Compartilhar

Bab 138. Albert Panik

Autor: Kak Gojo
last update Última atualização: 2025-11-05 20:44:23

Sore itu, Valeria terpaksa pergi ke supermarket dan pasar tradisional untuk membeli bahan-bahan untuk hidangan makan malam nanti.

Tak lama, ia pun kembali dengan tangan penuh. Ia menaruh semua barang belanjaannya di lantai dapur lalu menarik napas sebanyak-banyaknya.

“Ah sial! Aku harus masak semua bahan ini?! Yang bener aja?!” gerutunya. “Apa dia gak bisa nyewa chef? Atau pesan catering gitu? Kenapa harus ngerepotin aku sih?!”

Tapi mau diapa, sekuat dan senyaring apapun Valeria mengomel, tetap saja Elyssa tak mendengarnya. Kalaupun mendengar, Elyssa juga tidak akan peduli.

Pada akhirnya, Valeria hanya bisa pasrah sembari menjalankan tugasnya sebagai seorang ART.

****

Albert pulang agak telat, tepat pukul enam sore. Ia masuk dengan jas yang sedikit kusut, berharap bisa langsung membersihkan diri dan meminta Elyssa melayaninya nanti.

Dan kali ini, Albert bertekad untuk mencari cara bagaimana agar Elyssa tidak menolaknya lagi, seperti halnya kemarin malam. Karena Albert sudah tak tahan
Continue a ler este livro gratuitamente
Escaneie o código para baixar o App
Capítulo bloqueado
Comentários (1)
goodnovel comment avatar
Emak Chua Aya
mampus dah si albert.........
VER TODOS OS COMENTÁRIOS

Último capítulo

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 161. Menyaksikan Kehancurannya

    Sementara itu, di kamar hotel, Elyssa duduk di sofa di samping Sean, seraya memegang sebuah iPad yang menampilkan live feed dari kamera keamanan di Grand Ballroom.Suasana di ballroom yang tadinya elegan dan tenang kini berubah kacau. Teriakan histeris Valeria, wajah merah padam Howard, dan kepanikan Albert menjadi tontonan utama di layar.Elyssa menatap layar itu sembari menyunggingkan senyum tipis, merasa puas."Aku gak nyangka Valeria seberani itu," gumam Elyssa. "Setelah dia diusir, aku pikir dia akan menyerah.""Wanita yang putus asa akan bersedia melakukan apa saja," jawab Sean, tangannya mengusap bahu Elyssa pelan. "Dia tau ini kesempatan satu-satunya untuk mempermalukan Albert.”Elyssa menarik napas panjang, ekspresinya berubah saat teringat percakapannya dengan Valeria semalam.Saat Valeria sudah berkemas dan hendak keluar dari rumah mewah itu. Elyssa kembali menghampiri.Elyssa memberikan penawaran pada wanita itu. Ia

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 160. Sebuah Pengakuan

    Itu adalah Valeria.Valeria berdiri di ambang pintu, menunjuk Albert dengan jari gemetar, air mata membanjiri wajahnya.Albert terpaku di kursinya, jantungnya seolah berhenti berdetak. Semua darah serasa ditarik dari kepalanya. Ia tidak menyangka Valeria, wanita yang ia buang dan ia ancam, berani melakukan hal gila ini.Di meja utama, Howard langsung berdiri, wajahnya memerah padam menahan amarah yang meledak. Ia melihat sekeliling di mana semua kamera wartawan yang tadinya fokus pada Howard dan Tatiana kini berbalik dan memotret Albert dan Valeria secara gila-gilaan."Siapa yang mengizinkan wanita gila ini masuk?!" teriak Howard, suaranya menggelegar. “Penjaga! Bawa dia keluar!”Tatiana, di samping Howard, menutup mulutnya dengan tangan, wajahnya langsung pucat pasi, bahkan riasan tebalnya tak mampu menutupi kepanikannya.Valeria berjalan terhuyung, seolah didorong oleh keputusasaan, langsung menuju Albert."Kau berjanji akan menikahiku dan menjadikan aku ratumu! Tapi apa?! Kau tega m

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 159. Pengacau Acara

    "Tepat sekali. Itu sebabnya aku bergerak cepat, Sayang," sahut Sean. "Aku tau, begitu kamu muncul sebagai istri yang patuh di acara ini, Albert akan menganggapmu bodoh dan lengah. Dia dan Howard sudah merencanakan segalanya, menyewa anak buah, bahkan membayar pramusaji untuk menumpahkan minuman. Semua itu agar orang tuamu keluar dari venue dan mudah diculik di lorong."Sean kemudian menunjuk ke arah sudut layar tablet, di mana terlihat live feed dari sebuah kamera tersembunyi yang menampilkan empat pria yang masih tak sadarkan diri di dalam mobil dan dalam perjalanan menuju kantor polisi.“Lihat ini, Sayang. Mereka adalah anak buah bayaran ayah mertuamu. Mereka sedari tadi sudah mengamati gerak-gerik orang tuamu dari awal acara.”Elyssa menjatuhkan tablet itu ke sofa, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia tidak menyangka suaminya akan serendah dan sekejam itu, padahal kondisinya kemarin sangat mengenaskan.“Berani-berani

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 158. Termakan Sandiwara

    "S-sean? Kamu... kamu kenapa bisa ada di sini?" Suara Elyssa tercekat, dipenuhi kejutan, kekhawatiran, dan kelegaan yang campur aduk.Mata Sean tajam dan penuh ketegasan. Ia tidak membuang waktu. "Ikut aku, Elyssa."Sean mencengkeram lengan Elyssa, menariknya menuju sebuah kamar hotel di lantai yang sama.Elyssa meronta, menolak keras. "Gak! Aku gak bisa! Orang tuaku diculik, Mas! Kita harus kejar mereka!" Wajahnya terlihat panik luar biasa.Sean memaksa langkahnya, seraya berbisik tajam, "Tenang, Elyssa! Tenang! Orang tuamu tidak diculik! Empat pria berjas hitam yang kamu lihat itu adalah anak buahku."Tubuh Elyssa langsung membeku. Ia menatap Sean dengan mata melebar, dilanda kebingungan hebat. "Apa? Maksudmu... tapi kenapa harus begini, Mas?" tanyanya, suaranya tercekat.Sean menarik napas cepat, matanya kembali menoleh ke lorong untuk memastikan keamanan. "Albert bergerak. Aku tau dia tidak akan bisa menahan diri. Aku mendengar semuanya

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 157. Misi Rahasia

    Saat berada di panggung, Elyssa memastikan gaun maroon-nya terlihat sempurna di bawah lampu. Ia berdiri tegak di samping Albert."Albert dan Elyssa adalah bukti nyata regenerasi keluarga Han," lanjut Howard. "Kami bangga pada mereka. Dan kami berharap, mereka bisa menjaga keharmonisan ini selama bertahun-tahun ke depan, seperti kami."Tatiana, yang berada di tengah panggung, hanya tersenyum tipis. Sorot matanya tetap kosong, namun riasan tebalnya berhasil menutupi luka sayatan di pipinya.Lalu, tibalah momen bersulang.Semua tamu berdiri. Howard memimpin, mengangkat gelas champagne-nya tinggi-tinggi."Untuk 32 tahun pernikahan yang penuh berkah, untuk masa depan cemerlang keluarga Han dan untuk kesuksesan kita semua! Cheers!"Semua tamu membalas, "Cheers!"Elyssa tersenyum ke arah kamera yang menyorotinya, lalu menyentuhkan gelasnya pada Albert, Tatiana, dan Howard, berturut-turut.‘Cih. Kel

  • Gairah Panas Sahabat Suamiku   Bab 156. Panggung Sandiwara

    Tepat pukul 09.45 WIB, dua mobil mewah hitam memasuki area drop-off Hotel Grand Hyatt Jakarta. Pasangan pertama yang turun adalah Albert dan Elyssa. Tak lama kemudian di susul oleh Howard dan Tatiana dengan mobil terpisah.Albert dan Elyssa langsung memainkan peran mereka.Di Grand Ballroom Foyer yang dipenuhi cahaya lampu gantung kristal raksasa dan aroma mawar putih, Elyssa tersenyum sempurna dengan bibirnya yang merah merekah. Ia menggandeng Albert erat, berinteraksi dengan setiap tamu yang menghampiri, memancarkan citra pasangan muda yang bahagia dan harmonis.“Apa kabar kalian berdua?”“Baik.”“Astaga, Elyssa. Kamu makin cantik saja.”“Haha. Terima kasih.”"Albert juga makin tampan saja! Kalian berdua memang pasangan serasi!" puji salah satu kolega.Elyssa dalam hati, 'Mit amit jabang bayi!! Jauhkan aku dari musibah ini!'Sementara itu, Howard segera menarik T

Mais capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status