Beranda / Romansa / Gairah Sahabat Suamiku / 30. Pijat Plus-plus

Share

30. Pijat Plus-plus

Penulis: NARA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 06:19:53

"Selamat malam, Zi," sapa Papa Renan sambil mengukir senyum ramah.

"Ma… malam, Pa," jawabnya gugup, hampir tersedak kata-katanya sendiri. Tak pernah ia menyangka malam ini kedua mertuanya akan datang secara tiba-tiba.

Bagaimana jika mereka tahu… bahwa di rumah ini, saat ini, ada Bela?

"Apa mama dan papa boleh masuk?" tanya Mama Rina, menyusul langkah suaminya. Senyum lembut menghiasi wajahnya, tapi bagi Zian, senyum itu seperti lampu sorot yang mengarah langsung ke kesalahannya.

"Oh, ya… si… silakan masuk, Ma, Pa," jawab Zian tergagap. Ia mencoba mengukir senyum seramah mungkin, meski perasaannya benar-benar kalut.

Sambil menutup pintu, tatapan Zian langsung menyapu ruang tamu dan area sekitar, mencari-cari keberadaan Bela. Tapi perempuan itu tak tampak di mana pun. Tidak di dapur, tidak di ruang makan. Bahkan bayangannya pun tidak ada. Hatinya sedikit lega.

"Ma, Pa, silakan duduk," ujarnya cepat, mencoba mengalihkan perhatian mereka. Ia mempersilakan keduanya duduk di sofa empuk berw
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
NARA
biasa laki-laki kak, lain di mulut lain di hati
goodnovel comment avatar
NARA
namanya juga laki-laki kak, sekarang ngomong apa besok udah lain
goodnovel comment avatar
Juhaina R
wkwkwk Jian jadi plin-plan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Sahabat Suamiku    44. Membandingkan

    Lio kembali mengirim pesan pada Lili.[Aku hitung sampai tiga tidak keluar, jangan salahkan aku masuk dan buat kamu mendesah, satu]Lili langsung menatap layar ponselnya dengan jengkel, tapi cepat-cepat membalas.[Iya, aku keluar]Ia menghela napas berat, lalu melangkah menuju pintu rumah orang tuanya dengan hati-hati. Ia tahu benar, kalau kedua orang tuanya tahu ia keluar, apalagi menemui Lio, pasti akan muncul pertanyaan yang sulit ia jawab.Begitu membuka pintu, Lili menyipitkan mata ke arah luar. Malam ini cukup sunyi, hanya suara jangkrik dan sesekali deru motor lewat yang terdengar.Di seberang jalan, terlihat Lio bersandar santai di bodi mobilnya. Ia melambaikan tangan dengan senyum lebar.Namun, Lili tidak menggubris lambaian itu. Ia melangkah cepat, dengan langkah hati-hati, menyeberang jalan dan mendekati Lio."Kirain kamu tidak mau keluar. Tadi aku serius loh, mau masuk dan bikin kamu mendesah." Ucap Lio sambil menyeringai.Lili menatapnya datar. Ia sudah terlalu lelah untu

  • Gairah Sahabat Suamiku    43. Tidak Peduli Pada Batasan

    Lio akan mengingat seumur hidupnya, makan malam pertamanya bersama perempuan yang begitu ia cintai, dan juga kedua orang tua perempuan itu. Suasana hangat dan kekeluargaan begitu terasa, meski meja makan mereka sederhana, tidak ada lilin atau anggur mewah seperti dalam kehidupan Lio, tapi ada percakapan yang membuat waktu seolah berhenti.Bagi Lio, ini adalah malam yang berharga. Bukan hanya karena ia bisa semakin dekat dengan orang tua Lili, tapi karena ia bisa duduk tepat di hadapan perempuan yang selama ini terus menghantui pikirannya, perempuan yang sudah menjadi milik orang lain dan kini perlahan-lahan ingin ia rebut, sekuat tenaga, dengan segala cara.Sebaliknya, Lili duduk kaku. Tangannya sibuk memotong ayam di piring, tapi pikirannya tidak di situ. Suara-suara tawa di sekeliling meja seperti gema yang mengganggu. Setiap kali Lio bicara, ia harus menahan diri agar tidak berdiri dan pergi dari ruangan itu. Perasaan bersalahnya masih segar, masih terasa berat, karena ia tahu bena

  • Gairah Sahabat Suamiku    42. Ingat Pesan Terakhir

    "Apanya yang tidak mungkin?" tanya Mama Rina pada sang putri, matanya menyipit, menangkap gelagat aneh dari Lili. "Apa kamu kenal Lio juga?" lanjutnya, ingin tahu.Lili sontak menggeleng cepat. "Tidak Ma, aku tidak kenal," jawabnya singkat, sambil mencuri pandang ke arah Lio yang tampak santai berbicara dengan Papa Renan. Lio terlihat begitu nyaman seolah bagian dari keluarga mereka."Kalau begitu kenalan dulu sama Lio," ucap Mama Rina sambil menarik tangan Lili."Tidak usah, Ma." Lili buru-buru menolak dan hendak berbalik menuju kamarnya. Tapi lengannya ditahan Mama Rina."Tidak sopan, Lili. Lio itu donatur tetap di panti asuhan tempat papa kamu bantu-bantu di sana," jelas Mama Rina, matanya menyiratkan teguran, dan menarik lengan putrinya tersebut mendekati Lio."Lio, ini putri kami, namanya Lili." ucap mama Rina memberi tahu."Iya, Lili satu-satunya anak kami," sambung papa Renan bangga, tak menyadari ketegangan di wajah putrinya.Lili tidak mau menatap pada Lio, disaat Lio terus

  • Gairah Sahabat Suamiku    41. Akrab

    Lili bangkit dari duduknya dan berpamitan pada mama Feli. "Maaf, aku harus pergi," ucapnya singkat, lalu segera melangkah cepat, berharap bisa menghindari Lio yang baru saja masuk dari pintu pertama kafe.Ia mempercepat langkah menuju pintu kedua kafe tersebut, berharap Lio tidak sempat menyusulnya. Tapi harapannya sirna saat suara langkah kaki cepat terdengar dari belakang. Lio berhasil mengejarnya dan langsung menarik tangan Lili, membuat tubuhnya membentur dada bidang pria itu.Lili terkesiap, berusaha melepaskan diri, namun sebelah tangan Lio yang kekar sudah melingkar di pinggangnya, menahan tubuhnya agar tidak bergerak."Lepas!" desis Lili dengan nada tajam."Kenapa kamu tidak masuk kerja, hah?" tanya Lio, matanya menatap lekat wajah Lili yang berusaha menghindari tatapannya."Untuk apa aku masuk kerja, kalau di kantor aku cuma jadi pajangan?" balas Lili sengit.Lio tersenyum, bukan mengejek, tapi seolah membenarkan. Memang benar ia mempekerjakan Lili sebagai sekretarisnya bukan

  • Gairah Sahabat Suamiku    40. Terus Mendesah

    Hati Lili merasa lega, karena prasangka buruknya tentang sang suami tidak terbukti. Ia telah datang ke kantor Zian, melihat langsung bahwa sang suami sedang mengadakan rapat, dan tidak ada tanda-tanda perselingkuhan seperti yang ditakutkannya. Hanya firasat kosong yang terlalu dibesar-besarkan oleh pikirannya sendiri. Namun, rasa lega itu belum sepenuhnya meredakan kegundahan hati Lili. Ia masih ingin menenangkan diri. Maka setelah dari kantor suaminya, Lili memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe. Kafe tempat ia biasa bertemu dengan Devi, sahabat baiknya. Ia yakin, berbicara dengan Devi akan membuat pikirannya lebih jernih. Sesampainya di kafe, Lili menyalakan ponselnya yang sejak pagi ia matikan. Seketika notifikasi masuk beruntun, puluhan panggilan tak terjawab dan pesan dari Lio, sahabat Zian sekaligus pria yang akhir-akhir ini terlalu sering hadir dalam hidupnya. Lili mengabaikan semuanya, bahkan ketika nama Lio berkali-kali muncul di layar ponsel. Ia hanya memandangi layar ta

  • Gairah Sahabat Suamiku    39. Liburan

    Langit siang itu mendung, seolah mencerminkan perasaan Lili yang berkabut oleh kegelisahan. Perasaannya terus diganggu oleh firasat yang aneh, sebuah bisikan hati yang tak mampu ia abaikan. Sesuatu tentang suaminya, Zian, terasa tidak beres. Terutama sejak ia melihat pesan singkat dari wanita bernama Bela di ponsel Zian tadi pagi. Lili memutuskan untuk tidak masuk kerja dan pergi mengikuti Zian. Panggilan dari Romi dan Lio ia abaikan. Bahkan ia mematikan ponselnya, seolah ingin memutuskan hubungan dari siapa pun kecuali tujuan utamanya, Zian. Dengan langkah cepat dan hati yang tak menentu, ia turun dari ojek online tepat di depan sebuah ruko besar bertingkat tiga. Bangunan itu tampak baru, dengan cat abu-abu modern dan kaca-kaca besar yang memantulkan langit kelabu. Inilah kantor baru Zian, tempat usahanya yang kini mulai ia bangun kembali. Lili menatap ruko itu sejenak, mengumpulkan keberanian sebelum melangkah masuk. Di dalamnya, orang-orang berlalu-lalang, sibuk dengan urusan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status