Skandal tentang Jian yang tidur bersama dengan seorang wanita kini sudah terdengar sampai telinga kedua orangtuanya. Mereka tidak menyangka sama sekali kalau anaknya akan tidur bersama dengan seorang wanita.
"Apa ini mah?" "Aku tidak tahu, kenapa anak itu malah tidur dengan wanita." "Hubungi dia seorang!" perintah ayahnya. Mei Linda atau sering dipanggil Mei itu adalah ibunya Sang Jian. Dia langsung menghubungi anaknya. "Hello Sang Jian." "Kenapa mah?" "Apa kamu sudah melihat televisi, semuanya membicarakan tentang kamu. Kenapa kamu sampai ceroboh sampai tidur bersama dengan wanita!" "Iya setidaknya aku tidur bersama dengan wanita bukan laki-laki," jawab Sang Jian santai. "Sang Jian, mamah serius." "Iya, aku juga tidak tahu kalau bisa ada di tempat tidur bersama dengan wanita itu." "Apa dia menjebak kamu?" tanya Mei dengan pandangan yang sedikit curiga. "Aku tidak tahu, tetapi aku akan berusaha untuk menyelidikinya." Tiba-tiba ayahnya yang bernama Utomo langsung mengambil ponsel istrinya. "Ini sudah menjadi aib Jian. Lebih baik kamu menikah dengan wanita itu." "Aku tidak setuju, kita tidak kenal dengan wanita itu. Bagaimana kalau wanita itu sengaja menjebak anak kita untuk melakukan ini," kata Mei. "Benar kata mamah, aku tidak akan menikah." "Lalu bagaimana dengan rumor tersebut, karir kamu akan hancur Sang Jian." "Aku akan menyuruh dia pura-pura jadi pacarku dan tinggal bersama denganku. Sekalian aku akan mengawasi dia. Tetapi aku tidak akan menikah dengan dia!" kata Jian. Tentu saja dia tidak mau menikah dengan orang yang tidak dia kenal. Apalagi orang itu malah ada di ranjang tidurnya. Benar-benar sedikit memalukan dan membuat aib. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi, apalagi Jian tengah mencaritahu dalang dibalik semuanya. "Baiklah Sang Jian. Lakukan yang terbaik." "Iya, awasi dia. Kalau sampai benar dia pelakunya. Aku tidak akan tinggal diam nanti. Aku ingin bertemu dengan wanita itu. Nanti bawa dia ke rumah." "Baik mah." "Yaudah kalau begitu kita tutup dulu." Mei akhirnya menutup sambungan teleponnya. Dia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing karena tingkah anaknya. **** Sementara itu di apartemen Sang Jian. Dia menaruh kembali ponselnya. Dia yakin kalau semalam ini hanya sebuah jebakan semata. Tetapi siapa yang sudah berani menjebak dirinya. Kata kuncinya pasti ada pada wanita itu. "Permisi." "Iya, masuk!" Junay asisten dari Sang Jian akhirnya masuk ke dalam. Dia datang bersama dengan Alexa yang membawa kopernya. "Ini aku membawa Alexa," ujar Junay. "Baiklah," jawab Sang Jian sambil menatap kearah Alexa. Alexa diam-diam memperhatikan apartemen milik Sang Jian. Begitu sangat luas dan menarik, apalagi terlihat sangat nyaman. "Nama kamu siapa?" tanya Sang Jian. Sudah dari kemarin dia belum sempat menanyakan nama dari wanita yang tidur dengan dirinya. "Aku Alexandria Ivana, bisa dipanggil Alexa," jawab Alexa santai. "Bagaimana bisa awalnya kamu di tempat tidurku?" tanya Sang Jian seperti interogasi. Junay hanya memperhatikan orang yang ada dihadapannya saja. Sebenarnya dia sedikit merasa curiga dengan Alexa. Bisa saja Alexa hanya memanfaatkan ketenaran dari Sang Jian. "Awalnya aku melakukan pesta bersama dengan para teman-temanku menyambut hari kelahiran salah satu dari mereka. Aku mabuk dan kebetulan sudah pesan kamar hotel. Aku tidak ingat, sebelum sampai ke sana, ada yang menarik tanganku. Itu kamu kan?" tanya Alexa. Sang Jian mencoba mengingatnya, dia juga kemarin tengah mengadakan pertemuan dengan beberapa kolega bisnis dan sponsor. Dia merasa pusing dan langsung pergi ke kamarnya. "Bagaimana dengan CCTV Junay, apa kamu menemukan sesuatu?" "CCTV depan ketika melakukan pertemuan bisnis itu tidak ada, seperti di hapus. Sedangkan CCTV tentang depan hotel kamu, memang benar ini terlihat Alexa sempoyongan dan tiba-tiba kamu yang menarik," jelas Junay. Jian tidak percaya dan dia langsung melihat sendiri, dia memastikan sendiri apa yang dilihatnya. Memang di sini salah dirinya yang menarik tangan Alexa. "Ini bukti tidak kuat, bisa saja kalau kamu juga berkomplot dengan orang yang menjebak ku." Alexa melotot tajam ketika lagi-lagi Jian malah menuduh dirinya. Padahal itu CCTV sudah paling valid. "Jangan asal tuduh." "Tidak mau mengaku juga kamu rupanya." "Karena aku tidak melakukan itu!" balas Alexa tidak terima. "Sudah-sudah kalian jangan pada ribut. Jian, kamu harus melakukan konferensi pers agar semua orang tidak menghujat kamu. Apalagi kamu sudah ketahuan tidur dengan wanita," lerai Junay. "Okeh besok adakan konferensi pers, aku ingin memperbaiki namaku di media," jelas Jian. "Nah gitu dong. Aku akan mengaturnya besok." "Satu lagi, mulai besok dia harus mengikutiku ke manapun aku pergi, termasuk ke lokasi syuting dan ketika acara pemotretan," kata Jian dengan tegas. Alexa yang mendengar itu pun melotot tajam, bagaimana mungkin dia harus mengikuti kemana pun laki-laki itu pergi. "Aku tidak mau! Kurang kerjaan banget aku harus mengikuti ke mana pun kamu pergi," balas Alexa dengan nada engan. "Terserah kalau kamu tidak mau, maka aku akan menyebarkan ke semua media kalau kamu yang merayuku, mereka akan percaya dan nanti pasti akan menghujat kamu," ancam Jian. Nasib buruk, jangan sampai hal itu terjadi padanya. Apalagi kalau banyak sekali netizen yang benci dengan dirinya karena kesalahpahaman ini. "Kamu menyebalkan Jian!" umpat Alexa. Jian tersenyum dengan puas ketika melihat ekspresi wajah dari Alexa. "Kamu tidak akan memang Alexa. Lihat saja, aku pasti akan membongkar kebusukan kamu." "Sudah Alexa, lebih baik kamu menuruti keinginan dari Jian saja. Kapan lagi bukan bisa bertemu dengan aktor tampan tiap hari," jelas Junay. "Baiklah, aku akan mengikuti kamu." "Good girl," kata Jian. Dia tersenyum dengan penuh arti, jika dia dekat dengan Alexa. Maka itu akan memancing orang yang sudah menjebak dirinya muncul. BERSAMBUNGAlexa setelah ganti baju, dia merasa kesal karena ketika pemotretan tadi, Jian malah sengaja mencium dirinya. Harusnya dia seneng karena aktor idolanya itu mencium dirinya. Tetapi yang menjadi masalah di sini adalah Jian masih salah paham padanya. Lebih parah lagi laki-laki itu malah menuduhnya. "Sialan, aku seperti tidak punya harga diri sekali," umpat Alexa. Sampai seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu. Alexa menoleh kearah orang tersebut. "Anda menager Jian yah?" "Iya, panggil saja Rian. Ini honor untuk kamu. Terimakasih karena sudah membantu kami," kata Rian dengan ramah. Alexa hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Benar-benar berbeda dengan kesannya. Katanya Rian orang yang sangat dingin dan ditakuti oleh orang-orang. Tetapi dia melihat sendiri kalau orang itu sangat ramah. "Terimakasih juga," jawab Alexa menerimanya. Rian kembali menatap kearah Alexa sekarang. "Akan lebih baik jika kamu menikah juga dengan Sang Jian. Kamu pasti akan terkenal juga nanti,
Sang Jian melihat kearah Alexa yang sudah siap menemani dirinya, dia memberikan barang-barangnya pada Alexa. "Mulai sekarang kamu menjadi asistenku, pegang barang-barangku. Awas jangan sampai hilang.""Hari ini ada pemotretan di studio 5," jelas Junay yang datang sambil membawa kunci mobil. "Okeh kita berangkat."Junay hanya mengangguk saja, sambil melirik ke Alexa sekilas. "Kamu jangan lupa bawa barang-barangnya.""Iya," jawab Alexa. Dia malah diperlakukan sebagai pembantu di sini, awas saja kalau sampai dia menemukan orang yang benar-benar menjebak dirinya. Dia akan memberikan pelajaran pada Sang Jian. Mereka naik ke dalam mobil dengan kecepatan sedang menuju ke arah studio tempat pemotretan di mana Sang Jian akan melakukan itu. Sampai di sana semua kru sudah siap, tetapi mereka tampak kebingungan. "Kenapa?" tanya Sang Jian yang baru saja datang. "Luna tidak bisa hadir karena ibunya mendadak sakit," kata orang tersebut. "Terus gimana? Bukannya kita butuh model iklan cewenya?"
Alexa baru bangun pagi hari dan dia memutuskan untuk berjalan menuju kearah dapur. Baru juga dia hendak akan mengambil minum, tiba-tiba dia melihat Jian yang hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. "Astaga," umpat Alexa. "Kenapa?" tanya Jian yang menoleh kearah Alexa. "Ah tidak."Alexa memutuskan untuk pergi, tetapi tiba-tiba Jian sudah lebih dulu mencegahnya. Seolah tidak mengizinkan wanita itu untuk pergi. "Mau ke mana?" tanya Jian. "Mau ke kamar," jawab Alexa dengan gugup. Bisa bahaya kalau dia terus berada di sini dan memperlihatkan Jian yang setengah dada. Membuat jiwa liarnya ingin menerkamnya saat itu juga. "Buatkan aku sarapan. Ingat yah telur rebus dua sama susu.""Baik."Alexa menuruti keinginan dari Jian, dia langsung berjalan menuju kearah lemari pendingin dan mengambil dua telur. Setelah itu dia mengambil air ke dalam panci dan merebusnya. "Alexa," panggil Jian kembali. "Iya," jawab Alexa. "Siapa kedua orang tua kamu?" tanya Jian yang membuat Alexa terdiam. A
Konferensi Pers Jian bersama dengan Alexa dan juga Junay kini sudah duduk di kursi dengan banyak para wartawan yang kini sudah menunggu sebuah klarifikasi tentang skandal yang beredar sekarang. "Harap tenang semuanya, biarkan aktor kita yang menjelaskan," kata Junay pada awak media yang kini tengah menyoroti mereka. "Siapa wanita yang ada disebelahnya?""Apa hubungan Anda dengan wanita itu, Sang Jian?"Sang Jian menghela napas panjang sebelum akhirnya dia memberanikan diri menyampaikan semuanya. "Hallo semuanya. Saya aktor Sang Jian. Saya ingin memberikan sebuah klarifikasi tentang hubungan saya dengan wanita yang ada disebelah saya tersebut. Mungkin kalian bertanya-tanya, siapa wanita yang waktu itu kalian temukan tidur dengan saya. Beliau adalah kekasih saya, namanya Alexandria Ivana."Setelah mendengar ucapan dari Sang Jian tersebut, banyak orang yang terkejut dan berbisik membicarakan Alexa. "Dia pacarnya, tetapi sudah ditiduri oleh sang aktor.""Iya siapa juga yang menolak k
Skandal tentang Jian yang tidur bersama dengan seorang wanita kini sudah terdengar sampai telinga kedua orangtuanya. Mereka tidak menyangka sama sekali kalau anaknya akan tidur bersama dengan seorang wanita. "Apa ini mah?""Aku tidak tahu, kenapa anak itu malah tidur dengan wanita.""Hubungi dia seorang!" perintah ayahnya. Mei Linda atau sering dipanggil Mei itu adalah ibunya Sang Jian. Dia langsung menghubungi anaknya. "Hello Sang Jian.""Kenapa mah?""Apa kamu sudah melihat televisi, semuanya membicarakan tentang kamu. Kenapa kamu sampai ceroboh sampai tidur bersama dengan wanita!""Iya setidaknya aku tidur bersama dengan wanita bukan laki-laki," jawab Sang Jian santai. "Sang Jian, mamah serius.""Iya, aku juga tidak tahu kalau bisa ada di tempat tidur bersama dengan wanita itu.""Apa dia menjebak kamu?" tanya Mei dengan pandangan yang sedikit curiga. "Aku tidak tahu, tetapi aku akan berusaha untuk menyelidikinya." Tiba-tiba ayahnya yang bernama Utomo langsung mengambil ponsel
Malam yang begitu panas di mana Alex merasa pusing di kepalanya dan mencari kamar tempat dirinya untuk beristirahat setelah pesta bersama dengan teman-temannya. Tiba-tiba ada sebuah pintu terbuka dan orang itu menariknya dengan cepat. Alexa terhuyung dengan begitu saja, tidak menyadari siapa yang menarik dirinya. Dia merasa pusing tidak tertahan. Tiba-tiba ada yang mencium bibirnya dengan lembut. "Tolong aku."Suara serak dan begitu lembut ditelinga Alexa membuat dia malah terbuai. "Kamu mirip aktor favoritku," kata Alexa sambil memegangi dada laki-laki tersebut dan kembali fokus ke wajahnya. Sang Jian yang sudah tidak tahan pun akhirnya mendorong Alex keranjangnya dan dia melepaskan kain yang digunakan.Pada malam itu, mereka melakukan hal yang memang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Dalam keadaan yang memang tidak sabar. ***Sampai pada pagi kemudian, Alexa memegangi kepalanya yang sedikit pusing. Dia tidak ingat dengan apa yang sudah terjadi semalam. Dia kemarin terlalu