Share

CHAPTER 47 | NEMPEL KE YESSA

Penulis: Langit Parama
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 08:05:41

“Arby, kamu udah bobo sayang?” tanya Yessa dengan nada berbisik. Wanita itu tengah tidur bersama Arby yang saat ini berada dalam dekapannya.

Arby perlahan membuka mata polosnya dan menatap Yessa yang masih berbinar. “Belum tante, kenapa?”

Yessa tersenyum manis, “Tante boleh tanya sesuatu gak, sayang?”

“Tanya apa?”

“Boleh, gak?” Yessa kembali memastikan.

Arby dengan cepat mengangguk, “Boleh, tante.”

“Tante mau tanya, Mama Arby ke mana?” tanya Yessa hati-hati, namun sebelum bocah itu menjawab dia kembali buka suara. “Kalau Arby gak mau jawab gak apa-apa, sayang. Tante gak maksa kok!”

“Mama kerja tante,” jawab Arby sambil menatap Yessa dari jarak yang sangat dekat.

Dahi Yessa mengernyit, meski dia tahu pekerjaan Aurora dia tetap bertanya. “Kerja apa Mamanya, sayang?”

“Mama kerja di TV.”

“Di TV?” Yessa mengulang jawaban itu sambil tersenyum kecil, Arby sangat polos, pikirnya. “Emang Mama gak pulang, By? Mama kamu gak marah kalau ketahuan kamu nginap di sini?”

Arby menggeleng pe
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 74 | SIDANG KEDUA

    Empat hari berlalu, di dalam ruang sidang penuh sesak. Yessa duduk di deretan depan, mengenakan blus putih sederhana dan rok hitam. Wajahnya tenang, tapi kedua tangannya bergetar halus di pangkuannya. Ada Salma yang juga hadir dan sempat bertemu Yessa, serta memberi kekuatan. Yessa tak menyangka ibu mertuanya itu justru mendukung keputusannya. Di sana juga ada Isandro yang duduk tegak, tatapannya lurus ke depan memperhatikan prosesi sidang yang tengah berlangsung. Namun saat menatap Kaveer, tatapannya dingin dan menusuk. Suasana menegang ketika panitera mulai membacakan gugatan penganiayaan, penyekapan, kekerasan psikis, dan penelantaran rumah tangga. Bukti visum, laporan kepolisian, hingga foto-foto luka ditunjukkan satu per satu. Semua mata beralih pada Kaveer yang duduk dengan kaos tahanannya, tangan terborgol di depan. Rahangnya mengeras, matanya penuh am

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 73 | KECUALI SELINGKUH

    “Arby, lain kali jangan bahas soal adek ya di depan tante Yessa,” ucap Isandro pada sang anak yang duduk di kursi sebelahnya. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang ke mansion karena jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, waktunya sang anak tidur. Awalnya Arby ingin menginap, tapi karena besok bukan weekend—Isandro tidak membiarkannya, takut telat besok saat ke sekolah. “Memang kenapa, Papa?” tanya bocah itu sambil menatap pada sang ayah yang fokus mengemudi. “Karena tante Yessa bukan Mama kamu, harusnya kamu tanya sama Mama kalau soal adek,” balasnya, meski dia tahu mustahil untuk itu, karena Aurora tidak akan mau hamil lagi. “Memangnya, kalau tante Yessa punya anak gak bisa jadi adeknya Arby, Pa?” Pertanyaan polos itu membuat Isandro menyunggingkan senyum tipis. Tentu saja bisa kalau dia mau menghamili wanita itu, pikirnya.

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 72 | ARBY INGIN ADEK

    “Yessa kamu di dalam?” tanya Isandro lagi, suaranya semakin terdengar cemas karena Yessa tak kunjung menyahut. Yessa buru-buru berdiri, dia kalut harus diapakan lima testpack tersebut. Ia lantas membersihkan semuanya dan membuangnya ke tong sampah tanpa menyisakan satu. “Yessa!” suara Isandro semakin meninggi, ketukan di pintu juga semakin keras namun Yessa tak kunjung merespon. Wanita itu panik karena matanya merah sehabis menangis, ia masih kaget dan tak terima dirinya hamil mengingat sudah minum obat kontrasepsi selama ini tanpa ketinggalan. Ia segera mencuci wajahnya dengan air dingin, sementara Isandro semakin panik dibuatnya. “Buka pintunya Yessa!” desak pria itu, “Atau saya dobrak sekarang!” “Iya, Mas ....” sahut Yessa cepat sebelum pintu kamar mandinya benar-benar di rusak oleh pria itu. Buru-buru tangannya membuka pintu kamar man

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 71 | HASIL TESTPACK

    Beberapa kru tampak sibuk berlarian di balik panggung, menyiapkan pencahayaan dan kursi juri. Di sela kesibukan itu, terdengar bisikan pelan di antara mereka. “Pak Luke katanya bakal ngawasin langsung kandidat fashion show malam ini.” “Iya, soalnya model yang terpilih nanti yang bakal dibawa ke Paris.” Nada suara mereka terdengar penuh antusias sekaligus tegang, seolah kehadiran Luke selaku CEO membuat atmosfer panggung jadi lebih berat. Sementara, di ruang rias masing-masing, beberapa model sudah mempersiapkan diri mereka untuk menunjukkan bakat dan kecantikan mereka di depan juri, termasuk Aurora. Wanita itu menatap refleksinya di cermin di hadapannya. Ia sangat yakin akan dipilih malam ini, karena Luke sudah menjamin hal itu beberapa hari yang lalu. Wajahnya sudah cantik, pakaiannya juga tak kalah indah dengan riasannya. Hanya tinggal menunggu waktu setengah jam lagi untuk maju ke panggung. “Rora,” panggil manajernya yang lebih tua lima tahun darinya. Aurora hanya m

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 70 | BELI TESTPACK

    “Pak, kenapa anak saya ditahan? Apa yang sudah anak saya perlakukan?” Salma kini sudah berada di kantor polisi setelah lima belas menit perjalanan menggunakan ojek online. Sekarang dia tengah berhadapan dengan polisi untuk meminta penjelasan. “Tenang, Bu,” ujar polisi tersebut. “Jadi begini, anak ibu kami tahan atas kasus penganiayaan berat, KDRT, pengurungan secara paksa, intimidasi dan pemalsuan identitas.” “KDRT? Pengurungan? Maksudnya ...?” tanya Salma tak paham. “Iya, anak Anda melakukan semua kasus itu pada istrinya, saudari Yessa Callista sejak lusa kemarin malam. Dan ditemukan semalam di villa tua atas laporan teman saudari Yessa.” “Anak ibu menyiksa dan mengurung, memasang borgol di kedua tangan dan kaki korban selama dua puluh empat jam. Selama itu pula, tidak diberi makan dan minum.” Bola mata Salma langsung membulat, tangannya yang terletak di ata

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 69 | KAVEER DIGEBUK TAHANAN

    Sekitar pukul satu dini hari, Kaveer baru saja selesai menjadi bulan-bulanan para tahanan satu selnya. Tubuhnya terkapar di lantai dingin, penuh lebam dan darah yang menetes dari pelipis. Napasnya tersengal, nyaris tak bertenaga. Tak ada yang bisa menolongnya. Suara tawa kasar para tahanan lain masih menggema, sementara ia hanya bisa meringkuk menahan sakit. Di sudut gelap ruangan, lampu redup berkedip-kedip, menambah suasana mencekam. Rasa sesal mulai merayapi benaknya—namun semuanya sudah terlambat. “Siapa ... siapa yang panggil polisi? Kenapa bisa ada polisi?” Kaveer bergumam dalam hati, suatu hal yang membuatnya merasa aneh. “Apa selama ini ada yang bantu Yessa? Apa Yessa gak tinggal sendirian di apartemen itu sehingga kehilangannya diketahui?” Itu menjadi pertanyaan besar bagi Kaveer. Siapa orang tersebut? Pria atau wanita? Atau bisa jadi ibunya sendiri

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status