Home / Romansa / Gairah Paman Sahabatku / 9. Kutu rambut dan mie pedas thailand

Share

9. Kutu rambut dan mie pedas thailand

Author: Tari suhendri
last update Last Updated: 2023-11-30 14:31:09

James berang mendengar aku di tuduh murahan oleh wanita murahan itu. Dia menutupiku dengan selimut, sementara dia memakai celana boxernya. James berjalan perlahan ke arah Clarisa.

"Apa kamu pikir kamu berharga?" wajah James menyeringai muak.

"Tapi... James," ucap Clarisa terbata-bata.

"Kita hanya sebatas teman ranjang, dan aku menyesal pernah melakukannya dengan kamu. Pergi dari sini atau perlu aku tarik kamu keluar!"

"Dia masih anak ingusan James, apa dia bisa memuaskan hasrat liar kamu itu,"

"Diam! Dia wanita yang aku cintai. Bahkan dia jauh lebih dewasa dibanding kamu!"

"Hah? Cinta? Sejak kapan kamu main cinta James? Kamu itu hanya butuh pelampiasan. Dan aku bisa jadi apapun buat kamu. Bahkan aku bawa mainan baru untuk kamu,"

Aku melihat Clarisa mengeluarkan cambuk kecil dari tasnya. Ujung cambuk itu ada bola kristal kecil yang menggantung bersama bulu.

Dia juga mengeluarkan sepasang apa itu? Lato-lato?. Aku tidak tau apa gunanya semua itu. James mengerang frustasi. Dia melempar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Julianti Julianti
hmmnn...bntr aja baca dah kiin lg
goodnovel comment avatar
Yenie yul Rompis
suka deh baca ceritanya, senyum² sendiri bacanya
goodnovel comment avatar
Nanang Sukarsono
menggoda dan menggelitik rasa ingin tahu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Paman Sahabatku   118

    "dik," Bella duduk disebelah Thomas yang membisu. Menatapnya dengan sorot penuh tanya , menepis segala hinaan yang ingin ia lontarkan. Takut menyakiti hati kakaknya tercinta. "Maafkan aku, tidak menjelaskan apapun padamu. Saat aku terlena di atas sana, aku melupakanmu" Thomas masih diam. Dia sedang menggigit lidahnya kuat-kuat. Antara ingin marah dan menahan tangis. "Aldrick tidak melakukan kesalahan. Akulah yang bersalah padanya. Maafkan aku membuatmu berprasangka yang tidak-tidak padanya. Kau bahkan belum pernah mengenalnya" "Ya, karena kau tidak mengenalkannya padaku" jawab Thomas muram. "Maafkan aku, sungguh""Aku sudah memaafkanmu kak, jika tidak. Sudah kutinggalkan kau sejak tadi kau meminta maaf padanya" sorot mata Thomas beralih ke Aldrick. Aldrick hanya tertawa, tidak tahan melihat Thomas yang merasa malu. Dia terlalu ambisius, tidak dapat menyimpulkan keadaan dengan tepat. Terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mencari informasi terlebih dulu. "Lihat, dia menertawai

  • Gairah Paman Sahabatku   117

    Mobil sudah berhenti di tempat parkir rumah sakit. Tapi Alice mauoun Aldrick sama sekali belum bergerak. Nut berdehem keras dambil melirik mereka berdua. Akhirnya Aldrick menyerah. Dia turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Alice. Terpaksa ia juga turum dengan wajah murung. Aldrick berjalan lebih dulu, sampai Alice menggenggam tangan Aldrick ketika berhasil menyamai langkah. Nut mendesah melihat adegan mengenaskan itu. Pukulan untuk Aldrick tepat dihatinya. "Kumohon maafkan aku," ucap Alice dengan mata berkaca-kaca. "Untuk apa?" Aldrick berusaha mengalihkan pandangan karena ia takut tidak dapat menahan diri. "Karena berpikiran buruk tentangmu. Aku ingin tau semuanya dari mulutmu Al, jika kau tidak keberatan" Aldrick membawa Alice ke kursi dekat taman rumah sakit. Mencari tempat nyaman untuk berkisah sebelum mereka mendatangi masalah. Ya, bukan tidak mungkin itu akan menjadi masalah besar bagi Aldrick. Bella sangat sulit ditangani, hingga berakhir gila. "Aku akan mencerit

  • Gairah Paman Sahabatku   116

    Aldrick yang sedang bersantai di hotelnya mendadak seperti kena serangan jantung. Berdegup kencang dengan irat kepala yang hampir putus samgking senangnya. Alice mengirimi pesan akan menemaninya menjenguk Bella yang masih di rawat dirumah sakit. Nut terheran-heran melihat tingkah anak asuhnya itu. Tidak biasanya dia bersikap kekanak-kanakan. Tapi jika menyangkut Alice, semuanya mungkin. Sesekali Nut melaporkan keadaan Aldrick pada ayahnya. Dia memang terlihat cuek, tapi sangat mengkhawatirkan keadaan putranya. Sejak kecil Aldrick ditinggal oleh ibunya yang memilih meninggalkan mereka. Cukup membuat Tuan Beufort frustasi. Karena dia sangat mencintai istrinya itu. Tapi disisi lain, dia tidak dapat menahan keinginan istrinya untuk berpulang di Alaska. Dia sudah menyiapkan kepergiannya dengan sebaik mungkin. Membuat beberapa kenangan yang akan diberikan kepada putra mereka saat dia sudah dewasa. Sayangnya, Beufort tidak dapat menemani istrinya itu karena dia menolak. "Akan terjadi

  • Gairah Paman Sahabatku   115

    Luna membuat rencana baru keesokan paginya, karena Betty kebetulan masuk shift pagi dan akan masuk di mata kuliah setelah sore hari. Alice mengosongkan semua prasangka selama berada di dekat Betty, dia tidak ingin memiliki fikiran buruk terhadapnya. Karena Betty sudah cukup banyak membantunya akhir-akhir ini. Dia hanya ingin berhati-hati saja karena Betty terlihat tidak menyukai kehadiran Luna. Alice menduga Betty cemburu, karena dia tipe orang yang posesif. Jadi sebisa mungkin dia bersikap biasa saja terhadap Luna. Berusaha menampakkan sikap kasihan karena Luna menjadi korban dan dia tidak bisa berbicara lagi. Luna sudah menunjukkan bagaimana ia dapat kabur dari penjara bawah tanah itu. Juga bagaimana kondisi selama ia dikurung disana. Berita kebakaran di sebuah pabrik kertas menjadi topik utama di televisi tiga hari terakhir. Tentu saja sudah dapat ditebak ada apa dibawah sana. Tapi tidak ada laporan terkait penemuan ruang bawah tanah pabrik kertas itu. Dalam cerita Luna, awal

  • Gairah Paman Sahabatku   110

    "ayolah sayang satu ronde lagi" "Tidak, aku sudah lelah ,james" rengek Alice menjauh. "Jangan menolak, atau " "Apa? Aku tidak takut" James mengalah, dia turun dari kasur dan memakai celana jeansnya yang berserakan di lantai. "Siapapun yang menguping di luar sana, masuk sekarang!" Bentak James kesal. Dengan gugup, Gedeon membuka pintu sedikit. Hanya tangannya saja yang masuk, memegang ponsel hitam mirip walkie talkie. James berdecak, "masuk saja Ge, apa kau mau aku yang berjalan kesana?" "Ma..maf bos, tapi aku takut nona Alice belum siap" ucap Gedeon gugup dari balik pintu yang ikut bergetar. Entah guncangan dari tawa yang ditahan atau gemetar karena takut karena ketahuan menguping. Alice berjalan mencak-mencak ke arah pintu, membukanya lebar-lebar sambil berkacak pinggang. "Apa yang kau maksud aku belum siap?" Mata Alice melotot lebar-lebar, seakan ingin menelan Gedeon bulat-bulat. Terdengar suara gelak tawa dari balik dinding, diiringi suara saling puk

  • Gairah Paman Sahabatku   114

    Keesokan paginya, Luna sudah bangun lebih dulu. Dia sudah merapikan kamar dan memasak sarapan untuk mereka bertiga. Itu salah satu bentuk terima kasihnya pada Alice yang masih mau menerimanya dan bersikap sangat baik. Betty masih cuek terhadap Luna. Dia tidak tertarik untuk mengetahui perjalanan Luna hingga sampai bertemu Alice. Pagi itu hingga siang harinya, mereka belajar bersama untuk beberapa ujian yang akan di laksanakan di akhir semester ituAlice dapat dengan mudah memahami semua pembelajaran berkat ringkasan yang dibuat oleh Argus. Dia akan berterima kasih setelah mereka selesai. Luna hanya diam memperhatikan. Terutama gerak gerik Betty yang biasa saja. Meski begitu, Luna tidak memiliki sama sekali kepercayaan padanya. Mereka sama-sama bekerja sebagai pemburu. Dan hidup dengan uang hasil menjual tangkapan mereka. Tapi Luna sudah merasakan akibat fatal dalam hidupnya. Bahkan kabar belakangan yang ia dapatkan bahwa, ayah yang membesarkannya ternyata bukanlah ayah kandungny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status