Share

182. Perintah

Author: NARA
last update Last Updated: 2025-09-19 22:17:21

Mama Riri dan juga Papa Rey yang sedang menonton televisi di ruang tengah, kini saling pandang. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lebih lima belas menit, namun Romi, sang putra, belum juga pulang. Padahal, menurut Pak Ruslan, supir keluarga mereka, Romi akan pulang sekitar jam sembilan.

Raut wajah Mama Riri mulai terlihat cemas. Jemarinya tidak berhenti mengetuk meja kecil di samping sofa. Sementara Papa Rey berusaha menenangkan diri, meski hatinya juga sedikit resah.

"Pa," ucap Mama Riri pelan, namun penuh keraguan. "kenapa mama berpikir, Romi itu tidak sedang ada urusan pekerjaan, tapi dia sedang menemui Wilona."

Papa Rey menoleh, menatap istrinya dengan tatapan yang ingin menepis kecemasan itu. "Ma, putra kita sudah berubah. Kalau dia masih mengharapkan Wilona, tentu Devi, menantu kita itu, tidak akan hamil. Kamu tahu, Devi sedang mengandung cucu kita. Itu bukti Romi sudah ikhlas melupakan masa lalunya."

Namun, Mama Riri menggeleng pelan. "Tapi kenapa Romi belum juga pulang, P
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Richardus Widodo
Romi main sandiwara?
goodnovel comment avatar
Bundanya Khaliza
semoga segera terbongkar
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Sahabat Suamiku   206. Gugurkan Saja

    Rama menoleh pada Devi, dan langsung membawanya ke dalam pelukannya. Tidak ingin membiarkan Devi melihat pemandangan yang menjijikkan diatas tempat tidur itu."Mas Romi." Tangis Devi semakin kencang. Pengkhianatan sang suami yang dilihatnya, membuat hati Devi benar-benar hancur. Cinta Devi yang begitu besar pada sang suami, ternyata tidak sama sekali mendapat balasan. Yang ada malah mendapat pengkhianatan yang kini menghancurkan hatinya berkeping-keping."Kenapa seperti ini Mas, kenapa? Apa salahku." Di sela-sela isak tangisnya, Devi terus meratapi nasibnya, mencintai seseorang yang ia kira sudah selesai dengan masa lalunya, tapi ternyata ia salah besar.Tanpa sadar, Rama yang masih memeluk Devi, tiba-tiba menitikan air mata. Ia paham benar apa sedang Devi alami.Rama segera menghapus air matanya, saat menyadari Devi tidak lagi bersuara dan tangisnya hilang, lalu badannya lunglai. Jika Rama tidak memeluknya, pasti Devi telah jatuh, karena ia kini jatuh pingsan.Dengan segera, Rama me

  • Gairah Sahabat Suamiku   205. Sudah Sepantasnya

    "Jangan hubungi aku!" suara Romi dari balik sambungan ponsel Devi menggema memenuhi ruang makan. Devi sengaja mengaktifkan pengeras suara saat menghubungi sang suami, karena sejak tadi ia gelisah, Romi belum pulang padahal sudah lewat jam makan malam.Namun, saat sambungan ponselnya terhubung, Devi tidak menyangka sang suami, akan mengatakan kata yang begitu menyakitinya."Mas, aku menghubungi kamu hanya ingin menanyakan dimana kamu sekarang?" tanya Devi, coba untuk menahan getaran suaranya, karena ucapan ketus dari Romi."Bawel banget jadi istri!" Romi membalas ucapan Devi dengan sangat ketus.Devi sontak menatap Mama Riri, Papa Rey, dan Rama yang sedang duduk di kursi makan bersamanya. Ketiganya pun refleks memandang Devi balik, ekspresi mereka jelas menunjukkan keterkejutan sekaligus amarah mendengar kata-kata Romi.Rama yang duduk tidak jauh dari Devi langsung bangkit, wajahnya memerah menahan emosi, ia benar-benar tidak suka dengan ucapan adiknya pada Devi. "Berikan ponselmu pad

  • Gairah Sahabat Suamiku   204. Masa Bodo

    Lio menautkan kening, sebelum meminum kopi yang sudah berada di tangannya.Karena kopi tersebut, bukan jenis kopi yang sering ia minum.Membuat Lio kembali menaruh kopi tersebut, dan tidak jadi meminumnya."Dasar bodoh." Lio mengumpat, yang di tujukan pada Romi, karena office Boy yang mengantar kopi tersebut bilang, jika sahabat dan juga asistennya itu yang membelikan kopi untuknya.Bergegas Lio mengambil ponselnya, untuk menghubungi Romi, ingin menanyakan bisa bisanya dia membelikan kopi yang salah.Namun, belum juga Lio menekan nomor ponsel Romi.Tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, dan Romi masuk ke dalam.Tatapan tajam langsung Lio tunjukkan pada Romi."Maaf, aku kembali lebih lama. Tadi di dokter kandungan Devi, banyak sekali pasien." jelas Romi, harusnya masuk kerja tepat setelah makan siang, tapi sekarang sudah lewat waktu yang seharusnya.Lio tidak mempermasalahkan hal itu, tentu saja ia tidak menanggapi ucapan dari Romi.Yang ada Lio langsung menanyakan tentang kopi yang t

  • Gairah Sahabat Suamiku   203. Tergila-gila

    "Tolong aku, perut aku sangat sakit, tolong." Wilona terus meringis sambil menekuk tubuhnya, tangannya menekan-nekan perut seolah benar-benar kesakitan. Padahal dalam hati ia tertawa puas atas bakat aktingnya sendiri. Jika ini sinetron, ia yakin sudah menang penghargaan sebagai aktris terbaik.Apa pun akan Wilona lakukan demi mendapatkan Lio. Ia tidak peduli pria itu sudah menikah dan sangat mencintai istrinya. Yang Wilona tahu hanya satu, Lio kaya raya. Dan kekayaan sebesar itu hanya pantas dimiliki olehnya, bukan oleh perempuan seperti Lili. Apalagi kondisi keuangan Wilona sedang sekarat. Utang menumpuk, kartu kredit diblokir, dan perusahaannya di ambang kehancuran. Jika tidak segera mendapatkan atm berjalan seperti Lio, bisa-bisa ia benar-benar tidur di jalan.Ketika melihat Lio berjalan mendekat, Wilona langsung menyembunyikan senyum liciknya. Ia yakin sandiwara ini berhasil. Ia bahkan sudah membayangkan Lio akan panik, mungkin akan menggendongnya ke rumah sakit, atau setidaknya m

  • Gairah Sahabat Suamiku   202. Mantra Pemikat

    Karena ancaman sang istri, Lio akhirnya memberitahu. Jika Romi dan juga Wilona kembali menjalin hubungan.Namun, Lio tidak memberi tahu kenyataannya, jika Romi dan juga Wilona telah tidur bersama dan bercinta. Tentu saja hal itu membuat Lili geram, karena Romi berani memainkan sahabatnya. "Bajingan sekali dia," kesal Lili."Sayang, katanya aku tidak boleh berkata kasar. Tapi kamu berkata kasar," Lio mengingatkan sang istri, dimana Lili tidak pernah berkata kasar, tapi kali ini, istrinya tersebut berkata kasar.Lili langsung memukul pelan mulutnya sendiri. "Ya ampun, aku khilaf." ucapnya menyesali. "Dan itu semua karena Romi, sayang." Kata Lili. Lio tersenyum melihat ekspresi sang Isrti."Aku harus memberi tahu Devi, sayang. Ini tidak bisa di biarkan." ujar Lili, merasa kesal. Padahal bukan suaminya yang berkhianat, tapi ia seolah merasakan apa yang Devi rasakan, jika sahabatnya itu tahu tentang kenyataannya.Tentu saja Lili harus memberi tahu Devi sang sahabat, karena Romi telah men

  • Gairah Sahabat Suamiku   201. Membujuk

    Lio dan Lili kini saling pandang, keduanya sama-sama terkejut ketika melihat sosok Bela datang ke rumah mereka. Padahal, pesta gender reveal baru saja selesai, para tamu undangan pun sudah pulang satu per satu. Tidak ada yang menyangka, terutama Lili, bahwa Bela akan muncul di depan rumah mereka tanpa undangan, seolah-olah membawa sesuatu yang tidak baik.Bela berjalan mendekati keduanya dengan wajah penuh kesungguhan. Melihat itu, Lio refleks berdiri tegak di depan Lili, seperti ingin melindungi istrinya dari kemungkinan bahaya. Ia tahu, Bela tidak pernah datang tanpa maksud tersembunyi, dan selama ini perempuan itu memang kerap menyimpan niat buruk terhadap sang istri."Apa aku boleh bicara pada kalian?" tanya Bela."Tidak, pergi dari sini!" ucapnya tegas, tidak ingin berkompromi dengan orang yang berniat jahat pada istrinya. Lalu ia menoleh ke arah penjaga rumah yang berdiri tidak jauh dari sana. "Pak, kemarilah!"Penjaga rumah segera menghampiri majikannya tersebut. "Iya, Pak. Ada

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status