Share

19. Suram

"Alice," ucap Oliv lembut sambil terus mengusap punggungku.Terasa nyaman, tapi tidak cukup mengobati sakit hatiku.

"Kamu bisa cerita apapun ke aku," bujuk Oliv lagi.

"Aku cuma pengen sendiri Liv, maafkan aku," aku menjawab tanpa melihat wajahnya.

"Baiklah, kalau butuh sesuatu aku ada di halaman belakang," ujar Oliv sambil berlalu.

Setelah memastikan Oliv pergi, aku pun berbaring di ranjang empuk milik Oliv. Di kontrakanku hanya kasur busa merk bola dunia yang sudah lepek.

Salah satu alasan aku memilih pulang ke rumah Oliv. Setidaknya, aku bisa tidur dengan nyaman.

Aku memeluk diriku sendiri dari dalam selimut. Bahkan aku belum mengganti gaunku. Gaun pinjaman dari Cici. Aku yakin dia akan marah melihat Gaun kesayangannya kusut masai.

Tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin bermuram durja. Menangisi hatiku yang perih karena luka yang belum pernah aku rasakan.

Aku belum pernah jatuh cinta sebelumnya. Meski pacar pertamaku adalah Bobi, tapi aku menerimanya hanya atas dasar mencoba hal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status