Beranda / Romansa / Gairah Terlarang Calon Mertua / Bab 91 Menuju moment bahagia

Share

Bab 91 Menuju moment bahagia

Penulis: Cynta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-27 11:50:59

Mata elang Denzel seketika itu menelusuri setiap sudut ruangan, mencari jejak penyusup lain, musuh yang mungkin bersembunyi di balik tirai atau di bawah ranjang.

​Fiona, yang telah bersembunyi di balik tirai tebal, muncul dengan senyum yang terlalu lebar dan tenang. Ia menyilangkan tangan di dada, menghadapi kemarahan Denzel tanpa gentar.

​“Selamat pagi, Pak Denzel!” sapa Fiona ceria, seolah-olah ia baru saja datang untuk minum kopi, bukan menyusup ke lokasi pernikahan rahasia yang dijaga ketat.

​Denzel mengabaikan sapaan itu, matanya menyala dingin. Ia mendekati Fiona, auranya yang mengancam terasa begitu kuat hingga membuat suasana di kamar itu sedikit tegang.

“Bagaimana kamu bisa ada di sini, Fiona?!” tanya Denzel dengan tatapan tajam dan dingin.

“Maaf Pak Denzel, saya ikut Pak Aksa tadi. Saya tidak ingin melewatkan waktu bahagia Audrey.. Saya ingin melihatnya menikah..” jawab Fiona tetap berusaha tenang.

​“AKSA! CEPAT KE SINI!” perintah Denzel dengan suara berteriak, karena Aksa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 117 Kejutan di balik gairah yang tertahan

    ​Denzel menyimpan kembali ponselnya, wajahnya yang tadi menunjukkan keragu-raguan saat berbicara dengan Bu Helena kini kembali digantikan oleh tatapan dingin penuh perhitungan. Audrey merasakan aura berbahaya itu kembali tampak dari wajah suaminya.​“Kejutan apa lagi, Denzel?” tanya Audrey, penasaran campur khawatir. Setiap ‘kejutan’ Denzel selalu berarti kehancuran total bagi musuhnya.​Denzel memutar tubuhnya, menghadap Audrey, dan mengusap pipinya lembut.​“Giselle berani menuntut Shaquille Corporation? Itu artinya dia sedang menggali kuburnya sendiri, baby,” Denzel menyeringai. “Dia pikir aku hanya akan membiarkan dia menuntut ganti rugi? Tentu saja tidak. Aku akan memastikan dia tidak hanya bangkrut, tetapi juga menghadapi tuntutan kriminal.”​“Kriminal? Untuk apa?” alis Audrey terangkat penuh tanya. ​“Untuk manipulasi saham. Ingat, Trustin masih sebagian besar di bawah kendali Papa. Giselle menjual saham Trustin di bawah harga pasar, baby. Padahal ia dapat saham itu dari Velove

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 116 Drama di balik ciuman panas

    ​Denzel mengabaikan panggilan masuk dan pertanyaan Audrey. Ia menoleh ke depan, kearah Aksa, ekspresi kemenangan kini tampak jelas di wajahnya.​“Aksa, siapa yang meneleponmu?” tanya Denzel memastikan dugaannya. ​“Pemegang saham Trustin Group, Denzel. Sepertinya mereka panik,” jawab Aksa, tanpa menoleh.​Denzel tertawa kecil, tawa yang dingin dan penuh kuasa. “Tentu saja. Mereka juga menelponku. Dan aku yakin, mereka sudah menghubungi Papa yang sekarang sedang sibuk berhadapan dengan Stella, Aiden dan Velove.”​Audrey memiringkan kepalanya. “Kenapa mereka panik sampai menelponmu Denzel?”​“Karena mereka pasti tau saat ini saham Trustin terus menurun drastis, baby. Dan yang lebih penting, kabar pengunduran diriku dari CEO Trustin telah tersebar ke publik. Aku pastikan itu tersebar. Mereka tahu, tanpa Denzel Shaquille di pucuk pimpinan, Trustin akan tenggelam, seperti dulu..” jelas Denzel.​Denzel melihat sekilas ke ponselnya. Lalu ia tersenyum, senyum yang menunjukkan semua rencanany

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 115 Ciumannya semakin memanas

    ​Ciuman itu singkat, mendadak, dan mengejutkan. Aksa tidak meminta izin, ia mengambilnya. Dia menarik diri secepat dia datang, seolah-olah tidak terjadi apapun diantara mereka. Dia terlihat santai. Sementara Fiona masih membeku. ​‘Dia… Dia menciumku?!’ batin Fiona, ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dunia seolah berhenti berputar beberapa detik disekitarnya, seakan menjadi saksi apa yang baru saja ia alami. ​Fiona menatap Aksa dengan mata terbelalak, napasnya sedikit tersengal-sengal. Ciuman yang sangat profesional dan formal dari asisten CEO!Namun sebaliknya, ​Aksa, sudah kembali fokus mengemudi tangannya baru saja menyesuaikan kaca spion. Ekspresinya tenang, nyaris tanpa emosi.​“Itu adalah peringatan, Fiona. Aku tidak suka digoda,” ujar Aksa datar, nadanya kembali dingin, kontras dengan apa yang baru saja terjadi.​Fiona meledak. Ciuman itu menghancurkan semua batasan yang ia coba pertahankan.​“Peringatan?! Itu bukan peringatan, Pak Aksa! Itu adalah pelec

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 114 Diambang batas

    ​Aksa justru tersenyum tipis, sebuah seringai kecil yang menawan. Ia tidak perlu melihat ke belakang untuk tahu apa yang terjadi. Goyangan itu adalah ulah Denzel, sebuah live action yang sekarang menjadi rahasia intim mereka berdua. ​“Bannya tidak kempes, Fiona,” bisik Aksa, suaranya semakin berat, kata-kata itu memancing imajinasi liar Fiona. ​Namun Fiona tetap memaksakan diri untuk menatap mata Aksa, mencari kebohongan. Tapi yang ia temukan hanyalah kejujuran yang membuatnya terpesona. Aksa selalu jujur, bahkan ketika kejujuran itu memalukan. ​“Lalu kenapa mobil ini bergoyang begitu tidak wajar?” tanya Fiona, suaranya kini benar-benar gugup, menyadari implikasi dari getaran itu. ​Aksa mendekatkan wajahnya sedikit ke Fiona. Aroma maskulin parfumnya langsung tercium, menenggelamkan Fiona dalam sensasi yang tidak pernah ia duga dari asisten Denzel yang selalu tampak kaku. ​“Itu adalah ‘hadiah’ Denzel untuk kita berdua, Fiona. Sebagai peringatan,” bisik Aksa, nadanya penuh makn

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 113 Mobilnya jadi bergoyang

    ​Aksa menoleh sebentar, matanya yang tajam dan dingin bertemu dengan mata Fiona yang penuh amarah. “Aku hanya memastikan kamu tidak hilang akal karena membayangkan yang tidak-tidak, Nona Fiona.”​Fiona segera memalingkan wajahnya ke jendela, panik. “Apa?! Aku tidak membayangkan apa-apa! Aku hanya.. Aku hanya memikirkan detail dokumen yang harus kita urus selanjutnya!”​Aksa tertawa kecil, suara tawa yang jarang terdengar, kering dan singkat. “Dokumen? Kamu baru saja melihat live action yang jauh lebih menarik daripada dokumen, Fiona. Apa yang sebenarnya kamu pikirkan, hmm?”​Aksa kembali fokus pada jalanan, tetapi sudut bibirnya terangkat. Ia membiarkan Fiona gelisah dalam kebingungan dan kegugupan.​Fiona merasakan pipinya panas. ‘Sialan!’ umpatnya dalam hati. ‘Bagaimana Aksa bisa tahu persis apa yang ia pikirkan?’**​Di balik sekat buram, Denzel menarik Audrey lebih dekat, senyum puas bermain di bibirnya. Ia tahu, di tengah semua kekacauan, Audrey adalah kekuatan yang paling ia but

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 112 Adegan eksplisit dibalik bangku penyekat

    ​Audrey menatap Denzel dengan tatapan penuh tanya, matanya tampak rasa ingin tahu yang mendalam bercampur dengan kekhawatiran. Ia tahu, Denzel adalah pria yang kejam dalam strategi, tetapi ia tidak akan mengorbankan orang tanpa alasan yang sangat kuat.​“Denzel, apa Stella hamil? Kenapa kamu diam saja? Jawab Denzel.. Apa yang kamu sembunyikan?!” Audrey mengernyitkan dahi, menunggu jawaban Denzel. Tuntutan pernikahan tanpa kehamilan adalah hal gila, tetapi tuntutan dengan bukti adalah bom waktu yang nyata di mansion itu.​Denzel membelai lembut rahang Audrey. Senyumnya kini lebih tenang, penuh rasa puas.​“Awalnya, aku tidak tahu, baby,” jawab Denzel, suaranya rendah dan jujur. “Aku hanya memanggilnya dan memberinya tawaran, ia mau tetap bekerja di Trustin Grub tanpa posisi yang jelas dan sewaktu-waktu bisa tersingkirkan atau menuntut pertanggungjawaban dari Aiden dan membuatnya mempunyai kedudukan dan status sebagai istri Aiden. Karena aku ingin dia mengikat Aiden agar fokus laki-laki

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status