Share

Season 2 : Bab 235

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-05-20 21:00:10

Setelah pidato dan pembuktian bahwa Lavine adalah seorang Zero, seketika itu Lavine pun menerima banyak ucapan selamat, permohonan maaf, dan pujian-pujian yang terdengar begitu indah di telinganya.

Yah... mirip seperti para penjilat.

Namun, lavine sendiri tidak bisa bertindak frontal dan berbicara semaunya.

“Tuan Lavine, saya benar-benar meminta maaf karena begitu lepaskan dari tadi. Nama Zero telah saya anggap sebagai simbol dari kebanggaan. Jadi, rasanya berat sekali jika ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Zero tanpa ada pembuktian,” ucap salah satu tamu undangan dengan ekspresinya yang terlihat cukup tulus.

Yang selain juga mengucapkan hal yang sama.

“Tidak masalah. Saya sendiri memahami situasinya,” balas Lavine.

Elle yang berada di samping Lavine tersenyum. Melihat Lavine memiliki kepercayaan diri seperti sekarang ini membuat perasaan khawatir dan g
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 236

    Dari kejauhan, Rayn terus memperhatikan Lavine dan Elle. Matanya tajam, penuh bara. Ia berdiri diam di antara para tamu, tapi pikirannya berkecamuk hebat. Senyuman-senyuman yang ditujukan kepada Lavine, pujian-pujian yang terus mengalir, semua itu terasa seperti hinaan yang menusuk harga dirinya. “Sejak kapan dia bisa seperti ini? Kenapa dia jadi lebih dari aku?” batinnya mendidih. Dia adalah anak sah Ramon, pewaris resmi. Ia tumbuh dengan semua fasilitas, pendidikan terbaik, dan lingkungan yang eksklusif. Tapi malam ini, semua sorotan justru tertuju pada adik tirinya, Lavine. Seorang anak dari perempuan rendahan yang dulu bahkan tidak dianggap oleh keluarga.Kenapa bisa begini?Kenapa dunia justru begitu baik pada anak seorang rendahan? Dan yang lebih menghinanya lagi ternyata Lavine adalah Zero, seniman yang paling fenomenal yang selama ini dielu-elukan. Bahkan Rayn sendiri sempat mencoba membeli salah satu luk

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 235

    Setelah pidato dan pembuktian bahwa Lavine adalah seorang Zero, seketika itu Lavine pun menerima banyak ucapan selamat, permohonan maaf, dan pujian-pujian yang terdengar begitu indah di telinganya. Yah... mirip seperti para penjilat. Namun, lavine sendiri tidak bisa bertindak frontal dan berbicara semaunya. “Tuan Lavine, saya benar-benar meminta maaf karena begitu lepaskan dari tadi. Nama Zero telah saya anggap sebagai simbol dari kebanggaan. Jadi, rasanya berat sekali jika ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Zero tanpa ada pembuktian,” ucap salah satu tamu undangan dengan ekspresinya yang terlihat cukup tulus. Yang selain juga mengucapkan hal yang sama. “Tidak masalah. Saya sendiri memahami situasinya,” balas Lavine. Elle yang berada di samping Lavine tersenyum. Melihat Lavine memiliki kepercayaan diri seperti sekarang ini membuat perasaan khawatir dan g

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 324

    Begitu nama Zero dipanggil untuk naik ke podium, semua mata menatap ke arah panggung dengan penuh antusias dan antisipasi. Namun yang mengejutkan, bukan sosok asing dengan pakaian formal atau wajah yang misterius yang melangkah maju seperti penampilan Zero biasanya. Justru Lavine, pria yang sejak awal dicemooh dan dianggap tidak pantas, bangkit dari tempat duduknya di barisan depan dan berjalan perlahan menuju ke podium. Kebisuan seketika menyelimuti ruangan itu. Bisik-bisik mulai terdengar, makin lama makin riuh. “Apa-apaan ini?” “Apa yang sedang dia lakukan di sana?” “Itu Lavine, bukan? Pria sampah itu. Kenapa dia yang maju ke sana?” “Jangan bilang dia benar-benar Zero?” “Ah, itu jelas tidak mungkin!” Ramon dan Rayn yang duduk tak jauh dari panggung mengepalkan tangan mereka dengan kuat.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 323

    Suara Ramon menggema di seluruh galeri, tajam dan tanpa sedikit pun keraguan. Ia melangkah maju satu langkah, menatap langsung ke arah Lavine, lalu berkata dengan suara lantang yang membuat semua tamu menghentikan napas mereka “Anda semua menjadi saksi ku hari ini. Dengarkan baik-baik! Mulai hari ini, aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Lavine! Apa pun yang terjadi padanya di masa depan, baik atau buruk, tidak ada sangkut pautnya denganku. Tidak ada lagi ikatan darah. Tidak ada lagi ikatan keluarga di antara kami.” Orang-orang di sana pun kompak terdiam. Bisik-bisik yang sebelumnya beredar kini sepenuhnya berubah menjadi keheningan penuh perhatian. Suara musik latar di galeri bahkan terasa tidak terdengar, seolah seluruh ruangan membeku dalam satu momen dramatis. “Jangan pernah lagi mencatut namaku dalam situasi apapun. Jangan pernah lagi mengaku sebagai anakku. Karena kau... bukan siapa-siapa mu lagi,” lanjut Ramon dengan dingi

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 322

    Langkah Elle mantap memasuki gedung galeri, suara hak sepatunya menggema lembut di lantai marmer. Seperti biasa, aura elegan dan wibawa yang mengiringi kehadirannya berhasil menyita perhatian banyak tamu. Namun, kali ini ada yang agak berbeda. Elle hanya datang sendiri. Setelah hubungannya dengan Lavine terkuak, gadis itu justru datang tanpa Lavine di sisinya, seolah diam-diam membenarkan rumor yang selama ini bergulir bahwa hubungan mereka sedang berada di ujung tanduk. Gaun malam berwarna gelap yang membalut tubuhnya menambah kesan dingin dan tegas. Namun, senyuman sopan tetap ia berikan kepada tamu-tamu yang menyapanya, seolah tidak ada yang salah. Tatapan penuh tanya, bisikan-bisikan lirih, dan pandangan yang mencoba menebak-nebak alasan Lavine tidak terlihat bersamanya, semuanya tidak ia hiraukan. Elle terus berjalan, memba

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 321

    Lavine menyandarkan punggungnya ke sofa dengan santai, satu tangan memegang ponsel yang masih terhubung dengan panggilan dari Ramon. Di seberang sana, suara Ramon terdengar meninggi, penuh kemarahan dan kekecewaan yang tidak terbendung lagi. “Aku sudah berikan aset, uang, bahkan dukungan di belakang layar untukmu, Lavine! Dan sekarang kau bilang tidak bisa membantuku masuk ke galeri Zero? Setidaknya hubungi William, atau hubungi Elle! Mereka bisa mengatur satu undangan untukku, kan?!” Lavine terkekeh pelan, nadanya dingin namun tenang. “Ayah pikir setelah berita-berita busuk yang beredar soal aku, mereka akan begitu saja membuka pintu untuk orang yang masih keluarga ku? Ayah terlalu percaya diri sekali. Keluarga Elle tidak bisa Ayah perlakukan seperti anak buah Ayah sendirian.” “Jangan main-main denganku, Lavine!” bentak Ramon. “Kalau kau tidak bisa memberi manfaat, maka semua yang kuberika

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 320

    Rayn berdiri mematung, rahangnya mengeras saat mendengar pengakuan Ramon barusan. Kata-kata ayahnya itu terasa seperti tamparan keras yang menghantam sisi kepalanya. “Ayah memberikan aset… dan uang… untuk pria brengsek itu?” tanyanya dengan suara serak, matanya menatap Ramon tajam penuh luka. Ramon menghela napas berat, tidak menampik. “Itu juga demi kelangsungan hubungan bisnis kita dengan keluarga Elle. Demi masa depan kita juga, Rayn. Itulah kenapa harusnya kau tidak mengusik Lavine dulu!” Rayn mengepalkan tangannya begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih. “Masa depan siapa? Masa depanku, atau masa depan dia?” Suaranya bergetar, antara kemarahan dan rasa terbuang yang tak mampu ia bendung. “Jadi, Ayah sudah memilih dia. Anak haram yang bahkan tidak tumbuh di rumah ini. Ayah pikir dia lebih pantas dari pada aku yang anak sah di keluarga ini?” “Rayn, jangan—” “Aku ini anak kandung Ayah, aku anak sah!” seru Rayn, matanya berkaca-kaca. “Bukan dia! Tapi sekarang Ayah bahk

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 319

    Berita tentang Lavine semakin meluas dan tidak terkendali. Foto dirinya saat tengah duduk di kafe outdoor, mengenakan pakaian santai, menikmati semangkuk mi instan cup sambil merokok tersebar luas di media sosial. Banyak akun anonim maupun publik ikut menyebarkan gambar itu disertai narasi yang menyudutkan dan menghina. Komentar-komentar tajam dan menyudutkan mengalir deras di kolom tanggapan. “Inikah pria yang melamar gadis konglomerat bernama Elle? Makan mi instan di kafe dan merokok seolah hidup tidak punya arah.” “Dia berpenampilan seperti preman. Bahkan aku sampai tidak berani menebak kapan dia terakhir mandi.” “Dasar pria pemalas! Mau hidup enak dengan menumpang ke perempuan kaya! Dia benar-benar tidak tahu malu.” “Pantas saja wajahnya tidak pernah muncul di acara besar, ternyata dia tidak punya apa-apa.” Lavine dijuluki dengan berbagai sebutan kasar, sampah masyarakat, penumpang kelas elit, pengangguran tampan, hingga manipulator cinta. Banyak yang menuduhnya mendek

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 318

    Lavine sedang duduk santai di balkon apartemennya bersama Elle, menyeruput teh hangat dari cangkir putih polosnya. Udara pagi itu sejuk, suasananya pun begitu tenang hingga detik Elle menyodorkan ponselnya ke arah Lavine. “Jangan terlalu santai. Ini… kau lihat sendiri,” ucap Elle pelan, namun jelas terdengar serius. Lavine menerima ponsel itu tanpa banyak curiga, namun begitu matanya menangkap judul berita di layar, tubuhnya refleks tersentak. Teh yang baru saja masuk ke mulutnya langsung disemburkan ke udara, nyaris mengenai meja kecil di depan mereka. Brep...! “Apa-apaan ini?” serunya, nyaris tidak percaya dengan apa yang dibacanya. “Wah, aku jadi artis, ya?” “Lavine, Tunangan Elle yang Tidak Layak, Latar Belakang Miskin dan Tak Diketahui!” “Elle dari Keluarga William Menerima Lamaran dari Sampah Sosial?” Kalimat demi kalimat yang terpampang di artikel itu menghujam sepe

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status