Share

Gairah Liar Suami Sahabatku
Gairah Liar Suami Sahabatku
Auteur: Indira Kirana

Bab 1. Ciuman Nicklas

Auteur: Indira Kirana
last update Dernière mise à jour: 2025-10-28 09:24:29

"Bisa kita mulai acaranya sekarang?"

"Sebentar sayang, Teman-temanku belum sepenuhnya datang. Kita tunggu lima belas menit lagi, ya! Kamu boleh minum-minum dulu sama rekan bisnis."

"Serena!" wajah Nicklas tampak dingin. "Aku tidak suka keramaian seperti ini"

"Demi anak kamu sekalipun? nggak ikhlas banget sih" Serena berdecak kesal, lalu meninggalkan sang suami demi menyapa teman-temannya yang hadir di malam Pesta.

Di sebuah Lobi hotel bintang lima, alunan musik klasik mengalun lembut, menciptakan suasana mewah di setiap sudut.

Di tengah keramaian, Serena Thuyara berdiri anggun dengan gaun putih berlengan panjang yang menonjolkan perut bundarnya yang semakin membesar.

Senyumnya mengembang saat para tamu datang menghampiri, memberikan ucapan selamat dan hadiah-hadiah indah saat pesta berlangsung.

Malam ini merupakan perayaan kehamilannya yang memasuki trimester ketiga. Sebagai istri dari Pengusaha terkenal, Serena tentu bersemangat mengadakan perayaan mewah dan mengundang teman-temannya untuk datang ke pesta.

"Nick!"

Nicklas menghentikan langkah, saat perempuan paruh baya dengan Floral dress yang anggun mencegahnya sambil mengulurkan segelas minuman. "Minum dulu, kenapa wajahmu ditekuk seperti itu? "

Nicklas mengabaikan pemberian mamanya, "Aku harus keluar" ucapnya dingin.

"Temani Serena menyambut tamu, Untuk apa berdiam diri disini?"

Wajah Nick mengeras, "Bukankah mama dan Serena yang paling bersemangat membuat acara malam ini? lantas, kenapa aku yang harus di repotkan?"

"Pelankan suaramu, Nicklas!"

"Aku sudah cukup dewasa untuk berada dibawah kendali mama, Cukup Serena, dan cukup pernikahan sialan ini. Jangan lagi campuri urusanku kedepannya!"

Nicklas meninggalkan mamanya dalam kebisuan, Bergerak menjauh dari kerumunan, bermaksud untuk mencari udara segar di luar gedung.

Nicklas Creed, Pria tampan itu memiliki kulit cerah dan postur atletis, dengan rambut cokelat terang yang selalu tertata rapi. Dia sering terlihat menggunakan jam tangan mewah dan setelan tailor-made yang membuatnya tampil sempurna di setiap kesempatan.

Hidup yang begitu sempurna, Tak seorangpun tahu betapa tertekannya Nicklas dari obsesi orang tuanya. Dari kecil hingga remaja, bahkan saat sekarang usianya telah memasuki Dewasa, Ia masih berada dibawah kendali kedua orang tuanya.

Menikah dengan wanita pilihan orang tuanya, bekerja, dan selalu mendapat tekanan. Hal itu membuat Emosinya kadang berubah tak stabil.

"Kamu mau kemana, sayang?"

"Aku ingin menghirup udara segar"

"Tapi, sebentar lagi acaranya akan dimulai"

"Kamu dan mama, Atur saja semuanya!"

"CK! menyebalkan" Serena memandang kesal punggung suaminya yang mulai bergerak menjauh. Wajahnya ditekuk menahan Amarah.

Di Lobi hotel, Seorang perempuan cantik baru saja keluar dari mobil hitam dengan pengawalan ketat dari beberapa bodyguard, Dress merah menyala yang membalut tubuhnya sempurna, menonjolkan lekuk pinggang dan pundak yang anggun.

"Non, biar saya antar masuk kedalam"

"tidak perlu!" ucap gadis itu pada pengawal pribadinya.

Pria berbadan kekar dengan pakaian serba hitam tampak masih mengekor di belakangnya, "Tapi ini perintah tuan Alex, saya harus menjaga Nona sepanjang pesta"

"Jangan katakan Apapun pada pria itu, maka semuanya akan baik-baik saja!"

Gadis cantik itu kembali melangkah, Rambut hitamnya tergerai bergelombang, menambah aura misterius yang memikat setiap pasang mata.

Ruby Ariska, dengan bibir merah merona dan mata tajam yang seolah berbicara tanpa kata, berhasil menghipnotis siapa pun yang memandangnya.

Suara bisik kagum terdengar dari sudut ke sudut ruangan, namun yang paling terpaku adalah Nicklas. Pria itu menghentikan langkah di Lobi, dadanya berdebar hebat seperti kali pertama melihat sosok sempurna sepuluh tahun lalu.

Matanya terpaku seolah sulit mempercayai bahwa perempuan di hadapannya adalah bayangan masa lalu yang lama hilang. Rasa rindu dan gelisah bercampur aduk, membuat jantungnya berdegup tak menentu.

Ruby berjalan dengan langkah anggun, tatapannya menembus langsung ke arah Nicklas, meninggalkan gema pertanyaan yang tak terucapkan di antara mereka.

Deg!

Jantung Ruby berdenyut hebat saat melihat sosok berwibawa yang berdiri tak jauh darinya.

Dia? Pria yang sudah lama Ia berusaha lupakan, tapi untuk apa pria itu datang ke Pesta?

"Tunggu!"

Jantung Ruby berdetak kencang, langkahnya semakin pelan, Namun tak kunjung berhenti.

"Nona Dress merah, tolong berhenti disana!!!"

Langkah Ruby terhenti ketika nada itu semakin mengeras, Saat hendak membalikkan badan.....

"Akh!" Ia menjerit tertahan, Pria itu. Hampir menyentuh bibirnya dengan ganas. "N-Nicklas?"

"Ikut aku!"

Nicklas menarik pergelangan tangannya dengan kencang, membuat langkah Ruby terhuyung ke samping.

"Lepas Nicklas!"

"Jangan berteriak!"

"L-lepas!"

"Tidak akan"

Wajah Ruby tampak panik, Tapi Ia juga tak mungkin berteriak di tempat seramai itu, "Lepas Nick!"

Nicklas mengeratkan genggaman tangan dan membawa Ruby keluar dari lobi hotel, berjalan lebih lama menuju Basement bawah tanah.

"Nick. Apa-apaan!"

Nicklas terdiam, deru nafasnya bisa terdengar jelas bahwa Ia tengah menahan kekesalan.

“Nicklas, Apa maksud ini semua?” Ruby menggigil ketika lelaki tampan di hadapannya mendekatkan wajah, Nyaris mencium bibirnya yang masih basah.

“Setelah sepuluh tahun aku berusaha melupakannmu, Akhirnya kau datang juga ke hadapanku, Ruby.”

Dengan gerakan secepat kilat, Nicklas berhasil membuka pintu mobil lalu mendorong tubuh Ruby yang mungil untuk masuk kedalam.

Begitu juga dengan tubuh Nicklas yang segera mendarat di kursi yang sama,

Brak!

Suara keras saat lelaki itu menutup pintu, "Untuk apa kamu datang kesini?"

Mata Ruby terpejam, Takut menguasai dirinya saat berada begitu dekat dengan Mantan kekasihnya yang dulu sangat Ia Cintai.

Aroma itu, Wangi yang menjadi kesukaannya masih tetap melekat di tubuh Nicklas. "Aku datang untuk bertemu Serena" ucap Gadis itu pelan.

Ada kerutan halus di Dahi Nicklas, "Serena? Ada hubungan apa kamu dan Serena?"

Kepala Ruby dengan cepat menggeleng, "Tidak ada hubungan keluarga, kami hanya berteman biasa, dan beberapa kali bertemu di tempat Golf"

"Kalian berteman?" Nafas Nicklas menyapu wajah Ruby yang mempesona dibalik make-up tipis yang dikenakan.

"I-iya, Kami hanya berteman biasa"

Nicklas kembali meraih tangan Ruby untuk di genggam. Kali ini meletakkan tangan itu di atas pangkuannya, "Ruby, Lihat aku!"

Ruby menggeleng dengan mata terpejam,

"Lihat aku, atau kamu tidak akan keluar dari tempat ini" ancam Nicklas dengan suara serak. wajahnya semakin mendekat, hingga Ruby bisa merasakan wajahnya tersapu oleh nafas yang hangat.

secara perlahan matanya terbuka, memberanikan diri menatap mata Nicklas dari arah dekat, "Kamu kenapa bisa ada disini?" tanya Ruby pelan,

Nicklas menatap Ruby lebih dalam, menyelami mata indah yang telah lama Ia rindukan, "Aku yang punya acara, Serena adalah Istriku dan kami telah menikah dua tahun lalu"

Bagai dihantam badai, Perasaan Ruby mencelos ketika mendengar perkataan Nicklas "Menikah? Jadi kamu dan Serena? Kalian suami istri?"

Nick mengangguk, sama sekali tak menampik statusnya saat ini yang telah menjadi seorang suami. Meski perasaannya masih terpaut pada gadis di sebelahnya.

"Meski begitu, Harus aku katakan jika aku sangat merindukanmu!"

Nicklas semakin mendekatkan wajah, Nafas hangatnya menyapu seluruh wajah Ruby hingga membuat gadis itu memalingkan wajah.

"Nick berhenti!"

Namun Nicklas tak memperdulikan itu, wajah tampannya semakin mendekat, bibir mereka nyaris menempel.

“Semuanya sudah terlambat,Nicklas. Kamu sekarang suami sahabatku”

“tidak ada kata terlambat, Baik dulu maupun sekarang, Kamu tetap milikku, Ruby”

“N-Nicklas--Kamu” Ruby menahan dada kekar pria itu, Berusaha menjauhkan wajah terutama bibirnya dari Jangkauan Nicklas.

Nafas Nicklas tertahan saat tangan lembut Ruby menyentuh dadanya yang sedikit terbuka, tangan kekarnya menarik pinggang Ruby untuk mendekat. "katakan bagaimana perasaanmu saat ini? apa semuanya masih sama seperti dulu? "

"Nick lepas, aku mohon. Aku tidak ingin menyakiti Serena, ingat istrimu sedang hamil! "

Tanpa memberi kesempatan menolak, Nicklas menunduk sedikit demi meraih benda kenyal yang begitu menggoda di hadapannya. Menekan bibir itu dengan kasar.

Awalnya Ruby menolak dengan sekuat tenaga, tubuhnya menegang dan tangannya mencoba mendorong Nicklas, tapi kekuatan yang sudah lama terpendam itu membuatnya tak kuasa melawan.

*

*

*

Bersambung....

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 6. Bukti Rekaman CCTV

    Dave berdiri tegak dengan setelan jas dan kemeja formal di lobi kantor, Pagi ini, wajah tampannya tampak tegang saat menyaksikan seorang wanita hamil turun dari mobil hitam bersama dua pengawal pribadinya. Suasana lobi terasa berubah saat Serena menatapnya tajam, Wanita itu berjalan anggun dengan dagu terangkat. "Selamat pagi nyonya, Serena!" Sapa pria itu dengan senyum ramah, badannya menunduk sedikit saat Serena berhenti di hadapannya. "Dimana suamiku?" Mata Serena menatap tajam, satu tangannya menaikkan tali tas dengan tergesa-gesa. Dave masih menundukkan kepala, "Tuan Nick sedang tidak ada di kantor, nyonya""Tutup mulutmu itu, Dave! Jangan pancing amarahku!""Saya berkata apa adanya" Dave mengangkat pandangan, "tuan Nicklas pagi ini ada jadwal meninjau proyek,"Alis Serena mengkerut tajam, nafasnya terasa kian berat. Entah mengapa, akhir-akhir ini Nicklas seolah sengaja menjauh darinya. Tapi bukannya pergi dari perusahaan, Serena menatap salah satu pengawal yang berdiri di b

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 5. Noda Merah

    Disebuah toko bunga, Serena tengah memilih bunga kesukaannya. Bunga lili pink dan putih, Mawar merah dan sebagian berwarna kuning."Oh my god, Wangi sekali" ucapnya dengan mata terpejam. Seolah tak bisa berhenti mencium aroma bunga di hadapannya."Apa Nyonya Serena datang sendiri? Dimana suamimu?"Serena segera menoleh ke samping, Seperti mendengar sebuah sindiran halus. Matanya terbuka lebih lebar, "Alex? sedang apa?"Serena menatap ke arah mobil yang terparkir, disana, tepat di kursi penumpang paling depan. Ada siluet wanita dengan rambut tergerai tengah duduk anggun menunggu Alex."Mau beli bunga?" Lagi tanya Serena saat pertanyaannya tak kunjung dijawab.Alex mengangguk sebagai Jawaban, "Untuk pacarku" jawabnya singkat."Oh!" Serena bergumam pelan. Sekali lagi matanya melirik ke arah mobil, tepat ke arah wanita itu. "Kasihan sekali nasibmu, Ruby" Serena berkata dalam hati, Gadis yang duduk di mobil Alex bukanlah Ruby, melainkan gadis lain.Serena masih ingat betul bagaimana Ruby

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 4. Temani Aku di Apartemen!

    Jam kerja berjalan seperti biasa, Hari ini Nicklas menahan lapar karena Serena menyiapkan Steak dingin didalam kotak bekal."Sudah aku kira, Dia tidak berniat menjadi seorang istri. Steak dingin?" Alis Nicklas terangkat, dadanya bergemuruh kesal setiap mengingat makan siang yang disiapkan istrinya.Pria tampan itu duduk di kursi ruang Direktur, matanya terpaku pada layar laptop yang penuh dengan laporan dan email masuk. Jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme gelisah, menandakan beban kerja yang tak kunjung reda."Sialan Dave!!" Nicklas meraih telepon nirkabel dan menghubungkannya ke ruangan Aistennya."Sialan, Aku butuh makan siang!""Segera tuan!"Namun tak lama berselang, pintu ruangan terbuka, dan Dave masuk dengan ekspresi ragu. "Tuan maaf, ada seorang yang ingin bertemu, katanya penting," ucapnya pelan. Nicklas menatap Dave sebentar lalu mengangguk pelan, "Cepat pesankan aku makanan atau tantatangani surat pemecatan!" matanya tetap tertuju pada layar. "Baik! segera akan saya

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 3. Dinding Penjara yang dingin

    "Aduh anak itu....Dasar bikin malu" "Tenang ma, Nick butuh sedikit hiburan untuk menghilangkan penat dari pekerjaannya yang menumpuk" Serena berusaha menenangkan ibu mertuanya yang nyaris murka."Apa dia berkata kurang ajar padamu? Apa Nick tadi melontarkan kata yang menyakitkan selama pesta?"Serena tersenyum sambil mengelus punggung mama mertuanya untuk memberi ketenangan, "Jangan khawatir ma, Nick sangat baik padaku hari ini, dia perhatian padaku saat pesta berlangsung""Harusnya setiap hari dia baik padamu, Serena. Bagaimana caranya kalian membesarkan anak, jika hubungan kalian tidak rukun layaknya suami-istri pada umumnya?""Mama lihat saja nanti, Anak ini akan tumbuh di keluarga harmonis. Mama harus percaya bahwa Nick akan berubah ketika nanti anak kami lahir"Perempuan paruh baya dengan Dress putih itu meringis, ada rasa kasihan, namun juga ada rasa bangga terhadap menantunya yang begitu penyabar, Serena benar-benar berhati luas di matanya. "Beruntung Nick memiliki istri sebai

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 2. Gadis Pembawa Sial

    "Nicklas Sialan, bisa-bisanya menciumku penuh nafsu seperti itu. Dimana letak kewarasannya?"Ruby melangkah cepat memasuki Ballroom hotel, sesaat setelah Nicklas melepaskannya dari dalam mobil. Namun baru saja beberapa langkah menapaki Lobi,"Baby!!"Ruby menoleh saat mendengar panggilan yang tak asing di kepalanya. Ya. Suara yang begitu familiar di Ingatan. Iapun menoleh dengan ragu-ragu,"A-Alex? kenapa kamu bisa ada disini?" Keningnya mengkerut tajam saat melihat kehadiran kekasihnya di tempat itu. "Kenapa nggak bilang mau kesini?""Hal mendesak Apa yang membuatmu datang dari arah parkiran, sayang?Bukankah seharusnya kamu ada didalam, hm?"sosok Pria berjas hitam mendekat ke arahnya, Mengelus kepala Ruby dengan lembut. Namun, ada ketegasan disetiap inci tatapannya.Pria itu berdiri tegap, posturnya yang tinggi dan badan kekar membuat Ruby harus mendongak ketika ingin menatapnya."Alex lepas dulu, kenapa kamu nggak bilang mau kesini? " Ruby melepas tangan Alex yang melingkar posesi

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 1. Ciuman Nicklas

    "Bisa kita mulai acaranya sekarang?" "Sebentar sayang, Teman-temanku belum sepenuhnya datang. Kita tunggu lima belas menit lagi, ya! Kamu boleh minum-minum dulu sama rekan bisnis." "Serena!" wajah Nicklas tampak dingin. "Aku tidak suka keramaian seperti ini" "Demi anak kamu sekalipun? nggak ikhlas banget sih" Serena berdecak kesal, lalu meninggalkan sang suami demi menyapa teman-temannya yang hadir di malam Pesta. Di sebuah Lobi hotel bintang lima, alunan musik klasik mengalun lembut, menciptakan suasana mewah di setiap sudut. Di tengah keramaian, Serena Thuyara berdiri anggun dengan gaun putih berlengan panjang yang menonjolkan perut bundarnya yang semakin membesar. Senyumnya mengembang saat para tamu datang menghampiri, memberikan ucapan selamat dan hadiah-hadiah indah saat pesta berlangsung. Malam ini merupakan perayaan kehamilannya yang memasuki trimester ketiga. Sebagai istri dari Pengusaha terkenal, Serena tentu bersemangat mengadakan perayaan mewah dan mengundang tema

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status