Share

Part 3

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-15 16:07:39

Pesta pertunangan Sky dan Leo belum berakhir dan masih berlangsung hingga larut. Hanya saja semakin malam mereka semakin bebas. Suasana ballroom yang tadi terang benderang kini berganti temaram. Lampu-lampu besar berganti dengan sinar redup. Alunan musik romantis sengaja diputar agar suasana menjadi semakin syahdu.

Para orang tua dan seusianya sudah menyingkir sejak tadi, menyisakan para generasi muda yang berpesta-pora. Gelas-gelas minuman saling berdenting saat beradu dengan sesamanya.

Di sebuah meja, Leo serta teman-teman laki-lakinya tampak berkumpul. Mereka mengolok-olok Leo yang akan melalui pernikahan tidak lama lagi. Dan ironisnya, Jagad juga ada di sana. Mereka memang sudah saling mengenal, bahkan lebih. Keduanya berteman, circle mereka pun sama.

"Jadi tanggal pastinya kapan, Le?" tanya Nino pada Leo.

"Apanya?" Leo balas bertanya. Segelas anggur berada di genggamannya.

"Lo nikah sama Sky."

Leo meneguk anggurnya sebelum menjawab. Matanya mulai merah dan sedikit berair, pertanda alkohol sudah beredar dalam darahnya dan memengaruhi kesadarannya. "Planning-nya akhir tahun ini."

"Emang lo bisa tahan nunggu sampe akhir tahun? Gue aja yang bukan siapa-siapa ngiler ngeliat Sky," timpal Rexa sambil tertawa sembari matanya melihat ke arah Sky yang berada di meja lain bersama teman-temannya.

Leo ikut memandang ke arah yang sama. Matanya terhenti pada sosok Sky yang duduk dengan anggun. Gaun cantik yang membalut tubuhnya menonjolkan lekuk tubuhnya yang proporsional. Gadis itu berisi di tempat-tempat yang tepat namun tidak berlebihan. Rambut hitam licin panjangnya yang terurai jatuh lembut di punggung menambah keanggunannya.

Setiap gerakan Sky tampak biasa, namun penuh pesona. Cara ia menunduk untuk mengambil gelas membuat lekukan leher dan tulang selangkanya terlihat memikat. Kulitnya yang cerah bersinar lembut di bawah cahaya lampu temaram dan memberikan kesan sempurna seperti patung klasik yang hidup. Setiap berbicara, bibir sensualnya bergerak-gerak menggemaskan, membuat Leo ingin melumatnya dengan buas.

"Nggak yakin gue lo bisa tahan." Nino kembali bicara. "Kalo gue jadi lo nggak perlu nikah dululah. Malam ini juga bakal gue garap."

"Gampanglah itu. Nikahnya memang akhir tahun tapi kawinnya setiap hari," ujar Leo sambil tertawa.

"Emang Sky mau?"

"Ya maulah. Siapa sih yang sanggup menolak gue?" tawa Leo songong.

Para lelaki itu tertawa terbahak-bahak kecuali Jagad. Semakin lama obrolan mereka semakin melecehkan Sky. Mereka menebak-nebak ukuran bra yang dipakai Sky, warna celana dalamnya, bagaimana desahannya di ranjang dan hal-hal merendahkan lainnya. Leo yang seharusnya menjaga kehormatan dan harga diri Sky malah ikut melecehkannya.

"Bro, Bro, udah. Kasihan Sky-nya kalian gosipin terus," sela Jagad menengahi, menghentikan percakapan yang merendahkan kekasihnya. Caranya yang santai tanpa emosi membuat siapa pun tidak akan mengira bahwa tidak pernah ada hubungan istimewa selain keluarga di antara dirinya dan Sky.

"Woi... sepupunya marah." Leo terkekeh geli. "Nggak usah sok pahlawan gitulah, Gad. Kalo bukan saudara, lo juga mau, kan, sama Sky? Nggak usah muna'."

Jagad menatap Leo dengan wajah datarnya, tapi siapa pun tahu sorot dingin pria itu menyiratkan api amarah. Suasana di meja tiba-tiba menjadi tegang. Semua orang merasakan energi berbeda dari lelaki yang biasanya tenang itu.

"Kalo lo nggak bisa ngomong yang sopan, lebih baik diam. Jangan pake Sky buat bahan becandaan atau hal-hal yang nggak pantas."

Leo menyesap lagi anggurnya dan tertawa. "Serius amat lo, Gad. Gue cuma becanda padahal."

“Becanda juga ada batasnya. Jangan sampe gue jelasin ke lo batas itu pake cara lain.”

"Ih takuuut..." Leo bergidik pura-pura ketakutan bersama tawanya yang semakin lebar.

Namun, Jagad tidak terpengaruh. Siapa pun yang melecehkan Sky akan berhadapan dengannya. Muak dengan keadaan itu, Jagad bangkit dari duduknya kemudian keluar dari ballroom. Sebelum ia benar-benar pergi tatapannya dan Sky sempat bertemu.

Malam semakin tua. Satu per satu tamu di ballroom mulai meninggalkan tempat itu. Sky sudah pergi sejak tadi.

Saat ini Sky sedang berada di kamarnya. Malam ini keluarganya dan keluarga Leo menempati kamar hotel tempat acara berlangsung.

Sambil berbaring di tempat tidur, Sky menerima telepon dari Jagad.

"Selamat atas pertunangannya ya. Long last sampai tua," ucap Jagad dari seberang telepon.

"Ih, apa sih, Mas?" Sky cemberut. Ia tidak suka mendengarnya.

"Aku, kan, cuma mau ngucapin, memangnya salah?"

"Udah deh, Mas, nggak usah becandain aku terus." Sky mulai kesal.

Menyadari nada jengkel dalam suara Sky, Jagad pun berhenti menggodanya.

"Sorry, sorry, cuma becanda."

"Becandanya nggak lucu."

"Nggak lagi, janji. Jangan marah ya," bujuk Jagad lembut.

Sky mengembuskan napas berat. Sesuatu mengganggu pikirannya.

"Mas, aku nggak mau nikah sama Leo."

"Tenang, Sky. Desember masih lama."

"Tapi kita harus pikirin caranya dari sekarang," ujar Sky gusar.

"Biar itu jadi urusanku. Oke?"

"Mas yakin bakal nemu solusinya? Apa kita kawin lari aja ya?"

Sebelum Jagad sempat menjawab, pintu kamar Sky diketuk.

"Sebentar, Mas, ada tamu."

Dengan panggilan yang masih terhubung dengan Jagad, Sky turun dari tempat tidur. Ia melangkah ke arah pintu dan melihat dari peephole. Ternyata tamunya adalah Leo.

"Ada Leo, Mas," beritahu Sky pelan setelah menjauh dari pintu.

"Dia mau apa?" tanya Jagad.

"Nggak tahu."

"Biarin aja, nggak usah dibuka pintunya."

"Tapi dia ngetuk pintu terus. Ada yang penting kali ya?" tebak Sky sembari memandang lagi ke arah pintu yang terus diketuk. "Aku temui bentar ya, Mas."

Sky meletakkan ponsel di dekat selimut kemudian membukakan pintu untuk Leo.

"Hai, Cantik..." Leo mengulurkan tangan, mencoba menangkup pipi Sky. Aroma alkohol yang kuat menguar begitu jelas dari mulutnya

Sky sontak memundurkan tubuhnya menghindari lelaki yang sedang mabuk itu.

"Ada perlu apa, Le?" tanyanya waspada.

Lelaki itu terkekeh. "Aku cuma mau ngobrol sama tunanganku."

"Ini udah malam. Besok aja ngobrolnya." Sky menolak sambil menarik tubuhnya ke belakang. Semakin ia mundur, Leo semakin mempersempit jarak mereka.

Sky baru sadar pintu tertutup setelah Leo mendorong dengan kakinya.

Menyaksikan Sky panik, Leo menyeringai. Lelaki itu terus mendekat hingga Sky terdesak dan terjerambab ke ranjang.

Leo mencondongkan tubuh ke arah Sky dan hampir menindihnya. Tangannya menahan lengan Sky di atas kepala. Napasnya berat, skleranya merah.

“Kenapa kamu selalu menolak aku, Sky? Aku cuma mau kita dekat.” Suaranya terdengar serak dan menakutkan.

Sky menahan napas, tubuhnya menegang. Ia merasakan ketakutan yang membakar, tapi mencoba tetap tenang.

“Le, lepasin aku,” pintanya ketakutan. Jantungnya bertalu-talu.

"Lepasin? Memangnya kamu mau ke mana?" Leo kembali menyeringai dan kini menindih tubuh gadis itu.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 5

    Sky masih berada di pelukan Jagad. Tangisnya sudah berhenti, tapi ketakutannya belum reda. Leo benar-benar membuatnya trauma.Sebelum ditunangkan dengan lelaki itu, Sky sudah mengenal Leo sebelumnya. Dan Sky tidak menyukainya. Ada sesuatu dalam sorot matanya yang selalu membuat Sky waspada. Sesuatu yang membuat hatinya menolak bahkan sebelum Leo sempat mendekat. Dan sekarang semua intuisi itu terbukti benar. Beberapa kali Sky mengatakan pada ibunya bahwa Leo bukanlah lelaki yang baik. Tapi sang ibu tidak percaya. Ia lebih mementingkan dirinya, perusahaan dan bisnisnya, tanpa peduli pada perasaan Sky. Itu karena kamu belum kenal dekat dengan Leo, itu yang selalu dikatakan ibunya.Setelah Sky terlihat lebih tenang, Jagad melepaskan dari pelukannya. Ia menyalakan lampu kamar dan memberi gadis itu air minum."Udah lebih baik?" tanya lelaki itu yang kini duduk di sebelah Sky. Gadis itu mengangguk lemah."Sebentar ya, kita selesaikan masalah ini dulu."Sekali lagi Sky anggukkan kepalanya.

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 4

    “Aku mau keluar. Lepasin! Leo, kamu gila!" Sky mencoba menggeliat. Lututnya menghantam paha Leo, tapi pria itu hanya menggeram kasar dan menahan lebih kuat.“Kamu pikir bisa kabur dari aku, hmm? Kamu tunangan aku, Sky. Sebentar lagi jadi istriku. Jadi apa bedanya kalau kita mulai dari sekarang?” Pria itu tertawa terbahak-bahak dan tampak begitu puas melihat wajah Sky yang ketakutan. Air mata mulai jatuh di sudut mata Sky. Ia berusaha menoleh ke samping, mencari sesuatu yang bisa dijadikan pegangan. Meja kecil di sebelah ranjang begitu dekat jaraknya. Dengan sisa tenaga, ia menarik tangannya yang dicengkeram Leo kuat-kuat. Sebelah tangannya berhasil bebas. Sky mencoba meraih apa pun di atas meja itu.Tangannya menyentuh kaki lampu meja.“Jangan sentuh apa-apa!” bentak Leo. Ditekannya pergelangan tangan Sky dengan kasar. Tapi karena panik, Sky justru menarik lampu itu.PRANG!Lampu jatuh dan pecah berhamburan di lantai. Seketika ruangan dikuasai kegelapan. Hanya cahaya samar dari luar

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 3

    Pesta pertunangan Sky dan Leo belum berakhir dan masih berlangsung hingga larut. Hanya saja semakin malam mereka semakin bebas. Suasana ballroom yang tadi terang benderang kini berganti temaram. Lampu-lampu besar berganti dengan sinar redup. Alunan musik romantis sengaja diputar agar suasana menjadi semakin syahdu. Para orang tua dan seusianya sudah menyingkir sejak tadi, menyisakan para generasi muda yang berpesta-pora. Gelas-gelas minuman saling berdenting saat beradu dengan sesamanya. Di sebuah meja, Leo serta teman-teman laki-lakinya tampak berkumpul. Mereka mengolok-olok Leo yang akan melalui pernikahan tidak lama lagi. Dan ironisnya, Jagad juga ada di sana. Mereka memang sudah saling mengenal, bahkan lebih. Keduanya berteman, circle mereka pun sama."Jadi tanggal pastinya kapan, Le?" tanya Nino pada Leo. "Apanya?" Leo balas bertanya. Segelas anggur berada di genggamannya."Lo nikah sama Sky."Leo meneguk anggurnya sebelum menjawab. Matanya mulai merah dan sedikit berair, per

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 2

    "Sky!" Mamanya melambaikan tangan begitu melihat Sky muncul di ballroom.Sky menarik langkah berat mendekat, sama dengan hatinya yang juga berat.Pertunangan ini adalah perjodohan bisnis. Sky sama sekali tidak menghendakinya. Sky setuju ditunangkan dengan Leo semata-mata atas paksaan Ayana, sang ibu.Sejak awal Sky menolak, tapi suara penolakannya selalu kalah oleh suara ibunya. Sky menggigit bibir. Ia tahu takdirnya sudah diseret jauh sejak ayahnya meninggal ketika ia masih berusia empat tahun. Sejak itu, hanya ada ibunya yang berjuang sendirian mengurus dirinya sekaligus mempertahankan perusahaan peninggalan sang suami.Sky hanya memiliki Ayana, seorang ibu yang keras dan ambisius. Ayana memang menyayanginya, tapi cintanya selalu disalurkan dalam bentuk aturan, disiplin, dan tuntutan. Tidak ada kelembutan yang bisa menjadi tempat Sky bersandar saat lelah. Tidak ada figur laki-laki yang menenangkan saat dirinya ketakutan.Kekosongan itu terus terbawa hingga ia dewasa. Ia merindukan

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 1

    "Pake kondomnya, Mas.” Sky mengingatkan sebelum Jagad menyatukan diri dengannya.Jagad terlihat enggan. “Sekali ini nggak usah, oke? Nggak enak.”“Lebih nggak enak mana aku hamil atau kamu tetap pake kondom?”“Ayolah, Sky, kali ini aja.” Jagad terus membujuk agar Sky setuju dengannya.Suaranya penuh rayuan dan juga desakan.Sky mengesah pelan. Usianya memang baru dua puluh tiga tahun, tapi pikirannya jauh lebih matang dari gadis seusianya. Ia terbiasa berpikir panjang dan mempertimbangkan risiko, meski pada akhirnya tetap selalu jatuh ke dalam godaan lelaki di hadapannya.“Nggak, Mas. Aku nggak mau ambil risiko,” tegasnya sambil menatap tajam. “Aku tahu kamu sayang sama aku, tapi ada hal-hal yang nggak bisa kita abaikan.”Jagad menarik napas panjang lalu menyetujui dengan malas. “Oke, oke. Aku pakenya nanti aja, kalau udah mau keluar.”Sky langsung memelototinya. “Kalau nanti telat, gimana?”“Aku janji bakal hati-hati. Nggak bakal telat.”Gadis itu akhirnya hanya bisa mengembuskan na

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status