orang itu.”Begitu selesai, dia berdiri di depan cermin. Rambutnya masih basah, menetes pelan di sepanjang leher. Wajahnya segar, tapi… sedikit merah. Entah karena mandi air hangat atau karena memori seseorang yang seharusnya tidak terpikir muncul lagi di kepalanya.“Hah… sudahlah.”Alexa menarik napas panjang lalu melangkah keluar kamar. Aroma bawang tumis langsung menyapa hidungnya begitu ia mendekati d

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 58 Alexa Memikirkan Sang Jian

    Alexa akhirnya memutuskan untuk tidur di kontrakan lamanya bersama dengan Amira dan Ibunya Amira, dia senang karena semua masalah sudah selesai. Apalagi kebenaran tentang kejahatan dari Angela sudah terselesaikan. Semua masalah sudah selesai.Harusnya dia bisa tidur nyenyak.Namun begitu lampu dimatikan dan selimut ditarik hingga leher, mata Alexa justru tetap terbuka lebar."Kenapa aku malah begini?" batin Alexa yang kini malah menjadi gelisah tidak bisa tidur sama sekali. Dia membalikkan badan ke kiri. Lalu ke kanan. Duduk. Rebahan lagi. Tetap saja dia tidak bisa tidur.Bayangan wajah Jian muncul begitu saja. Cara laki-laki itu marah, tertawa, omelan kecilnya, bahkan kebiasaannya merebut selimut saat tidur. Alexa menggigit bibir, merasa kesal pada dirinya sendiri.“Kok jadi kepikiran dia…” gumamnya lirih.Alexa menarik selimut menutupi wajah, di saat dia tidur tanpa Sang Jian, rasanya malah berbeda. Dia tidak membayangkan semuanya malah jadi begini. Dia menghela napas panjang. “

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 57 Misi Dendam

    Jian tersenyum puas dan kembali ke apartemen miliknya. Dia benar-benar senang karena sudah memberikan pelajaran pada wanita licik itu. "Kamu benar-benar bahagia?" tanya Junay. "Tentu saja, setelah memberikan pelajaran pada wanita itu, sekarang aku sudah benar-benar lega.""Kamu lega karena Alexa tidak terbukti bersalah bukan? Semuanya memang rencana busuk dari Angela. Bahkan kita awalnya mengira kalau semuanya ulah Nico," kata Junay. Jian mengangguk, "Kamu benar, tetapi aku merasa lega setelah semuanya berhasil. Aku jadi tahu kalau Nico ternyata tidak seburuk itu.""Dia saja pergi ke keluar negeri pas kejadian itu.""Kamu benar, sekarang hubunganku dengan dia baik-baik saja," jawab Jian dengan santai. "Lalu bagaimana setelah ini? Kalau sampai terkena masalah seperti ini, produksi filmnya juga pasti akan tertunda," jelas Junay. Jian sudah memikirkan semuanya. Dia akan mengganti rugi semua biaya produksinya pada ayahnya Rian selaku produser film tersebut. Dia juga sudah berdiskusi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status