Share

Positif Hamil

Author: Nona Lee
last update Last Updated: 2025-10-02 10:02:19

Hari itu tanggal muda, Mona menyibukkan diri di supermarket. Troli dorongannya perlahan penuh dengan kebutuhan bulanan: beras, minyak, susu, sayur segar, dan perlengkapan rumah tangga. Namun di tengah lorong yang sepi, langkahnya terhenti di depan rak kecil berisi produk kesehatan wanita. Pandangannya terpaku pada sebuah kotak mungil dengan tulisan mencolok: Test Pack.

Tangannya bergetar ketika meraihnya. Ada rasa ragu, ada rasa takut, tapi juga dorongan kuat untuk mengetahui kebenaran. Dia menunduk, memastikan tidak ada orang yang memperhatikannya. Lalu, dengan cepat dia memasukkan test pack itu ke dalam trolinya, tersembunyi di balik kardus susu bubuk.

Di perjalanan pulang, hatinya terus gelisah. Dia bahkan tak mendengarkan musik yang biasanya menemaninya. Di dalam kepalanya hanya ada satu pertanyaan yang terus berputar, apakah benarkah aku hamil?

Keesokan paginya.

Jam masih menunjukkan pukul 05.00, rumah begitu hening. Mona membuka matanya, tatapannya langsung mengarah ke meja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Khaliza
Mona berapa banyak lagi kebohongan yang Akan engkau lakukan. karna ke egoisan mu kamu menghancur kan hati anak mu.. kamu sudah gagal menjadi istri tapi setidak nya jangan gagal menjadi ibu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Saudara Ipar   Positif Hamil

    Hari itu tanggal muda, Mona menyibukkan diri di supermarket. Troli dorongannya perlahan penuh dengan kebutuhan bulanan: beras, minyak, susu, sayur segar, dan perlengkapan rumah tangga. Namun di tengah lorong yang sepi, langkahnya terhenti di depan rak kecil berisi produk kesehatan wanita. Pandangannya terpaku pada sebuah kotak mungil dengan tulisan mencolok: Test Pack. Tangannya bergetar ketika meraihnya. Ada rasa ragu, ada rasa takut, tapi juga dorongan kuat untuk mengetahui kebenaran. Dia menunduk, memastikan tidak ada orang yang memperhatikannya. Lalu, dengan cepat dia memasukkan test pack itu ke dalam trolinya, tersembunyi di balik kardus susu bubuk. Di perjalanan pulang, hatinya terus gelisah. Dia bahkan tak mendengarkan musik yang biasanya menemaninya. Di dalam kepalanya hanya ada satu pertanyaan yang terus berputar, apakah benarkah aku hamil? Keesokan paginya. Jam masih menunjukkan pukul 05.00, rumah begitu hening. Mona membuka matanya, tatapannya langsung mengarah ke meja

  • Gairah Saudara Ipar   Perubahan Tubuh Mona

    Pagi itu aroma tumisan bawang memenuhi dapur. Mona berdiri di depan kompor, wajahnya pucat, tangannya gemetar memegang spatula. Setiap kali aroma bumbu masuk ke hidungnya, gelombang mual menyeruak ke tenggorokan. Ia buru-buru menutup mulut dengan punggung tangan, menahan muntah.Bertahan, Mona… jangan sampai Raka tahu, batinnya panik.Tak lama kemudian, Raka keluar dari kamar dengan kemeja kerja rapi. Lelaki itu langsung duduk di meja makan, membuka koran seolah tak memperhatikan istrinya yang pucat."Cepat, Mona. Aku harus berangkat pagi ini," ujarnya ketus.Mona menaruh sepiring nasi goreng di hadapan suaminya, lalu ikut duduk. Namun baru satu suap masuk ke mulut, rasa enek menyerangnya. Dia meletakkan sendok pelan, pura-pura sibuk menuangkan teh hangat agar Raka tidak curiga."Kenapa kau tidak makan?" tanya Raka sambil mengunyah, nadanya lebih karena heran daripada peduli.Mona tersenyum tipis, menutupi kepanikan. "Aku masih kenyang, Kak. Tadi sempat ngemil roti di dapur."Raka men

  • Gairah Saudara Ipar   Anak Siapa Ini?

    Hari-hari terasa berjalan lebih cepat dari biasanya.Mona menjalani rutinitas yang tampak biasa bagi orang lain, tapi penuh rahasia bagi dirinya.Setiap kali Raka pulang dengan semangat, dia selalu menyeret istrinya ke ranjang. Nafsu dan ambisinya bercampur jadi satu, yang dia inginkan hanyalah keturunan untuk memperkuat posisinya di perusahaan. Mona hanya bisa menerima, menutup matanya, membiarkan tubuhnya disentuh, namun hatinya tidak pernah hadir.Di sisi lain, setiap kali ada kesempatan, Andri akan datang. Kadang ke rumah, kadang mereka bertemu diam-diam di sebuah hotel di pinggir kota. Di sana, Mona merasakan kehangatan berbeda. Bukan sekadar nafsu, melainkan obsesi yang manis sekaligus menakutkan.Program yang mereka jalani membuat Mona semakin bingung. Dokter menyarankan pola makan, vitamin, hingga jadwal bercinta yang teratur. Namun siapa yang menjalankannya? Mona dengan Raka? Atau Mona dengan Andri?Tak ada seorang pun yang tahu, hanya Mona yang menanggung kebingungan itu sen

  • Gairah Saudara Ipar   Antusias Raka

    Hari-hari terasa begitu cepat berlalu bagi Mona. Tak terasa sudah masuk ke hari yang dijanjikan. Hari ketika dia dan Raka harus menemui dokter kandungan, sesuai permintaan Kania. Pagi itu Mona bangun dengan hati berat. Dia berusaha menyiapkan sarapan seperti biasa, meski tangannya sedikit bergetar.Raka, berbeda jauh. Lelaki itu terlihat penuh energi, bahkan lebih rapi dari biasanya. Dasi hitamnya terikat sempurna, wajahnya segar. Senyuman puas tak pernah lepas dari bibirnya. Mona bisa merasakan antusiasme yang memancar dari suaminya. Namun, bukan antusiasme seorang calon ayah yang menantikan buah hati, melainkan ambisi seorang lelaki yang ingin memperkokoh posisinya."Ayo, kita berangkat sekarang. Jangan sampai telat. Ibu sudah menelpon, dia menanyakan kabar," ucap Raka sambil menepuk bahu Mona dengan nada berwibawa.Di dalam mobil, perjalanan menuju klinik itu terasa panjang bagi Mona. Dia menatap keluar jendela, menahan napas yang terasa berat. Jika aku benar-benar hamil dari Andri

  • Gairah Saudara Ipar   Perebutan Posisi

    Andri duduk di dalam mobilnya beberapa menit setelah meninggalkan rumah Mona. Kedua tangannya masih mencengkeram erat setir, seakan enggan benar-benar melepaskan kehangatan yang tadi dia dapatkan. Hatinya berkecamuk, antara ingin kembali masuk dan terus bersama Mona, atau menuntaskan kewajiban pekerjaannya. Namun suara notifikasi di ponselnya memaksanya kembali ke realita. Ada rapat mendadak yang harus dia hadiri. Dengan helaan panjang, Andri menyalakan mesin mobil dan melaju ke kantor pusat Wijaya Group. Di gedung megah itu, suasana kantor sedang sibuk seperti biasa. Staf lalu-lalang, beberapa karyawan membungkuk hormat ketika melihat sosok sang manajer muda lewat. Andri tetap berjalan dengan tatapan tajam, langkah cepat, walau dalam hatinya masih terbayang-bayang wajah Mona. Tak lama, dia berpapasan dengan Raka di lorong menuju ruang rapat. Sang kakak tampak percaya diri dengan stelan jas rapi, meski belum sepenuhnya menguasai posisinya kembali."Lho, Andri?" sapa Raka sambil men

  • Gairah Saudara Ipar   Gairah Tak Tertahan

    Langkah kaki Mona mondar-mandir di ruang tamu. Tirai jendela beberapa kali dia singkap untuk memastikan keadaan luar. Jalanan sepi, hanya suara kendaraan sesekali melintas. Degup jantungnya semakin keras ketika lampu depan sebuah mobil berhenti di halaman.Mobil itu tidak lain milik Andri.Pintu terbuka, sosok lelaki itu keluar dengan kemeja masih sedikit kusut karena tergesa. Rambutnya berantakan, wajahnya serius, matanya tajam menatap rumah itu seakan tak sabar menembus dinding pemisah. Mona buru-buru membuka pintu sebelum Andri sempat mengetuk."Mona..." suara berat itu terdengar, namun belum sempat kata lain terucap, tubuh wanita itu langsung disambar dalam pelukan.Andri menutup pintu dengan kakinya, membekap bibir Mona dengan cumbuan panas. Nafas mereka bertubrukan, kasar, liar, seperti menahan dahaga terlalu lama."Aku hampir gila membayangkanmu," desis Andri di sela kecupan. Tangannya menekan pinggang Mona, menariknya rapat hingga tubuh mereka benar-benar saling menempel. "Har

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status