Beranda / Romansa / Gairah Sahabat Suamiku / 51. Menikmati Sentuhan

Share

51. Menikmati Sentuhan

Penulis: NARA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-21 17:14:02

Tubuh Lili membeku saat tangan-tangan Lio melingkar di pinggangnya. Bukan hanya pelukan biasa. Ada kehangatan sekaligus ketegangan dalam sentuhan itu. Satu tangan Lio perlahan naik ke pipinya, membelai lembut seolah hendak menenangkan badai yang sedang bergemuruh dalam dada Lili.

Lili memejamkan mata. Sebagian dirinya ingin menolak, berteriak, menjauh. Namun sebagian lain, yang lebih dalam, lebih sunyi, justru menikmati kehadiran Lio. Ia tidak bergerak. Ia membiarkan bibir Lio menyentuh kulit lehernya. Hangat dan menggoda.

Lio merasakan kepasrahan itu. Tak ada penolakan, tak ada tangkisan. Ia mendekap lebih erat. "I love you," bisiknya pelan, tepat di telinga Lili.

Jantung Lili berdebar liar. Ia menunduk, menyandarkan tubuhnya ke dada bidang Lio, mencoba mengatur napas yang tak beraturan. Ada desir halus yang mengalir dalam tubuhnya. Hasrat. Tapi juga rasa bersalah. Ia telah membiarkan pria lain, bukan suaminya, menyentuhnya lagi.

"Bercerailah dengan Zian, dan menikahlah denganku, Li.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
satu hari kq blm ada up bikin penasaran
goodnovel comment avatar
NARA
maaf kakak sayang hari ini libur ya kak, besok kembali up semoga bisa 3 bab untuk besok
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
kq lma kali kk up nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Sahabat Suamiku    57. Tapi Ini Kenyataannya

    Entah mengapa hari ini kepala Lili terasa begitu berat dan berdenyut nyeri. Pandangannya kabur, seolah segala sesuatu yang berada di hadapannya menjadi buram. Jari-jarinya bahkan gemetar saat menyentuh tumpukan berkas yang belum juga ia sentuh sejak pagi tadi.Lili menghela napas pelan, menatap jam meja yang menunjukkan pukul tiga sore. Satu jam lagi akan diadakan rapat penting bersama para petinggi perusahaan. Tapi pikirannya sama sekali tidak bisa fokus. Ada sesuatu yang mengganggu, namun Lili tidak bisa menjelaskan dengan pasti apa itu. Ia mencoba bangkit dari duduknya, berniat mengambil dokumen penting yang tersimpan di lemari belakang, untuk ia bawa nanti saat rapat.Namun, baru saja berdiri, pandangannya berputar. Tubuhnya tiba-tiba terasa ringan dan kosong, seperti tidak berpijak pada lantai. Kakinya lunglai. Lili hampir ambruk jika saja Lio tidak muncul tepat waktu dan menangkap tubuhnya."Li, kamu kenapa?" suara Lio terdengar penuh kekhawatiran. Ia menahan tubuh Lili yang nya

  • Gairah Sahabat Suamiku    56. Bom Waktu

    Devi terus menatap tajam ke arah Zian. Matanya menyiratkan amarah dan kekecewaan yang bercampur jadi satu. Rasanya sulit dipercaya bahwa laki-laki yang selama ini selalu dibanggakan oleh Lili sang sahabat, ternyata sanggup mengkhianati dengan cara sekejam ini."Jahat kamu, Zi! Jahat!" Suara Devi bergetar, lalu tangannya mendorong tubuh Zian hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang.Zian tidak melawan. Ia hanya terdiam, wajahnya tertunduk, dan tak berani menatap balik ke mata Devi. Ia tahu, Devi tahu segalanya bahwa dirinya telah menikah lagi dengan Bela, dan kini Bela sedang mengandung anaknya."Jangan dorong putraku!" bentak Mama Ika, yang berdiri tak jauh dari mereka. Wajah wanita itu memerah karena marah. "Jalan yang diambil Zian sudah benar!" Tegasnya.Devi menoleh tajam ke arah Mama Ika. "Benar? Dimana letak benarnya? Apa karena dari dulu Anda memang tidak suka sama Lili, jadi Anda bisa dengan mudah membenarkan perbuatan anak Anda? Anda ini mertua atau iblis dalam wujud

  • Gairah Sahabat Suamiku    55. Harapkan Yang Menjadi Kenyataan

    Devi tidak menyangka hari itu akan menjadi hari yang penuh kejutan. Niatnya hanya ingin menjenguk salah satu anak didiknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Ia tak pernah berpikir akan menemukan kenyataan yang begitu menyakitkan bagi sahabatnya, Lili.Di koridor rumah sakit, Devi melihat sosok yang sangat ia kenal, Zian suami dari sahabatnya sendiri berjalan sambil menggandeng seorang perempuan yang cantik dan elegan. Tatapan Zian terlihat begitu lembut pada wanita itu. Senyuman dan sikap manis yang ditunjukkannya jelas bukan sekadar keramahan biasa. Hatinya mencelos melihat itu."Siapa perempuan itu?" bisik Devi dari kejauhan, mencoba menyangkal penglihatannya sendiri. "Mungkin aku salah lihat, atau itu saudaranya?" Namun tatapan mesra, genggaman tangan erat, dan gestur romantis itu tidak mungkin terjadi antara saudara.Seketika, Devi teringat percakapan terakhirnya dengan Lili. Kala itu, Lili sempat mencurahkan isi hatinya, bercerita bahwa ia merasa Zian telah berubah, namun kemu

  • Gairah Sahabat Suamiku    54. Terserah

    Lili akhirnya masuk ke dalam mobil Lio, duduk bersisian di kursi belakang. Romi, yang sejak tadi menunggu di kursi pengemudi, segera menjalankan mobil tanpa banyak bicara. Mobil melaju perlahan menembus keramaian kota, menyisakan keheningan yang kental di dalam kabin.Lili memandangi ponsel Lio yang kini berada di tangannya. Jemarinya gemetar, bukan karena takut, tetapi karena bertarung dengan hatinya sendiri. Sebagian besar dirinya ingin percaya pada Zian, suaminya yang selama ini selalu bersikap manis dan penuh perhatian. Tapi ada bagian kecil dari hatinya yang mulai goyah, bagian yang Lio coba gerogoti dengan racun keragu-raguan."Kenapa cuma dilihat? Buka saja. Dan kamu akan tahu, Zian bukan suami baik seperti yang kamu pikirkan selama ini," ujar Lio tenang, tapi nadanya jelas menyimpan desakan.Namun, Lili tetap diam. Ia menggenggam ponsel itu erat-erat tapi tak berniat membuka kunci layarnya. Ia menghela napas panjang, berusaha menenangkan pikirannya yang mulai berantakan. Bagi

  • Gairah Sahabat Suamiku    53. Calon Istriku

    Lili memijat kedua kaki sang suami saat keduanya sudah berada di atas kasur. Memastikan sang suami merasa rileks setelah penerbangan yang cukup lama."Maaf ya, sayang. Aku tidak membeli oleh-oleh untuk kamu," ucap Zian pelan, tangannya menggenggam tangan Lili. "Bisnisku baru berjalan kembali, jadi aku harus banyak menabung."Lili menoleh padanya, senyum kecil mengembang di bibir. "Tidak apa-apa, sayang. Aku tahu kok, kamu sedang bekerja keras." Suaranya lembut, penuh pengertian.Zian mengangguk, tapi matanya masih menatap langit-langit. Seolah ada sesuatu yang ingin ia tanyakan, namun ragu untuk memulainya."Oh ya, sayang." katanya akhirnya. "Tadi Lio tidak bicara apa-apa kan, sama kamu?"Lili terdiam sesaat. Pertanyaan itu seketika membawa pikirannya kembali ke pria itu, saat Lio mengatakan kata-katanya masih membekas jelas di telinga Lili.[Zian tidak ke luar negeri untuk pekerjaan, Li. Dia ke sana bersama seorang wanita] itu perkataan Lio yang masih melekat di benak Lili.Lili mema

  • Gairah Sahabat Suamiku    52. Minta Istri Kamu

    Lio yang masih duduk di meja makan, menyantap makanan malam dengan santai, seketika tercekat ketika mendengar suara Zian di pintu rumah. Tubuhnya menegang, gerakannya otomatis terhenti."Sialan," gumamnya dalam hati. Kedatangan Zian terlalu cepat, padahal ia sudah menyusun rencana untuk membuka semuanya kepada Lili malam ini. Bahwa suaminya, sahabatnya sendiri, telah berselingkuh selama berada di luar negeri dengan seorang wanita bernama Bela. Tapi dengan kehadiran Zian sekarang, semuanya harus tertunda.Zian muncul dengan senyum mengembang menatap pada Lili."Suami pulang, bukannya senang malah diam saja. Ada apa, sayang?" tanya Zian lembut sambil mengelus pipi Lili yang berdiri di ambang pintu.Lili tersenyum manis, memeluk tubuh suaminya. "Selamat datang, sayang."Zian membalas pelukan itu, walau pikirannya tengah sibuk menebak siapa pemilik mobil asing yang terparkir di halaman rumah mereka. "Terima kasih. Oh ya, di halaman ada mobil siapa ya? Kayaknya tidak asing.""Lio," jawab

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status