LOGINPada hari pernikahan, pacarku terang-terangan kabur dari pernikahan demi menemani sahabat masa kecilnya yang hamil di luar nikah, melahirkan. Seiring dengan tatapan mengejek para tamu undangan, aku melepas tudung pengantin dan pergi ke rumah sakit, menuntut penjelasan darinya. Namun aku justru melihatnya menggendong bayi yang baru dilahirkan sahabatnya itu, dengan penuh kasih di matanya. Sahabatnya sengaja bertanya, “Kak Candra, hari ini kan hari pernikahanmu. Kamu datang menemani aku melahirkan, bagaimana kalau Feli marah?” Kemudian Candra menjawab, “Pernikahan bisa diadakan kapan saja. Tapi soal kamu melahirkan, aku tidak bisa tenang kalau kamu sendirian di rumah sakit.” “Mulai sekarang aku adalah ayah dari anak ini, aku tidak akan biarkan siapa pun mengganggu kalian berdua.” Beberapa waktu kemudian, ketika aku memilih menikah dengan orang lain, Candra justru menerobos masuk ke pernikahanku seperti orang gila, memohon agar aku memberinya satu kesempatan lagi...
View MoreCandra memasang spanduk raksasa di depan gedung perusahaan Irfan, memaki-maki Irfan sebagai laki-laki simpanan yang merebut tunangannya dengan mengandalkan kekuasaan dan status. Tindakan Candra itu dengan cepat memicu simpati sekelompok besar pengguna internet yang membenci orang kaya.[Aku paling muak sama anak orang kaya. Mereka cuma kebetulan lahir di keluarga yang benar, apa hebatnya?][Uang mereka itu uang kotor. Asal kita semua kompak tidak beli produk mereka, cepat atau lambat mereka akan bangkrut!][Merebut tunangan orang adalah dosa besar! Mulai hari ini aku boikot Grup Mahesa!]Perusahaan di bawah nama Irfan langsung terkena boikot massal, sahamnya juga anjlok. Karena itu, kami terpaksa mengakhiri bulan madu dan segera pulang untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan Candra.Saat aku pulang, Candra masih berdiri di depan gedung Grup Mahesa, memegang spanduk sambil berteriak-teriak. Begitu melihat aku turun dari mobil, matanya langsung berbinar dan ia berlari ke arahku.Ir
Aku langsung memutar bola mata dan berkata, “Maaf ya, aku menolongmu murni karena aku punya hati yang baik. Lagi pula, aku punya pacar. Aku tidak punya perasaan apa pun padamu.”Saat itu aku sudah berpacaran dengan Candra selama dua tahun dan hubungan kami stabil. Mana mungkin aku diam-diam menyukai pria seperti dia, seorang pria yang hidup seenaknya dan suka mempermainkan perasaan wanita.Namun sejak hari itu, Irfan sering muncul di hadapanku membawa berbagai macam hadiah. Ponsel keluaran terbaru, 999 mawar merah, tiket konser, semuanya tiba-tiba muncul bergantian di hadapanku. Dalam sekejap aku menjadi pusat perhatian di kampus, ke mana pun aku pergi orang-orang membicarakan tentangku.Akhirnya pada suatu hari, aku benar-benar tak tahan dan melepas amarahku.“Irfan, sebenarnya apa mau kamu? Aku menolongmu dan sudah menerima uang sebagai ucapan terima kasih. Tapi apa yang kamu lakukan ini benar-benar membuatku terganggu!”Tapi wajah Irfan tetap memancarkan senyum santai khas pria itu.
Saat mata kami saling bertemu, tatapan Irfan yang mengandung senyum dan intens membuat wajahku langsung memanas. Aku segera bangkit dari tempat tidur. “Tidak usah, aku masih punya tenaga untuk makan, aku sendiri saja.”Mie buatan tangan yang kenyal diselimuti kuah kental yang harum, begitu masuk mulut rasanya sampai membuat lidahku hampir terbang.Selama aku makan, Irfan hanya menatapku dengan penuh rasa sayang. Ia bahkan mengangkat tangan dan mengusap lembut rambutku. “Pelan-pelan saja, tidak ada yang merebut.”Setelah semangkuk mie habis, sorot mata Irfan yang menatapku menjadi semakin dalam.“Sudah kenyang? Kalau begitu sekarang kita bisa melakukan hal yang paling penting.” Katanya.Mendengar kata-kata itu di situasi seperti ini jelas membuat jantungku berdebar tak menentu. Tapi aku juga tahu, kalau aku terus menolak atau menunda, itu berarti aku ini cari perhatian.Aku berdiri, seperti seorang prajurit yang siap menghadapi takdir. “Tunggu sebentar, aku mandi dulu.”Irfan tersenyum
Aku sendiri tak menyangka, hanya dalam waktu satu bulan, Irfan bisa mempersiapkan pernikahan ini begitu megah dan meriah. Dekorasi pernikahannya penuh dengan mawar segar berwarna merah muda, membuat seluruh aula beraroma bunga yang lembut. Dari langit-langit, lampu kristal mewah menjuntai, memancarkan kilau yang memesona.Irfan mengenakan setelan jas hitam. Ia duduk di depan piano, memainkan lagu Mariage d’Amour sebagai pembukaan pernikahan ini. Harus kuakui, ini benar-benar seperti pernikahan yang selalu aku bayangkan. Usai memainkan piano, Irfan berjalan perlahan ke arahku, menundukkan tubuh dengan sopan, lalu mengulurkan tangan kirinya. Aku menahan rasa gugup, lalu meletakkan tangan kananku di atas tangannya.Saat jari kami saling menggenggam, ia menuntunku berjalan menuju altar.Ia menatapku lekat, kemudian dengan suara yang mantap dia berkata, “Feli, kali ini kamu sendiri yang memberikan tanganmu padaku. Kamu tidak punya kesempatan untuk kembali dan menyesali ini.”Aku menatapny












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.