Share

Bab 4

Author: Aruna
Ah! Kenapa dia bangun?

Jantungku hampir copot saja. Aku seketika tertegun di tempat.

Tolong! Aku boleh mati, tapi aku tidak boleh mati karena malu.

Aku dipergoki saat ingin melahapnya, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.

Pria tampan itu pasti merasa aku adalah wanita jahat yang murahan.

Bagian anu Jason memang terlalu hebat hingga tidak ada yang bersedia untuk bersamanya. Namun biasanya dia terlihat begitu kalem dan dingin, apalagi dia adalah ketua OSIS. Seorang pria terpandang pasti tidak menyukai gadis yang sembarangan.

Aku malah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia tertidur. Dia pasti menganggapku sangat menjijikkan.

Aku sungguh merasa kesal terhadap diriku sendiri. Kenapa aku begitu buru-buru dan tidak bisa bersabar? Kenapa aku tidak bisa melakukannya setahap demi setahap?

Ketika kepikiran kesempatan langka ini telah dihancurkan oleh diriku sendiri, aku pun merasa sangat amat menyesal.

Kelak aku benar-benar ingin menjadi wanita mandul saja.

Saat kepikiran hal ini, aku pun tidak bisa menahan diriku lagi. Setetes demi setetes air mata pun mengalir di tubuh pria tertampan di sekolah.

Jason pun merinding. Aku merasa syok ketika melihat perubahan yang mengagetkan itu.

Jason menggaruk kepalanya dengan agak canggung. Dia menarik celana dalamnya ke atas.

“Kenapa menangis?” Suara Jason terdengar sangat lembut, hanya saja aku tetap tidak bisa menjawabnya.

Apa yang seharusnya kujawab?

Karena aku terlalu lapar? Aku merasa sedih karena tidak berhasil melahapnya? Atau aku bilang aku takut kelak akan menjadi wanita mandul?

Apa pun jawabannya, semuanya terlalu menakjubkan!

“Jangan menangis lagi. Apa kamu nggak suka dikatai sama aku?” Jason duduk di tempat, lalu mengusap air mataku dengan lembut. “Salah aku, aku sudah mengagetkanmu.”

Suhu tubuhnya yang membara membuatku kehilangan akal dan terbawa suasana. Aku tidak bisa menahan diri untuk bersandar di pundaknya, ingin menyerap lebih banyak kehangatannya.

Sepertinya Jason tidak membenciku, seharusnya aku merasa senang, tapi air mataku malah mengalir deras.

Jason menekan kepalaku. “Nah, kuberi makan, jangan menangis lagi.”

Jason benar-benar memberinya kepadaku. Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tubuh, aku juga sudah terpuaskan.

Aku merasa semua ini terasa bagai mimpi saja. Seharusnya hal ini adalah hal yang paling indah dan bahagia di dalam hidupku. Aku bisa berterus terang dan membantu pria yang aku sukai.

Setelah berakhir, kami pun tidur. Sebenarnya aku masih ingin dia mengajariku untuk menjadi wanita yang sebenarnya, tapi aku yang masih memiliki harga diri tidak sanggup untuk mengatakan permohonan memalukan seperti itu.

Subuh hari, sesuatu yang keras dan panas telah membangunkanku.

Aku berlagak polos. “Kak, sepertinya kamu taruh termos di atas ranjang. Aku turunkan.”

Aku mengulurkan tanganku untuk meraihnya, tetapi Jason segera menggenggam tanganku.

Terdengar suara desah dari atas kepala. Beberapa saat kemudian, aku baru mendengar suara serak pria tertampan di sekolah. “Biar … aku saja.”

Tadinya aku sedang membelakanginya. Dia membalikkan tubuhku untuk berhadapan dengannya.

Kami berdua saling bertatapan sesaat, baru berkata, “Aku nggak tahu ada apa dengan diriku, tapi tubuhku terasa nggak nyaman.”

Usai berbicara, tiba-tiba Jason bagai telah berubah saja. Matanya memerah. Keningnya bercucuran keringat. Terlihat urat hijau menonjol di bagian lengannya.

Sepertinya obat pembangkit gairah itu bukan obat palsu. Hanya saja, seharusnya sudah kadaluarsa, sebab baru efeknya baru keluar sekarang.

Aku memberanikan diri untuk berkata dengan suara kecil, “Kak, aku bisa membantumu.”

Setelah mendengar, Jason merasa syok dan juga kaget. “Benarkah? Apa kamu bersedia untuk membantu Kakak?”

Usai berbicara, tatapannya malah menjadi lara.

“Lupakan saja. Kamu nggak akan sanggup. Aku nggak ingin melukaimu.”

Jason memang baik sekali. Aku jadi ingin menangis. Padahal tubuhnya hampir meledak, dia masih saja menyayangiku.

Aku memberi tahu penyakit yang paling rahasiaku kepadanya, bahkan masalah aku tidak disukai oleh semua pria ….

“Kak, aku sangat membenci tubuhku, kenapa aku berbeda dengan orang lain?”

Setelah Jason mendengar, dia menyeka air mataku. Dia berkata dengan lembut sembari membelai rambutku, “Kenapa kamu mesti sama seperti orang lain?”

“Apalagi pasti ada jalanmu sendiri. Jadi, kamu jangan sembarangan berpikir.”

Wajahku menjadi merona. Aku menatap Jason dengan mata berlinangkan air mata. “Kak, apa kamu nggak merasa risi sama aku?”

Jason tersenyum. “Dasar bodoh. Aku saja sudah seperti ini. Apa aku berhak untuk nggak menyukaimu?”

Iblis kecil tidak berhenti memberi instruksi di dalam benak. Akhirnya di bawah kendali hasratku, aku pun jatuh ke dalam dekapan Jason. “Kak, aku ingin.”

Setelah Jason mendengar, dia juga merobek topengnya. Sepasang tangan besar yang kasar itu langsung menutupiku.

Seketika kedua kakiku terasa lemas. Semua ini memang baru permainan awal saja, tapi aku pun merasa sangat nikmat. Aku merasa rohku bahkan sedang bergetar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Gairah sang Gadis   Bab 5

    Jason sangat memahami wanita. Ucapan kotor tidak berhenti dilontarkan dari mulutnya. Gerakannya kasar dan bertenaga. Rasa gembira menjadi berkali-kali lipat di tengah rasa malu.Sepertinya Jason juga merasa sangat gembira. Tidak lama kemudian, terdengar suara goncangan ranjang di dalam asrama.Aku merasa kaget segera memperingatinya dengan suara kecil. Namun, pria yang sedang larut dalam hasratnya itu bagai seekor binatang buas saja. Dia bukan hanya tidak meringankan tenaganya, malah semakin melepaskan dirinya.Suara besar memekakkan telinga, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar.Alhasil, beberapa teman seasramanya terbangun oleh suara ribut. Mereka langsung membuka tirai tempat tidur.Aku terkejut hingga menjerit. Aku segera mengambil selimut di samping untuk menutupi bagian intimku.Akhirnya Jason juga merasa panik. Dia menatapku dengan ekspresi bersalah.Teman-teman seasramanya mulai ricuh. “Sialan! Jason, kamu hebat juga. Selama ini aku merasa kamu sangat kalem, nggak pacara

  • Gairah sang Gadis   Bab 6

    Hanya saja, Jason semakin kecanduan saja. Dia tidak melihat tempat dan kondisi, ingin melakukan setiap hari.Kemudian, Jason tidak sanggup menahannya lagi. Dia langsung melakukan prosedur pengunduran diri dari sekolah. Dia juga menyuruhku untuk mengundurkan diri.Awalnya aku tidak setuju. Aku tidak ingin kehilangan hidupku hanya demi pacaran.Tidak menyelesaikan perkuliahan di zaman sekarang ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun, aku berubah pikiran setelah dia memberiku selembar kartu hitam yang berisi empat miliar.Aku tidak menyangka dia bukan hanya tampan, berbobot, tetapi juga kaya.Kalau ingin mengundurkan diri dari sekolah, ya sudah mengundurkan diri saja.Tidak lama setelah mengundurkan diri dari sekolah, kami pun melangsungkan acara pernikahan.Pada malam pernikahan dan setelah selesai berperang, aku baru saja ketiduran. Tiba-tiba aku pun dibangunkan oleh suara berisik di belakang tubuhku.Aku membalikkan tubuhku untuk memeluk lengan orang di samping dengan linglung. “Sa

  • Gairah sang Gadis   Bab 7

    Dian dan Dean adalah saudara kembar. Ibu mereka meninggal akibat bunuh diri. Sementara itu, alasan bunuh diri malah karena ibuku.Waktu itu, ayahnya Dian dan Dean, Delon, merayu ibuku yang masih polos, bahkan membuat ibuku hamil.Lantaran ibuku hamil di luar nikah, dia ingin Delon menikahinya. Namun, Delon malah langsung menghilang dari peredaran. Ibuku berusaha untuk mencari ke rumahnya.Saat hendak meminta penjelasan, ibu Dian dan Dean baru tahu bahwa suaminya telah berselingkuh, bahkan menghamili wanita lain. Sekarang wanita itu bahkan tidak melepaskannya.Tadinya ibuku mengira Delon hanyalah seorang pria berengsek yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, dia baru tahu ternyata alasannya karena dia telah menikah dan memiliki anak.Ibuku meninggalkan tempat dengan bersedih.Sementara, ibunya Dian dan Dean merasa sedih hingga putus asa. Dia tidak bisa menerima pukulan ini dan bunuh diri dengan lompat dari atas gedung.Setelah itu, Delon pun mencampakkan kedua saudara kembar itu, lalu m

  • Gairah sang Gadis   Bab 1

    Seolah-olah ada iblis yang tiba-tiba siuman dari dalam tubuhku. Aku malah mulai menginginkan hubungan intim, berharap diseret oleh olahragawan ke dalam hutan untuk dilecehkan.Namun, didikan ibuku mengenai mesti menjaga kesucian sebelum menikah telah melekat sampai ke tulangku. Aku pun cuma berani membayangkan saja.Aku telah memutuskan dalam hatiku. Setelah kuliah nanti, aku akan mencari seorang kekasih dan menikah. Kesucianku pasti akan dihargai oleh kekasihku.Namun setelah aku kuliah, aku menyadari bahwa diriku adalah sebuah lelucon. Sebab, pada zaman sekarang ini, jika seseorang yang sudah berumur di atas 18 tahun masih menjaga kesuciannya, dia pun akan diremehkan.Saat sesi ngobrol malam di asrama, teman seasrama mendeskripsikan cerita memalukan mereka.Ada yang mengatakan dirinya pernah berpacaran lima kali. Semuanya adalah olahragawan dengan tubuh kekar. Bahkan ada satu dari mereka adalah guru kimianya.Ketika kepikiran dengan pengalamanku sendiri, aku semakin membenci ibu gila

  • Gairah sang Gadis   Bab 2

    Aku menggigit erat bibirku sembari merasakan kehebatannya. Namun belum sempat aku merasa puas, dia malah mendorongku. Dia mengenakan celananya kembali, lalu hendak berjalan pergi.“Sialan, kamu biasanya jual diri, ya! Sudah seperti ini, malah jualan lagi!”Tidak disangka pria yang memiliki ukuran besar saja tidak menyukaiku. Kalau saja dia tidak bersedia, pasti tidak ada pria yang bersedia untuk bersamaku.Aku juga tidak peduli dengan harga diriku lagi. “Paman, kamu sudah datang juga, ayo kita main sekali. Aku mohon sama kamu! Aku benar-benar nggak tahan lagi.”Ketika melihat si pria tetap saja melangkah pergi, aku buru-buru menarik kaki celananya. Aku merangkak ke hadapannya dengan mengangkat tinggi bokongku dan menggeleng kepala, seperti seekor anjing betina yang minta untuk dipuaskan saja.Entah karena merasa luluh atau alasan lagi, si pria mencoba beberapa kali lagi. Hanya saja, pada akhirnya senjatanya malah langsung lemas.Sebelum pergi, pria itu berkata, “Meskipun kamu cantik se

  • Gairah sang Gadis   Bab 3

    Aku langsung panik, karena pengurus asrama kami sangat ketat. Begitu bel berbunyi langsung tidak diperbolehkan untuk memasuki asrama lagi. Jika tidak, mereka akan menelepon dosen pembimbing.Biasanya, aku pasti akan berlari sekencang mungkin untuk kembali, tapi hari ini aku tidak melakukannya.Aku malah memberanikan diri sembari melihat si tampan dengan malu. “Kak, bel asrama sudah berbunyi, nggak diperbolehkan untuk masuk lagi. Apa kamu bisa bawa aku untuk nginap semalam di tempatmu?”Usai berbicara, aku pun merasa menyesal. Apa dia akan merasa aku adalah wanita murahan?Tidak disangka, Jason hanya merasa syok sejenak saja, kemudian dia pun mengangguk tanda memperbolehkannya.Pada akhirnya, Jason kepikiran sebuah cara bagus. Tadi siang dia menjemur selimut. Jadi, dia menggulungku di dalam selimut, kemudian membawaku kembali ke asrama.Ternyata cara ini ampuh untuk membohongi pengurus asrama.Setibanya di asrama, Jason menurunkanku di atas ranjang. Dia menutup tirai tempat tidur, lalu

Latest chapter

  • Gairah sang Gadis   Bab 7

    Dian dan Dean adalah saudara kembar. Ibu mereka meninggal akibat bunuh diri. Sementara itu, alasan bunuh diri malah karena ibuku.Waktu itu, ayahnya Dian dan Dean, Delon, merayu ibuku yang masih polos, bahkan membuat ibuku hamil.Lantaran ibuku hamil di luar nikah, dia ingin Delon menikahinya. Namun, Delon malah langsung menghilang dari peredaran. Ibuku berusaha untuk mencari ke rumahnya.Saat hendak meminta penjelasan, ibu Dian dan Dean baru tahu bahwa suaminya telah berselingkuh, bahkan menghamili wanita lain. Sekarang wanita itu bahkan tidak melepaskannya.Tadinya ibuku mengira Delon hanyalah seorang pria berengsek yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, dia baru tahu ternyata alasannya karena dia telah menikah dan memiliki anak.Ibuku meninggalkan tempat dengan bersedih.Sementara, ibunya Dian dan Dean merasa sedih hingga putus asa. Dia tidak bisa menerima pukulan ini dan bunuh diri dengan lompat dari atas gedung.Setelah itu, Delon pun mencampakkan kedua saudara kembar itu, lalu m

  • Gairah sang Gadis   Bab 6

    Hanya saja, Jason semakin kecanduan saja. Dia tidak melihat tempat dan kondisi, ingin melakukan setiap hari.Kemudian, Jason tidak sanggup menahannya lagi. Dia langsung melakukan prosedur pengunduran diri dari sekolah. Dia juga menyuruhku untuk mengundurkan diri.Awalnya aku tidak setuju. Aku tidak ingin kehilangan hidupku hanya demi pacaran.Tidak menyelesaikan perkuliahan di zaman sekarang ini adalah hal yang sangat memalukan. Namun, aku berubah pikiran setelah dia memberiku selembar kartu hitam yang berisi empat miliar.Aku tidak menyangka dia bukan hanya tampan, berbobot, tetapi juga kaya.Kalau ingin mengundurkan diri dari sekolah, ya sudah mengundurkan diri saja.Tidak lama setelah mengundurkan diri dari sekolah, kami pun melangsungkan acara pernikahan.Pada malam pernikahan dan setelah selesai berperang, aku baru saja ketiduran. Tiba-tiba aku pun dibangunkan oleh suara berisik di belakang tubuhku.Aku membalikkan tubuhku untuk memeluk lengan orang di samping dengan linglung. “Sa

  • Gairah sang Gadis   Bab 5

    Jason sangat memahami wanita. Ucapan kotor tidak berhenti dilontarkan dari mulutnya. Gerakannya kasar dan bertenaga. Rasa gembira menjadi berkali-kali lipat di tengah rasa malu.Sepertinya Jason juga merasa sangat gembira. Tidak lama kemudian, terdengar suara goncangan ranjang di dalam asrama.Aku merasa kaget segera memperingatinya dengan suara kecil. Namun, pria yang sedang larut dalam hasratnya itu bagai seekor binatang buas saja. Dia bukan hanya tidak meringankan tenaganya, malah semakin melepaskan dirinya.Suara besar memekakkan telinga, seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar.Alhasil, beberapa teman seasramanya terbangun oleh suara ribut. Mereka langsung membuka tirai tempat tidur.Aku terkejut hingga menjerit. Aku segera mengambil selimut di samping untuk menutupi bagian intimku.Akhirnya Jason juga merasa panik. Dia menatapku dengan ekspresi bersalah.Teman-teman seasramanya mulai ricuh. “Sialan! Jason, kamu hebat juga. Selama ini aku merasa kamu sangat kalem, nggak pacara

  • Gairah sang Gadis   Bab 4

    Ah! Kenapa dia bangun?Jantungku hampir copot saja. Aku seketika tertegun di tempat.Tolong! Aku boleh mati, tapi aku tidak boleh mati karena malu.Aku dipergoki saat ingin melahapnya, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.Pria tampan itu pasti merasa aku adalah wanita jahat yang murahan.Bagian anu Jason memang terlalu hebat hingga tidak ada yang bersedia untuk bersamanya. Namun biasanya dia terlihat begitu kalem dan dingin, apalagi dia adalah ketua OSIS. Seorang pria terpandang pasti tidak menyukai gadis yang sembarangan.Aku malah melakukan hal yang begitu memalukan saat dia tertidur. Dia pasti menganggapku sangat menjijikkan.Aku sungguh merasa kesal terhadap diriku sendiri. Kenapa aku begitu buru-buru dan tidak bisa bersabar? Kenapa aku tidak bisa melakukannya setahap demi setahap?Ketika kepikiran kesempatan langka ini telah dihancurkan oleh diriku sendiri, aku pun merasa sangat amat menyesal.Kelak aku benar-benar ingin menjadi wanita mandul saja.Saat kepikiran hal

  • Gairah sang Gadis   Bab 3

    Aku langsung panik, karena pengurus asrama kami sangat ketat. Begitu bel berbunyi langsung tidak diperbolehkan untuk memasuki asrama lagi. Jika tidak, mereka akan menelepon dosen pembimbing.Biasanya, aku pasti akan berlari sekencang mungkin untuk kembali, tapi hari ini aku tidak melakukannya.Aku malah memberanikan diri sembari melihat si tampan dengan malu. “Kak, bel asrama sudah berbunyi, nggak diperbolehkan untuk masuk lagi. Apa kamu bisa bawa aku untuk nginap semalam di tempatmu?”Usai berbicara, aku pun merasa menyesal. Apa dia akan merasa aku adalah wanita murahan?Tidak disangka, Jason hanya merasa syok sejenak saja, kemudian dia pun mengangguk tanda memperbolehkannya.Pada akhirnya, Jason kepikiran sebuah cara bagus. Tadi siang dia menjemur selimut. Jadi, dia menggulungku di dalam selimut, kemudian membawaku kembali ke asrama.Ternyata cara ini ampuh untuk membohongi pengurus asrama.Setibanya di asrama, Jason menurunkanku di atas ranjang. Dia menutup tirai tempat tidur, lalu

  • Gairah sang Gadis   Bab 2

    Aku menggigit erat bibirku sembari merasakan kehebatannya. Namun belum sempat aku merasa puas, dia malah mendorongku. Dia mengenakan celananya kembali, lalu hendak berjalan pergi.“Sialan, kamu biasanya jual diri, ya! Sudah seperti ini, malah jualan lagi!”Tidak disangka pria yang memiliki ukuran besar saja tidak menyukaiku. Kalau saja dia tidak bersedia, pasti tidak ada pria yang bersedia untuk bersamaku.Aku juga tidak peduli dengan harga diriku lagi. “Paman, kamu sudah datang juga, ayo kita main sekali. Aku mohon sama kamu! Aku benar-benar nggak tahan lagi.”Ketika melihat si pria tetap saja melangkah pergi, aku buru-buru menarik kaki celananya. Aku merangkak ke hadapannya dengan mengangkat tinggi bokongku dan menggeleng kepala, seperti seekor anjing betina yang minta untuk dipuaskan saja.Entah karena merasa luluh atau alasan lagi, si pria mencoba beberapa kali lagi. Hanya saja, pada akhirnya senjatanya malah langsung lemas.Sebelum pergi, pria itu berkata, “Meskipun kamu cantik se

  • Gairah sang Gadis   Bab 1

    Seolah-olah ada iblis yang tiba-tiba siuman dari dalam tubuhku. Aku malah mulai menginginkan hubungan intim, berharap diseret oleh olahragawan ke dalam hutan untuk dilecehkan.Namun, didikan ibuku mengenai mesti menjaga kesucian sebelum menikah telah melekat sampai ke tulangku. Aku pun cuma berani membayangkan saja.Aku telah memutuskan dalam hatiku. Setelah kuliah nanti, aku akan mencari seorang kekasih dan menikah. Kesucianku pasti akan dihargai oleh kekasihku.Namun setelah aku kuliah, aku menyadari bahwa diriku adalah sebuah lelucon. Sebab, pada zaman sekarang ini, jika seseorang yang sudah berumur di atas 18 tahun masih menjaga kesuciannya, dia pun akan diremehkan.Saat sesi ngobrol malam di asrama, teman seasrama mendeskripsikan cerita memalukan mereka.Ada yang mengatakan dirinya pernah berpacaran lima kali. Semuanya adalah olahragawan dengan tubuh kekar. Bahkan ada satu dari mereka adalah guru kimianya.Ketika kepikiran dengan pengalamanku sendiri, aku semakin membenci ibu gila

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status